Author = Leehyemi
Genre: Romance, Sad.
Length: Oneshoot
Cast: Kim Heechul (Super Junior), Baek Eun Na (OC), Eunhyuk (Super Junior), All member Super Junior
Disclaimer: All the casts are Gods, but the story is truly from my fantasy.
Hallo semuanya, ini FF pertamaku. Maaf kalau banyak typo dan maaf juga kalau ceritanya jelek.
Mohon komen dan kritiknya.
Selamat membacaaa ^^
……………
Eun Na POV
“Aah, sial aku telaaaat! Ini gara-gara aku harus menyelesaikan tugas
dari Park songsaengnim!” ujarku sambil berlarian kesana kemari. Ini hari
pertama ku bekerja masa sudah telat!
Ah, maaf aku lupa. Kenalkan namaku Baek Eun Na, umurku 18 tahun. Aku
mahasiswa baru di Universitas Param, Seoul. Seperti yang kalian lihat,
hari ini adalah hari pertamaku bekerja dan kerjaanku sebagai Coordi
Boyband Korea yang terkenal, Super Junior. Aku kurang begitu tahu
tentang mereka, maklumlah selama ini aku selalu disibukkan dengan
belajar demi mendapatkan beasiswa di Universitas ku sekarang ini. Aku
tinggal sendiri di apartemen yang sederhana dan juga bekerja untuk
membiayai kuliah dan kebutuhanku sehari-hari. Aku sudah terbiasa bekerja
sejak aku masih sekolah, jadi sudah tidak aneh lagi kalau aku sekarang
harus bekerja sambil kuliah.
Baiklaaah, nanti aku lanjutkan lagi karena sekarang aku sudah telaaaaat!
Eun Na POV END
Author POV
Pagi ini gedung SM dipadati banyak orang, tentu saja karena salah
satu artis mereka akan menyelenggarakan konser di beberapa Negara. Jadi
sudah tidak aneh lagi kalau gedung SM ini seperti lautan manusia.
“Noona, semua perlengkapannya sudah siap?” Tanya Leeteuk, salah satu member Super Junior
“Belum semuanya, Leeteuk-ssi. Salah satu Coordi belum datang.” Ucap salah satu Coordi disana.
“ah, baiklah. Gwenchana, Noona.”
Eun Na datang sambil berlari-larian demi sampai tepat waktu. Ia
langsung berlari menuju ruang ganti Super Junior untuk membantu
menyiapkan persiapan Super Show.
Author POV END
Eun Na POV
“aah, mian aku terlambat!” ucapku setelah masuk ruang ganti sambil
membungkukkan badan. Semua nya sempat terhenti karena kedatanganku, tapi
setelah itu mereka melanjutkan lagi kegiatannya.
“Ya! Baek Eun Na, kemana saja kau baru datang jam segini?” ucap Ra Im, salah satu temanku.
“Ah, aku bangun kesiangan karena harus menyelesaikan tugas kampusku
dulu biar seharian ini aku bisa bekerja dengan tenang.” Jawabku
“Ya sudah, sekarang kau bantu pindahkan baju-baju ini ke dalam Van.
Setelah itu kau pindahkan juga sepatu-sepatu ini.” Ucap Na Ri memberi
perintah.
“Ne, arasseo!”
Langsung saja aku lakukan perintah Ra Im dengan cepat, tapi karena
terlalu banyak baju yang harus aku bawa, sehingga jalanku terseok-seok.
Eun Na POV END
Author POV
Eun Na berjalan menuju Van terbata-bata karena beratnya pakaian yang
dia bawa. Dia tidak bisa melihat kedepan karena pakaian yang bertumpuk
sehingga ia harus berjalan pelan dan sesekali memiringkan badan untuk
bisa melihat jalan.
Dari arah yang berlawanan, muncul seorang namja dengan menggunakan
jaket tebal dan headset yang terpasang manis ditelinganya. Namja itu
sama sekali tidak memperhatikan jalan didepannya. Ia sibuk menghafalkan
lagu-lagu yang ada di Ipod-nya.
BRUK!
“Aaakh, appooooo!” ringis Eun Na yang tertimpa pakaian yang ia bawa.
“Aish, YA! Bisa lihat ke depan tidak kalau jalan!” teriak namja itu
sambil melepaskan headsetnya. Eun Na yang tidak bisa bergerak karena
pakaian yang menimpanya hanya bisa mengeluarkan suara tanpa bisa
membantu namja itu.
“Ah, jeosonghamnida, saya tidak bisa melihat kedepan karena saya
sedang membawa baju-baju ini. Dan saya juga minta maaf saya tidak bisa
membantu anda, karena saya sendiri tidak bisa bangun.” Jelas Eun Na
dengan posisi tetap terlentang tertimpa baju-baju.
Namja itu segera berdiri dan merapihkan jaket dan memasang lagi
headsetnya. “Aish, itu bukan urusanku!” ucapnya sambil pergi
meninggalkan Eun Na tanpa membantunya berdiri sedikitpun.
“Err, tidak sopan sekali sih orang itu! Bukannya ia membantuku
berdiri malah pergi dan bicara seenaknya! Ah, bagaimana aku bisa bangun
kalau begini terus? Eotteohke?” ucap Eun Na sambil menggerakkan tangan
dan kakinya seperti cacing kepanasan (?) dengan harapan bisa bangun.
Tiba-tiba ada sepasang tangan yang menarik tangannya hingga ia berdiri.
“Eo? Kamsahamnida. Maaf saya sudah merepotkan anda.” Ujar Eun Na sambil membungkukkan badan.
“Ne, cheonmaneyo. Ku kira ada seseorang yang tidak bertanggung jawab
meletakkan baju-baju ini ditengah jalan begini. Tak kusangka didalamnya
ada orang.” Ucap seorang namja tadi sambil tersenyum. Wajah Eun Na
memanas dan ia menundukkan kepalanya karena menahan malu.
“Kau siapa? Aku baru melihatmu disini.” Tanya namja itu lagi. Eun Na
membelalakkan matanya karena ia baru ingat kalau dia belum
memperkenalkan dirinya.
Author POV END
Eun Na POV
“Kau siapa? Aku baru melihatmu disini.” Aish, aku sampai lupa memperkenalkan diriku ><
“Ah, jeosonghamnida, jeo neun Eun Na, Baek Eun Na imnida. Aku Coordi
baru disini.” Ucapku sambil terus membungkukkan badan. Namja didepanku
ini tetap diam memperhatikanku dari atas sampai bawah kemudian
tersenyum.
“Oh. Eunhyuk imnida. Kalau boleh aku tau kau coordi siapa?”
“Emm, aku coordi untuk Super Junior.” Jawabku tanpa
mengurangi kesopananku. Kulihat namja ini agak terkejut dengan ucapanku
barusan. Apa ada yang salah dengan ucapanku pikirku.
Eun Na POV END
Eunhyuk POV
“Emm, aku bekerja untuk Super Junior.” Jawab yeoja bernama Eun Na ini
dengan sopan. Aku terkejut setelah mendengar jawabannya. Dia coordi
baru untuk grupku, tapi dari sikapnya dia seperti tidak tahu siapa itu
Super Junior.
“Apa kau tahu member Super Junior?” tanyaku setelah diam beberapa
lama. Kulihat matanya melirik ke atas tampak sedang berpikir kemudian
dia menggelengkan kepalanya. HAH? Dia tidak tahu Super Junior? Astaga,
masa boyband terkenal seperti kami tidak ia kenali?
Sebelum aku bersuara, dia terlebih dulu mengeluarkan kata-kata, “Yang
ku tahu dari Super Junior adalah mereka mempunyai 13 member. Dan aku
sama sekali belum pernah melihat mereka karena aku tidak sempat melihat
televisi untuk melihat hal seperti itu.” Ucapnya sambil menundukkan
kepala.
Eh? Kenapa tidak sempat? Apa dia tidak punya TV? Belum sempat aku bertanya tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
“Ya! Baek Eun Na! Bukannya kau kusuruh untuk memasukkan pakaian itu
ke mobil? Kenapa kau malah disini dan membiarkan pakaian itu tergeletak
di lantai? HAH?” ternyata itu Ra Im, salah satu coordi yang memang sudah
lama bekerja disini. Saat matanya melihatku, ia langsung membungkukkan
badan sambil tersenyum.
“Eo? Eunhyuk-ssi, kenapa kau ada disini? Bukannya kau harus latihan
dengan yang lain?” ucapan Ra Im sontak membuatku terkejut. Ah iya, aku
harus latihan!
“Ah, kau benar! Aku sampai lupa. Kalau begitu aku permisi dulu, Eun
Na-ssi, Ra Im-ssi. Annyeong.” Ucapku sambil berlari meninggalkan mereka.
Eunhyuk POV
Author POV
“Ah, kau benar! Aku sampai lupa. Kalau begitu aku permisi dulu, Eun
Na-ssi, Ra Im-ssi. Annyeong.” Ucap Eunhyuk sambil berlari meninggalkan
Eun Na dan Ra Im.
“Ya! Kenapa kau malah melamun? Cepat bawa baju-baju itu!” bentak Ra
Im setelah melihat Eun Na yang terus memperhatikan punggung Eunhyuk yang
tengah berlari.
“Eo? Ne. Kau kenal dengan dia, Ra-ya?”
“Eh? Jangan bilang kau tak tahu dia siapa?” Eun Na hanya menggelengkan kepalanya dengan muka polos.
“Aigo, Na-ya, selama ini kau hidup di jaman apa? Hah? Masa kau tidak
tahu dia siapa? Hei, kau bekerja untuk dia, pabo!” ucap Ra Im sambil
menjitak pelan kepala Eun Na. “HAH? Jadi dia…..salah satu member Super
Junior? Pantas saja dia bertanya padaku apa aku tidak mengenali Super
Junior. Aish, paboyaa!” ucap Eun Na sambil memukul pelan kepalanya.
“yasudah, sekarang ambil bajunya dan masukkan ke mobil van. Kita
harus cepat.” Perintah Ra Im dan langsung mendapat anggukkan dari Eun
Na.
Author POV END
-Diruang latihan-
Eunhyuk POV
“semuanya, maaf aku terlambat.” Ucapku setelah membuka pintu ruang latihan. Semua member sudah berkumpul.
“Ya! Lee Hyukjae, kemana saja kau daritadi?” Tanya Leeteuk hyung.
“ah, mian hyung, tadi aku membantu seseorang dulu makanya aku telat
datang.” Ucapku sambil tersenyum mengingat kejadian tadi. Tunggu dulu,
kenapa aku tersenyum begini? Aish, molla.
“Eh? Kau habis membantu siapa? Dan kenapa kau malah tersenyum?” Tanya
Leeteuk hyung. Aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba tersenyum
setelah mengingat gadis itu.
“Tadi ada seorang yeoja yang tergeletak di lantai dengan tumpukan
baju di atasnya. Tampaknya dia korban tabrak lari dari seseorang. Dia
tidak bisa bangun jadi aku tolong dulu.” Jelasku panjang. Tampak Leeteuk
hyung menyipitkan kedua matanya sambil melirikku.
“Yeoja? Nugu?”
“Tampaknya ia coordi baru, hyung.” Jawabku seadanya sambil meletakkan
tas yang kubawa ke sudut ruangan. Leeteuk hyung hanya menganggukkan
kepalanya.
“Kajja, kita latihan sebelum kita berangkat!” perintah Leeteuk hyung.
Eunhyuk POV END
Author POV
“Ya! Lee Hyukjae, kemana saja kau daritadi?” Tanya Leeteuk pada
Eunhyuk yang baru saja datang. “ah, mian hyung, tadi aku membantu
seseorang dulu makanya aku telat datang.” Jawab Eunhyuk sambil tersenyum
“Eh? Kau habis membantu siapa? Dan kenapa kau malah tersenyum?” Tanya Leeteuk lagi sambil menyipitkan matanya.
“Tadi ada seorang yeoja yang tergeletak di lantai dengan tumpukan
baju di atasnya. Tampaknya dia korban tabrak lari dari seseorang. Dia
tidak bisa bangun jadi aku tolong dulu.” Jawab Eunhyuk panjang.
“Yeoja? Nugu?”
“Tampaknya ia coordi baru, hyung.” Jawab Eunhyuk seadanya sambil
meletakkan tas yang dibawanya ke sudut ruangan sedangkan Leeteuk hanya
menganggukkan kepalanya.
“Kajja, kita latihan sebelum kita berangkat!” perintah Leeteuk pada
semua member. Disudut ruangan tampak seorang namja yang memperhatikan
percakapan dari 2 orang itu sambil melipat kedua tangannya di dada,
kemudian ikut bergabung dengan member lainnya.
Author POV END
Eun Na POV
“Huah, ternyata Olympic Gymnasium itu sebesar ini!” ucapku kagum
setelah memasuki area stadium ini. Baru kali ini aku masuk ke sini,
karena aku juga tidak pernah ada urusan di sini.
“Ya! Jangan Cuma bisa kagum, bantu aku memindahkan barang-barang
ini!” teriak Ra Im padaku sambil menunjuk perlengkapan konser didepan
pintu masuk. Aish, aku lupa kalau aku kesini untuk bekerja.
“Ah, arasseo!” ucapku sambil berlari. Ketika aku mengambil beberapa
perlengkapan lain, seorang namja berjalan melewatiku dengan menggunakan
headset di telinganya. Aku seperti mengenali orang itu. Ah, dia yang
tadi menabrakku bukan? Aish, dia harus bertanggung jawab!
“YA! Neo! Berhenti!” teriakku pada orang itu.
Eun Na POV END
Heechul POV
Haah, akhirnya sampai juga. Aku harus segera masuk agar bisa
merebahkan badanku, pegal sekali habis latihan tadi. Saat aku baru
memasuki stadium ini, tiba-tiba ada seorang yeoja yang berteriak padaku.
“YA! Neo! Berhenti!” Ya! Orang ini tidak sopan sekali. Kubalikkan
badanku menghadap yeoja itu. Kutatap yeoja itu dengan tatapan sinis,
tidak sopan sekali dia memanggilku seperti itu. Dia cari mati rupanya.
Eh, tapi kenapa mukanya terkejut begitu setelah melihatku? Apa ada yang
salah denganku?
“Ya! Apa kau tidak tahu sopan santun? Seenaknya memanggil orang
seperti itu!” ucapku setelah melihat dia diam beberapa lama. Dapat
kulihat dia tersentak dengan ucapanku barusan.
“Kau yang tadi menabrakku kan? Justru kau yang tidak sopan karena
sudah menabrakku dan pergi begitu saja!” bentaknya padaku. Ah, jadi dia
orang yang tadi pagi. Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba Eunhyuk
datang menghampiriku.
“Hyung, ternyata kau disini. Manajer memanggil kita untuk rehar……sal”
ucapnya terputus setelah melihat dengan siapa aku berbicara. Eunhyuk
tampak terkejut setelah melihat yeoja itu, begitu juga dengan yeoja
tersebut.
“Ah, kau yang tadi pagi itu kan?” Tanya Eunhyuk padanya. Jadi yeoja ini yang tadi pagi sudah memperlambat langkahku.
“Eunhyuk-ssi, annyeonghaseyo. Iya, aku yang tadi pagi sudah kau
tolong.” Ucap yeoja ini sambil tersenyum. Cih, berbeda sekali sifatnya
saat denganku tadi. Eunhyuk melihatnya kemudian melihatku bergantian.
Kenapa monyet satu ini?
“wah, kita bertemu lagi, Eun Na-ssi. Ngomong-ngomong ada apa dengan
kalian? Kalian sudah kenal?” Tanya Eunhyuk padaku. Jadi nama yeoja ini
Eun Na. Kulirik malas yeoja itu kemudian pergi meninggalkan mereka
berdua. Mood ku langsung buruk setelah melihat yeoja itu. Kuhiraukan
panggilan monyet itu. Lebih baik aku bergabung dengan yang lainnya.
Heechul POV END
Author POV
“Ck, dasar Heechul hyung, gampang sekali marah-marah. Kau kenal
dengan dia, Eun Na-ssi?” Tanya Eunhyuk pada Eun Na yang masih membeku
ditempatnya. Melihat Eun Na seperti itu, sontak membuat Eunhyuk
melambaikan tangannya didepan wajah Eun Na.
“Eun Na-ssi, hello. Gwenchanayo?” Tanya Eunhyuk lagi. Eun Na yang
tersadar segera menggelengkan kepalanya. “Ah, Ne. gwenchanayo,
Eunhyuk-ssi.” Jawabnya.
“kau kenal dengan Heechul hyung, Eun Na-ssi?”. Eun Na menggelengkan kepalanya lagi.
“Aku tidak mengenali-nya, Eunhyuk-ssi, tapi dia yang menabrakku tadi
pagi dan meninggalkanku begitu saja tanpa membantuku berdiri dan malah
memarahiku.” Jelas Eun Na sambil menggembungkan pipinya. Eunhyuk yang
melihatnya sontak tertawa dan mengacak rambut Eun Na pelan. Eun Na
membeku menerima perlakuan Eunhyuk barusan. Jantungnya tiba-tiba
bergejolak tidak teratur, dan darahnya berdesir.
“Kau tidak mengenali dia juga? Dia salah satu member Super Junior
juga, namanya Kim Heechul.” Ucapan Eunhyuk langsung membuat Eun Na
terkejut.
“HAH? Dia member Super Junior juga? Aigo, bagaimana ini aku sudah
tidak sopan padanya. Bagaimana kalau dia mengadu dan kemudian aku di
pecat? Aish, paboya!” rutuk Eun Na pada dirinya sendiri. Eunhyuk
tersenyum dan menundukkan kepalanya untuk mensejajarkan kepalanya.
“Tenang saja, kalau ia melakukannya, aku yang akan melindungimu.”
Author POV END
Eun Na POV
“Tenang saja, kalau ia melakukannya, aku yang akan melindungimu.”
Kata-kata Eunhyuk tadi terus terngiang ditelingaku, seolah ia terus
berada disampingku dan mengucapkannya berulang kali. Ini pertama kalinya
ada seorang namja yang mengucapkan hal ini padaku, ya setidaknya
seperti 12 tahun yang lalu.
-Flashback ON-
Seorang namja dan yeoja kecil tengah berlarian di pinggir
sungai Han yang kebetulan berada didekat rumah mereka. Mereka adalah
sepasang kakak adik. Mereka tampak bahagia bermain bersama. Saat sang
kakak sedang pergi untuk membeli minuman, sekelompok namja kecil datang
menghampiri yeoja kecil itu dan mencemoohnya.
“Ya! Kau yeoja miskin, untuk apa kau disini? Tempat ini
hanya untuk orang kaya. Dan kau tidak pantas bermain disini! Pergi kau!”
bentak sekelompok namja kecil itu padanya sambil mendorong yeoja kecil
itu hingga terjatuh. Yeoja kecil itu menangis dalam diam karena ia
ketakutan.
“Hei, kalian! Jangan pernah menyentuh adikku!” teriak
namja kecil yang merupakan kakak dari yeoja kecil itu. Ia berlari
menghampiri sekelompok namja itu dan memukuli satu persatu. Sekelompok
namja itu berteriak kesakitan dan pergi meninggalkan mereka.
“gwenchana, saeng?” Tanya namja kecil itu. Yeoja kecil
itu hanya menganggukkan kepalanya. “Ne, oppa. Gwenchana.” Jawab yeoja
kecil itu sambil mengusap air matanya.
“Na-ya, kalau mereka mengganggumu lagi, bilang padaku, eo? Aku akan melindungimu.”
-Flashback OFF-
Ucapan Eunhyuk benar-benar mengingatkanku pada Eun Woo Oppa. Ah, aku
jadi merindukan Eun Woo Oppa. Weekend nanti aku harus mengunjunginya.
Lebih baik sekarang aku mulai bekerja, biar bisa mendapatkan uang untuk
kuliahku. Na-ya, Fighting!
Eun Na POV END
Author POV
Di atas panggung, tampak member Super Junior tengah melakukan
rehearsal. Heechul hanya berdiri memperhatikan member lain berlatih
koreografi untuk konser nanti. Dia hanya berdiri dan menghembuskan
nafasnya karena bosan. Ia lalu melihat kesana kemari mencari apakah ada
hal lain yang bisa dia kerjakan. Secara tidak sengaja ia menangkap sosok
Eun Na yang sedang mondar mandir sambil membawa perlengkapan konser
nanti. Seketika Heechul menyeringai melihat Eun Na.
“Ya! Kau coordi baru!” teriak Heechul saat Eun Na tengah melintas
didepan panggung. Mendengar panggilan itu membuat Eun Na sedikit
bergidik. Kemudian ia membalikkan badan dan memberanikan diri untuk
melihat Heechul.
“Ne, ada apa Heechul-ssi?”
“Wah, kenapa nada bicaramu jadi sopan begini? Bukannya tadi kau
membentakku? Apa kau takut dipecat?”. Mendengar itu Eun Na hanya
mencibir.
“Ada apa kau memanggilku?” Tanya Eun Na dengan tetap sopan.
“Tidak apa-apa, aku hanya iseng saja.” Ucap Heechul kemudian pergi
meninggalkan Eun Na. melihat tingkah Heechul, Eun Na hanya melongo.
“Heish, kukira ada hal penting. Dia kira aku tidak punya urusan lain
apa?” rutuk Eun Na kemudian pergi. Seketika Heechul membalikkan badannya
dan tersenyum. Entah kenapa ia merasa senang melihat ekspresi kesal
dari Eun Na, membuatnya ingin terus mengerjainya.
Tak lama konser dimulai. Eun Na dan staff yang lain pun sibuk mondar
mandir menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan berikutnya. Eun Na
sebagai coordi harus menyiapkan baju dan perlengkapan lain untuk member
Super Junior lainnya agar bisa cepat digunakan. Saat member lain tengah
bersiap-siap karena salah satu member sedang melakukan solo, Eunhyuk
melihat Eun Na yang tengah menyiapkan baju dan sepatu untuk digunakan
selanjutnya.
Author POV END
Eunhyuk POV
“Eun Na-ssi, kau semangat sekali.” Tanyaku setelah melihatnya yang
tengah merapihkan baju-baju lainnya. Kulihat ia tampak terkejut karena
aku menghampirinya.
“Eo? Eunhyuk-ssi, tentu saja aku semangat, ini adalah hari pertamaku
bekerja, jadi aku harus semangat.” Jawabnya dengan tersenyum.
DEG!
Eh, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak dengan cepat
saat melihatnya tersenyum seperti itu? Ah, pasti karena aku sedang gugup
untuk penampilan selanjutnya.
“Eunhyuk-ssi, gwenchanayo? Kenapa kau diam?” tanyanya setelah melihatku terdiam. Eish, kenapa aku malah melamun begini.
“Ah, tidak apa-apa, Eun Na-ssi. Oh iya, kesannya seperti formal
sekali kau memanggilku seperti itu. Lebih baik kau panggil aku Oppa
saja, biar lebih dekat.” Ucapku dengan tersenyum. Ia tampak terkejut
dengan ucapanku barusan. Ah, pasti dia berpikir kalau ini terlalu cepat.
Apalagi kita baru kenal masih dalam hitungan jam, jadi wajar saja ia
terkejut.
“em, apa tidak apa-apa, Eunhyuk-ssi?” tanyanya hati-hati. “tentu saja
tidak apa-apa, bukankah aku yang memintamu memanggilku Oppa. Kalau
begitu aku memanggilmu….”
“Na-ya, panggil aku Na-ya saja, Oppa” potongnya dengan tersenyum. Ah,
senyumnya manis sekali. Hei, ada apa denganku? Kenapa kerja jantungku
jadi abnormal begini?
Eunhyuk POV END
Heechul POV
Hah, pegal sekali badanku. Untung saja Wookie sedang melakukan solo,
jadi aku bisa beristirahat sebentar. Berisik sekali staff-staff ini,
bisa kan melakukan pekerjaan tanpa menggunakan mulut? Heish!
Eh? Eunhyuk? Sedang apa monyet itu? Sepertinya dia sedang ngobrol
dengan seseorang. Eo? Bukannya itu si coordi baru? Hei, kenapa dia dekat
sekali dengan monyet itu? Bukannya bekerja malah asik ngobrol disana.
Tunggu dulu, kenapa aku malah marah-marah begini? Toh dia juga tidak
sedang menggangguku. Tapi entahlah, rasanya seperti…err, aku tidak suka
melihatnya. Lebih baik ku ganggu saja mereka.
“Ya, hyukjae-ya! Sedang apa kau? Bukannya bersiap-siap karena
sebentar lagi giliranmu tampil, kau malah asik pacaran disini. Dengan
dia pula.” Ucapku frontal sambil menunjuk yeoja ini. Sebenarnya aku
tidak suka menyebut mereka pacaran, entahlah rasanya menyebalkan.
“Eo? Hyung, kau disini. Aniyo hyung, aku hanya mengobrol saja
dengannya. Kalau begitu aku siap-siap dulu. Aku duluan, Na-ya.” Jawab
Eunhyuk dengan tersenyum padanya. Eh, dia bilang apa? Na-ya? Secepat
itukah mereka dekat?
Dapat kulihat yeoja ini tersenyum pada Eunhyuk dan membungkukkan
badan, dan begitu melihatku mimic wajahnya langsung berubah, sinis.
“kau mau apa, Heechul-ssi?”
“hei, tidak bisakah kau sedikit sopan padaku? Nada bicaramu sinis
sekali.” Kulihat ia memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan
aktifitasnya. Lucu sekali yeoja ini saat sedang serius, rasanya ingin
menggodanya saja. Eh? Ya! Ada apa denganku? Kenapa aku malah betah
memperhatikan yeoja ini? Eish, pasti otakku sedang tidak beres akibat
terjatuh dari tempat tidur semalam karena bermain dengan Heebum -_-“.
Kuacak pelan kepalaku.
“Heechul-ssi, apa kau baik-baik saja? Aku ngeri melihatmu begini”
ucapnya yang sontak membuatku menghentikan gerakanku. Ah, kenapa aku
jadi seperti orang gila begini? Haish!
“Aniyo, aku tidak apa-apa.” Balasku dingin dan segera pergi sebelum otakku ikut menjadi ciut karena yeoja ini.
Heechul POV END
Author POV
Konser Super Show telah berjalan dengan lancar dan telah selesai.
Semua staff sedang membereskan perlengkapan konser. Setelah selesai,
semua member Super Junior dan staff berkumpul disebuah restaurant untuk
merayakan keberhasilan konser mereka. Eun Na dan Ra Im duduk bersama
dengan staff lainnya. Tiba-tiba Eun Na merasakan nafasnya sedikit tidak
teratur. Entah kenapa tapi tiba-tiba tubuhnya terasa lemas. Ra Im yang
berada disebelahnya menyadari perubahan kondisi badan Eun Na.
“Na-ya, gwenchana? Wajahmu pucat sekali” teriak Ra Im yang sontak
membuat orang-orang menoleh dan menghampiri Eun Na, begitu juga dengan
member Super Junior lainnya.
“Ah, gwenchana, aku tidak apa-apa. Mungkin hanya kelelahan sedikit.”
Jawab Eun Na menenangkan yang lainnya. Kemudian Eun Na berdiri untuk
pergi ke toilet dengan memegangi pelipisnya yang terasa pusing. Heechul
yang menyadari itu segera berdiri dan mengikuti Eun Na. Setelah melihat
keadaan Eun Na tadi entah mengapa Heechul merasa khawatir dengan keadaan
Eun Na.
Saat sedang berjalan menuju toilet, tiba-tiba Eun Na oleng dan hampir
saja jatuh mengenai lantai kalau saja Heechul tidak cepat-cepat
menangkap badan Eun Na. Eun Na pingsan setelah mengalami pusing yang
hebat. Heechul segera mengabari member lainnya dan membawa Eun Na ke
dorm.
-Di dorm-
Sinar matahari masuk melalui kaca jendela dan menembus gorden yang
menutupi jendela itu. Sepasang mata yang sedang terpejam merasa
terganggu saat sinar matahari itu sampai di matanya. Eun Na menggeliat
pelan dan bangun. Kepalanya masih terasa pusing dan badannya terasa
lemas. Dia memperhatikan ruangan sekitarnya dan terkejut karena ia
menyadari bahwa dia tidak sedang berada di apartemennya.
“Eo, aku dimana?”
Author POV END
Eun Na POV
“Eo, aku dimana?”. Kuperhatikan ruangan ini, ini bukan kamarku.
Diruangan ini hanya ada sebuah gambar lukisan seseorang, sepertinya aku
mengenalnya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan muncul seseorang sambil
membawa nampan berisi sarapan. Aku terkejut karena yang datang,
Heechul?!
“kau sudah bangun?” tanyanya dengan ekspressi yang entahlah seperti, khawatir.
“N..ne, ini dimana?” tanyaku setelah ia meletakkan nampan tersebut di
meja. Dia berjalan menghampiriku dan menempelkan telapak tangannya di
dahiku.
DEG!
Eh, ini kenapa? Rasanya nyaman sekali saat ia menyentuhku. Dan kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang begini?
“Kau ada di dorm kami, dan ini kamarku. Bagaimana keadaanmu?”
tanyanya lembut. Aku merasa tenang dengan ia berada disini. Seolah
perlakuannya benar-benar tulus padaku.
“Oh. Aku baik-baik saja Heechul-ssi.” Balasku sambil tersenyum.
“Oppa, panggil aku Oppa.” Ucapnya yang seketika itu juga membuat detak
jantungku lebih tidak karuan.
“Eh? Apa tidak apa-apa?”
“aku yang memintamu jadi tidak apa-apa, Na-ya” jawabnya dengan
tersenyum. Eh, dia memanggilku apa? Kenapa rasanya tenang sekali saat ia
memanggilku seperti itu? Kuperhatikan wajahnya yang tengah memandangku,
menanti ucapanku selanjutnya.
“Ne, op…pa”
Eun Na POV END
Heechul POV
“Ne, op…pa”
Ah, akhirnya dia memanggilku Oppa juga. kenapa rasanya senang sekali
mendengar ia memanggilku dengan sebutan Oppa. Ah iya, aku lupa kalau aku
membawakannya sarapan.
“ini makanlah, kau pingsan dari semalam dan belum sempat makan
apa-apa. Maaf kalau sarapannya hanya roti dan susu, aku tidak bisa
masak. Hehehe.” Ucapku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Kulihat dia tersenyum dan menahan tawanya dengan menutupi mulutnya
dengan tangannya. Senang sekali melihatnya tersenyum seperti itu. Apa
aku mulai menyukainya? Ah, molla. Yang penting aku senang berada
didekatnya saat ini. Ia mulai memakan sarapan yang aku buat untuknya.
Lucu sekali wajahnya saat sedang makan begini. Sadar sedang ku
perhatikan, ia malah tersenyum kepadaku. Ah, membuatku melayang saja.
Heechul POV END
Author POV
Eunhyuk bangun pagi-pagi sekali dan segera pergi ke dapur menyiapkan
sarapan. Senyuman tidak lepas dari bibirnya. Dia ingin menyiapkan
sarapan pagi yang special untuk Eun Na. setelah sarapan siap, Eunhyuk
segera membawanya menuju kamar Heechul yang berada di lantai 12.
Setelah sampai didepan dorm lantai 12, Eunhyuk langsung masuk dengan
memasukkan kombinasi password yang sudah dia ketahui. Setelah masuk ia
langsung bergegas menuju kamar Heechul dengan senyum yang terus
bertengger di wajahnya.
Saat ia membuka pintu kamar Heechul, ia melihat Heechul yang tengah
menunggu Eun Na sarapan dengan wajah yang cerah. Ia melihat Eun Na dan
Heechul bercanda dengan wajah Eun Na yang memerah dan kadang menunduk
malu. Eunhyuk terdiam melihat 2 orang dihadapannya. Seketika rasa sakit
menohok tepat di hatinya. Miris sekali rasanya melihat 2 orang
dihadapannya ini tanpa mengetahui keberadaannya yang berdiri di depan
pintu. Segera ia pergi meninggalkan mereka dan melempar sarapan yang ia
buat ke tempat sampah.
Author POV END
Eun Na POV
Hari ini aku kembali ke apartemenku dengan Heechul Oppa yang
mengantarku. Memanggilnya Oppa membuat jantungku jadi tak karuan. Ada
rasa senang menyelimuti hatiku. Mungkinkah aku menyukainya? Setelah
beberapa menit akhirnya kami sampai di apartemen sederhanaku. Heechul
Oppa mengikutiku masuk ke dalam apartemen. Ini pertama kalinya ada
seorang namja yang masuk ke apartemenku.
“kau tinggal sendirian, Na-ya? Orang tuamu dimana?” pertanyaan
Heechul Oppa membuatku terdiam. Aku sampai lupa kalau kemarin harusnya
aku mengunjungi keluargaku. Kubalikkan badanku menghadapnya dan segera
beranjak ke dapur untuk menyiapkan minuman untuknya.
“Iya, Oppa, aku tinggal sendirian disini. Setelah ini aku akan
mengunjungi mereka. Apa Oppa mau mengantarku?” ucapku sambil meletakkan
minuman untuknya di meja, kulihat ia terkejut dengan ucapanku.
“Apa tidak apa-apa aku menemui mereka?” Tanyanya yang sontak
membuatku terkekeh pelan karena melihat ekspresinya. Aku hanya
menganggukkan kepalaku.
Setelah ganti baju dan siap-siap, akhirnya aku dan Heechul Oppa pergi
mengunjungi orang tuaku dan kakakku. Butuh waktu 15 menit untuk sampai
di tempat tujuan. Setelah sampai, dapat kulihat Heechul Oppa terkejut.
Terpampang tulisan besar di sebuah pintu gerbang tempat yang akan kami
kunjungi.
“PEMAKAMAN SEOUL GARDEN”
“Na-ya, kenapa kita kesini?” Tanya Heechul Oppa heran. Aku hanya tersenyum melihatnya terkejut seperti itu.
“Kita akan menemui keluargaku, Oppa”
Eun Na POV END
Heechul POV
“Kita akan menemui keluargaku, Oppa”
Eh? Apa dia bilang? Menemui keluarganya? Yang benar saja, ini kan
pemakaman. Kuikuti Eun Na yang sudah turun dari mobil. Ia berjalan
menuju 3 gundukan tanah yang berumput namun rapih dan terawat.
“Eomma, Appa, Eun Woo Oppa, annyeong. Sudah lama aku tidak menemui kalian.”
DEG!
Apa? Jadi orang tuanya? Kupandangi tiga gundukan tanah itu,
kuperhatikan tulisan yang ada di batu nissannya, “Baek Joo Hyun. Baek
Yoon Ah. Baek Eun Woo.” Aku terdiam setelah membaca tulisan itu. Aku
jadi merasa bersalah karena bertanya tentang keluarganya tadi. Aku hanya
berdiri dibelakangnya dan mendengarkan setiap ucapannya.
“Eomma, Appa, aku sekarang sudah kuliah di Universitas Param seperti
impian aku dulu. Aku berhasil mendapatkan beasiswa. Dan sekarang aku
bekerja sebagai coordi di salah satu agensi terkenal di Seoul. Eun Woo
Oppa, bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu. Kau bohong padaku. Kau bilang
kau akan melindungiku, tapi kau malah duluan meninggalkan aku. Kau
jahat, Oppa…hiks..”
Eun Na, kulihat punggungnya bergetar. Dia menangis. Aku tak tega
melihatnya begini. Kuhampiri ia dan kesentuh pelan punggungnya dengan
harapan ia bisa sedikit menyalurkan kesedihannya padaku. Yeoja ini
begitu rapuh, walaupun dia terlihat sangat kuat. Dia sedikit terkejut
saat aku menyentuh punggungnya. Dia menghapus air matanya dan segera
tersenyum melihatku.
“Eomma, Appa, Oppa, aku sampai lupa. Aku kesini dengan seseorang. kenalkan ini Heechul Oppa. Dia adalah….”
“namjachingu-nya. Aku namjachingu Eun Na, Eommoni, Aboji, Eun
Woo-ssi.” Dapat kulihat Eun Na terkejut mendengar ucapanku. Entah kenapa
kata-kata itu meluncur dengan indahnya dari bibirku. Eun Na masih saja
terpaku melihatku.
“mworago oppa?”
Kubenahi posisiku menghadapnya, “Na-ya, mungkin ini saat yang amat
sangat tidak tepat, tapi aku tidak bisa menahannya. Saranghae, Na-ya.”
Heechul POV END
Eun Na POV
“Na-ya, mungkin ini saat yang amat sangat tidak tepat, tapi aku tidak bisa menahannya. Saranghae, Na-ya.”
HAH? Apa aku tidak salah dengar? Pendengaranku masih baik-baik saja
kan? Apa yang dia bilang barusan? Namjachingu? Saranghae? Ah, ini pasti
hanya perasaanku saja, tidak mungkin kan Heechul Oppa menyebutkannya.
Tapi aku yakin kalau aku mendengarnya dengan jelas.
“Op…pa, tadi kau bilang apa?” tanyaku terbata-bata. Heechul Oppa menggenggam tanganku dan mendekatkan tubuhnya.
“aku tidak suka mengulangi perkataanku, tapi demi kau akan aku
ulangi. Saranghae, Na-ya, my Coordi.” Lembut tapi pasti ucapan itu
keluar diri bibir Heechul Oppa. Aku benar-benar membatu mendengar
ucapannya. Apa aku sedang tidak mimpi?
Tiba-tiba saja Heechul Oppa mendekatkan wajahnya padaku dan….chu~
Bibirnya mendarat sempurna dibibirku sekilas. Aku yang terdiam makin
tak berkutik. Apa itu barusan? “mungkin terlalu mengejutkan untukmu,
Na-ya, tapi aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Aku mencintaimu,
Baek Eun Na.”
Eun Na POV END
Author POV
Selang 2 hari setelah kejadian itu, Eun Na kembali bekerja di SM Ent.
Tentu saja sebagai Coordi dari Super Junior. Kali ini ia amat
bersemangat memulai hari kerjanya setelah 3 hari tidak masuk karena
kondisi badannya belum stabil dan lagi Heechul melarangnya bekerja dulu.
Heechul? Setelah kejadian hari itu, Heechul menyatakan perasaannya
padanya. Ya, sekarang mereka telah resmi memiliki sebuah hubungan.
Senyuman tidak luput dari bibir mungil Eun Na, sampai ada seseorang yang
memanggilnya.
“Na-ya” merasa terpanggil, Eun Na pun menolehkan kepalanya dan tersenyum mendapati Eunhyuk yang memanggilnya.
“Eo? Eunhyuk Oppa, annyeong.” Balas Eun Na sambil tersenyum.
“Kau semangat sekali, Na-ya, tidak seperti biasanya.” Tanya Eunhyuk yang melihat Eun Na tengah tersenyum sendirian.
“hehehe, iya Oppa, aku sedang dalam keadaan yang amat bahagia.” Jawab
Eun Na tetap tersenyum. “Wah, bahagia kenapa?” Tanya Eunhyuk lagi. Eun
Na mendekatkan tubuhnya pada Eunhyuk dan membisikkan sesuatu.
“Oppa jangan bilang siapa-siapa ya?” Eunhyuk hanya mengangguk. “Aku dan Heechul Oppa sekarang sudah pacaran, hehehe.”
Author POV END
Eunhyuk POV
“Oppa jangan bilang siapa-siapa ya?” aku hanya mengangguk. “Aku dan Heechul Oppa sekarang sudah pacaran, hehehe.”
DEG!
Tiba-tiba tubuhku membeku, berusaha mencerna setiap perkataan dari
Eun Na. Apa dia bilang? Pacaran? Dengan Heechul hyung? Apa aku salah
dengar? Kulihat ekspresinya yang sangat bahagia membuatku yakin kalau
aku tidak salah dengar.
“Oh iya? Selamat, Na-ya. Wah, kau hebat bisa menaklukan Heechul
hyung. Dia itu sangat dingin pada setiap wanita.” Kupaksakan mati-matian
senyumku ini. Sebisa mungkin aku tutupi perasaanku padanya. Aku tidak
ingin dia tahu dan merusak kebahagiaannya.
“Benarkah, Oppa? Wah, aku tidak tahu kalau dia seperti itu. Tapi
berjanjilah kau tidak akan menceritakan pada siapapun.” Pintanya padaku.
Aku hanya menganggukkan kepalaku. Tiba- tiba Eun Na mendekat dan
memelukku sehingga membuat nafasku tercekat.
“Gomawo, Oppa. Kau sudah baik sekali padaku. Kau sangat mirip dengan
kakakku.” Ucapnya sambil tersenyum. Hah, jadi dia hanya menganggapku
sebagai kakak? Aku hanya tersenyum pahit dan membalas pelukannya
sekilas. Kemudian ia pamit untuk melanjutkan pekerjaannya,
meninggalkanku dengan sebuah luka yang menganga lebar di hatiku.
Eunhyuk POV END
Heechul POV
Ah, bahagianya. Ini pertama kalinya aku semangat mendatangi gedung
agensi ku. Biasanya aku sangat malas pergi kesini. Tapi semua berubah
setelah ada Eun Na, yeojachingu-ku. Ngomong-ngomong dimana ya dia?
Segera ku langkahkan kakiku mencari gadisku. Kok dia tidak ada
dimana-mana ya? Apa aku telpon saja ya?
Baru saja aku akan menelponnya tiba-tiba manik mataku menangkap
bayangan seorang yeoja keluar dari toilet dengan terhyung-huyung. Eh
tunggu, bukannya itu Eun Na? Ada apa dengannya?
Segera kuhampiri Eun Na dan ku tepuk pelan bahunya. Bersamaan dengan
tepukanku, badannya ikut terjatuh. Astaga, Eun Na pingsan lagi?
“Ya! Na-ya, ireona! Na-ya!” tidak ada jawaban. Kulihat dari hidungnya
mengalir darah segar. Segera aku gendong ia menuju mobilku. Dia harus
ku bawa ke rumah sakit.
Heechul POV END
Author POV
Lorong rumah sakit tampak sedikit ramai. Semua member Super Junior
mendatangi rumah sakit setelah Heechul menghubungi mereka dan meminta
mereka untuk datang. Member Super Junior sudah mengetahui hubungan
Heechul dan Eun Na. Heechul yang tidak bisa tenang terus mondar-mandir
menunggu dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
“Hyung, bisa tidak kau berhenti mondar-mandir? Kepalaku pusing
melihatmu seliweran didepanku” teriak Kyuhyun pada Heechul. Mendengar
ucapan maknae-nya, Heechul hanya melirik tajam dan mencibir. Tiba-tiba
pintu ruang pemeriksaan terbuka dan keluarlah seorang dokter.
“Keluarga pasien siapa?” Heechul dan member Super Junior lainnya segera menghampiri dokter. “Kami keluarganya.”
“bisa ikut keruangan saya sebentar?” setelah Dokter mengucapkan itu,
Heechul segera mengikuti Dokter ke ruangannya. Member Super Junior
lainnya masuk ke ruangan Eun Na untuk menengoknya.
“Silahkan duduk, Heechul-ssi.” Ucap Dokter tersebut. Heechul menuruti dan duduk di kursi didepan meja Dokter.
“Bagaimana keadaan Eun Na, Dok?”
Author POV END
Heechul POV
“Bagaimana keadaan Eun Na, Dok?”
Kulihat Dokter terdiam sambil membolak-balikkan sebuah kertas. Ia
menghambuskan nafasnya dan menatapku dengan tatapan yang tidak bisa di
artikan.
“Kalau boleh saya tahu, dimana orang tua pasien?” pertanyaan Dokter membuat jantungku berpacu cepat. Perasaanku tidak enak.
“Orang tuanya sudah meninggal, Dok. Jadi hanya saya keluarganya.
Tidak usah bertele-tele, Dok. Bagaimana keadaan Eun Na? Dia baik-baik
saja kan, Dok?” tanyaku tak sabar.Dokter itu membenahi posisi duduknya
menjadi tegak. Perasaanku benar-benar memburuk sekarang.
“Saya harap anda bisa tabah, Heechul-ssi.” Kuperhatikan ucapan
Dokter, aku yakin dia belum selesai dengan ucapannya. “Eun Na-ssi
mengidap Leukemia stadium akhir.”
DEG!
Seperti ada jutaan batu besar yang menimpaku. Apa katanya? Leukemia?
Stadium akhir? Cobaan apa ini? Aku baru mengenalnya, aku baru
mencintainya, dan ia baru menjadi yeojachingu-ku. Tapi kenapa jadi
seperti ini?
Kulangkahkan kakiku keluar ruangan dokter menuju ruangan Eun Na dirawat. Kata-kata Dokter tadi masih terngiang di telingaku.
“Leukemia adalah penyakit yang menyerang sel darah putih,
yang membuat produksinya tidak terkontrol dan menjadi abnormal. Umumnya
sel darah putih bekerja sebagai pelindung daya tahan tubuh, tapi karena
abnormal jadi fungsinya terganggu. Dia akan mudah sekali terkena
infeksi. Gejala lainnya bisa terkena anemia dan kesulitan bernafas.
Karena ia sudah memasuki stadium akhir, mungkin khemoterapi tidak begitu
bisa membantu. Kita berharap bisa ada keajaiban untuknya.”
Kakiku lemas, bagaimana bisa penyakit ini menyerang tubuh kecilnya.
Aku harus bagaimana? Aku ingin melindunginya, tapi apa yang harus aku
lakukan? Aku bahkan tidak tau harus melindunginya dengan cara apa. Tanpa
kuperintah cairan bening memenuhi sudut mataku dan mengalir dengan
mulusnya dipipiku. Sakit sekali rasanya.
Heechul POV END
Eun Na POV
Ah, badanku terasa lemas dan sakit sekali. Ini dimana? Kenapa
warnanya serba putih begini? Dan bau apa ini? Seperti bau obat-obatan.
Aku menggeliat pelan dan membuka mataku lebih lebar dan memperhatikan
sekeliling. Mataku menangkap sosok seseorang yang tertidur disebelahku
sambil duduk. Seperti Heechul Oppa.
Saat aku memperhatikannya, tiba-tiba ia terbangun dan terkejut melihatku yang tengah memperhatikannya.
“Na-ya, kau sudah sadar? Bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan
sekarang?” tanyanya beruntun begitu melihatku bangun. Apa dia sebegitu
khawatirnya denganku. Tak sadar kutarik sudut bibirku membentuk sebuah
senyuman tipis.
“Apa yang Oppa lakukan disini? Oppa tidak bekerja?” tanyaku balik
tanpa menjawab pertanyaan Heechul Oppa. Tangan Heechul Oppa bergerak
pelan menuju puncak kepalaku dan mengelusnya pelan. Rasanya nyaman
sekali.
“Apa aku tega meninggalkan orang yang aku cintai sendirian demi
pekerjaan? Aku bukan orang yang seperti itu, Na-ya.” Ucapnya sambil
tersenyum tulus. Tuhan, aku masih ingin melihat senyumannya lebih lama.
Tak bisakah Kau mengijinkanku? Kristal bening memenuhi sudut mataku dan
meluncur ringan di pipiku. Aku sedih, apa aku harus meninggalkannya
secepat ini?
“Hei, kau kenapa, jagiya? Apa kau merasa sakit? Apa aku perlu
memanggil Dokter kesini?” dari nada ucapannya aku yakin dia khawatir
dengan keadaanku.
“Oppa, kalau aku pergi kau harus bahagia, eo?” ucapanku sontak
membuatnya terdiam membatu. Dia terkejut dengan ucapanku barusan. Apa
dia kira aku tidak tahu apa yang terjadi?
“Aku tidak akan selamanya ada disampingmu, Oppa. Sekarang aku memang
ada disampingmu, tapi aku hanya menjadi beban untukmu, Oppa. Kau masih
punya banyak urusan lain yang lebih penting daripada harus menjagaku
disini. Sebentar lagi aku akan bertemu dengan keluargaku, Oppa.”
Eun Na POV END
Heechul POV
“Aku tidak akan selamanya ada disampingmu, Oppa. Sekarang aku memang
ada disampingmu, tapi aku hanya menjadi beban untukmu, Oppa. Kau masih
punya banyak urusan lain yang lebih penting daripada harus menjagaku
disini. Sebentar lagi aku akan bertemu dengan keluargaku, Oppa.”
Apa-apaan ini? Apa ia sudah tau penyakit ini? Kata-katanya cukup
menyulut emosiku. Dia bicara seperti ini dengan memaksakan senyuman
dibibirnya.
“Cukup, Na-ya! Kau tidak akan kemana-mana! Kau akan tetap disini
bersamaku! Kau juga akan tetap bertemu dengan keluargamu dan denganku
yang mendampingimu! Dan jangan pernah memaksaku untuk lebih memilih
pekerjaan dibanding dirimu! Aku mencintaimu, Na-ya, tak bisakah kau
membiarkanku mencintaimu dengan caraku?” entah setan apa yang merasuki
sampai akhirnya aku membentaknya seperti ini. Dapat kulihat Eun Na makin
terisak. Namja macam apa aku ini membentak yeoja yang kucintai ini.
Langsung saja kurengkuh tubuh mungilnya dan kudekap erat. Kurasakan
kausku basah karena air matanya yang mengalir membasahi kausku.
Kurasakan tangannya mendekapku dengan erat. Tuhan, untuk kali ini saja
aku percaya dan meminta, tolong jangan ambil dia dariku. Air mataku ikut
mengalir membasahi pucuk kepalanya. Kami tenggelam dalam tangisan kami
hingga larut.
Heechul POV END
…………….
Author POV
Seminggu setelah malam itu, Heechul tetap menjalani rutinitasnya
dengan tambahan mengunjungi Eun Na ke rumah sakit. Setiap pekerjaannya
selesai, ia selalu pergi ke rumah sakit menemani Eun Na. Heechul kadang
tidur dirumah sakit karena tidak ingin membiarkan Eun Na sendirian.
Setiap mengunjungi Eun Na energinya seakan kembali lagi.
Setibanya di rumah sakit, Heechul membuka pintu kamar rawat inap
pelan. Tampaklah seorang yeoja dengan balutan baju rumah sakit dan
terbungkus selimut. Wajahnya pucat, badannya kurus, bibirnya pucat.
Yeoja itu tertidur pulas dengan hembusan nafas yang lemah. Heechul
mendekatinya dan memandanginya dengan tersenyum. Dielusnya pucuk kepala
yeoja itu membuat yeoja itu terbangun. Saat mengetahui siapa yang
membelainya, yeoja itu tersenyum lemah.
Author POV End
Heechul POV
“Oppa, kau sudah datang.” Ucap gadisku sambil tersenyum. Walaupun
tubuhnya makin kurus dan pucat, tapi dia tetap gadisku yang paling
cantik. Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku sambil terus mengelus
kepalanya.
“bagaimana keadaanmu, jagi?” tanyaku tanpa menghentikan aktifitasku
membelai kepalanya. Lagi-lagi ia tersenyum, “Rasanya tidak pernah sebaik
ini, Oppa.” Eun Na menangkap tanganku dan menangkupkannya di pipinya.
Melihatnya seperti ini kenapa membuat perasaanku jadi tidak enak?
“Oppa, maukah kau menemaniku jalan-jalan? Aku bosan harus tidur
disini terus. Badanku pegal-pegal.” Mendengar permintaannya, aku hanya
mengangguk dan membantunya duduk di kursi roda dan pergi ke taman rumah
sakit. Tiba-tiba Eun Na menahanku dan memintaku membawanya ke bukit
belakang rumah sakit. Segera kuarahkan kursi rodanya menuju bukit yang
dia maksud.
Disinilah kami, duduk dibawah pohon rindang menatap pemandangan
dibalik bukit belakang bangunan rumah sakit. Eun Na bersandar di dadaku
menatap pemandangan perbukitan yang indah sambil menunggu matahari
terbenam. Kudekap erat tubuhnya seolah tidak ingin jauh dan ingin
melindunginya dari angin sore yang dingin.
“Oppa, kau tau kesan pertama saat aku melihatmu?” ucapnya lemah. “Apa?” jawabku singkat.
“Saat pertama kali bertemu denganmu, ku kira kau seorang yeoja
berambut pendek. Cantik sekali dan tinggi. Hehehe.” Ucapnya sambil
terkekeh lemah. Aku hanya mencibir mendengarnya. “Kau bukan orang
pertama yang menganggapku cantik. Aku bingung, kenapa semua orang
menganggapku cantik? Aku ini kan namja, harusnya mereka bilang kalau aku
ini tampan.” Balasku dengan sedikit ngotot. Ia hanya tertawa pelan
sambil mengeratkan pelukanku.
Hening…..
“Oppa, kalau aku pergi, apakah kau akan tetap mencintaiku?”
pertanyaannya membuat kerja jantungku meningkat. Perasaanku benar-benar
buruk. Tuhan, tolong jangan katakana padaku ini saatnya. Kupererat
pelukanku padanya seolah bisa mencegahnya pergi dariku.
“kenapa kau bertanya seperti itu, Na-ya? Sampai kapanpun aku akan
tetap mencintaimu. Kau adalah satu-satunya wanita yang sudah memenuhi
hatiku. Aku mencintaimu, ah ani, aku sangat mencintaimu Baek Eun Na.”
air mataku mengalir seiring dengan ucapanku. Rasa takut melandaku. Takut
kalau ini adalah terkahir kali aku melihatnya.
“gomawo, Oppa. Jeongmal gomawo karena kau sudah mencintaiku dan tetap
berada disisiku sampai saat ini. Wajahmu, suaramu, pelukanmu, dan
cintamu akan terus aku bawa kemanapun aku pergi. Saranghae Oppa,
saranghaeyo Kim Heechul.” Ucapnya lemah. Air mataku makin deras
mengalir. Tidak, ia tidak boleh pergi.
“Nado saranghae Na-ya.” Ucapku sambil menyusupkan kepalaku dibahunya,
mencium aroma tubuhnya yang wangi dan lembut. Matahari semakin turun
dari tempatnya, memberikan gelap perlahan-lahan.
“Oppa, aku lelah sekali. Aku ingin tidur. Bolehkan Oppa?”
DEG!
Tuhan, kalau Kau memang ada, apakah ini terlalu cepat? Tidak, ini
bukan waktunya kan? Tubuhku bergetar seiring dengan air mataku yang
mengalir lebih deras. Apa aku sanggup tanpamu, Na-ya.
“hmm, tidurlah Na-ya, aku akan menjagamu dan memelukmu seperti ini.”
“Gomawo, Oppa. Saranghae.”
“Nado Na-ya.” Setelah ucapanku tiba-tiba badan Eun Na melemah dan
badannya kaku. Aku tersentak dan makin menangis. Eun Na sudah pergi,
pergi meninggalkanku dan membawa pergi cintaku bersamanya. Kupeluk erat
tubuhnya yang mulai dingin itu berharap kehangatan tetap berada dalam
tubuhnya.
“Saranghaeyo, my Coordi!”
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar