Author : misshandsome
Tittle : Werewolf Academy
Genre : Romance, fantasy, horror
Rating : PG-15
Length : Two Shot
Disclaimer : Choi Siwon hanya milik Tuhan, keluarganya, SIWONEST dan E.L.F . But, this FanFiction just mine^^
Main Cast : -Choi Siwon Super Junior
-Park Mi Jeong
Support Cast: -Park Jeong Soo Super Junior
-Cho Kyuhyun Super Junior
Lee Soo Man
Website : http://soomizone.wordpress.com
Warning : Alur amburadul, pemilihan kata berantakan,
cerita basi badai, selesai baca dijamin nyesel XD Kyaaaaa~ *jduukh
You can contact me on: FB > https://www.facebook.com/vinaaenulfitri
TWITTER > https://www.twitter.com/Im_MissHandsome
Park Mi Jeong POV
Entah makhluk macam apa yang telah membawaku lari ke dalam hutan yang
gelap ini, aku tak dapat melihat sosoknya karena hutan ini terlalu
gelap agar kedua mataku bisa melihatnya dengan jelas. Yang jelas
kuketahui hanyalah kulit makhluk itu yang terasa begitu dingin saat
bersentuhan dengan kulitku. Aku belum dapat memastikannya, tetapi kurasa
makhluk yang menculikku ini adalah
dracula. Karena selain kulitnya yang sedingin es, aku dapat mencium bau anyir darah yang menguar dari tubuhnya.
Saat makhluk itu lengah, saat cengkeraman makhluk itu di kedua
lenganku mulai melonggar hingga akhirnya terlepas begitu saja, tak
kusia-siakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Aku pun berlari dalam
gelap tanpa tahu apa saja yang kuterjang di hadapanku saat ini. Berlari
secepat yang aku bisa menyusuri semak belukar dan segala macam pepohan
yang selalu menyongsong di hadapanku. Aku sempat tersandung, namun aku
berusaha untuk segera bangkit lalu berlari lagi. Berlari dan terus
berlari walau kegelapan menyelubungiku. Satu yang ada dalam pikiranku
sekarang, menyelamatkan diri dari makhluk haus darah yang kuyakini saat
ini masih mengejarku. Tiba-tiba rasa nyeri menjalari lengan kananku
membuat lariku terhenti. Sepertinya goresan duri-duri dari semak belukar
yang kuterjang tanpa ampun itu meninggalkan luka menganga di lengan
kananku. Sial, kulit lengan kananku yang terkoyak dengan darah yang
menetes di sana tentu akan meninggalkan bau anyir yang membuat
dracula
itu semakin mudah melacak keberadaanku. Aku pun memutuskan berlari lagi
sejauh yang aku bisa sampai mampu luput dari pantauan makhluk
mengerikan itu. Tetapi secepat apa pun aku berlari, jelas tidak akan
mampu menandingi kekuatan dan kecepatan
dracula mengerikan yang kini sudah berdiri di hadapanku.
Kedua tanganku dicengkeram dengan kuat dan ditariknya ke belakang.
“Kau tak kan pernah bisa lari dariku, nona manis” bisiknya di telingaku.
Sungguh, bahkan napasnya saja terasa dingin sedingin udara di musim
salju. Kemudian kurasakan sesuatu yang dingin dan basah menyusuri
tengkuk dan leherku. Badai rasa takut dan cemas yang luar biasa pun
menghantamku. Tak apa jika ia menyedot habis darahku dan membiarkanku
mati di tangannya. Tapi bagaimana jika tidak? Demi Tuhan, aku lebih
memilih mati daripada harus berakhir menjadi seorang
dracula. Tubuhku bergetar hebat, bulir-bulir air mata mulai menuruni lekuk-lekuk pipiku.
Kugigit bibir bawahku saat sesuatu yang tajam telah menancap sempurna
di leherku. Rasa sakit yang luar biasa hebat menerjangku saat makhluk
itu mulai menghisap darahku hingga aku pun mengerang. Rasa sakit yang
semakin kuat membuat eranganku tak tertahan lagi. Terlampau sakit
sehingga membuatku ingin mengakhiri hidupku sendiri detik itu juga.
Makhluk itu ingin memperdalam hisapannya ketika tiba-tiba terdengar
suara lolongan kuat serigala yang kuyakini adalah milik Siwon. Ada
sedikit perasaan lega saat mengetahui bahwa Siwon telah datang untuk
menyelamatkanku, walaupun aku sendiri masih tidak tahu bagaimana aku
akan berakhir.
Dracula itu menghentikan kegiatannya menghisap darahku dan
melepas kedua taringnya yang terbenam di leherku serta menghempaskanku
yang sudah sama sekali tak berdaya begitu saja ke tanah saat Siwon
dengan wujud
werewolf-nya telah berdiri di hadapan kami dengan
matanya yang merah menyala dan geraman berat yang meluncur di sela-sela
giginya yang runcing dan tajam.
Dracula itu mundur selangkah
demi selangkah saat Siwon mulai maju mendekat padanya. Beberapa detik
kemudian aku melihat Siwon menyerang
dracula itu secara membabi buta. Tanpa ampun Siwon terus menghantam dan menerkamnya. Begitu juga dengan
dracula
itu yang terlihat tak mau kalah dari Siwon. Setelah itu, aku tidak tahu
lagi apa yang terjadi di antara keduanya. Karena tiba-tiba rasa sakit
yang berpuluh kali lipat lebih sakit dari sebelumnya, menjalar ke
sekujur tubuhku. Ngilu, nyeri, perih, kulit leher yang terasa terkoyak,
seolah terbakar, semua gambaran rasa sakit itu rasanya masih belum cukup
untuk melukiskan betapa sakitnya rasa sakit yang luar biasa hebat ini
hingga aku pun tak mampu meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa
bertahan.
***
Author POV
Dracula itu kewalahan menghadapi Siwon yang ternyata
bukanlah lawan yang bisa ia remehkan. Kemampuan bergulatnya yang lebih
unggul dibandingkan
werewolf-werewolf lain dalam kawanannya membuat
dracula tersebut
tak bisa berkutik. Namun untung belum bisa diraih Siwon lantaran
makhluk penghisap darah itu sudah melarikan diri sebelum Siwon sempat
menghabisinya.
Usai memastikan bahwa
dracula itu telah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi menyerangnya, Siwon pun merubah wujud
werewolf-nya kembali ke dalam wujud
humanoid-nya.
Mendadak dadanya terasa begitu ngilu dan ia telah menjadi benar-benar
gusar saat mendapati Mi Jeong meringkuk tak berdaya di tanah.
Mi Jeong mengerang tertahan dan memejamkan mata erat-erat. Sebutir
air mata jatuh bergulir di pipinya sementara ia menahan sakit. Ia ingin
rasa sakitnya berhenti.Tapi demi Tuhan, ia tak menginginkan rasa sakit
itu berhenti ketika racun
dracula itu telah mengubah dirinya
menjadi makhluk penghisap darah. Tepat pada saat itu suara seseorang
menerobos kabut rasa sakit yang menyelubungi otaknya, kemudian Mi Jeong
merasa seseorang menahan tubuhnya. Ia membuka mata tepat di saat awan
berkabut di langit berarak menyingkir dari rembulan yang semula
diselubunginya, dan Mi Jeong samar-samar dapat melihat wajah Siwon yang
pucat dan menatapnya dengan mata terbelalak cemas.
“Apa sakit sekali?” Suara Siwon yang lirih dan bernada khawatir
terdengar dekat di telinga Mi Jeong. Mi Jeong menggigil dan sekujur
kulit tubuhnya telah berubah menjadi pucat. Racun itu telah menyebar ke
seluruh aliran darahnya. Sebelum gadis itu sempat menjawab, dengan
sigap Siwon berdiri dengan perlahan,sebelah tangannya merangkul bahu Mi
Jeong sementara tangannya yang lain diselipkan di bawah kedua lutut Mi
Jeong. Dan tiba-tiba saja Mi Jeong sudah terangkat dari tanah dan berada
dalam pelukan Siwon. Kemudian ia sudah tak sadarkan diri ketika Siwon
membawanya melesat ke luar hutan.
***
“Mi Jeong_ah, kau bisa mendengarku?” Bisik Siwon di telinga Mi Jeong
yang terbaring kaku di ranjang kamar tamu di rumah keluarga Siwon.
Yang ditanya sama sekali tak merespon, jantungnya masih berdetak, namun tubuhnya dingin seperti mayat.
Seluruh keluarga Siwon, dan juga sang
alpha, kepala sekolah
Kim, sudah berkumpul di dalam kamar yang lumayan luas itu. Ibu dan
saudara perempuan Siwon, duduk di bangku di samping ranjang tempat Mi
Jeong terbaring. Sementara Ayah Siwon dan juga kepala sekolah Kim
berdiri di ujung ranjang. Tatapan cemas mereka semuanya tertuju pada
jasad kaku Mi Jeong yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan
membaik.
“Bagaimana ini? Kita tidak boleh membiarkan Mi Jeong menjadi
dracula baru yang liar dan buas. Aku tahu
dracula itu baru sempat menghisap darah Mi Jeong sedikit. Bukankah kita masih bisa menyelamatkannya?” Tanya Siwon pada sang
alpha.
Kepala sekolah Kim mengurut keningnya, ia tampak sedang berpikir
keras memikirkan jalan keluarnya. “Hanya ada satu pilihan,” sahut kepala
sekolah Kim kemudian.
“Apa itu?” tanya Siwon penuh harap.
“Mengubah wujud salah satu di antara kita ke dalam wujud werewolf
lalu menggigitnya selama mungkin sampai racunnya lebih dominan daripada
racun
dracula yang telah lebih dulu menggigitnya.”
“Mwo? Maksudmu kau ingin mengubahnya menjadi seperti kita?” tanya Siwon serak.
“Tapi, bagaimanapun juga seluruh racun dari gigitan
dracula
itu sudah menyebar ke seluruh aliran darah Mi Jeong bahkan mungkin sudah
menyatu bersama sel-sel darahnya. Bagaimana jika Mi Jeong berubah
menjadi makhluk yang berbeda setelah salah satu di antara kita
menggiginya? Bagaimana jika dia lebih ganas dari
werewolf ataupun
dracula? Lalu bagaimana jika nyawa Mi Jeong justru tak tertolong?” sahut Ayah Siwon bernada menentang.
“Itu adalah resiko,” sang
alpha memberi pendapat.
Siwon hanya tertegun memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa saja
terjadi pada Mi Jeong dengan langkah penuh resiko seperti itu. Bagaimana
jika prediksi Ayahnya tadi benar? Bagaimana jika Mi Jeong berubah
menjadi sosok yang sama sekali berbeda dari Mi Jeong yang ia kenal?
Bagaimana jika Mi Jeong lupa semua hal tentang dirinya saat ia telah
berubah menjadi makhluk yang berbeda? Bagaimana jika Mi Jeong
melupakannya? Bagaimana jika nyawa Mi Jeong justru tak tertolong?
Siwon belum bisa mengambil keputusan saat sang
alpha kembali
angkat bicara, “Siwon, kita harus bergerak cepat. Jika tidak, kita akan
terlambat dan harus rela melihat Mi Jeong menjadi tambahan
dracula muda yang brutal berkeliaran di kota ini!”
Siwon menatap Ibunya dan Jiwon bergantian, meminta pendapat. Keduanya balas menatap Siwon dengan tatapan _
lakukanlah.
“Baiklah, kita akan melakukannya!” Putus Siwon mantap.
“Kau yakin?” tanya Ayah Siwon.
“Ye, sangat yakin, Ayah! Aku percaya pasti Mi Jeong mampu melewati ini dengan baik! Mi Jeong gadis yang kuat.”
“Baiklah kalau begitu, kaulah yang berhak melakukannya, Siwon! Walau bagaimanapun, Mi Jeong adalah gadis yang sudah kau
imprint bukan?” Sang
alpha memberi saran.
Siwon pun mengangguk penuh keyakinan.
Serta-merta Siwon merubah dirinya menjadi seekor serigala besar, sosok
werewolf-nya.
Dan tanpa aba-aba dan tanpa keraguan, ia langsung membenamkan
taring-taring serigalanya di leher dingin Mi Jeong. 15 menit, 30 menit,
Siwon masih bertahan dalam posisinya, masih menggigit Mi Jeong dan
menyalurkan racun-racun
werewolf-nya ke seluruh aliran darah
gadis yang amat dicintainya itu. Hingga 30 menit kemudian setelah
racunnya dirasa sudah lebih mendominasi daripada racun
dracula
yang telah lebih dulu menggigit Mi Jeong, Siwon pun melepas gigitannya
dengan perlahan, karena ia tak ingin semakin menyakiti gadisnya.
Namun selembut apapun Siwon melakukannya, ia tetaplah seorang
werewolf
yang akan meninggalkan rasa sakit pada bagian tubuh manusia yang telah
digigitnya, apa lagi dalam waktu selama itu. Sesungguhnya Mi Jeong tetap
merasa kesakitan dalam setengah ketidaksadarannya. Ia memang tidak bisa
membuka kedua matanya dan menggerakkan bibirnya untuk berbicara. Tetapi
ia masih bisa mendengar suara apapun yang ada di sekelilingnya, ia juga
masih bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa lebih dahsyat dari
sebelumnya menyerang dan menjalari sekujur tubuhnya yang rapuh. Rasa
sakit yang berasal dari sisi lehernya yang lain, kulit lehernya terasa
terkoyak-koyak. Rasa sakit bercampur rasa panas yang seolah membakarnya
hidup-hidup merayap dan menyebar melalui aliran darahnya yang sudah
lebih dulu tercemari oleh racun
dracula. Rasa panas itu kian
lama kian menyiksanya, membuat kerongkongannya kering dan merasa ingin
meminum sesuatu yang akan mampu melegakan tenggorokannya. Sesuatu yang
dia rasa bukan air. Tetapi sesuatu yang lain yang entah bahkan dirinya
sendiri saja belum bisa mengetahuinya. Mi Jeong terlalu sibuk menghadapi
rasa sakitnya. Ia ingin mengerang akibat rasa sakit yang menerjang
sekujur tubuhnya secara bertubi-tubi. Sialnya, erangannya itu justru
tertahan seperti menyangkut di tenggorokan. Pada saat yang sama, memori
masa lalunya bermunculan silih berganti seperti channel televisi yang
diganti-ganti pada tiap detiknya. Entah akan sampai kapan Mi Jeong mampu
bertahan dalam kesakitannya hingga racun
werewolf itu mampu menyatu seluruhnya bersama racun
dracula di dalam seluruh sel-sel darahnya.
***
Siwon terpekur seorang diri di balkon kamarnya. Dibenamkannya
wajahnya di antara kedua lutut. Sementara tangannya memeluk kedua
kakinya yang ditekuk. Ia tak pernah berhenti menyalahkan dirinya sendiri
atas kejadian yang menimpa Mi Jeong tiga hari yang lalu.
Jika saja aku tak meninggalkan Mi Jeong sendirian waktu itu,
tentu makhluk terkutuk itu tak kan punya kesempatan untuk menculik Mi
Jeong dan menjadikan gadisku sebagai mangsanya.
Jika saja aku mampu menjaga Mi Jeong dengan baik, tentu Mi Jeong tak kan bernasib semalang ini
Jika saja aku tak mengajak Mi Jeong ke pesta malam itu, tentu Mi
Jeong-ku sedang bahagia menjalani kehidupan normalnya sebagai manusia
biasa, dan semua kekacauan ini tak kan pernah terjadi
Harusnya aku tak meninggalkannya, harusnya aku mampu menjaga dan
melindunginya setiap waktu, dan harusnya aku tak mengajaknya ke pesta
perayaan awal musim panas waktu itu, harusnya semua ini tak pernah
terjadi padanya. Pada Mi Jeong, gadisku, takdirku, jodohku.
Semua ungkapan-ungkapan rasa bersalah itu selalu berkelebat
menyelubungi pikiran Siwon, menghantuinya, dan membuatnya tak mampu
memaafkan dirinya sendiri. Membuatnya tak bisa hidup dengan normal.
Segala yang ada di hadapannya terasa salah dan kacau, tak pernah ada
benarnya.
Siwon sedang mengacak rambutnya frustasi ketika seseorang berseru-seru riuh memanggil namanya dari lantai bawah.
“Siwon_ah, turunlah! Palliwa!” seru Ji Won dari ujung tangga di lantai bawah.
Ji Won menunjukkan kilatan senang di kedua matanya ketika dilihatnya Siwon sudah berdiri di puncak tangga.
“Ada apa?” Tanya Siwon tanpa minat, matanya sembab dan pipinya basah.
“Aigoo~ kau terlihat mengerikan Siwon_ah! Apa kau akan menunjukkan
penampilanmu yang berantakan ini di depan Mi Jeong?” goda Jiwon.
Merasa tidak mengerti dengan apa yang barusan Jiwon katakan, Siwon
bergegas menuruni tangga. Dengan mengerutkan keningnya, Siwon menatap
Jiwon tidak mengerti. “Maksudmu?” Tanyanya singkat.
“Mi Jeong sudah siuman. Dan dia sama sekali tidak menjadi makhluk
brutal mengerikan seperti apa yang kita prediksikan. Ia masih tetap Mi
Jeong-mu yang manis. Hanya saja, Mi Jeong yang sekarang bukan lagi
manusia biasa, melainkan makhluk perpaduan antara
werewolf dan
dracula. Tapi Mi Jeong lebih dominan ke klan kita kurasa. Kau tahu? Badannya hangat! ” terang Jiwon penuh suka cita.
Seketika kedua mata Siwon melebar, sudut-sudut bibirnya terangkat
membentuk senyum penuh kelegaan dan kebahagiaan. Tanpa menunggu Jiwon
mengingatkannya, Siwon langsung melesat pergi ke kamar tamu rumah
keluarga Choi di mana Mi Jeong dirawat oleh keluarganya.
Saat mencapai ambang pintu kamar itu, sejenak Siwon menghentikan
langkahnya. Di tatapnya Mi Jeong dengan tatapan penuh rasa takjub, gadis
itu juga sedang menatap ke arahnya. Kerinduan yang mendalam tergambar
jelas di antara keduanya saat tatapan mereka saling bertemu. Mi Jeong
tampak segar dan sangat sehat. Entah mengapa, ia merasa gadis itu
terlihat lebih mempesona dari sebelumnya dengan iris mata hitam gelapnya
yang telah berubah warna menjadi merah semerah darah. Menyadari
rindunya pada gadis itu sudah tak terbendung lagi, maka Siwon pun mulai
melangkahkan kakinya menghampiri Mi Jeong yang duduk di atas ranjang
ditemani oleh kedua orang tuanya. Dan dengan penuh pengertian, kedua
orang tua Siwon memutuskan untuk keluar kamar, memberi waktu bagi mereka
berdua.
“Siwon_ah…” panggil Mi Jeong dengan suara lirih selembut beledu
ketika namja yang dirindukannya itu sudah berada tepat di hadapannya.
Tanpa ragu lagi, Siwon pun langsung mendaratkan pelukannya pada Mi
Jeong. Mi Jeong balas memeluknya dengan sangat erat. Tangan kanan Siwon
membelai rambut Mi Jeong penuh kasih sayang, sementara tangannya yang
lain memeluk erat pinggangnya. Benar kata Jiwon, badan Mi Jeong sudah
tak lagi dingin dalam dekapan Siwon. Bahkan suhu badannya sudah menyamai
suhu badan Siwon sekarang. Darah werewolf telah benar-benar mengalir di
tubuhnya.
“Bogoshippeo Mi Jeong_ah, jeongmal bogoshippeoyo….” ujar Siwon serak
tanpa melepaskan senyum, ada perasaan lega setelah kata-kata itu
meluncur dari bibirnya.
“Aku juga, lebih besar dari apa yang kau tahu Tuan Choi…” Mi Jeong semakin mengeratkan pelukannya.
“Kau tahu? Selama kau terbaring tak sadarkan diri, aku selalu
dihantui kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi padamu setelah
transformasi ini. Aku hampir tak mempunyai harapan sama sekali saat
melihatmu terbaring dan tak kunjung membuka mata. Kukira kau akan
menjadi Mi Jeong yang sama sekali bukan dirimu dan tidak lagi mengingat
kehidupanmu sebelumnya, juga tidak mengingat aku,”
Mi Jeong tertawa kecil, merenggangkan pelukannya memberi jarak di
antara mereka, membuat keduanya dapat dengan leluasa untuk saling
menatap satu sama lain,“selama aku tak sadarkan diri, hampir setiap
waktu kau selalu berbisik di telingaku bahwa kau mencintaiku, Bagaimana
bisa aku melupakanmu?”
Siwon menangkupkan kedua telapak tangannya yang kokoh ke pipi Mi Jeong, lalu membelai pipi gadis itu dengan ibu jarinya, “
Well, bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Siwon.
“Sangat baik. Jauh lebih baik dari sebelumnya, dan ini berkat kau, kau yang membuatku hidup kembali,”
“Bukan, tapi aku yang menyeretmu ke dalam semua masalah ini. Walau bagaimanapun juga, aku adalah seorang
werewolf. Jika kau tidak bersamaku, jika kau tidak di sisiku, tentu
dracula itu tidak akan mengintaimu. Kau tahu?
Dracula yang menyerangmu waktu itu adalah Kyuhyun, pemimpin dari klan
dracula yang mendiami kota ini . Walau dia tak terlalu kuat, tapi ia seperti menjadi semacam tonggak kekuatan seluruh
dracula di kota ini karena dia telah menciptakan banyak
dracula-dracula
baru yang lebih kuat darinya dan dijadikannya budak yang selalu setia
padanya, sehingga keberadan mereka di kota ini sangat sulit untuk
dimusnahkan walau oleh seluruh kawanan
werewolf sekalipun. Kyuhyun menjadikanmu intaian karena dia ingin membalaskan dendamnya pada keluargaku.” Jelas Siwon.
“Balas dendam?”
“Ya, balas dendam atas kematian kekasihnya. Karena kakek buyutku lah yang telah membunuh wanita dracula-nya”
Dan aku selalu khawatir nyawamu akan selalu menjadi ancamannya, Mi Jeong_ah.
Seolah mampu membaca jalan pikiran Siwon, Mi Jeong memberi komentar,
“Hey Tuan Choi! Jangan samakan aku dengan Mi Jeong yang dulu. Apa kau
sudah lupa sudah menjadi makhluk seperti apa aku sekarang ini?”
Siwon pun dibuatnya terperanjat, “OMO! Jangan bilang kau bisa membaca
jalan pikiran orang lain!” ditatapnya wajah polos Mi Jeong penuh
selidik.
Mi Jeong memutar bola matanya ke atas menatap langit-langit,
“Entahlah, tapi kurasa itu salah satu dari kelebihanku setelah menjadi
makhluk yang berbeda. Mungkin dari sisi
dracula-ku,”
Kedua alis Siwon terangkat karena terkejut, “astaga, apa kau lebih merasa bahwa dirimu ini adalah sosok
dracula?”
“Umm.. tidak juga. Jangan cemaskan hal itu Siwon_ah! Lagi pula aku lebih merasa dominan ke
werewolf.
Kau bisa rasakan sendiri kan, tubuhku hangat. Menyamaimu. Yaahh,
walaupun aku juga masih belum tahu bagaimana rupa dan kekuatanku nanti
setelah bertransformasi ke wujud baruku yang sebenarnya.” Mi Jeong
tersenyum, memegang bahu Siwon dengan sebelah tangannya.
“Kuharap kau lebih kuat dari sekedar werewolf ataupun vampir.
Bagaimanapun juga, kau adalah perpaduan dari keduanya” dielusnya puncak
kepala Mi Jeong.
Mi Jeong tersenyum,namun senyumnya memudar seiring binar matanya yang
tiba-tiba meredup saat ia teringat tentang ayahnya, “Siwon_ah,
bagaimana dengan ayahku? Apa dia tahu tentang keadaanku?”
Mendengar pertanyaan Mi Jeong, bahu Siwon menegang. Senyuman yang
sempat terlukis manis di wajahnya semenjak kepulihan Mi Jeong pun
memudar begitu saja. Udara yang masuk melalui rongga hidungnya seolah
tercekat di dada. Lidahnya kelu, ia bingung harus mengatakan apa pada Mi
Jeong.
“Siwon_ah? Ada apa? Kenapa kau diam saja? Kenapa kau tidak mencoba
memikirkan sesuatu? Aku tidak bisa membaca pikiranmu sekarang. Apa
sesuatu yang buruk terjadi pada ayahku?”
Siwon masih membeku di tempatnya, kemudian ingatannya melayang pada
peristiwa yang terjadi tiga hari yang lalu, hari di mana Mi Jeong
sekarat di rumah keluarga Choi.
Malam itu, seluruh anggota keluarga Choi telah sepakat untuk merawat
Mi Jeong di rumah mereka sampai dia sadar dan pulih kembali sebagai
sosok barunya yang sedang bertransformasi. Karena tidak mungkin mereka
memulangkan Mi Jeong pada ayahnya dalam kondisi seperti itu.
Akhirnya, Siwon pun memutuskan pergi ke rumah keluarga Park, untuk
bertemu dengan ayah Mi Jeong, Park Jeong Soo. Apa lagi alasaanya pergi
ke rumah itu kalau bukan untuk memberikan ayah Mi Jeong sebuah alibi
perihal ketidakpulangan Mi Jeong malam itu. Tapi saat Siwon telah sampai
di rumah keluarga Park, ia justru mendapati pintu rumah itu terbuka
lebar. Bau anyir darah yang memuakkan dari dalam rumah menembus indra
penciumannya yang tajam walau ia masih berdiri di depan rumah itu. Tentu
saja hal itu menimbulkan kecurigaan bagi Siwon. Setelah ditelusurinya
ke dalam, didapatinya rumah itu sudah berantakan dan penuh bercak-bercak
darah yang tercecer di lantai. Merasa keadaan ini benar-benar tidak
beres, Siwon pun segera bergegas mencari keberadaan ayah Mi Jeong sampi
ke setiap sudut ruangan rumah itu. Hasilnya, nihil. Ayah Mi Jeong tidak
diketemukan, ia menghilang. Satu dugaan yang terbesit dalam benak Siwon
saat itu, bahwa makhluk terkutuk itulah yang melakukan semua ini, siapa
lagi kalau bukan
dracula Kyuhyun, atau budak-budak draculanya .
“Ja. Jadi.. maksudmuu… makhluk itu juga memangsa ayahku?” tanya Mi Jeong dengan suara parau usai membaca jalan pikiran Siwon.
Yang ditanya hanya mengangguk kaku sambil menunduk.
“Percayalah Mi Jeong_ah, kami semua sudah berupaya mencari ayahmu. Tapi, sampai sekarang beliau belum juga bisa kami temukan!”
Sementara Mi Jeong, batinnya bergejolak. Mi Jeong geram. Bagaimana
tidak? Bukan hanya dirinya, bahkan Ayah yang sangat dicintainya pun
turut menjadi korban akan kebrutalan Kyuhyun. Gumpalan air mata mulai
menusuk-nusuk di balik pelupuk mata Mi Jeong. Air mata itu pun jatuh
bergulir dan terurai di kedua sisi pipinya ketika ia mengerjap. Ia
menggertakkan gigi-giginya. Napasnya kini memburu begitu cepat, darahnya
terasa mendidih. Sekujur tubuhnya terasa panas. Namun entah mengapa
rasa panas yang menjalar di sekujur tubuhnya itu justru menjadi semacam
kepuasan tersendiri dari luapan kemarahannya. Beberapa detik setelah
itu, jari-jari tangan dan kakinya berubah membesar, kemudian mulai
tumbuh kuku-kuku panjang yang runcing di sana.
“Mi Jeong_ah, kendalikan dirimu! Kau belum terbiasa dengan ini!
Lakukan pelan-pelan saja!” ujar Siwon memperingati Mi Jeong. Namun
peringatan itu sama sekali tak diindahkan oleh Mi Jeong. Ia justru
membiarkan emosinya meluap-luap tanpa kendali. Siwon di sebelahnya
semakin cemas dengan transformasi perubahan wujud Mi Jeong ke dalam
wujud barunya. Ia takut gadis itu berubah menjadi liar dan menerkam
semua orang yang ada di sekelilingnya.
Saat sekujur tubuhnya mulai ditumbuhi bulu-bulu berwarna cokelat muda
keemasan, Mi Jeong melompat keluar melewati jendela kayu besar yang ada
di kamar itu. Tak ingin mengambil resiko, Siwon pun turut merubah
dirinya menjadi wujud werewolf dan mengikuti ke arah mana perginya gadis
itu. Ketika kembali dilihatnya Mi Jeong tengah berlari ke arah hutan,
gadis itu telah sempurna berubah wujud menjadi sosok makhluk baru yang
kini dijelmanya, serigala besar berwarna cokelat keemasan. Siwon tak
pernah menyangka sebelumnya bahwa gadis itu akan memiliki kekuatan yang
berkali lipat lebih besar dari para werewolf pada umumnya. Dengan
kecepatan dua kali lipat lebih cepat dari kecepatan lari yang dimilik
Siwon, Mi Jeong sempat membuat Siwon kewalahan dan kehilangan jejaknya.
Dengan lihainya, Mi Jeong berlari dan terus berlari menembus hutan yang
ditumbuhi banyak pepohonan rindang yang tinggi menjulang dengan jarak
yang padahal begitu rapat. Kemampuan dan kecepatan berlarinya seperti
seseorang yang telah sekian lama hidup sebagai werewolf, sama sekali tak
menunjukkan bahwa dia adalah werewolf baru yang baru pertama kalinya
mengalami transformasi. Werewolf baru dengan sisi dracula dalam bagian
dirinya, lebih tepatnya.
Gadis itu berlari tanpa henti terus masuk ke dalam hutan hingga
membuat Siwon nyaris kelelahan. Oh tidak! Sepertinya Mi Jeong sedang
melacak keberadaan Kyuhyun dan anak buahnya.
“Mi Jeong_ah!! Jangan gegabah! Kau belum punya persiapan apapun untuk menyerangnya!!” Seru Siwon sambil terus berlari
“Siapa bilang? Bahkan aku sudah cukup kuat sekarang! Kekuatanku saja
sudah lebih dari cukup untuk sekedar melawannya! Aku harus membinasakan
makhluk terkutuk yang sudah membunuh ayahku!!” Sahut Mi Jeong yang juga
tanpa menghentikan larinya.
Sekuat tenaga Siwon berusaha berlari mendahului Mi Jeong, namun Mi
Jeong yang keras kepala itu selalu bersikeras untuk meluluskan niatnya
dan menggeram dan melolong-lolong dengan ancaman gigi-giginya yang
runcing dan tajam ketika jaraknya mereka berdua sudah semakin dekat.
Namun Siwon tidak menyerah, ia berlari dan melompati Mi Jeong hingga ia
mampu mendaratkan kaki-kaki besarnya tepat di hadapan gadis serigala
itu. Karena Siwon mencegatnya dengan sangat mendadak, Mi Jeong yang
mempunyai maksud hati hanya ingin menggertak, tanpa sengaja Mi Jeong
justru menggigit telingakiri Siwon hingga mengucurlah darah segar dari
telinganya. Mi Jeong terkesiap, dengan sigap ia pun segera melepaskan
gigitannya dari telinga Siwon. Ia begitu menyesali kecerobohannya,
barulah pada saat itu emosi Mi Jeong akan kematian ayahnya sedikit
mereda. Mi Jeong sadar bahwa dirinya benar-benar keras kepala dan sangat
gegabah dalam mengambil keputusan, tanpa memperhitungkannya kembali
masak-masak.
Siwon menatap gadisnya dengan garang, “Kau tahu? Kyuhyun tidak sendiri. Dia punya banyak anak buah dan pasukan
dracula baru
yang sangat brutal dan ganas. Kau bisa terbunuh di tanah mereka jika
kau gegabah ingin berjuang melawan mereka seorang diri! Jangan lakukan
hal ini lagi, aku tidak ingin merasakan kehilanganmu untuk yang kedua
kali. Arraseo”
Mi Jeong menunduk dan mengangguk pelan, kemudian ia mundur satu
langkah dari hadapan Siwon, “Mianhae…” Ucapnya dengan suara parau.
“Lukaku ini tidak usah kau risaukan. Karena seorang werewolf mampu meregenerasi luka di tubuhnya dengan cepat.”
Untuk beberapa saat, mereka hanya sama-sama saling terdiam. Sampai
akhirnya Siwon memecah keheningan itu ketika ia menyuruh Mi Jeong
mengikutinya berlari ke suatu tempat.
***
“Kau tahu? Betapa menakjubkannya dirimu sekarang,” puji Siwon saat Mi
Jeong memandangi bayangan dirinya yang terpantul di atas air sungai
yang mengalir tenang. Tubuhnya yang berwujud serigala dengan bulu-bulu
cokelat muda berwarna keemasan tampak berkilau-kilau saat terkena
pancaran sinar matahari. Sangat menakjubkan, seperti apa yang dilihat
oleh Siwon.
“Kau selalu cantik, bahkan saat menjadi serigala werewolf sekalipun.” Puji Siwon sekali lagi.
“Tapi kenapa bulu-bulu di seluruh tubuhku berbeda? Werewolf lain tak punya bulu-bulu berkilau sepertiku?” Tanya Mi Jeong polos.
“Itu karena sebagian kecil dalam dirimu adalah
dracula.
Itulah sebabnya wujud serigalamu lebih indah dari werewolf lain. Tentu
saja werewolf lain tidak memilikinya, termasuk aku. Aku yakin,
kekuatanmu juga beberapa kali lebih kuat dari pada kami. Aku
mengamatinya dari kemampuan larimu yang dua kali lebih cepat daripada
aku”
Jika Mi Jeong sedang berwujud sebagai manusia, tentu alisnya sudah terangkat karena heran, “benarkah?”
“Umm..” Siwon mengiyakan.
“Kurasa kita perlu menguji seberapa besar kekuatanmu dan seberapa banyak keahlianmu setelah transformasi ini,”
“Mengujinya?” tanya Mi Jeong dengan menatap Siwon lekat.
“Ya, besok sore kita akan menemui kepala sekolah Kim di belakang gedung sekolah sebelah timur untuk mengujimu.”
***
Sore itu, tepat seperti apa yang Siwon janjikan. Dengan ditemani
Siwon, Mi Jeong datang menemui kepala sekolah Kim di tempat yang sudah
mereka tentukan.
Kepala sekolah Kim sudah menunggu di padang rumput di belakang gedung sekolah sebelah timur ketika mereka berdua datang.
Kepala sekolah Kim, sang
alpha yang sudah mengubah wujudnya
ke dalam wujud serigala werewolf sejak kedatangan mereka, sempat
menanyakan kabar Mi Jeong sebelum mereka berdua akhirnya memutuskan
untuk mulai melakukan pengujian terhadap kemampuan baru yang dimiliki Mi
Jeong setelah transformasinya sebagai makhluk yang berbeda.
Setelah pengujian yang dilangsungkan selama kurang lebih 2 jam, alhasil, sang
alpha dibuat terkagum-kagum oleh kemampuan Mi Jeong yang mencengangkan. Gadis itu memiliki bakat alamiah
werewolf yang tidak perlu diasah dan dikembangkangkan lagi seperti layaknya murid-murid keturunan
werewolf di sekolah ini pada umumnya, yang harus susah payah mengikuti pelatihan khusus untuk dapat dinobatkan sebagai
werewolf yang tangguh. Kelebihan-kelebihan yang ada pada diri Mi Jeong jelas tidak ada dalam diri
werewolf ataupun
dracula-dracula
manapun. Hanya ada satu diantara seribu kemungkinan adanya makhluk lain
yang sejenis dengan Mi Jeong. Darahnya yang telah bercampur dengan 90%
racun
werewolf dan 10% racun
dracula, membuat Mi Jeong menjadi jelmaan makhluk yang sangat kuat, perpaduan antara kedua makhluk mitologi tersebut. Namun dengan racun
werewolf yang
lebih dominan menyatu bersama sel-sel darahnya, wujud transformasi Mi
Jeong pun lebih menyerupai werewolf dengan sedikit ciri-ciri
dracula
yang diadopsi dalam wujudnya_ serigala besar berbulu cokelat muda
keemasan lebat sebagai perubahan wujudnya dari seorang manusia menjadi
werewolf, sementara
kilauan pada bulu-bulunya saat terkena pancaran sinar matahari dan iris
matanya yang berubah warna sewarna merah darah dalam wujud humanoid-nya
adalah sebagai ciri-ciri
dracula yang menunjukkan bahwa dirinya bukanlah makhluk yang sepenuhnya adalah
werewolf.
Keunggulannya dalam membaca pikiran orang lain dan dalam hal kecepatan adalah kemampuan yang diturunkan dari racun
dracula yang
sebagian kecil menyatu bersama sel-sel darahnya. Sedangkan
keunggulannya dalam ketajaman indra penciuman dan pendengaran,
bertarung, menggigit, dan menyerang bahkan berkali lipat lebih unggul
dari
werewolf biasa. Sementara itu ia tidak akan menjadi makhluk yang haus darah seperti halnya
dracula, karena sebagian besar dari dirinya merupakan
werewolf yang notabene bukanlah makhluk penghisap darah manusia seperti
dracula. Namun Mi Jeong juga bukan makhluk yang benci bau anyir darah seperti
werewolf,
karena sesekali ia harus berburu hewan di hutan dan menghisap darahnya
untuk menghilangkan dahaganya yang sesekali muncul terhadap darah walau
hanya dalam jumlah sedikit. Dan oleh karena perpaduan itulah, sang alpha
memberikan nama
Dracuwolf bagi spesies baru yang disandang
oleh Mi Jeong. Hanya satu kekurangan yang ada pada diri Mi Jeong, yaitu
pengendalian dirinya. Ia menjadi sangat pemarah dan mudah terpancing
emosi setelah berubah menjadi dirinya yang baru.
***
Park Mi Jeong POV
Setelah beberapa minggu menjalani kehidupan baruku sebagai
dracuwolf,
aku sudah merasa cukup nyaman dan terbiasa dengan keadaanku yang
sekarang. Aku sangat beruntung ada Siwon dan keluarganya yang bersedia
menerimaku untuk tinggal bersama mereka sejak sepeninggal ayahku. Mereka
semua terutama Siwon, telah mengajarkanku banyak hal selama aku tinggal
bersama mereka. Mulai dari mengajariku pengendalian diri, cara membunuh
dracula, bahkan sampai strategi perang melawan
dracula.
Yah, memang pada awalnya seluruh anggota keluarga Choi menentang niat
dan permohonanku yang meminta mereka mengajariku tentang strategi
perang melawan
dracula. Siwon adalah orang pertama yang
menentangnya. Hal itu didasarinya dengan alasan tidak ingin melihatku
menyerang makhluk-makhluk liar dan brutal itu dan tidak ingin aku
menanggung resiko terburuk dari peperangan itu, ia tidak ingin
kehilanganku.Tapi karena tekadku sudah bulat ingin membalaskan dendamku
pada klan
dracula atas kematian ayah, aku terus menerus bersikeras meyakinkan dan memohon kepada mereka bahwa aku cukup kuat melawan
dracula terkutuk itu jika aku juga punya cukup banyak pasukan.
Pasukan? Pasukan dari mana?
Aku sempat bingung, bagaimana caranya mendapatkan pasukan sebanyak itu untuk melawan
dracula dalam jumlah besar?
Hingga beberapa saat setelah Jiwon menjadi orang pertama yang mampu
menerima niatku, tiba-tiba meluncurlah sebuah ide yang tercetus dari
otak brilian Jiwon yang menyarankan untuk membujuk werewolf-werewolf
pemberani murid-murid dari Werewolf Academy agar bersedia bergabung
bersama kami membentuk sebuah kawanan besar
werewolf yang siap menumpas seluruh
dracula di kota Dankook , terutama Kyuhyun sang pemimpin klan
dracula
tersebut, demi terciptanya ketentraman dan kedamaina di kota Dankook
yang selama ini selalu terusik oleh teror-teror dari mereka.
Untuk mendapatkan keyakinan teman-teman
werewolf dari
Werewolf Academy pun ternyata tak semudah yang aku dan Jiwon bayangkan.
Ada beberapa di antara mereka yang merasa enggan, ada juga yang takut
karena tak ingin mengambil resiko terburuk yang akan dihadapi jika
memberanikan diri berperang melawan
dracula. Ada juga yang
langsung bersedia bergabung membentuk pasukan perang bersama kami.
Sampai akhirnya aku, Jiwon, dan mereka yang sebelumnya telah bersedia
bergabung bersama kami, mampu membujuk murid-murid yang lain untuk turut
bergabung.
Setelah melihat banyaknya anggota pasukan yang bersedia ikut berperang melawan
dracula yang
telah berhasil kami kumpulkan, akhirnya hati ayah dan ibu Siwon pun
meluluh. Mereka yang notabene adalah keturunan langsung dari
Sooman_kakek buyut Siwon yang merupakan werewolf terkenal di Dankook
karena keunggulannya dalam strategi perang melawan
dracula pada
zamannya_akhirnya bersedia mengajari kami_aku dan seluruh anggota
kawanan werewolf lain _berbagai macam strategi perang dalam melawan
dracula.
Sampai masa pelatihan strategi perang melawan dracula itu berakhir, dan aku bersama seluruh anggota pasukan
werewolf lain sudah merasa siap untuk melakukan perlawanan ke tanah para
dracula,
hanya ada satu orang yang belum juga bersedia meluluskan niatku. Choi
Siwon. Dia bahkan memutuskan untuk tidak bicara padaku selama hari-hari
aku menjalani pelatihan itu. Meski kami tinggal serumah, saat dia dengan
jelas-jelas melihatku, menyapaku saja bahkan tidak. Dan aku terlalu
pengecut untuk menegur sapanya lebih dulu. Kau tahu bagaimana perasaanku
saat itu? Rasanya sakit dan menyesakkan, hampir sama rasanya dengan
rasa sakit yang kualami saat ajal hampir menjemputku. Dia adalah
hidupku, oksigenku, bagaimana mungkin aku bisa bertahan hidup jika aku
kehilangan oksigen itu?
Keputusan Siwon lebih dari sekedar berarti bagiku. Karena tanpa
keputusannya aku tak kan pernah bisa maju selangkah lagi untuk
melancarkan misiku. Dan dia masih tetap saja membisu. Aku tahu
sebenarnya dia juga merasa kehilangan dengan bersikap seperti ini
padaku. Tapi setiap kali ia ada dalam satu ruangan denganku, ia selalu
berusaha keras untuk tidak memikirkan apapun agar aku tak mampu membaca
jalan pikirannya. Cihh, menyedihkan!
***
Author POV
Bersikap seperti itu pada Mi Jeong ternyata bagi Siwon rasanya
seperti menghancurkan hidupnya sendiri. Hidupnya terlalu hampa, seolah
tak punya pegangan jika ia tak mampu melihat senyuman Mi Jeong barang
sehari saja. Sedangkan ia telah membuatnya muram beberapa hari terakhir
ini. Segala aspek tentang Mi Jeong sudah menjadi candu bagi Siwon. Dia
sudah tidak tahan lagi dengan kediamannya yang kini terasa konyol, dia…
terlalu membutuhkan Mi Jeong…
Setelah tak berhasil menemukan sosok Mi Jeong di dalam rumah, Siwon
berniat untuk mencarinya di luar, ketika dilihatnya gadis itu sedang
duduk seorang diri di teras rumah sambil menatap langit. Siwon masih
tetap bertahan di ambang pintu ketika keraguan menahannya di sana
untuk beberapa saat. Ia tak mungkin dengan begitu saja mengizinkan Mi
Jeong ikut berperang melawan
dracula-dracula buas itu, apa lagi
di tanah kekuasaan mereka. Ia tak peduli dengan kenyataan bahwa Mi
Jeong sudah jauh lebih kuat dan berbekal strategi dari sebelumnya.
Karena bagi Siwon, itu tetap saja berresiko bagi keselamatan Mi Jeong.
Tetapi kerinduannya pada Mi Jeong agaknya lebih besar dari semua
kecemasan yang dirasakannya saat ini. Tanpa ragu lagi, ia melesat
menghampiri Mi Jeong dan mendekap gadis itu dari belakang. Terang saja
itu membuat Mi Jeong kaget. Ia sedang melamunkan Siwon ketika tiba-tiba
ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Namun sedetik kemudian ia
langsung tahu bahwa orang yang baru saja dilamunkannyalah yang telah
mendekapnya. Kekagetan yang semula sempat dirasakannya menguap begitu
saja berganti dengan perasaan lega di dadanya yang terasa menentramkan.
“Mianhae Mi Jeong_ah…,” bisik Siwon dengan suara tercekat.
Mi Jeong menoleh sedikit, dan bertanya, “kenapa minta maaf? Kurasa
tidak ada yang bersalah dan tidak ada yang perlu kumaafkan bukan?”
Siwon menyandarkan dagunya pada puncak kepala Mi Jeong yang masih
didekapnya, “Tidak, aku bersalah padamu. Beberapa hari terakhir ini aku
mengabaikanmu, membiarkanmu berjuang seorang diri melakukan persiapan
perang melawan
dracula. Mianhae… jeongmal mianhanda…”
“Aku tak sendiri, ada Jiwon yang membantuku. Jadi kau tak perlu risau
dan menyalahkan dirimu sendiri,”ujar Mi Jeong sembari mengelus lengan
kanan Siwon yang masih melingkarinya dalam dekapan.
“Tetap saja, aku bersalah padamu. Dan itu adalah satu-satunya
kesalahan terbesar dalam hidupku, “elak Siwon dengan nada penuh
penyesalan.
“…” tak ada tanggapan dari Mi Jeong. Ia takut air matanya akan tumpah
begitu membuka mulut. Mi Jeong tidak tahu mana yang lebih buruk, maju
selangkah lagi untuk menyerang para
dracula tanpa seizin Siwon,
atau menggagalkan rencananya melakukan penyerangan terhadap makhluk
terkutuk itu sementara dendam akan kematian ayahnya tak kan pernah
terbalaskan. Tapi ia tidak mungkin mundur lagi setelah melangkah sejauh
ini. Yang jelas saat ini, dua pilihan itu membuatnya dihadapkan pada
dilema besar yang membuat dadanya seolah tertusuk. Hatinya terasa nyeri.
Dan rasa nyeri itu membuatnya hampir tidak bisa menahan air mata.
Dan Siwon pun menimpali ucapannya, “Mi Jeong_ah, jika kau memang ingin bertempur bersama
werewolf lain untuk memusnahkan
dracula-dracula itu, aku mengijinkanmu pergi. Asal dengan satu syarat.”
Mi Jeong mengerjap, mengenyahkan air mata yang mengancam mengaburkan
pandangannya. Ia menoleh dan mendongak menatap Siwon yang balas
menatapnya dengan tegang.
“Mwo? Apa aku tidak salah dengar? Lalu apa syaratnya Siwon_ah?” tanya Mi Jeong penuh harap.
“ Kau boleh ikut bertempur asalkan kau mengizinkanku untuk selalu
berada di depanmu, kau tidak boleh berada di barisan depan. Kau harus
selalu berada di belakangku saat melakukan penyerangan.” Ujar Siwon
dengan raut wajah penuh kecemasan dan penekanan pada setiap kata yang
meluncur dari mulutnya.
Alis Mi Jeong terangkat karena heran, lalu matanya mengerjap,“tapi
kenapa? Bukankah akan lebih baik jika aku berada di barisan depan? Apa
kau tidak ingat? Aku seorang
dracuwolf, bahkan aku lebih kuat dari
werewolf dan
dracula manapun.”
“Aku tahu, tapi tetap saja itu terlalu berresiko. Bagaimana jika
dracula-dracula
itu tidak berminat sama sekali untuk melawan werewolf lain dan mereka
justru mengepungmu? Mereka akan menjadi sangat kuat jika mereka bersatu,
dan kau bisa saja…
Kumohon untuk kali ini saja Mi Jeong_ah, jangan membantah dan turuti kata-kataku!” Nada bicara Siwon sedikit meninggi.
Mi Jeong tersentak mendengar kata-kata Siwon, kemudian ia hanya
terdiam dan menunduk kaku. Ia tahu Siwon sangat mengkhawatirkannya, tapi
apakah harus sampai seperti itu? Melihat Mi Jeong hanya terdiam dan
menunduk, perasaan bersalah dan penyesalan datang begitu saja seperti
badai yang tiba-tiba datang menerjangnya.
Tak ingin Mi Jeong salah paham akan semua kata-kata yang telah
diucapkannya barusan, Siwon memutar badan Mi Jeong hingga posisi mereka
berdua kini saling berhadapan satu sama lain, kedua matanya menatap
wajah Mi Jeong dengan seksama, “percayalah padaku, Mi Jeong_ah! Semua
itu kulakukan semata-mata hanya demi keselamatanmu. Aku harus
melindungimu, aku harus menjaga keselamatanmu sampai akhir. Aku tidak
bisa berpangku tangan sementara gadis
imprint-ku bertarung
melawan makhluk terkutuk penghisap darah yang menghadapkannya pada maut
yang kapan saja selalu mengancam keselamatannya. Aku sungguh tidak akan
rela jika mereka membuatmu harus meneteskan darah bahkan jika hanya satu
tetes sekalipun. Aku tidak sanggup jika harus melihat kejadian itu
terulang kembali. Saat aku melihatmu sekarat, saat melihatmu meregang
nyawa, mengerang kesakitan karena gigitan
dracula, saat aku
juga terpaksa harus menggigitmu dan membiarkanmu lebih kesakitan dari
sebelumnya. Membayangkannya saja bahkan rasanya terlalu menyakitkan
bagiku, Mi Jeong_ah. Kau tahu? Kau adalah hidupku, kau nyawaku, kau
jodohku, kau juga takdirku. Aku tak kan bisa hidup jika kau tak hidup Mi
Jeong_ah…”
Mi Jeong mendongak dan balas menatap Siwon dengan tajam, “dan
mengabaikan keselamatanmu sendiri? Begitu maksudmu?! Apa selama ini kau
tidak pernah menyadari sepenting apa dirimu bagiku? Apa selama ini kau
tak pernah berpikir seperti apa jadinya aku jika kau tak ada di sisiku?
Asal kau tahu, kau seperti oksigen yang memberiku kehidupan. Lalu
bagaimana seseorang akan hidup tanpa adanya oksigen itu? Apa kau tidak
pernah memikirkan bagaimana perasaanku, huh? Apa kau…”
“Pssstt…”
Siwon meletakkan telunjuk jarinya tepat di depan bibir Mi Jeong
sebelum gadis itu sempat melanjutkan kata-katanya, “arraseo.. arraseo..
nanti kita akan berjuang sama-sama. Melindungi diri sendiri juga saling
melindungi satu sama lain. Apakah itu terdengar lebih baik?” ujar
Siwon dengan suara yang terdengar parau.
Seulas senyum pun mulai terbit di bibir mungil Mi Jeong, matanya
berbinar-binar menatap Siwon, ”mm…” jawabnya dengan satu anggukan
mantap sebelum akhirnya Siwon mengecup singkat bibir mungilnya.
“Dan biarkanlah kepala sekolah Kim memimpin penyerangan itu. Aku
sudah bicara padanya kemarin, dan dia sudah menyetujuinya. Walau
bagaimanapun, dialah yang berhak melakukannya. Dia seoarang
alpha, jadi pasti dia tahu apa-apa yang harus diputuskan,” usul Siwon.
“Geure, aku setuju”
***
Dan di sinilah mereka sekarang, dalam wujud asli mereka bersama dengan seluruh anggota kawanan
werewolf di bawah pimpinan kepala sekolah Kim, sang
alpha, berdiri di depan sebuah castil tua megah tempat seluruh
dracula-dracula yang mendiami kota
Dankook itu tinggal
.
Berbekal strategi perang dan pancang perak yang dibawa oleh masing-masing
werewolf, mereka merasa lebih dari cukup siap untuk bertarung melawan Kyuhyun dan budak-budak draculanya
. Dengan lolongan yang membuat suasana di hutan itu semakin mencekam, mereka memanggil para
dracula yang masih berdiam di dalam castil sementara menunggu
dracula-dracula
itu keluar dari castilnya. Tak perlu menunggu lama, pria berkulit pucat
dengan kostum bangsawan tempo dulu yang tak lain adalah Kyuhyun,
bersama seluruh budak-budak
dracula yang mengawalnya, dengan
langkah melesat sudah berdiri di depan castil. Kyuhun hanya berani
berdiri di belakang budak-budak draculanya yang membentuk pagar betis
untuk melindunginya sementara budak-budak dracula itu juga berdiri
dengan tetap menjaga jarak di hadapan seluruh kawanan
werewolf.
“Tuan Kim yang agung, kau dan seluruh
kawanan anjing baumu itu sungguh berisik. Ada keperluan apa kalian kemari?” tanya Kyuhyun dengan nada santai tetapi melecehkan.
Jelas saja kata-kata Kyuhyun itu memicu kemarahan dari para
werewolf, membuat lolongan dan geraman mereka semakin menjadi-jadi. Namun dengan bijak, sang
alpha menyuruh mereka untuk tetap tenang.
“Jaga ucapanmu Cho Kyuhyun! Kami kemari untuk berduel denganmu dan
seluruh anak buahmu! Dan jika kalian kalah, kalian yang masih tersisa
harus enyah dari kota ini!” tantang sang
alpha.
Alis di wajah pucat Kyuhyun terangkat. Ia menyeringai, tersenyum meremehkan memandangi sang
alpha, “ow… percaya diri sekali kau! Lalu apa jaminannya jika ternyata justru kalian yang kalah? Humm?”
Suasana hening untuk beberapa saat. Semuanya terdiam. Sementara
Kyuhyun tersenyum penuh maksud memandangi anjing-anjing bau di
hadapannya yang sedang gusar dan kebingungan.
Mata Kyuhyun berkilat-kilat ketika mendapati Mi Jeong dengan wujud
dracuwolf-nya ada di antara kawanan
werewolf, dan gadis itu membuatnya tertarik memilikinya untuk dijadikannya pelindung bagi para
dracula, karena ia tahu gadis itu memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak biasa, “bagaimana jika kalian menyerahkan gadis
dracuwolf itu?”
Pertanyaan itu otomatis membuat Siwon yang ada di depan Mi Jeong
tidak terima dan menggeram ingin segera menerkam Kyuhyun, Siwon
menyalak-nyalak ke arah tempat Kyuhyun berdiri. Namun Mi Jeong
menyuruhnya untuk tetap tenang.
“Baiklah, aku akan menyerahkan diriku padamu jika kami memang kalah!
Tapi itu tak kan pernah terjadi karena aku akan menghabisimu lebi dulu,
Cho Kyuhyun!” Seru Mi Jeong, membuat seluruh
werewolf yang berada di sana tersentak, terutama Siwon.
“Kenapa kau bertindak gegabah lagi Mi Jeong_ah?!” desis Siwon.
Rahangnya mengeras, kedua ujung mulutnya tertarik ke belakang,
menunjukkan deretan gigi-gigi werewolfnya yang runcing dan tajam.
“Itu resiko yang harus aku tanggung Siwon_ah!! Lagi pula, kau harus percaya padaku! Aku bisa melakukannya!!”
***
Maka pertarungan sengit yang tak terelakkan itu pun terjadi. Kawanan werewolf menyerang para
dracula
secara membabi buta. Menerkam, menggigit dan mengoyak tubuh mereka
tanpa ampun. Tak lupa mereka menancapkan pancang perak yang sudah mereka
persiapkan ke bagian dada kiri
dracula-dracula yang sudah
berhasil mereka lumpuhkan hingga menembus ke jantung dan mereka pun
musnah menjadi abu. Banyak dracula-dracula yang berhasil mereka
binasakan, namun tak sedikit juga anggota kawanan werewolf yang harus
gugur di medan perang.
Sementara anggota kawanan werewolf yang masih bertahan terus memburu
dracula-dracula itu, Mi Jeong dan Siwon juga tetap bertahan di sana. Memburu para
dracula buas
yang juga ingin menyerang mereka berdua. Dengan bersatunya kekuatan, Mi
Jeong dan Siwon menjadi tidak mudah untuk dikalahkan. Mi Jeong mampu
melumpuhkan
dracula hanya dalam sekali terkam dan sekali koyakannya yang benar-benar ganas melebihi
werewolf dan
dracula manapun, sementara Siwon membantu Mi Jeong melenyapkan
dracula-dracula yang berniat menyerangnya dari belakang, menancapkan pancang-pancang perak yang di bawanya ke jantung
dracula-dracula buruan mereka. Hingga pasukan
dracula-dracula buas itu hanya tinggal sedikit yang tersisa.
Melihat betapa kuatnya pertahanan para
werewolf, Kyuhyun yang notabene bukanlah
dracula yang pandai bertarung dengan
werewolf
pun menjadi gusar. Ia tak habis pikir pertahanannya sendiri dengan
begitu cepat mereka lumpuhkan hingga ia hampir kehabisan bala pasukan
yang mampu menjaga keselamatannya. Merasa keselamatannya sedang
terancam, akhirnya Kyuhyun pun tak bisa tinggal diam. Ia memilih untuk
mengambil resiko mati sesudah berhasil menghabisi Siwon yang
dijadikannya sebagai sasaran utama untuk dibunuhnya, untuk membalaskan
dendam atas kematian sang kekasih yang tewas di tangan Sooman, kakek
buyutnya. Namun saat pemimpin
dracula itu hendak menyerang
Siwon dari arah belakang, Mi Jeong melihatnya dan tanpa aba-aba Mi Jeong
langsung menerkamnya dan mengoyaknya habis-habisan hingga Kyuhyun tak
sanggup untuk melawan. Melihat aksi licik Kyuhyun, Mi Jeong pun menjadi
semakin berang. Setelah berhasil melumpuhkan
dracula terkutuk
itu, tinggal selangkah lagi, dengan menusukkan pancang perak ke jantung
Kyuhyun, maka ambisi balas dendam atas kematian ayahnya kepada pemimpin
dracula itu akan segera terbalaskan. Siwon hendak menembuskan pancang peraknya ke jantung Kyuhyun ketika tiba-tiba
dracula
itu mencegah aksinya, “tunggu!! Aku punya hadiah bonus untuk kalian!”
Serta merta Siwon pun menghentikan aksinya dengan pancang perak yang
masih terarah ke dada kiri Kyuhyun, menunggu
dracula yang sudah sekarat itu kembali mengatakan apa yang ingin ia katakan.
“Hadiah itu ada di belakang kalian, sedang menuju kemari!” dan
dracula itu pun menyeringai licik menatap Siwon.
Mi Jeong dan Siwon pun refleks menoleh ke arah belakang. Dan betapa
terperangahnya Mi Jeong dengan suara terkesiap lirih ketika dilihatnya
bahwa ayahnya, Park Jung Soo lah yang sedang berjalan menuju ke arah
mereka. Begitu juga dengan Siwon yang melebarkan matanya tak percaya.
Ternyata Siwon tak berlama-lama larut dalam rasa ketidakpercayaannya dan
membiarkan pancang peraknya gagal menembus jantung Kyuhyun. Ketika
kembali melihat Kyuhyun yang nyaris saja akan mencelakainya, langsung
saja ditancapkannya pancang perak itu ke dada kiri Kyuhyun hingga
menembus ke jantungnya, Kyuhyun meraung sejadinya, matanya terbelalak
lebar sebelum akhirnya tubuhnya hancur lebur menjadi abu.
***
Mi Jeong berlari menghampiri ayahnya yang sudah merentangkan kedua
tangan bersiap menyambut gadis itu dengan pelukan, ketika tiba-tiba saja
Siwon mencegahnya.
“Mi Jeong_ah, tunggu! Ini jebakan. Dia bukan tuan Park, dia bukan ayahmu!” seru Siwon dengan nada cemas.
Mi Jeong menghentikan langkahnya untuk beberapa saat dan menyahut,
“apa kau tidak bisa melihatnya? Jelas-jelas dia ayahku! Aku sangat
merindukannya Siwon_ah, biarkan aku memeluknya!”
Dan Mi Jeong pun kembali berlari, membuat Siwon yang masih berwujud
werewolf itu mau tidak mau harus berlari mengejarnya.
Siwon berseru kepada Mi Jeong sambil berlari mengiringinya, “Mi
Jeong_ah, apa kau tidak memperhatikan perbedaannya? Wajahnya pucat, iris
matanya juga berubah menjadi warna merah menyala. Kurasa dia sudah
bukan ayahmu lagi. Dia ayahmu yang sudah berubah menjadi
dracula, ciri-cirinya sama persisi seperti
draclua!”
Mi Jeong memperlambat larinya dan mencoba memikirkan kata-kata Siwon
untuk beberapa saat, dan jika diperhatikan, ciri-ciri itu memang ada
pada sosok ayah yang sedang berdiri menyongsongnya, “tapi aku tetap
harus menemuinya dan memastikannya sendiri Siwon_ah!”
***
Mi Jeong sudah berdiri tepat di hadapan sosok pria yang disebut-sebut
sebagai ayahnya, sementara Siwon tetap berjaga-jaga di sampingnya. Mi
Jeong sendiri yakin, ciri-ciri
dracula memang benar ada pada sosok pria paruh baya yang ada di hadapannya itu.
Apa Kyuhyun sudah merubahnya menjadi dracula?
“Mi Jeong_ah, puteriku…”
Tiba-tiba sosok yang berwujud seperti ayahnya itu memanggil nama Mi
Jeong dan menyebutnya sebagai puterinya, dan kelihatannya pria itu masih
ingin memeluknya. Memunculkan keraguan yang luar biasa berkelebat di
benak Mi Jeong. Haruskah ia tetap menganggap pria itu sebagai ayahnya?
Ataukah ia justru harus membunuhnya?
Siwon yang ada di sebelahnya merasa cemas dengan segala kemungkinan
tindakan yang akan dilakakukan Mi Jeong terhadap pria itu. Ia tahu nyawa
gadisnya itu sedang terancam. Bagaimana jika gadis itu memeluk pria itu
sementara pria itu tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menggigitnya?
Siwon menjadi lebih cemas lagi ketika melihat apa yang ditakutkannya itu
terjadi. Mi Jeong dan sosok yang menyerupai Park Jung Soo itu saling
berpelukan.
“MI JEONG_AAAAAAAAH!!!!!” Seru Siwon begitu melihat sosok yang
menyerupai ayah Mi Jeong itu membuka mulutnya lebar-lebar dengan
taringnya yang runcing dan tajam telah bersiap menggigit tengkuk Mi
Jeong. Membuat
werewolf lain yang ada di tempat itu ikut menahan napas dan terkesiap keras.
SLASSSSSSSSHHHH
Dia jatuh dan ambruk ke tanah.
Tidak! Bukan Mi Jeong, tapi pria itu.
Ternyata Mi Jeong lebih cerdas dari ayahnya yang sudah berubah menjadi
dracula, ia
sudah mempersiapkan pancang perak di tangan kanannya ketika makhluk itu
memeluknya. Dan telah siap untuk menancapkan pancang perak itu ke dada
kirinya jika makhluk itu bertindak macam-macam. Dan sesuatu yang tidak
diinginkan itu pun terjadi. Dia bukan lagi ayahnya, dia sudah menjadi
dracula buas dan hampir memangsa puterinya sendiri. Ditancapkannyalah pancang perak itu ke dada sebelah kiri
dracula itu hingga menembus ke jantung saat
dracula itu mencoba menggigitnya. Dan makhluk itu segera hancur menjadi abu setelah sepersekian detik tubuhnya ambruk ke tanah.
Semuanya sudah berakhir. Kemenangan pun ada di pihak kawanan werewolf.
Tapi Mi Jeong mendadak dihantam rasa bersalah karena ia merasa
seolah-olah membunuh ayahnya sendiri. Tubuhnya merosot dan ia jatuh
terduduk di tanah, ia menangis sejadinya menatap abu ayahnya yang sudah
menjadi
dracula.
Siwon menghampiri Mi Jeong dan merangkulnya, “kau sudah mengambil keputusan yang tepat Mi Jeong_ah!”
“Kau juga sudah membawa kedamaian di kota ini, Nak!” sela Sang alpha yang juga sudah berada di hadapan gadis itu.
Maka sang
alpha pun untuk yang pertama kali menyerukan lolongan tanda kemenangan, diikuti
werewolf-werewolf lain yang mampu bertahan sampai akhir.
Siwon tersenyum menatap gadisnya, begitu juga dengan Mi Jeong yang
balas menatapnya dengan tatapan haru. Ketika Siwon mengecup keningnya,
dan berkata “saranghae, jeongmal saranghaeyo…,” rasa penyesalan itu
perlahan-lahan mulai bisa dilepaskan Mi Jeong, berganti dengan rasa haru
melihat werewolf-werewolf sahabatnya yang tampak begitu gembira atas
kemenangan ini. Dan semuanya memang telah ditakdirkan Tuhan berakhir
bahagia denga cara seperti ini.
“Na do jeongmal saranghaeyo…”
***
Liburan musim panas telah usai, Siwon dan Mi Jeong pun harus kembali
masuk sekolah seperti biasa. Memakai seragam sekolah, dan kembali
menjadi siswa di Werewolf Academy. Pagi ini Siwon berangkat bersama Mi
Jeong. Berjalan bersama sambil bergandengan tangan memasuki kelas. Dan
mulai hari ini, Mi Jeong bukan lagi gadis manusia biasa yang tersesat di
sekolah para
werewolf. Karena dia adalah
dracuwolf, bagian dari werewolf, dan karena sebagian besar dari dirinya adalah
werewolf.
Ketika sudah sampai di ambang pintu kelas, tiba-tiba terdengar suara
melengking terompet diiringi suara ledakan balon dan taburan kertas
kecil warna-warni yang menghujani Siwon dan Mi Jeong.
“Chukkae!!!!” seru seluruh siswa yang ada di kelas itu secara serentak menyambut kedatangan mereka.
Kemudian satu persatu di antara mereka mulai bergantian menyalami Mi Jeong.
“Selamat bergabung bersama kami Mi Jeong_ah!”
“Chukkae, whoaaahh… kau tampak lebih mempesona dengan iris merah itu Mi Jeong_ah!”
“Kau yeoja pemberani! Terimakasih sudah membawa ketentraman di kota ini!”
Mendapat semua sambutan istimewa seperti itu membuat wajah Mi Jeong
memerah karena tersipu malu, sedetik kemudian ia menatap Siwon yang
masih setia berdiri di sebelahnya. Sudut-sudut bibirnya terangkat
membentuk senyum kecil, “apa kau tidak ingin menyelamatiku juga?”
Siwon terkekh, “Ckck, apa itu perlu?”
“Tentu saja!” goda Mi Jeong.
“Baiklah, kalau begitu tutup matamu!”
Alis Mi Jeong terangkat, “untuk apa?”
Siwon pun merajuk, “oh ayolah… menurut saja..”
”iya iya…”
Siwon menunduk dan memiringkan kepalanya, lalu…
CHU~
Beberapa detik setelah menutup matanya, Mi Jeong merasakan sesuatu
yang basah menempel di bibirnya. Walaupun singkat, tapi itu cukup
membuat jantungnya berdebar-debar, membuatnya merasakan rasa panas
menjalari setiap inci kulit wajahnya. Saat kembali membuka mata, namja
itu sedang tersenyum menatap wajahnya dengan seksama.
“Saranghae…”
Dan ketika kata itu meluncur dari bibir tipis Siwon, waktu seakan
terhenti, dunia seolah berhenti berputar. Diraihnya pipi kiri Siwon
dengan tangan kanannya, ia pun tersenyum dan berkata, “gomawo, na do
saranghae…”
Ia ingin selalu bertahan dalam kebahagiaan seperti ini. Ia ingin
selalu bisa melihat senyuman Siwon, ia juga ingin selalu bisa tersenyum
untuk Siwon. Ia ingin selalu bisa mendengar kata
saranghae meluncur
dari bibir Siwon , ia juga ingin selalu bisa mengatakan hal yang sama
pada Siwon. Karena ia juga mencintai Siwon, sama halnya seperti Siwon
yang mencintai Mi Jeong. Selamanya, sampai kapanpun, sampai kebadaian
itu sendiri berakhir tertelan oleh takdir kehidupan.
THE END