Lets Read this FF ^^
Happy Reading...... semoga suka ya ^.^
Jangan lupa RCL ya :) [ Read Coment Like ]
Waring : Banyak typo bertebaran !!
Title : My Yeobbo is A VAMPIRE
Author: Lee Haeka / Diska Park
Posted by Lee Hyemi
Cast Vampire :
Lee Dong Hae : Vampire name 'Alexander Leethe Count Chocula'
Lee Hyuk Jae : Vampire Name 'Leerant Luke Count Chocula'
Cho Kyu Hyun : Vampire Name 'Lachain Shan Count Chocula'
Cast Couple Vampire :
Park Ni Chan
Jung Ha Rin
Kim Yun Ah
Other Cast :
Kang Rae Mi
Choi Siwon
Henry Lau
Kim Hee Chul ( Appa's Vampire/ King of Vampire )
Park Jung Soo ( Nichan's Appa )
Park Rin Byul ( Nichan's Umma )
Lee Sung Min ( Nichan's Oppa)
Zhoumi
Other SJ members
Genre : Fantasy, Horror, Romance, Comedy,Action,Angst
****
Author POV
Keesokan harinya,
Harin membuka matanya, lalu dia bangun dari tempat tidurnya. Dia
memegang kepalanya lalu dia berkata “Apakah itu mimpi??”. Eunhyuk
membuka pintu kamar Harin, dia memakai kemeja hitam dan celana hitam,
dia berkata pada Harin “Harin ..Orang tuamu akan di makamkan, kau mau
lihat untuk yang terakhir kalinya?”. Harin langsung berteriak “Jadi ..
Itu bukan mimpi??”. Eunhyuk manganggukkan kepalanya pelan. Harin
langsung turun dari tempat tidurnya dan berlari keluar untuk melihat
orang tuanya untuk yang terakhir kalinya. Terlihat teman-teman dan
kerabat-kerabat Harin telah datang kerumahnya. Harin duduk diantara peti
mati orang tuanya, dia berkata sambil mengeluarkan airmatanya “Appa!!
Eomma!! Jangan tinggalkan aku!!”. Pendeta berkata “Kita harus segera
menguburnya!”. Peti mati itu pun di angkat oleh orang-orang dan di
masukan kedalam mobil lalu mereka segera berangkat ke pemakaman. Harin
mengusap airmatanya lalu dia berdiri dan langsung berlari ke kamarnya.
Eunhyuk mengikutinya dari belakang.
Harin berjalan kesudut kamarnya lalu dia duduk sambil memeluk kedua
kakinya. Eunhyuk hanya memperhatikannya di depan pintu kamarnya. “Kenapa
ini semua terjadi padaku?? Kenapa??” Teriak Harin. Harin mengeluarkan
airmatanya lalu dia langsung menundukkan kepalanya. Eunhyuk langsung
menghampirinya dengan langkah kaki yang pelan, lalu dia duduk di samping
Harin. Eunhyuk berkata padanya “Kenapa kau tidak ikut kepemakaman??”.
Harin mengangkat kepalanya lalu dia berkata “ Aku … Aku tidak kuat
melihat orangtuaku di kubur!! Aku sekarang sendirian… Tidak punya
siapa-siapa lagi! Kenapa ini semua terjadi padaku?? Apa salahku?? Ini
tidak adil!”. Harin masih mengeluarkan airmatanya. Eunhyuk membelai
kepala Harin lalu dia berkata “Kau masih punya aku! Aku pasti akan
selalu ada di sampingmu!”. Eunhyuk langsung memeluk Harin. Harin pun
menangis di pelukan Eunhyuk. Harin berkata pada Eunhyuk “Apa aku harus
mati juga?”. Eunhyuk kaget, dia langsung berteriak “Apa?? Jangan bodoh!!
Kau masih punya aku, di sini, di sampingmu!!”. Harin langsung membalas
pelukan Eunhyuk , lalu dia berkata “Jangan tinggalkan aku Hyukie!!”.
Eunhyuk pun menjawabnya “Aku tidak akan meninggalkanmu”. Harin berkata
lagi “Jangan tinggalkan aku, Aku hanya memilikimu sekarang…”. Eunhyuk
menganggukkan kepalanya lalu dia berkata “Aku janji, aku tidak akan
meninggalkanmu”. Harin semakin memeluk Eunhyuk dengan eratnya.
*****
Pemakaman, 12.00 KST
Semuanya datang untuk melihat proses
pemakaman orang tua Harin. Mereka semua merasa ikut berduka atas
meninggalnya suami-istri tersebut. Ketika Donghae melihat ke kanan, dia
melihat Henry yang sedang melihat proses pemakaman itu juga. Donghae
memperhatikan Henry dengan tatapan tajam, Donghae penasaran pada Henry,
“Kenapa dia ada di sana? Bukankah dia tidak kenal dengan Harin?” Pikir
Donghae. Henry menyadari kalau Donghae sedang memperhatikannya, Henry
langsung menoleh kearah Donghae dengan matanya yang berwarna merah itu.
Henry menggelengkan kepalanya lalu dia tersenyum evil, dia pun pergi
dari tempat itu. Firasat Donghae mengatakan kalau Henrylah penyebab
kematian orang tua Harin, dia langsung mengikutinya dari belakang. Henry
berjalan sambil menoleh kebelakang, dan tak di sengaja dia menabrak
Yunah yang baru saja datang membawa sebuket bunga. Yunah langsung kaget
karena tabrakan itu. Henry menoleh ke Yunah lalu dia menghentikan
langkah kakinya, dia berkata “Maaf”. Yunah menggelengkan kepalanya lalu
dia menjawabnya “Tidak apa-apa”. Mereka pun melanjutkan perjalanannya
lagi. ‘Sssstttt’ Kulit mereka berdua saling bersentuhan. Yunah langsung
menghentikan langkah kakinya, dia terdiam sejenak. “Dingin….” Ucap Yunah
pelan. Yunah langsung menoleh kebelakang dan ternyata Henry sudah tidak
ada. “Apa mungkin dia vampire?” Ucap Yunah pelan. Yunah langsung
melihat langit yang bergitu gelap diselimuti awan hitam. Tak lama
Donghae datang, lalu dia langsung menghampiri Yunah,
“Yunah, Apa kau melihat seseorang? Dia adalah laki-laki” Ucap Donghae. Yunah langsung menganggukkan kepalanya.
“Tadi kami sempat bertabrakan tapi ketika aku menoleh kebelakang dia
sudah tidak ada, aku juga sempat bersentuhan dengannya, tangannya
dingin.. Apa dia vampire?” Jawab Yunah.
“Ya! Dia memang vampire! Firasatku mengatakan bahwa dia penyebab kematian orang tua Harin” Jawab Donghae datar.
“Mwo?? Tapi jika dia vampire, kenapa dia bisa keluar sekarang? Apa
mungkin karena tidak ada matahari sekarang?” Tanya Yunah yang penasaran.
“Dia juga menggunakan krystal ajaib itu, dia Henry!” Jawab Donghae.
“Hah?? Jadi dia Henry?? Anak Zhoumi-ssi??” Teriak Yunah kaget.
Donghae langsung menganggukkan kepalanya. “Aishh!! Kenapa tadi aku tidak
menangkapnya???” Lanjutnya dengan sangat kesal sambil membuang bunga
yang ada di tangannya. Donghae heran dengan kelakuan Yunah.
“Memangnya kamu bisa menangkapnya?” Tanya Donghae.
“Eoh? Tidak!” Jawab Yunah dengan wajah polosnya.
“Aishh .. Kau ini!!” Ucap Donghae yang langsung memegang dahinya.
Proses pemakanan telah selesai. Heechul, Nichan, Kyuhyun, Raemi dan
Siwon pun meninggalkan makam itu. Leher Siwon masih terbaluti oleh
perban putih. Mereka melihat Donghae dan Yunah yang sedang berdiri di
tengah jalan. Mereka pun langsung menghampiri mereka berdua.
“Apa yang kalian lakukan di sini??” Tanya Kyuhyun cemburu. Kyuhyun melirik Donghae dan Yunah dengan tatapan tajamnya.
“Tadi aku melihat Henry diproses pemakaman, lalu aku mengejarnya sampai kemari” Ucap Donghae.
“Aku sempat bertabrakan dengan Henry” Ucap Yunah.
“Yunah, kau tau darimana kalau itu Henry??” Tanya Siwon penasaran.
“Donghae oppa yang mengatakannya padaku. Henry vampire kan?? Aku
sudah hafal dengan cirri-ciri vampire. Saat aku bertabrakan dengannya,
tangan kami saling bersentuhan, kulitnya sangat dingin, matanya juga
mereh dan ketika aku menoleh kebelakang dia sudah tidak ada. Ketika dia
sudah pergi, Donghae oppa baru datang”. Ucap Yunah. Donghae
menganggukkan kepalanya .
“Itu benar.. Aku melihatnya tapi dia tidak melihatku mungkin karena
aku bersembunyi di balik tubuh Heechul Appa dan memakai kacamata ini.
Dia juga pasti tidak tau kalau aku sekarang bersama kalian dan aku bisa
keluar di siang hari” Ucap Raemi datar.
“Tapi kenapa dia ada disini? Dia kan tidak kenal dengan Harin eonnie.
Apa mungkin dia penyebab kematian orang tua Harin eonnie??” Ucap
Nichan.
“Ah!! Perkataanmu sama dengan apa yang ku pikirkan, Nichan!!” Teriak Donghae yang mengangkat jari telunjuknya.
“Jadi, Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita harus membunuh vampire itu?? Kasian Harin Eonnie” Ucap Kyuhyun.
“Tidak! Kita belum punya bukti” Ucap Heechul datar.
“Jika itu benar dan jika kita tidak membunuhnya sekarang, pasti
semuanya akan menjadi berantakan!! Aku yakin itu.” Teriak Kyuhyun
menahan amarahnya. Semua langsung terdiam setelah mendengarkan
perkatakan Kyuhyun, hanya Heechul yang tersenyum.
“Kita lihat! Apa yang akan dia perbuat selanjutnya!” Ucap Heechul. Heechul menepuk pundak Kyuhyun.
“Liat saja nanti!” Teriak Kyuhyun. Mereka pun langsung pergi dari pemakaman itu.
*****
Kastil di China, 00.00 waktu China
Tepat pukul jam dua belas malam waktu China, Henry
terlihat sedang berjalan di dalam kastilnya sambil membawa sebuah gelas
yang berbentuk seperti piala. Isi dari gelas itu adalah darah. Henry
meminum darah itu dengan senyuman jahatnya. Lalu dia duduk di samping
Zhoumi. Zhoumi berkata pada Henry “Apa kau sudah mendapatkan informasi
tentang krystal itu?? Apa benar bersama Heechul??”. Henry hanya
menganggukkan kepalanya sambil meminum darah yang ada di gelas itu.
Zhoumi berkata lagi “Apa kau punya rencana untuk mengambilnya??”. Henry
hanya menggelengkan kepalanya. Zhoumi langsung berteriak “Dasar bodoh!!!
Kenapa kau tidak merencakan sesuatu??”. Henry tersenyum lalu dia
berkata “Aku punya rencana lain! Lagipula, bagaimana aku bisa
mengambilnya?? Sepertinya sebagian krystal itu telah berada didalam
tubuh mereka”. Zhoumi langsung berteriak “Rencana apa itu?”. Henry
berkata lagi “Rencana untuk membuat mereka sengsara satu per satu dengan
cara menyiksa pacar-pacar mereka dan keluarganya. Seperti apa yang
kulakukan pada kedua orangtua Harin”. Zhoumi langsung bertanya “Siapa
itu Harin??”. Henry pun menjawabnya “Harin adalah pacar Luke. Kemarin
aku mengikuti Luke dan Harin yang pulang bersama, lalu aku mengikuti
Luke sampai kerumahnya dan kudengar dia akan melamar Harin, maka dari
itu aku membuat orang tua Harin kecelakaan, jadi dia tidak bisa
melamarnya. Dan selanjutnya, aku akan memaksa keluar krystal itu dari
tubuh Xander, lalu setelah itu Shan.”. Zhoumi berkata lagi “Dari sebuah
buku yang kubaca, jika kau mau mengeluarkan krystal ajaib itu dari tubuh
seorang vampire, kau harus menendang dan menekan titik krystal itu,
semakin dia rapuh maka krystal itu akan semakin keluar dari tubuh
vampire itu”. Henry tersenyum picik karena dia merencanakan hal buruk
pada Donghae setelah mendengar perkataan Zhoumi, dia pun meminum
darahnya lagi.
*****
7 hari kemudian…
Malam itu tepat pukul setengah sepuluh
malam, Donghae terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke hutan, dia
ingin menjenguk makam Eommanya di sana. “Mau kemana??” Tanya Kyuhyun
yang melihat Donghae telah berpakaian dengan rapi. “Aku akan kembali ke
hutan, Aku ingin menjenguk makam eomma, aku sangat merindukannya, Aku
akan menginap di kastil selama sehari” Jawab Donghae yang mengambil tas
nya di atas meja. “Sendirian??” Tanya Kyuhyun. Donghae langsung
menganggukkan kepalanya. “Aku ingin sendirian saja!” Jawab Donghae
menepuk pundak Kyuhyun. Donghae langsung keluar dari rumahnya itu.
Didepan rumah, Donghae memejamkan matanya sejenak, lalu dia membuka
matanya lagi, bola matanya kini berubah menjadi merah lagi. Dia pun
langsung berlari dengan sangat cepat, dan terbang diantara gedung-gedung
bertingkat itu.
Beberapa jam kemudian, sampailah dia di sebuah hutan. Donghae menatap
hutan itu lalu dia tersenyum sambil berkata “Sudah lama tidak pulang!
Aku sangat merindukan hutan ini!!”. Donghae pun memasuki hutan tersebut.
Donghae mendengar suara-suara yang telah lama tak dengarnya, dia
tersenyum lalu dia berputar untuk melihat sekelilingnya. Donghae baru
ingat dengan kelinci-kelincinya, dia langsung berteriak “Kelinciku!!
Bagaimana keadaan kelinci-kelinciku??? Siapa yang memberi makan mereka??
Aku sangat bodoh! Kenapa aku tidak membawa mereka ke Seoul?”. Donghae
langsung berlari dengan sangat cepat menuju kastilnya.
Sesampainya di kastil, dia langsung berlari kebelakang kastil untuk
melihat peternakan kelincinya yang telah dia tinggalkan selama tiga
tahun ini. Donghae membuka pintu dari sebuah ruangan, ruangan itu adalah
tempat penyimpanan kelinci-kelinci peliharaannya. Donghae terdiam
karena ruangan itu terlihat begitu kosong. Donghae mengambil sebuah
lonceng kecil yang ada di sana. ‘Kring~Kring~Kring’ bunyi suara lonceng
itu. Biasnya Donghae memanggil Kelincinya menggunakan lonceng itu, tapi
sekarang ketika dia memainkan lonceng itu, kelinci-kelinci nya tidak ada
yang keluar seekor pun. Donghae langsung duduk di depan pintu lalu dia
menundukkan kepalanya. ‘Kring~kring~kring’ Donghae membunyikan lonceng
itu lagi. Donghae mengangkat kepalanya, dan ternyata kelinci-kelinci itu
telah berada di depan Donghae. Donghae tertawa bahagia, lalu dia
berteriak “Kyaa!! Ternyata kalian masih hidup!! Kalian memang kelinci
hebat!! Aku akan menginap disini sehari jadi aku bisa merawat kalian!!
Sekarang aku tinggal dulu ya! Aku ingin menjenguk makam eommaku!”.
Donghae pun berdiri lalu dia keluar dari ruangan itu. Ketika dia sedang
berjalan di lorong kastil, dia tersenyum karena mengingat kejadian itu,
kejadian dimana dia,Kyuhyun dan Eunhyuk berusaha menangkap kelinci untuk
di jadikan kelinci bakar dan memberikan makanan itu untuk Nichan.
Donghae langsung berlari keluar dari kastilnya itu dan pergi ke
pemakaman. Ketika di perjalanan dia sempat memetik beberapa bunga mawar
dari taman bunganya.
Sesampainya di pemakaman, Donghae langsung memasuki sebuah kastil
kecil tempat dimana peti mati eommanya berada. Donghae menaruh
bunga-bunga itu di atas peti mati sang eomma. “Eomma! Maafkan aku! Aku
tidak pernah menjengukmu selama tiga tahun ini. Kami sangat
merindukkanmu eomma. Eomma, appa terlihat sangat kesepian, andai kau
berada bersama kami sekarang, kami pasti akan merasa baik walaupun kami
mendapat kesulitan didalam sebuah masalah. Sudah! Aku tidak bisa
mengatakan apa-apa lagi”. Donghae pun mencium peti mata Eommanya, lalu
dia berkata “Eomma, Aku menyayangimu!”. Donghae pun keluar dari kastil
kecil itu. ‘Srek~Srek~Srek’ Suara langkah kaki Donghae di antara
daun-daunan yang berjatuhan. Donghae nerasa kalau ada yang sedang
mengikutinya, dia langsung menghentikan langkah kakinya lalu dia menoleh
kebelakang, akantetapi tidak ada siapapun di belakangnya. Ketika
Donghae menoleh kedepan, ternyata sudah ada lima werewolf di depannya.
Donghae langsung mengambil sebuah pistol berpeluru perak yang ada
didalam tasnya, lalu bersiap untuk menembak werewolf itu. Salah satu
werewolf itu langsung berkata “Hentikan!! Turunkan senjata itu!!”.
Donghae menurunkan senjatanya itu, lalu dia berkata “Mau apa kalian??”.
Werewolf itu berkata lagi “Kami hanya ingin memberitahu, kalau kau
sekarang dalam bahaya”. Donghae kaget, lalu dia berkata “Mwo? Benarkah?
Kalian tahu dari mana??”. Werewolf itu berkata lagi “Kau tak usah
mengetahuinya, berhati-hatilah! Jaga dirimu!”. Werewolf-werewolf itu
langsung pergi meninggalkan Donghae. Donghae pun pergi dari pemakaman
itu, lalu dia berjalan menelusuri sebuah jalan yang pernah dia lewati
bersama kedua saudaranya dan Nichan. Tak lama kemudian, sampailah dia di
taman bunga mawar miliknya. Dia langsung membaringkan tubuhnya di
antara bunga-bunga mawar itu. Donghae membayangkan kejadian itu lagi,
kejadian dimana Eunhyuk dan Kyuhyun kehilangan kendali dan menyerang dia
dan Nichan.
*FLASH BACK*
Mereka pun membawa Nichan ke Taman bunga mawar yang ada di dekat
kastil mereka. Donghae berkata “Kita sudah aman, Dia tidak berani ke
sini”. Nichan pun turun dari punggung Donghae lalu dia berkata “Mianhe
.. aku telah merepotkanmu oppa”. Donghae pun berkata lagi “Ah
..Gwaenchanayo”. Mereka berempat pun duduk di tengan taman bunga mawar
itu. “Oppa, Aku boleh bertanya??” Tanya Nichan, mereka bertiga hanya
menganggukkan kepala mereka sambil melihat langit yang penuh dengan
bintang-bintang. “Kenapa warna bunga-bunga mawar di taman ini seperti
warna bola mata kalian??”. Kyuhyun gugup, lalu dia berkata “Hmm.. Karena
kami suka dengan warna itu”. Donghae memetik setangkai bunga mawar,
lalu dia berkata “Aku suka bunga ini .. bunga mawar merah! Bunga mawar
ini untukmu, Aku tau kalau kau itu suka bunga mawar merah”. Ketika
Nichan ingin mengambil bunga mawar itu, Eunhyuk langsung berkata
“Hati-hati dengan bunga mawar, mereka memang terlihat indah tapi mereka
juga bisa menyakitkanmu”. Nichan mengambil bunga mawar sambil
memperhatikan Eunhyuk, akibatnya tangannya itu tertusur oleh duri dari
bunga mawar dan akhirnya berdarah. Ketiga vampire kaget melihat darah di
tangan Nichan. “Darah …..” Ucap Kyuhyun dan Eunhyuk. Donghae langsung
menarik Nichan untuk berdiri lalu dia memetik bunga mawar merah yang
lain, kemudian dia mendekatkan kelopak bunga mawar itu di depan
hidungnya agar bau darah yang tercium tercampur dengan aroma dari bunga
mawar itu. Kyuhyun dan Eunhyuk mulai kehilangan kendalinya. Donghae
panik, lalu dia berteriak “Gawat!!!”. Kyuhyun dan Eunhyuk menundukkan
kepalanya lalu mereka langsung berdiri kemudian mereka melirik Nichan
dengan tajam. Taring mereka menjadi semakin panjang. Hasrat vampire
mereka memuncak. Nichan ketakutan, Lalu dia berlindung lagi di belakang
Donghae. Nichan berkata pada Donghae “Apa yang terjadi??”. Donghae
berkata “Miyoung kau mau tau kenapa di dekat kastil ini terdapat bunga
mawar yang sama dengan bola mata kami??”. Nichan mengangguk, lalu
Donghae melanjutkan perkataan nya itu “Bunga mawar itu untuk mengontrol
kami, agar kami tidak menjadi vampire liar. Bunga mawar merah untuk
mengontrolku, bunga mawar kuning untuk mengontrol Eunhyuk hyung
sedangkan bunga mawar oranye untuk mengontrol Kyuhyun. Jika salah satu
dari kami kehilangan kendali karena mencium bau darah maka dia harus
menghirup wangi bunga mawar itu agar dia kembali seperti semula. Mereka
telah terpengaruh oleh darah”. Nichan pun berkata “Mwo?? Tapi sekarang
kita sedang berada di daerah bunga mawar merah”. Donghae dan Nichan
memundurkan langkah kaki mereka. Kyuhyun dan Eunhyuk langsung menyerang
Donghae dan Nichan. “AAAAAAAAAAAAAAA” Teriak Nichan yang membelah sunyi
malam.
*FLASH BACK OFF*
Donghae terbangun dari lamunannya setelah mengingat kejadian itu. Dia
langsung berdiri dan berjalan mengikuti jalan yang dia lewati bersama
Nichan ketika mereka di kejar oleh vampire Kyuhyun dan Eunhyuk. Tak lama
sampailah dia disebuah jalan buntu yang di buat oleh sebuah tebing yang
sangat tinggi. Donghae memejamkan matanya sejenak. Ketika dia membuka
matanya lagi, bola matanya telah berubah menjadi merah. Donghae langsung
memanjat tebing itu. Setelah memanjat tebing, Donghae berjalan
menelusuri hutan yang ada di tebing itu. Sampai pada akhirnya dia
berdiri disebuah tempat dimana dia pernah bertarung melawan werewolf.
Dia menoleh kesekitar tempat itu. “Xander!!” Suara seseorang yang
tiba-tiba muncul. Donghae kaget melihat Henry yang tiba-tiba sudah
berada di sana. Henry pun menghampirinya, lalu mereka saling bertatapan.
“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Donghae dengan tatapannya yang tajam.
“Aku hanya ingin mebambil sesuatu yang aku inginkan!” Jawab Henry.
“Apa itu?” Tanya Donghae.
“Sesuatu yang ada di dalam dirimu!” Jawab Henry.
“Tidak akan kubiarkan!” Teriak Donghae.
“Haha .. Apa kau tau? Aku yang telah menyebabkan orang tua Harin
meninggal. Aku berpura-pura untuk menggigit mereka, agar mereka
ketakutan. Dan terjadilah kecelakaan itu” Jawab Henry sambil tersenyum
jahat. Donghae langsung menarik kerah baju Henry.
“Kurang ajar!! Kau telah membunuh orangtua calon kakak iparku!!”
Teriak Donghae. Donghae langsung melempar Henry ke pohon. Anak buah
Henry langsung keluar dari persembunyiannya. Henry memberi aba-aba untuk
tetap berdiri disana.
“Haha.. Jadi kau mau melawanku??” Tanya Henry yang langsung berdiri. “Kalau begitu ayo kita bertarung!” Lanjutnya.
Henry langsung berlari menghampiri Donghae. Terjadilah pertarungan
antara Donghae dan Henry. Donghae memukul henry secara bertubi-tubi,
melempar lalu menendang Henry. Begitupula dengan Henry, Henry terus
memukul,melempar dan menendang Donghae. Tidak ada seorangpun yang mau
mengalah. Serang demi serangan telah mereka lancarkan masing-masing.
Sampai pada akhirnya Henry menendang dada Donghae, Donghae langsung
terlempar ke pohon. Donghae memegangi dadanya, dia terlihat begitu
kesakitan. Henry pun menghampiri Donghae, lalu dia menginjak dada
Donghae, Donghae terlihat semakin kesakitan. Donghae langsung berteriak
“AAAAA!!”. Henry berkata pada Donghae “Zhoumi bilang, jika ingin
mengeluarkannya harus menekan titik terbenamnya krystal itu, semakin kau
rapuh maka krystal itu akan semakin keluar dari tubuhmu”. Henry
menginjak dada Donghae lagi, Donghae terlihat semakin kesakitan. Henry
langsung merobek baju Donghae, dan benar ternyata krystal itu semakin
keluar dari tubuh Donghae. Henry tersenyum jahat, dia semakin menekan
dada Donghae lagi. Donghae semakin kesakitan, dia langsung berteriak
“AAAAAAAAAA!!! ANDWAE!!!!”. Henry semakin menekannya dengan kakinya.
Donghae berteriak lagi “NO!!! HENRY NO!!”. Tiba-tiba sekumpulan werewolf
datang. Henry terlihat ketakutan dengan werewolf itu, dia langsung
mencabut paksa krystal yang masih menempel di dada Donghae. “AAAAAA!!!!”
Teriak Donghae bersamaan dengan sebuah cahaya putih yang sangat terang.
Henry tersenyum jahat karena krystal itu telah berada di tangannya. Dia
dan anak buahnya langsung pergi meninggalkan Donghae dan para werewolf
itu. Salah satu Werewolf itu berkata “Sudah kubilang untuk
berhati-hati!”. Donghae berkata pelan “Maaf…”. Donghae benar-benar tidak
berdaya, dia langsung terjatuh dan tak sadarkan diri. Para werewolf itu
pun langsung membawanya pergi dari tempat itu.
****
Para werewolf itu membaringkan tubuh Donghae di taman bunga mawar.
Lalu kemudian para werewolf itu pergi meninggalkan Donghae sendirian.
Tak lama Donghae tersadar, lalu dia duduk dan melihat kesekitarnya, dia
berkata pelan “Apa aku tertidur dan bermimpi bermimpi?”. Donghae merasa
kalau dadanya begitu sakit, dia pun memegang dadanya, lalu dia berkata
“AAA!! Ini bukan mimpi!”. Donghae langsung berdiri dan menjalan kedalam
kastilnya. Donghae berjalan menelusuri lorong kastil sambil memegang
dadanya. Donghae pun memasuki kamarnya. Terlihat dikamarnya terlihat
sebuah peti mati miliknya. Donghae menekan sebuah tombol yang berbentuk
kelelawar, dan peti mati itu pun berubah menjadi sebuah tempat tidur.
Donghae langsung membaringkan tubuhnya di sana. “Ma..Maaf Appa!” Ucap
Donghae pelan.
Pagi hari pun tiba, Donghae hanya menatap langit-langit kamarnya
dengan tatapan kosong. Tiba-tiba Donghae duduk, dia haus, dia merasa
kalau lehernya seakan-akan di cekik oleh seseorang. Donghae terus
memegang lehernya. “A…Aku.. Bu..Butuh Da..Da..Darah!” Ucap Donghae
terbata-bata. Donghae langsung keluar dari kamarnya dan berlari didalam
kastilnya. Dia pergi menuju dapur, dia mencari-cari kantung-kantung
darah di lemari yang ada didapur, dia mengira kalau masih ada
kantung-kantung darah di dapur. “Tidak ada! Bagaimana ini? Matahari
telah terbit! Aku tidak bisa berburu darah kehutan!”. Donghae tersenyum,
dia langsung berlari ruangan peternakan kelincinya. Sesampainya di
ruangan itu, Donghae langsung menangkap kelinci-kelinci itu, lalu dia
menggigit dan menghisap darah kelinci-kelinci itu. Ketika Donghae ingin
menggigit Kelinci yang terakhir, Donghae tersadar karena dia menghisap
darah kelinci-kelinci kesangannya. Donghae tidak jadi menghisap darah
kelinci yang ada di tangannya, dia langsung menaruh kelinci itu di
lantai. Donghae melihat tangannya yang penuh dengan darah lalu dia
berkata “Aku telah menjadi vampire lagi ... Bahkan lebih jahat!”.
Donghae langsung berlari meninggalkan ruangan itu. Donghae langsung
masuk kekamarnya lagi, dia hanya duduk didepan jendela yang tertutup dan
terdiam dengan tatapan kosongnya. Tiba-tiba Kelinci yang masih hidup
itu datang menghampiri Donghae, kelinci itu langsung duduk di pangkuan
Donghae. Donghae mengusap-usap kelinci itu, lalu dia “Maafkan aku … Aku
berjanji tidak akan menyakitimu”.
*****
Rumah Keluarga Jungsoo, 20.00 KST
Terlihat Nichan sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan
laptopnya. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. “Channie!! Buka pintunya!!”
Teriak Rinbyul sang eomma. Nichan pun membukakan pintu itu. Nichan
terlihat bahagia ketika dia melihat orang yang ada di rumahnya sekarang,
dia adalah Donghae. Nichan langsung memeluk Donghae.
“Kemana saja kau seharian ini?? Aku merindukanmu oppa!” Ucap Nichan.
“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu” Ucap Donghae dengan tatapan dinginnya.
“Apa itu??” Tanya Nichan yang langsung melepaskan pelukannya.
“Sepertinya kita sudah tidak bisa bersama lagi Channie …” Ucap Donghae datar.
“Kenapa?? Kenapa kau berbicara seperti itu?? Aku ingin selalu
bersamamamu” Ucap Nichan, dan tanpa disadari dia mengeluarkan
airmatanya.
“Aku sudah tidak mencintaimu!” Ucap Donghae datar.
“Mwo? Bohong! Kau pasti bohong!! Kenapa dengan mudah kau mengatakan
hal yang menyakitkan seperti itu??” Teriak Nichan dengan airmatanya.
“Pegang ini! Tolong jaga dia baik-baik” Ucap Donghae yang memberikan seekor kelinci kepada Nichan.
“Aku tidak ingin kelinci ini! Aku ingin oppa!” Teriak Nichan.
Donghae memaksa Nichan untuk menerima kelinci itu. Donghae
membalikkan tubuhnya. “Aku Tidak bisa melihatnya menangis!” Ucap Donghae
pelan. Nichan langsung memeluknya dari belakang. Donghae melepaskan
pelukan Nichan, lalu dia langsung pergi dari rumah Nichan. Nichan
langsung duduk di depan pintu sambil menangis lalu di menaruh kelinci
itu di lantai. Kelinci itu lang mendekati Nichan dan duduk di
sampingnya.
TBC ~
gimana menurut chingu FF admin ??minta komentarnya dong :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar