Escape from the Undead Land
Judul : Escape from undead land
Author : Hyemi / Hyukiwife
Twitter : @Hyukiwife_08
Facebook : www.facebook.com/aprilia.allrisesilver
Tema : Menyelamatkan diri dari pulau yang
mengerikan
Cast : Hyuk
Jae dan Donghae
Sudut
pandang : Orang
ketiga pengamat
Yupss... mimin buat ff ini buat tugas bahasa indonesia mimin. suruh buat cerpen dan yang melintas ini nih... Ya udahlah min tulis aja..
Hati-hati typo bertebaran
Langit biru
telah terganti menjadi gelap, sang surya kembali ke peraduannya, burung gagak
menyerukan nyanyiannya. sinar buatan mulai memancarkan cahayanya yang redup.
sepi menyelimuti setiap mili sebuah desa yang bagaikan kota para zombie.
penghuni desa tersebut berkelakuan aneh, tidak ada satupun dari mereka yang
seperti hidup. mereka semua mempunyai tatapan kosong, kulit pucat, dan bibir
yang pucat. bahkan, ketika orang asing menjejakan kaki mereka ke desa itu,
tidak ada satupun yang tersenyum bahkan menyapa mereka.
terlihat seorang namja berusia sekitar 17 tahun, sebut saja dia Hyukjae. Ia dikirimkan oleh orang tuanya ke saudara yang tinggal di desa mengerikan itu karena orang tuanya sudah tidak tahan dengan kelakuannya. Hyukjae memang anak yang nakal, suka bolos sekolah.
terlihat seorang namja berusia sekitar 17 tahun, sebut saja dia Hyukjae. Ia dikirimkan oleh orang tuanya ke saudara yang tinggal di desa mengerikan itu karena orang tuanya sudah tidak tahan dengan kelakuannya. Hyukjae memang anak yang nakal, suka bolos sekolah.
“haah ?
ayah masa hanya karena aku membolos sekolah untuk berkelahi kau langsung marah
padaku?”
“Apa katamu ? hanya??? tapi kau sudah sering melakukannya! kau tak mengerti hyukjae! kau telah mencoreng nama keluarga kita!”
“kenapa? ayah malu punya anak sepertiku? kenapa ayah tidak sekalian membuangku saja! tidak usah menitipkan pada keluarga atau..”
“Sudah cukup! hentikan! hentikan perkataan mu hyukjae!” teriak mamanya
“Apa katamu ? hanya??? tapi kau sudah sering melakukannya! kau tak mengerti hyukjae! kau telah mencoreng nama keluarga kita!”
“kenapa? ayah malu punya anak sepertiku? kenapa ayah tidak sekalian membuangku saja! tidak usah menitipkan pada keluarga atau..”
“Sudah cukup! hentikan! hentikan perkataan mu hyukjae!” teriak mamanya
Ya, memang
pada saat itu kelakuan Hyukjae sudah melampaui batas, tapi dibalik itu orang
tua Hyukjae tidak mengetahui dengan keadaan desa itu saat ini. Desa yang
seperti layang-layang putus. terdapat banyak Arph yang dengan mudah
mencabik-cabik badan manusia dengan jangka waktu 5 menitan.
SRET
Orang tua
Hyukjae meninggal Hyukjae di desa itu. Tampak dengan muka tidak tega, ibu
Hyukjae menahan rasa sedihnya. Meninggalkan anak semata wayangnya didesa yang
begitu sunyi ini.
SKIP
Hyukjae :
Desa yang aneh, kenapa begitu sepi ?
Donghae
muncul dari balik pintu, “ Desa ini memang seperti itu, dengan penduduk
bertatapan kosong, pucat pasi dan berjalan goyah. Kemarilah, aku mau
memperlihatkan sesuatu padamu !”
“Haah? Desa
apa ini ? Aku ingin pergi dari sini, aku tak mau mati disini” Sontak Hyukjae
kaget dan segera beranjak, namun Donghae menahannya
“
Berusahalah yang keras, desa ini seperti dunia lain yang tak dapat ditembus
penglihatan manusia. “ kata Donghae.
“ Kok kamu
bisa tau itu ?” tanya Hyukjae
“ Dulu aku
dengan sahabatku sedang jalan-jalan, kami terjebak di hutan yang sangat asing.
Ketika itu kami tertidur, lalu ketika aku bangun, aku sudah berada di ruangan
ini. Ntah apa yang terjadi, aku berpisah dengan sahabatku sepertinya aku akan
menjadi Arph karena hanya aku yang masuk dalam dunia ini.” Ulas Donghae
“Lalu
bagaimana dengan nasib sahabatmu itu ?” Tanya Hyukjae semakin penasaran.
“ Kupikir
ia diselamatkan para Hermina, hanya saat itu aku tidak berhasil di rebut oleh
Hermina dari para Arph jahat itu.” Tungkas Donghae
“ Lalu apa
itu Hermina ? kenapa aku harus masuk dalam dunia ini ? Aaaah aku merasa
bingung. Ayah Ibuuuuu tolong jemput aku lagi” Teriak Hyukjae yang menyesal
“ Hermina
itu sejenis malaikat yang berhati baik, sikapnya berbanding terbalik dengan
Arph. Jika kau mau keluar dari Desa ini kau harus menemukan Kristal Ciara.
Pecahkan kristal itu tepat saat bulan purnama muncul 100%. “ Jawab Donghae yang
amat sangat Panjang.
Tampak
percakapan yang begitu serius. Donghae memanglah seorang korban di desa ini
juga. Ia berada didesa itu sudah lama. Hyukjae yang terus berteriak, menyesal,
dan perasaan campur aduk. Ya, memang ini yang pertama kalinya Hyukjae merasakan
takut yang amat sangat. Ia mulai berpikir keras.
Tiap hari,
dalam kesunyian, kegelapan, ketakutan, Donghae dan Hyukjae bercakap-cakap. Dan
mereka merencanakan untuk menemukan kristal Ciara itu. Tak mudah menemukannya.
Untuk masuk keruangan satu keruangan lainnya saja begitu sulit. Donghae tetap
menuntun Hyukjae untuk masuk keruangaan lainnya. Suatu kali ia tak sengaja
masuk di ruangan besar, gelap, sunyi. Pantas !! itu adalah ruangan Raja didesa
ini. Hartrex, ialah raja disini.
“ Wow
suasananya berbeda sekali dengan Jakarta” Desas Hyukjae
“Husst kau
jangan menimbulkan suara apapun, karena dengan mudah para Arph itu mencium dan
mendengar tentang keberadaan kita saat ini” Tegus Donghae
“ H...E...Y
sedang AAApppa Kallliaaan disssssiinnnnni ?” seseorang yang dengan sempoyongan
mengatakan itu. Begitu menakutkan suaranya.
“ Oh tidak
!! Kita ketahuan, LARI Hyukjae !!!” Teriak Donghae
Hyukjae dan
Donghae terus berlari. Tetapi raja itu pintar sekali. Ia menyerang Hyukjae yang
tak memiliki kekuatan layaknya Arph Donghae. Ia membuntuti Hyukjae.
Kini
Hyukjae tambah begitu kelelahan, ia tak sesekali mengusap keningnya yang penuh
dengan keringat. “ Aiiisssh kenapa dia mengikutiku ??” Batin Hyukjjae
Brak !!
Tiba-tiba seorang
berbadan besar, memakai jubah hitam dan membawa sebuah tongkat berkepala
tengkorak mendarat tepat di depan Hyukjae. Tak segan-segan raja itu menyerang
Hyukjae. Serangan mendarat secara bertubi-tubi. Tubuh Hyukjae tampak lemas, tak
berdaya, darah bercucuran dari bahu kirinya yang sukses membuatnya kesakitan.
Dari
kejahuan Donghae tampak mengobrak abrik suatu lemari. Ia mencari barang apapun
yang dapat ia gunakan untuk menyelamatkan Hyukjae. Tetapi ia tau sekuat apapun
ia tetap saja kalah dari raja Hatrex.
“ Tidak
puaskah kau membuatku sengsara di duniamu ini ? hingga kaupun menyiksa sahabatku
yang ini ?” teriak dari belakang raja, ia adalah Donghae
“
Hhahahahaha........kau Arph bodoh itukan ? apa yang kau dapatkan dari bocah
ingusan yang sok ini ? lihat saja dia!!” Ejek sang raja kepada Hyukjae lalu ia
pergi dari tempat itu
“ Hyuk, kau
masih hidup ?” kata Donghae. “ aku
masih hidup Hae” jawab Hyukjae.
Hati
Donghae nampak lega. Ia tak mau sahabatnya itu mati. “ Aku tadi melihat tempat
kristal itu berada. Besok kita akan kesana, tapi sebisa mungkin kau tidak
menimbulkan suara apapun ? mengerti ??” kata Donghae. “ Ya, aku mengerti”
Esok Harinya
Esok Harinya
“ Kau siap
?” tanya Donghae.
Ehem
Dengan
lagak kucing yang sedang mengendap-endap hendak mencuri ikan, mereka memasuki
suatu ruangan yang nampak kecil. Ada suatu lemari yang mana jika ingin
membukanya harus tau mantra-mantranya.
“ Hay, penguasa kegelapan. Aprhilodosma Shatianggo Nhiangramuma saranghamnida Eunhyuk Oppa . Ku perintahkan untuk kau membuka kotak pusaka ini. Bailar Nada Mas “
“ Hay, penguasa kegelapan. Aprhilodosma Shatianggo Nhiangramuma saranghamnida Eunhyuk Oppa . Ku perintahkan untuk kau membuka kotak pusaka ini. Bailar Nada Mas “
“ Apa yang
ia katakan ?” Batin Hyukjae sedari tadi memandangi Donghae
Kleeeeek
{Kotak akhirnya terbuka}
“ Yups, aku
berhasil” kata Donghae.
Dengan
cepat mereka menarik kristal ungu yang nampak indah itu. “ Hey Hyukjae ayo kita
pergi dari sini, mereka dengan cepat bisa menerima signal dari jewels ini”. Teriak
donghae
Hyukjae dan
Donghae dengan cepat lari. Tampak ribuan Aprh berusaha menghadang mereka.
Keduanya menaiki tangga yang menuju tempat tertinggi untuk memecahkan kristal
itu.
Jret....
Jret....
Lengan
Hyukjae tergores berbagai senjata yang digunakan Aprh tersebut. Dengan susah
payah Hyukjae menahan darah yang bercucuran di lengannya. Darah segar yang
semakin menarik nafsu Aprh itu.
“ Yup,
tepat di titik tertinggi dari desa ini”. Batin Donghae. “ Apakah kita sudah sampai ?” tanya Hyukjae dengan nafas naik
turun tak karuan.
“ Hyukjae
kamu harus menjatuhkan kristal itu sekarang, bulan purnama itu hanya muncul
sempurna dalam waktu 30 detik. Cepat Hyukjae !!” Ulas Donghae
Tampak
ribuan Aprh di bawah. Aprh yang mengerikan tak ingin dunianya hancur. Ada yang
berusaha naik ke atas tapi dengan cepat Donghae memukulnya. Bertubi-tubi
pukulan Donghae diluncurkan.
“Yak, Donghae kau siap ?” Teriak Hyukjae. “ Pegang tanganku, kita akan kembali bersama-sama”.
“Yak, Donghae kau siap ?” Teriak Hyukjae. “ Pegang tanganku, kita akan kembali bersama-sama”.
“ SEKARANG”
Mendadak
semua penglihatan Hyukjae dan Donghae memutih, Silau yang amat sangat. Mereka
menutup matanya dan terbangun di pinggiran sungai yang tak jauh dari Kota
Jakarta. Polisi telah melaporkan 2 manusia yang ditemukan di sungai. Satu masih
bernafas dan satunya lagi tidak
Ibu Hyukjae tampak senang karena anaknya kembali, tetapi ia juga kaget karena luka yang ada di lengan, pipi, kaki anaknya itu tidak seperti luka biasa.
Ibu Hyukjae tampak senang karena anaknya kembali, tetapi ia juga kaget karena luka yang ada di lengan, pipi, kaki anaknya itu tidak seperti luka biasa.
“ Hyukjae,
kau tau selama ini ibu mencarimu. Ibu berusaha untuk masuk ke rumah itu lagi.
Tetapi kami tidak menemukan jalan. Semuanya seperti jurang yang amat curam. “
“Tak apa ibu, aku kan sudah selamat. Semua yang ku lalui disana sangat mengerikan. Bahkan aku menemukan sahabat yang rela melindungiku dari serangan Arph” ulas Hyukjae
“ Aprh ? apa itu ?” tanya
sang ibu
“ Arph itu makhluk aneh yang suka memakan orang. Mereka
sangat mengerikan. Ah sudahlah bu, aku kan
sudaah kembali. Hyukjae yang dulu dan yang sekarang berbeda kan ?” Sahut
Hyukjae
Seperti
pada drama, Hyukjae dan Ibunya berpelukan. Disambut pilu, rasa bahagia yang
amat sangat.
Lalu
Hyukjae menatap rintikan hujan yang lambat laun deras dari jendela kamarnya.
“Donghae, aku tidak akan melupakanmu. Akan ku
taruh dirimu dalam hatiku selamanya. Kau sahabatku yang terbaik. Saat kita
bekerja sama menemukan kristal Ciara itu, saat kita melawan raja yang
mengerikan itu, saat kita berada dalam sebuah bangunan yang besar, sunyi, gelap
bersama-sama. Kenangan yang begitu pahit tapi menyenangkan akan selalu menempel
di otakku. Semoga kau tenang di alammu yang baru”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar