KOREAN BLOGGER
Selasa, 31 Juli 2018
Selasa, 25 Agustus 2015
Kim Myungsoo fanfictiom "Hell"
Tittle = Hell
Author = Aprilia setyo
cast =Kim Myung Soo
Twitter = @ningrum0422
Seorang laki,laki kini tengah menatap jengah kamarnya. Kamar bernuansa hitam seperti halnya warna kesukaannya. Ditatapnya cermin persegi di depannya? Sesekali ia mengucap pelan bahwa ia sangat tampan. Namun tak terasa ia sudah berada di depan cermin tua itu selama setengah jam.
Sesaat kemudian laki laki itu merebahkan dirinya di ranjang hitamnnya
"Hoksi, myungsoo. Kau memang penyuka hitam eoh?" Gumannya dalan hati.
Myungsoo memejamkan matanya yang tajam itu. Seketika pandangannya di alam sadar berubah? Ia memimpikan dimana cermin yang ia tatap tadi sore berubah menjadi sebuah cermin tua kumuh dan terlihat seok saat menampikkan wajah seorang
"Omo !! Apa yang terjadi " mata myungsoo dengan cepat membelalak seketika.
Tap tap tap...
Suara wastafel seakan mengganggu ketenangan tidur myungsoo. Namja itu beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
"Kau membuatku tak bisa tidur!!"ucap myungsoo pelan sembari membetulkan tutup wastafelnya itu
Sekembalinya myungsoo merebahkan tubuhnya di ranjang nya itu lagi
Tap tap tap...
Lagi lagi suara dentuman air jatuh kini terdengar. Myungsoo seolah tidak mendengarnya hanya diam sembari di balik,selimutnya
"Sekarang apa,lagi!!!" Pekik myungsoo beranjak dari ranjangnya
Lalu myungsoo kembali ke kamar mandinya.
Begitu kagetnya ia melihat bercak darah di depan cermin tua itu. Dengan bertuliskan "DIE"
Dengan cepat myungsoo keluar dari kamar mandi menggapai handphone nya. Ia menelpon sunggyu. Kakak terdekatnya
"Hyung, bantu aku?,kemarilah. Jemput aku" dengan cepat myungsoo menutup teleponnya. Lalu ia mengambil tas dan mengisinya barang kebutuhannya.
Namun ketika ia akan melangkahkan kakinya. Dirinya tercekat sebuah gapaian tangan lembut nan dingin. Tangan itu begitu menusuk ketika bersentuhan dengan kulit kaki myungsoo
"Ap...apa yyang ka..kau inginkan?" Ucap myungsoo gugup
~~~
Mobil hitam berjalan cepat Dan berhenti dengan decitan yang cukup,menggelikan telinga. Sedan hitam itu telah membuka pintunya dan menyembulkan seorang namja muda bermata sipit. Sunggyu! Ia sudah sampai di depan gedung apartemen myungsoo
"Sebenarnya ada apa dengan anak itu? Membuatku bingung saja"desahan yang sungguh berat ia lontarkan
Namja bermata sipit itu tadi telah sampai didepan pintu apartemen bertuliskan 2204. Seketika ia arahkan jari jemarinya menuju beberapa tombol yang ada di sudut pintu itu. Lalu iya masukkan beberapa nomor yang dapat dipastikan itu ada lah password apartemen itu.
Pintupun terbuka dengan cepat sunggyu masuk dan begitu kagetnya ia mendapati seorang tergeletak lemas dengan tas yang masih disampingnya.
"Myung-ah ... myungsoo-ah.. ireona. Yaa!! Ireona!"pekik namja bermata sipit itu. Sembari mengguncangkan namja didepannya itu
"Hyung, kajja palli kajja" ucap myungsoo yang masih lemas tanpa tenaga itu
"Neo waeire? Weire?? Eodi. Appo? "Tanya sunggyu cemas
"Geunyang ga. Kajja" jawab myungsoo
Dengan cepat sunggyu membawa nya di dalam mobilnya. Untung saja sunggyu tidak memarkirkan mobilnya terlalu jauh
"Sebenarnya ada apa myungsoo -ah? " tanya sunggyu sembari fokus menyetir
"Aniya hyung. Aku akan menginap dirumahmu" jawab myungsoo yang masih tetap dalam keadaan tanpa tenaga itu.
"Yaa!! Kau itu laki laki. Berenergilah sedikit!!"sungut sunggyu
Namun myungsoo memilih diam, ia mengingat kejadian yang terjadi di apartemen nya tadi
~~~~
"nu..nuguseyo?"ucap seorang namja yang tengah gugup setengah mati
"Oppa. Kau tau kau telah mengambil bonekaku" jawab yeoja berparas cantik namun pucat. Tapi anehnya dia transparan dan memakai dress putih panjang. Kuku mengerikannya serta tubuhnya yang sangaat errr jika dipikirkan siapa pun akan sudah pasti tau bahwa dia adalah hantu
"Mwo?? Bonekamu? " jawab myungsoo. Ia masih berusaha melepaskan diri dari cengkraman yeoja jelek itu
"Jangan harap kau selamat oppa. Kau telah mencuri boneka kesayanganku" ucap yeoja itu menampilkan smirk nya
Hantu perempuan itu beringsut menggapai leher jenjang myungsoo. "Matilah kau opaa. Kau tidak akan lepas" ucap yeoja itu
"Aaagghhhhrr... ak..aku bis..,bisa mengem...bali..kannya" ucap myungsoo terbata
Namun hantu perempuan itu tidak menggubris apapun yang diucapkan namja di depannya. Ia justru mempererat cengkraman nya, membuat tangan dinginnya seakan membekukan nadi namja didepannya
Tit tit tit..... myungsooo yang tengah setengah sadar itu menoleh. Ia merasakan bahwa hantu yang mengganggunya tadi sudah beringsut menghilang.
Ketika melihat sunggyu datang menghampirinya ia merasa sangat lega...
~~~~~
"Myung-ah, kau bisa memakai kamar itu. Aku akan ke kamarku dulu"ucap namja bermata sipit itu
" arraseo hyung!! Jawab myungsoo sekenanya
Di dalam kamar. Myungsoo merebahkan dirinya, namun satu pojok kamarnya ia merasakan keanehan
Ia memincingkan matanya. Ia terbelalak ketika sesosok hadir mendekat ke dirinya
"Kau pikir akan lepas dariku oppa?"
~~~~~~
Sunggyu berada dalam kamarnya menaruh tas serta jam tangannya yang selama itu bertengger di lengan dan tangan kekarnya.
"Aaahh hari yang melelahkan!!"gumannya santai
Duk suk duk
"hyuuung.. hyung. Sunggyu hyung!!"teriak keras dari namja yang sudah pasti ada dibalik pintu kayu silver itu
"Waee?? Ada apa myung-ah" jawab myungsoo menatap adik iparnya itu
"Biarkan aku tidur sekamar denganmu" tanpa jawaban myungsoo melongos begitu saja. Sunggyu mencelos tak percaya bahwa myungsoo akan tidur sekamar dengan dirinya
"Yakm! Bukankah bisa di kamar lain?? Kamar yang tadi kosong. Tidurlah disana" pekik sunggyu. Namun sayang, karena myungsoo adalah sesosok orang yang cuek. Tanpa pikir panjang tentang omongan kakak iparnya tadi ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik sunggyu
~~~
"Andwe.. jangan datang padaku.. andwe.. aniyaa.."guman myungsoo dalam tidurnya. Bisa dibilang dia mengigau
Keringat bercucuran di tubuh myungsoo. Membuat t-shirt hitamnya terasa basah
"Myungsoo-ah!! Yaa!! Gwencanna? " sunggyu yang sayup sayup mendengar myungsoo berusaha membangunkan myungsoo saat ini
~~~
"Ya.. irriwha.. kemarilah cantik... "ucap seorang laki laki genit yang tengah mengejar seorang yeoja
"Hey cantik. Kemarilah.. oppa tidak akan jahat denganmu " ucap salah satu namja satunya
"Apa yang kalian lakukan??" Jawab yeoja tadi sembari meremas boneka kecil kesayangannya
"Oppa tidak akan melakukan apa apa. " jawab namja genit itu
Namun apa daya , yeoja melawan namja tidak akan menang. Dengan sebuah sergahan cepat yeoja itu hendak melarikan diri namun sayangnya ia dapt dikejar oleh namja jahat itu.
"Aaaaaa... deowajuseyo.. deowajuseyoo.."pekik keras yeoja menggema dilorong gelap
Tanpa sadar yeoja tadi telah meninggalkan boneka nya ketika berlari
~~
Myungsoo pov
Aku berjalan di lorong gelap. Kunikmati suasana hitam ini. Namun mataku menarik sesuatu. Ya sebuah pemandangan yang aneh. Seorang yeoja ditarik 2 nnamja namun aku tak melihat yeoja itu hendak berlari. Yah kupikir dia memang sedang berjalan bersama. Jadi kuteruskan langkahku
Ketika di pertigaan lorong, aku kembali menangkap sebuah benda yang dibilang cukup unik. Ya sebuah boneka. Tapi boneka itu lusuh dan terawat. Aku bahkan tidak paham. Jika yang mempunyai nya yeoja atau namja. Tapi apa dijaman seperti ini namja memiliki boneka..
Kubawa boneka itu lalu kulangkahkan kakiku memasuki apartemenku
Sejak saat itu aku selalu merasakan aneh dalam apartemenku
~~~~
"Myungsoo-ah ireona.. myungsooo!!!" Pekik seorang namja memecahkan keheningan di dalam kamar tidur ini.
"Waeyo hyung??" Jawab myungsoo yang akhirnya membuka matanya
"Eodi appo? Kau bermimpi buruk??" Tanya namja bermata dipit itu
"Hyung., jangan banyak tanya saat ini? Kembalilah tidur"ucap myungsoo. Lalu melipat selimutnya agar menutup badannya
"Anak ini benar benar...."
~~~
Dipagi hari. Dibalik meja pantri 2 namja sedang menikmati segelas susu dan sepotong roti bakar lengkap selai dan telur dadarnya.
"Semalam kau kenapa? Kukira kau sakit? Eodi appo?"tanya sunggyu sembari melahap sarapannya itu...
"Aku bisa menjadi saksi pembunuhan hyung!!"guman myungsoo
"Mwo pembunuhan?? Siapa yang terbunuh?? Siapa yang dibunuh? Niga wae?" Beberpaa pertanyaan mencelos begitu saja.
"Yak! Hyung!! Geuman...." pekik myungsoo yang merasa jijik melihat sunggyu ...
~~~
Myungsoo kembali ke apartemennya. Sebetulnya ia sedikit takut. Namun ia berusaha untuk berbicara dengan hantu sialan yang telah mengusiknya.
"Kau kembali oppa!!" Suara desahan berat terdengar di sudut kamar mandi myungso
"Ketika aku mandi kau selalu melihatku? Apa itu tidak keterlaluan?" Ucap myungsoo sekenanya
"Tidak masalah. Aku sudah datang dalam mimpimu. Sekarang tugasmu melaporkan ini. Jika tidak kau yang akan kubunuh" ucao hantu yeoja tadi
"Mwo mana bisa begitu??'~" pekik myungsoo
~~~~
"Oppa kau belum melaporkannya?" Suara terdengar sayu dari sudut ruangan
" ani ajik!! " jawab myungsoo santai
Dengan segera hantu cewek menghampiri myungsoo yang tengah berkutat dengan laptopnya
"Yak.. yak..yak.. ap..apa yang kau lakukan? Kau ingin membunuhku eoh?" Pekik myungsoo
TBC~
Selasa, 05 Mei 2015
Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Jira, All Super Junior Member's.
Genre : Fantasy, sad, action, romance.
Author : Devi Amalia Rodivan ( twitter : @deviboy_ blog : dhevanfiction.blogspot.com )
HAPPY READING ^^
-
-
-
-
"Apa??" tanya Kyuhyun saat sadar para mafia itu memperhatikan nya.
"Kau benar !!" teriak Kangin, membuat Kyuhyun mengernyit.
"Apa??" tanya nya tak mengerti.
"Kenapa tak terfikirkan oleh ku ya?.." lanjut Kangin tanpa memerdulikan pertanyaan Kyuhyun,
"Kurasa kita bisa mencuri jadwal patroli mereka, atau mencoba mengorek nya di rekaman chip itu."
"Ya, baiklah. Akan kucoba mencari di dalam alat ini. Kibum-ssi, ku pinjam ya." sahut Hyukjae dan berbalik menuju kamar nya.
"Kalian semua beristirahat lah." titah Hangeng. Dan satu persatu mereka semua kembali menuju kamar mereka.
~~~~~
Sungmin menggeliat di dalam selimut nya dan bergidik, udara pagi di kota Seoul sangat dingin, karena sudah mulai memasuki musim dingin.
"Astaga, dingin sekali.." gerutu nya,
Sebenarnya, Sungmin telah membuka mata nya sedari tadi karena mencium bau masakan yang di masak oleh Ahjumma Kim, namun Ia masih malas beranjak dari tempat tidur nya.
TOK TOK TOK
Sungmin mengernyit, 'tidak biasa nya ahjumma mengetuk pintu kamar ku,' pikir nya.
Ia segera menyeret kaki nya menuju pintu dan segera membukakan nya, namun Sungmin kembali mengernyit, karna bukan Ahjumma yang berada di depan pintu, melainkan Jira.
"Aku ingin memberi tau mu bahwa sarapan telah siap," sapa Jira sambil tersenyum manis,
"Ya, aku akan turun sebentar lagi," sahut Sungmin, Jira mengangguk dan berbalik menuju tangga.
*
"Dimana yeoja itu?" tanya Sungmin pada Ahjumma saat turun dan duduk di meja makan,
"Sedang berganti pakaian di kamar nya, Tuan."
"Suruh dia sarapan bersama lu." kata Sungmin, Ahjumma Kim mengangguk dan berbalik menuju kamar Jira, 5 menit kemudian, Jira masuk ke dalam ruang makan dan membuat Sungmin terpengarah.
Jira hanya memakai hotpans dan T-shirt Sungmin yang terlalu besar di tubuh mungil nya, membuat Sungmin memandang takjub dan menelan ludah.
Dahi Jira berkerut saat melihat tatapan mata Sungmin, Ia mengibas-ngibaskan tangan nya di depan wajah Sungmin hinggan namja itu terkejut dan gelagapan.
"Ah?? D-duduklah, dan makan ber-bersama ku.." Sungmin tergagap, Ia menunduk dan menyibukkan diri nya dengan roti dan selai.
Jira duduk berhadapan dengan Sungmin yang masih menunduk, lama mereka terdiam dengan sarapan mereka masing-masing.
"Em, apa kau tak bekerja hari ini? Biasa nya kau tak pernah mengajak ku makan bersama.." Jira mencoba mencairkan suasana, sekaligus sedikit menyindir Sungmin dengan senyum nya.
Sungmin tersedak mendengar perkataan Jira, Jira sedikit terkejut dan segera menyodorkan segelas air pada Sungmin.
"Kau tidak apa-apa??" tanya Jira yang melihat Sungmin menenggak habis air yang di berikan nya,
"Ne."
Mereka berdua kembali terdiam, sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing.
"Em,, selagi aku bekerja seharian, apa yang kau lakukan di rumah?" tanya Sungmin, mencoba ramah.
"Aku belajar memasak dengan bibi Kim, selebih nya aku hanya berada di kamar saja." jawab Jira, Sungmin mengangguk-ngangguk,
"Aku akan ke pusat perbelanjaan hari ini, dan akan ku belikan beberapa potong baju untuk mu." kata Sungmin sembari melirik Jira,
"Tidak usah," ujar Jira, merasa tak enak, "Aku senang memakai pakaian mu, lagi pula aku tak tau siapa aku sebenar nya, dan kau mungkin saja tidak mengenal ku .."
DEG !!
Roti selai Sungmin berhenti di udara saat Jira menyelesaikan kalimat nya, Sungmin terpengarah mendengar jawaban Jira, Ia seperti tertohok dan disudutkan, Jira seperti nya tak menyadari itu semua dan masih memberi selai pada roti nya.
Sungmin kembali sibuk dengan roti selai nya dan lebih memilih tidak menggubris perkataan Jira. Keduanya kembali terdiam sampai sarapan selesai.
"Aku ada urusan penting, jika kau ingin sesuatu bilang saja pada bibi Kim," kata Sungmin, Jira mengangguk dan membereskan meja makan. Namun gelas di pinggir meja makan terjatuh dan pecah karena tersenggol lengan Jira.
PRANGG !!
"Astaga..." pekik Jira, Sungmin terlonjak kaget dengan suara itu. Jira dengan segera mengumpulkan pecahan-pecahan kaca tersebut, namun tanpa sengaja salah satu pecahan kaca tersebut mengenai ibu jari tangan Jira dan langsung mengeluarkan cairan merah kental.
"Omo !!" Sungmin segera menghampiri Jira yang sedang meringis memegang ibu jari nya.
Ia menggenggam tangan Jira dan menghisap darah yang berasal dari ibu jari nya, Jira terkesiap dengan perlakuan Sungmin dan memandang nya dengan tak percaya, Sungmin sendiri masih mencoba menghentikan aliran darah yang keluar dengan menghisap nya.
"Tunggu disini." kata nya tegas dan menghilang, semenit kemudian Sungmin kembali dengan membawa kotak obat, dan segera mengobati luka Jira,
"Lain kali berhati-hati lah," komentar nya pendek sambil mengobati luka Jira dengan obat merah dan membalut nya dengan plester. Jira hanya mengangguk pelan sambil sesekali meringis sampai Sungmin selesai mengobati nya.
"Gomawo..."
"Sudah, biar bibi Kim yang membereskan nya, pergilah beristirahat." kata Sungmin sambil merapikan kotak obat tersebut dan berbalik pergi.
Jira memandang punggung Sungmin yang menjauh, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, dan memandang ibu jari nya yang telah di obati oleh namja yang belum Ia kenal sepenuh nya..
****
2 minggu telah berlalu semenjak kecelakaan yang menimpa Jira, belum ada perkembangan yang pasti dimana Jira berada, namun para mafia itu masih terus melacak keberadaan Jira dengan segala cara.
Kangin, Kibum dan Yesung sedang berada diruang keluarga saat Hangeng datang dan menghempaskan tubuh nya di sofa.
"Mana yang lain?" tanya nya sambil membuka kancing kemeja nya karena merasa udara terlalu panas,
"Hyukjae mungkin berada di kamar nya." sahut Yesung,
"Lalu, Kyuhyun dan Henry?"
"Em, seperti nya tadi Kyuhyun mengajak Henry pergi entah kemana," jawab Kangin sambil mengangkat bahu.
"Kyuhyun seperti nya merencanakan sesuatu, Han ..." ujar Yesung, Hangeng menoleh.
"Merencanakan sesuatu?"
"Ya, akhir-akhir ini Ia sering pergi dan pulang larut, dan sesekali mengajak Henry. Aku khawatir sesuatu..."
"Apa yang kau khawatirkan hyung? Dua anak bodoh itu takkan berbuat ceroboh." komentar Kibum,
"Ada sesuatu yang belum kalian tau.."
"Apa itu hyung??" tanya Kangin, Hangeng dan Kibum ikut menoleh ke arah Yesung dengan heran.
"Polisi yang bernama Zhoumi Lau itu adalah kakak kandung Henry."
DEG !!!
"Apa?!!"
"Ya,"
"Darimana kau mengetahui informasi seperti itu??" tanya Hangeng syok,
"Aku sudah mengetahui ini sejak lama, dan ku fikir, Henry sebaik nya jangan......"
"Jadi polisi yang menembak ku tempo hari adalah kakak ku??" Hangeng, Kibum, Kangin dan Yesung terlonjak kaget mendengar suara keras dari arah belakang. Mereka berempat menoleh dan mendapati Henry berdiri di samping Kyuhyun dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Henry...??"
To Be Continue ....
Genre : Fantasy, sad, action, romance.
Author : Devi Amalia Rodivan ( twitter : @deviboy_ blog : dhevanfiction.blogspot.com )
HAPPY READING ^^
-
-
-
-
"Apa??" tanya Kyuhyun saat sadar para mafia itu memperhatikan nya.
"Kau benar !!" teriak Kangin, membuat Kyuhyun mengernyit.
"Apa??" tanya nya tak mengerti.
"Kenapa tak terfikirkan oleh ku ya?.." lanjut Kangin tanpa memerdulikan pertanyaan Kyuhyun,
"Kurasa kita bisa mencuri jadwal patroli mereka, atau mencoba mengorek nya di rekaman chip itu."
"Ya, baiklah. Akan kucoba mencari di dalam alat ini. Kibum-ssi, ku pinjam ya." sahut Hyukjae dan berbalik menuju kamar nya.
"Kalian semua beristirahat lah." titah Hangeng. Dan satu persatu mereka semua kembali menuju kamar mereka.
~~~~~
Sungmin menggeliat di dalam selimut nya dan bergidik, udara pagi di kota Seoul sangat dingin, karena sudah mulai memasuki musim dingin.
"Astaga, dingin sekali.." gerutu nya,
Sebenarnya, Sungmin telah membuka mata nya sedari tadi karena mencium bau masakan yang di masak oleh Ahjumma Kim, namun Ia masih malas beranjak dari tempat tidur nya.
TOK TOK TOK
Sungmin mengernyit, 'tidak biasa nya ahjumma mengetuk pintu kamar ku,' pikir nya.
Ia segera menyeret kaki nya menuju pintu dan segera membukakan nya, namun Sungmin kembali mengernyit, karna bukan Ahjumma yang berada di depan pintu, melainkan Jira.
"Aku ingin memberi tau mu bahwa sarapan telah siap," sapa Jira sambil tersenyum manis,
"Ya, aku akan turun sebentar lagi," sahut Sungmin, Jira mengangguk dan berbalik menuju tangga.
*
"Dimana yeoja itu?" tanya Sungmin pada Ahjumma saat turun dan duduk di meja makan,
"Sedang berganti pakaian di kamar nya, Tuan."
"Suruh dia sarapan bersama lu." kata Sungmin, Ahjumma Kim mengangguk dan berbalik menuju kamar Jira, 5 menit kemudian, Jira masuk ke dalam ruang makan dan membuat Sungmin terpengarah.
Jira hanya memakai hotpans dan T-shirt Sungmin yang terlalu besar di tubuh mungil nya, membuat Sungmin memandang takjub dan menelan ludah.
Dahi Jira berkerut saat melihat tatapan mata Sungmin, Ia mengibas-ngibaskan tangan nya di depan wajah Sungmin hinggan namja itu terkejut dan gelagapan.
"Ah?? D-duduklah, dan makan ber-bersama ku.." Sungmin tergagap, Ia menunduk dan menyibukkan diri nya dengan roti dan selai.
Jira duduk berhadapan dengan Sungmin yang masih menunduk, lama mereka terdiam dengan sarapan mereka masing-masing.
"Em, apa kau tak bekerja hari ini? Biasa nya kau tak pernah mengajak ku makan bersama.." Jira mencoba mencairkan suasana, sekaligus sedikit menyindir Sungmin dengan senyum nya.
Sungmin tersedak mendengar perkataan Jira, Jira sedikit terkejut dan segera menyodorkan segelas air pada Sungmin.
"Kau tidak apa-apa??" tanya Jira yang melihat Sungmin menenggak habis air yang di berikan nya,
"Ne."
Mereka berdua kembali terdiam, sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing.
"Em,, selagi aku bekerja seharian, apa yang kau lakukan di rumah?" tanya Sungmin, mencoba ramah.
"Aku belajar memasak dengan bibi Kim, selebih nya aku hanya berada di kamar saja." jawab Jira, Sungmin mengangguk-ngangguk,
"Aku akan ke pusat perbelanjaan hari ini, dan akan ku belikan beberapa potong baju untuk mu." kata Sungmin sembari melirik Jira,
"Tidak usah," ujar Jira, merasa tak enak, "Aku senang memakai pakaian mu, lagi pula aku tak tau siapa aku sebenar nya, dan kau mungkin saja tidak mengenal ku .."
DEG !!
Roti selai Sungmin berhenti di udara saat Jira menyelesaikan kalimat nya, Sungmin terpengarah mendengar jawaban Jira, Ia seperti tertohok dan disudutkan, Jira seperti nya tak menyadari itu semua dan masih memberi selai pada roti nya.
Sungmin kembali sibuk dengan roti selai nya dan lebih memilih tidak menggubris perkataan Jira. Keduanya kembali terdiam sampai sarapan selesai.
"Aku ada urusan penting, jika kau ingin sesuatu bilang saja pada bibi Kim," kata Sungmin, Jira mengangguk dan membereskan meja makan. Namun gelas di pinggir meja makan terjatuh dan pecah karena tersenggol lengan Jira.
PRANGG !!
"Astaga..." pekik Jira, Sungmin terlonjak kaget dengan suara itu. Jira dengan segera mengumpulkan pecahan-pecahan kaca tersebut, namun tanpa sengaja salah satu pecahan kaca tersebut mengenai ibu jari tangan Jira dan langsung mengeluarkan cairan merah kental.
"Omo !!" Sungmin segera menghampiri Jira yang sedang meringis memegang ibu jari nya.
Ia menggenggam tangan Jira dan menghisap darah yang berasal dari ibu jari nya, Jira terkesiap dengan perlakuan Sungmin dan memandang nya dengan tak percaya, Sungmin sendiri masih mencoba menghentikan aliran darah yang keluar dengan menghisap nya.
"Tunggu disini." kata nya tegas dan menghilang, semenit kemudian Sungmin kembali dengan membawa kotak obat, dan segera mengobati luka Jira,
"Lain kali berhati-hati lah," komentar nya pendek sambil mengobati luka Jira dengan obat merah dan membalut nya dengan plester. Jira hanya mengangguk pelan sambil sesekali meringis sampai Sungmin selesai mengobati nya.
"Gomawo..."
"Sudah, biar bibi Kim yang membereskan nya, pergilah beristirahat." kata Sungmin sambil merapikan kotak obat tersebut dan berbalik pergi.
Jira memandang punggung Sungmin yang menjauh, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, dan memandang ibu jari nya yang telah di obati oleh namja yang belum Ia kenal sepenuh nya..
****
2 minggu telah berlalu semenjak kecelakaan yang menimpa Jira, belum ada perkembangan yang pasti dimana Jira berada, namun para mafia itu masih terus melacak keberadaan Jira dengan segala cara.
Kangin, Kibum dan Yesung sedang berada diruang keluarga saat Hangeng datang dan menghempaskan tubuh nya di sofa.
"Mana yang lain?" tanya nya sambil membuka kancing kemeja nya karena merasa udara terlalu panas,
"Hyukjae mungkin berada di kamar nya." sahut Yesung,
"Lalu, Kyuhyun dan Henry?"
"Em, seperti nya tadi Kyuhyun mengajak Henry pergi entah kemana," jawab Kangin sambil mengangkat bahu.
"Kyuhyun seperti nya merencanakan sesuatu, Han ..." ujar Yesung, Hangeng menoleh.
"Merencanakan sesuatu?"
"Ya, akhir-akhir ini Ia sering pergi dan pulang larut, dan sesekali mengajak Henry. Aku khawatir sesuatu..."
"Apa yang kau khawatirkan hyung? Dua anak bodoh itu takkan berbuat ceroboh." komentar Kibum,
"Ada sesuatu yang belum kalian tau.."
"Apa itu hyung??" tanya Kangin, Hangeng dan Kibum ikut menoleh ke arah Yesung dengan heran.
"Polisi yang bernama Zhoumi Lau itu adalah kakak kandung Henry."
DEG !!!
"Apa?!!"
"Ya,"
"Darimana kau mengetahui informasi seperti itu??" tanya Hangeng syok,
"Aku sudah mengetahui ini sejak lama, dan ku fikir, Henry sebaik nya jangan......"
"Jadi polisi yang menembak ku tempo hari adalah kakak ku??" Hangeng, Kibum, Kangin dan Yesung terlonjak kaget mendengar suara keras dari arah belakang. Mereka berempat menoleh dan mendapati Henry berdiri di samping Kyuhyun dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Henry...??"
To Be Continue ....
Fanfiction Super Junior LOVE OR DIE PART 8
Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Han Jira, All Super Junior Members.
Genre : Fantasy, action, sad, romance,
Author : Devi Amalia Rodivan ( twitter : @deviboy_ blog : dhevanfiction.blogspot.com )
HAPPY READING ^^
-
-
-
-
-
"Henry...??"
"Apa itu benar hyung??" tanya Henry lagi,
"Begini Henry....."
"AKU TANYA APA ITU BENAR ?!!" Henry berteriak keras, 5 namja itu pun terkejut dengan bentakan Henry. Mereka pun terdiam.
Henry menatap Yesung dengan penuh amarah, Hangeng menatap Kangin dan menggedikkan kepala nya ke arah Henry.
"Henry, kami bisa jelaskan, tapi tenangkan diri mu dulu.." sahut Kangin seraya mengisyaratkan Henry dan Kyuhyun untuk duduk.
"Dimana Hyukjae hyung?" tanya Kyuhyun,
"Di dalam kamar,"
"Hey !! Kau mau kemana??" Yesung berteriak ke arah punggung Kyuhyun yang menjauh, dan menuju ke kamar Hyukjae,
"Biarkan saja dia hyung," komentar Kibum.
"Jangan mengalihkan pertanyaan ku hyung ." sahut Henry, Yesung berpaling dan menatap Henry dengan wajah datar nya.
"Darimana aku tau kau dan dia bersaudara itu tak penting," ujar Yesung, "Yang ingin ku tanyakan, apa kau ingin bergabung dengan nya setelah kau tau dia adalah kakak mu ?"
Henry menatap para hyung nya bergantian, tak sengaja pandangan mata nya jatuh pada figura foto Jira yang sedang tertawa bersama Kyuhyun, Ia memandang foto itu lama, sampai Hangeng menegur nya.
"Henry?" Hangeng menjentikkan jari nya tepat di depan wajah Henry sehingga Ia terkesiap.
"Untuk apa kau memperhatikan foto pasangan itu?" tanya Kibum dengan nada sedikit mencibir. Kangin hanya melirik sedikit dan mengabaikan nya, mereka tau bahwa Kibum benci karena Kyuhyun memaafkan Jira, bukan malah sebalik nya.
"Aniya, aku belum bisa memikirkan nya sekarang." sahut Henry cepat dan langsung bangkit menuju kamar nya,
Yesung, Kangin, Hangeng dan Kibum saling memandang.
"Dia hanya bereaksi sesaat saja?" tanya Kangin tak percaya,
"Biarkan saja, Ia hanya butuh waktu untuk menjernihkan pikiran nya.." kata Hangeng.
Sementara itu, Kyuhyun yang sedang berada di kamar Hyukjae terlihat berbincang serius.
"Otthoke hyung??" tanya Kyuhyun saat Ia sampai di kamar Hyukjae,
"Waeyo aku tak boleh memberitahu yang lain??" tanya Hyukjae balik,
"Jira urusan ku hyung, sudahlah kau beritahu saja Jira ada dimana??"
"Aku belum bisa memastikan dimana Jira berada, tapi informasi yang kudapat, saat terjadi kecelakaan, ada polisi yang sedang berpatroli di sekitar tempat itu, nama nya Lee Sungmin." jelas Hyukjae,
"Dimana tempat tinggal nya?"
"Ia tinggal di daerah Inkiyago."
"Baiklah, ingat Hyung, jangan beritahukan siapa pun tentang hal ini." tandas Kyuhyun dan langsung berbalik meninggalkan kamar Hyukjae,
"Hey Cho Kyuhyun aku ini hyung mu !! Kenapa malah kau yang mengancam ku?!" seru Hyukjae kesal pada Kyuhyun yang mulai menjauh dan keluar dari kamar nya, Ia mendengus.
"Kenapa aku selalu di tindas sebagai hyung nya ?? Haahhhh menyebalkan !"
~~~~~~~
"Ige..." Jira menyodorkan mug yang mengepul pada Sungmin yang sedang melamun di balkon kamar nya,
Sungmin yang notabe nya memang sedang melamun, terkejut dengan secangkir coklat panas di depan wajah nya,
"Astaga.. tidak bisakah kau ketuk dulu pintu kamar ku hahh??!" tanya Sungmin kesal, dan mengelus-ngelus dada nya yang masih tak karuan,
"Hey aku sudah mengetuk pintu nya tapi kau tak dengar ." balas Jira sengit,
Sungmin terpengarah melihat Jira yang mendengus,
"Ambil ini, cepat." kata Jira tak sabar dan kembali menyodorkan coklat panas yang mengepul pada namja di depan nya.
"Untuk apa kau membawakan nya? aku tak pernah meminta mu membuatkan nya untuk ku."
"Mwo??"
"Wae? Aku benar kan?" ledek Sungmin dengan smirk nya, membuat Jira tertegun.
"Aku baru menyadari sesuatu, Sungmin-ssi..." kata Jira lambat-lambat.
"Apa?? Kau ingat sesuatu??" tanya Sungmin panik,
"Aku baru menyadari...... Bahwa kau sangat menyebalkan!!" ujar Jira yang tiba-tiba berubah sinis, dan sukses membuat Sungmin melongo sementara Jira melengos pergi meninggalkan kamar namja itu sambil menahan tawa.
"Yak!! Im Gain (Jira) !!" teriak Sungmin saat sadar apa yang telah di ucapkan Jira, namun tak lama kemudian Ia tersenyum sendiri dan kembali memandang keluar dari balkon kamar nya.
******
"Pagi hyung..." sapa Zhoumi saat bertemu dengan Leeteuk di lobby kantor.
"Pagi Zhoumi-ssi.." balas Leeteuk, "Hey, tunggu dulu," ujarnya menahan Zhoumi.
"Waeyo hyung?"
"Ada yang ingin ku bicarakan padamu sepulang dinas nanti, kau bisa?"
"Oh, bisa hyung, kau atur saja. Maaf hyung, aku sedang terburu-buru karena komandan memanggilku, aku pergi dulu ne." pamit Zhoumi dan langsung menuju ruangan komandan mereka.
Zhoumi segera mengambil kartu absen dan memasukkannya ke dalam alat absen, namun secara tak sengaja Ia menjatuhkan kunci mobil nya dan sebuah foto namja cilik yang berpose lucu, Zhoumi tertegun.
"H-henry...?" Zhoumi terbata sambil mengambil foto yang terjatuh dilantai,
Ingatan Zhoumi kembali terbayang pada saat mereka masih kecil, disaat Ia dan Henry bermain di taman.
Zhoui segera menghapus air matanya yang menetes dan memasukkan foto Henry beserta kunci mobilnya kedalam saku, lalu segera mengabsen dan pergi ke ruang Komandan Kang.
-
-
-
-
"Yesung hyung bilang apa?" tanya Kyuhyun saat Ia dan Henry berada dikamar mereka.
"Dia bilang bahwa polisi itu kakak ku." sahut Henry menerawang, Kyuhyun yang sedang bermain PSP akhir nya teralih dan menatap Henry lekat.
"Yesung hyung bilang kemarin, 'setelah kau tau bahwa dia kakak mu, apa kau akan bergabung dengan nya?'" lanjut henry mengulang perkataan Yesung.
"Lalu apa tanggapan mu?"
"Aku tak tau," jawab Henry pelan, Kyuhyun memperhatikan Henry sebentar, lalu kemudian menyalakan lagi PSP nya.
"Sebenar nya aku sudah mencurigai ini sejak lama, dan aku sudah mencoba berkonsultasi dengan Jira nuna, tapi tak berhasil..."
"Jira tau tentang hal ini?" tanya Kyuhyun acuh tak acuh.
"Tidak, dia belum tau tentang hal ini,"
"Lalu darimana kau mencurigai ini?"
"Entahlah..." kata Henry pasrah, "Waktu Jira nuna dan aku pergi berbelanja, dialah orang yang menembak lengan ku."
"Darimana kau bisa berspekulasi seperti itu? Jira bilang Ia tidak melihat papan nama polisi itu."
"Dia memang tak melihat nya," kata Henry sambil melirik Kyuhyun yang masih bermain PSP, "Tapi aku melihat nya."
Akhirnya, perhatian Kyuhyun benar-benar teralihkan. Ia mematikan PSP nya dan menatap Henry yang tersenyum kecil.
"Baik, kau mendapatkan perhatian ku. Sekarang, bagaimana bisa kau melihat papan nama polisi itu? Sedangkan Jira tidak melihatnya." kata Kyuhyun yang menyandarkan tubuh nya dan melipat kedua tangannya sambil menatap Henry.
"Aku melihatnya, karena aku melindungi Jira dari tembakan itu, jadi aku terlebih dulu melihat polisi-polisi itu," jelas Henry.
"Terima kasih,"
"Untuk??" tanya Henry tak mengeti.
"Karena kau melindungi Jira," jawab Kyuhyun. Henry yang semula tak mengerti, kemudian tersenyum.
"Aku sangat menyayangi nya, dia selalu mengerti keadaanku, seperti mempunyai seorang penjaga yang selalu berusaha melindungiku dimana-mana."
"Bukan karena kau mencintai nya?" tanya Kyuhyun kalem, namun menatap tajam Henry yang terkejut dengan ucapan nya.
To Be Continue....
Langganan:
Postingan (Atom)