Kamis, 28 Maret 2013

Escape From The Undead Land versi pendek


Escape from the Undead Land


Judul                     :  Escape from undead land

Author                 : Hyemi  / Hyukiwife

Twitter                : @Hyukiwife_08

Facebook           : www.facebook.com/aprilia.allrisesilver

Tema                    : Menyelamatkan diri dari pulau yang mengerikan

Cast                      :  Hyuk Jae dan Donghae

Sudut pandang    : Orang ketiga pengamat


Yupss... mimin buat ff ini buat tugas bahasa indonesia mimin. suruh buat cerpen dan yang melintas ini nih... Ya udahlah min tulis aja..

Hati-hati typo bertebaran




Langit biru telah terganti menjadi gelap, sang surya kembali ke peraduannya, burung gagak menyerukan nyanyiannya. sinar buatan mulai memancarkan cahayanya yang redup. sepi menyelimuti setiap mili sebuah desa yang bagaikan kota para zombie. penghuni desa tersebut berkelakuan aneh, tidak ada satupun dari mereka yang seperti hidup. mereka semua mempunyai tatapan kosong, kulit pucat, dan bibir yang pucat. bahkan, ketika orang asing menjejakan kaki mereka ke desa itu, tidak ada satupun yang tersenyum bahkan menyapa mereka.
terlihat seorang namja berusia sekitar 17 tahun, sebut saja dia Hyukjae. Ia dikirimkan oleh orang tuanya ke saudara yang tinggal di desa mengerikan itu karena orang tuanya sudah tidak tahan dengan kelakuannya. Hyukjae memang anak yang nakal, suka bolos sekolah.
“haah ? ayah masa hanya karena aku membolos sekolah untuk berkelahi kau langsung marah padaku?”
“Apa katamu ? hanya??? tapi kau sudah sering melakukannya! kau tak mengerti hyukjae! kau telah mencoreng nama keluarga kita!”
“kenapa? ayah malu punya anak sepertiku? kenapa ayah tidak sekalian membuangku saja! tidak usah menitipkan pada keluarga atau..”
“Sudah cukup! hentikan! hentikan perkataan mu hyukjae!” teriak mamanya
Ya, memang pada saat itu kelakuan Hyukjae sudah melampaui batas, tapi dibalik itu orang tua Hyukjae tidak mengetahui dengan keadaan desa itu saat ini. Desa yang seperti layang-layang putus. terdapat banyak Arph yang dengan mudah mencabik-cabik badan manusia dengan jangka waktu 5 menitan.
SRET
Orang tua Hyukjae meninggal Hyukjae di desa itu. Tampak dengan muka tidak tega, ibu Hyukjae menahan rasa sedihnya. Meninggalkan anak semata wayangnya didesa yang begitu sunyi ini.

SKIP
Hyukjae : Desa yang aneh, kenapa begitu sepi ?
Donghae muncul dari balik pintu, “ Desa ini memang seperti itu, dengan penduduk bertatapan kosong, pucat pasi dan berjalan goyah. Kemarilah, aku mau memperlihatkan sesuatu padamu !”
“Haah? Desa apa ini ? Aku ingin pergi dari sini, aku tak mau mati disini” Sontak Hyukjae kaget dan segera beranjak, namun Donghae menahannya
“ Berusahalah yang keras, desa ini seperti dunia lain yang tak dapat ditembus penglihatan manusia. “ kata Donghae.
“ Kok kamu bisa tau itu ?” tanya Hyukjae
“ Dulu aku dengan sahabatku sedang jalan-jalan, kami terjebak di hutan yang sangat asing. Ketika itu kami tertidur, lalu ketika aku bangun, aku sudah berada di ruangan ini. Ntah apa yang terjadi, aku berpisah dengan sahabatku sepertinya aku akan menjadi Arph karena hanya aku yang masuk dalam dunia ini.” Ulas Donghae
“Lalu bagaimana dengan nasib sahabatmu itu ?” Tanya Hyukjae semakin penasaran.
“ Kupikir ia diselamatkan para Hermina, hanya saat itu aku tidak berhasil di rebut oleh Hermina dari para Arph jahat itu.” Tungkas Donghae
“ Lalu apa itu Hermina ? kenapa aku harus masuk dalam dunia ini ? Aaaah aku merasa bingung. Ayah Ibuuuuu tolong jemput aku lagi” Teriak Hyukjae yang menyesal
“ Hermina itu sejenis malaikat yang berhati baik, sikapnya berbanding terbalik dengan Arph. Jika kau mau keluar dari Desa ini kau harus menemukan Kristal Ciara. Pecahkan kristal itu tepat saat bulan purnama muncul 100%. “ Jawab Donghae yang amat sangat Panjang.
Tampak percakapan yang begitu serius. Donghae memanglah seorang korban di desa ini juga. Ia berada didesa itu sudah lama. Hyukjae yang terus berteriak, menyesal, dan perasaan campur aduk. Ya, memang ini yang pertama kalinya Hyukjae merasakan takut yang amat sangat. Ia mulai berpikir keras.
Tiap hari, dalam kesunyian, kegelapan, ketakutan, Donghae dan Hyukjae bercakap-cakap. Dan mereka merencanakan untuk menemukan kristal Ciara itu. Tak mudah menemukannya. Untuk masuk keruangan satu keruangan lainnya saja begitu sulit. Donghae tetap menuntun Hyukjae untuk masuk keruangaan lainnya. Suatu kali ia tak sengaja masuk di ruangan besar, gelap, sunyi. Pantas !! itu adalah ruangan Raja didesa ini. Hartrex, ialah raja disini.
“ Wow suasananya berbeda sekali dengan Jakarta” Desas Hyukjae
“Husst kau jangan menimbulkan suara apapun, karena dengan mudah para Arph itu mencium dan mendengar tentang keberadaan kita saat ini” Tegus Donghae
“ H...E...Y sedang AAApppa Kallliaaan disssssiinnnnni ?” seseorang yang dengan sempoyongan mengatakan itu. Begitu menakutkan suaranya.
“ Oh tidak !! Kita ketahuan, LARI Hyukjae !!!” Teriak Donghae


Hyukjae dan Donghae terus berlari. Tetapi raja itu pintar sekali. Ia menyerang Hyukjae yang tak memiliki kekuatan layaknya Arph Donghae. Ia membuntuti Hyukjae.
Kini Hyukjae tambah begitu kelelahan, ia tak sesekali mengusap keningnya yang penuh dengan keringat. “ Aiiisssh kenapa dia mengikutiku ??” Batin Hyukjjae
Brak !!
Tiba-tiba seorang berbadan besar, memakai jubah hitam dan membawa sebuah tongkat berkepala tengkorak mendarat tepat di depan Hyukjae. Tak segan-segan raja itu menyerang Hyukjae. Serangan mendarat secara bertubi-tubi. Tubuh Hyukjae tampak lemas, tak berdaya, darah bercucuran dari bahu kirinya yang sukses membuatnya kesakitan.

Dari kejahuan Donghae tampak mengobrak abrik suatu lemari. Ia mencari barang apapun yang dapat ia gunakan untuk menyelamatkan Hyukjae. Tetapi ia tau sekuat apapun ia tetap saja kalah dari raja Hatrex.
“ Tidak puaskah kau membuatku sengsara di duniamu ini ? hingga kaupun menyiksa sahabatku yang ini ?” teriak dari belakang raja, ia adalah Donghae
“ Hhahahahaha........kau Arph bodoh itukan ? apa yang kau dapatkan dari bocah ingusan yang sok ini ? lihat saja dia!!” Ejek sang raja kepada Hyukjae lalu ia pergi dari tempat itu
“ Hyuk, kau masih hidup ?” kata Donghae. “ aku masih hidup Hae” jawab Hyukjae.
Hati Donghae nampak lega. Ia tak mau sahabatnya itu mati. “ Aku tadi melihat tempat kristal itu berada. Besok kita akan kesana, tapi sebisa mungkin kau tidak menimbulkan suara apapun ? mengerti ??” kata Donghae. “ Ya, aku mengerti”

Esok Harinya
“ Kau siap ?” tanya Donghae.
Ehem
Dengan lagak kucing yang sedang mengendap-endap hendak mencuri ikan, mereka memasuki suatu ruangan yang nampak kecil. Ada suatu lemari yang mana jika ingin membukanya harus tau mantra-mantranya.

Hay, penguasa kegelapan. Aprhilodosma Shatianggo Nhiangramuma saranghamnida Eunhyuk Oppa . Ku perintahkan untuk kau membuka kotak pusaka ini. Bailar Nada Mas “
“ Apa yang ia katakan ?” Batin Hyukjae sedari tadi memandangi Donghae
Kleeeeek {Kotak akhirnya terbuka}
“ Yups, aku berhasil” kata Donghae.

Dengan cepat mereka menarik kristal ungu yang nampak indah itu. “ Hey Hyukjae ayo kita pergi dari sini, mereka dengan cepat bisa menerima signal dari jewels ini”. Teriak donghae
Hyukjae dan Donghae dengan cepat lari. Tampak ribuan Aprh berusaha menghadang mereka. Keduanya menaiki tangga yang menuju tempat tertinggi untuk memecahkan kristal itu. 

Jret....
Lengan Hyukjae tergores berbagai senjata yang digunakan Aprh tersebut. Dengan susah payah Hyukjae menahan darah yang bercucuran di lengannya. Darah segar yang semakin menarik nafsu Aprh itu.
“ Yup, tepat di titik tertinggi dari desa ini”. Batin Donghae. “ Apakah kita sudah sampai ?” tanya Hyukjae dengan nafas naik turun tak karuan.
“ Hyukjae kamu harus menjatuhkan kristal itu sekarang, bulan purnama itu hanya muncul sempurna dalam waktu 30 detik. Cepat Hyukjae !!” Ulas Donghae
Tampak ribuan Aprh di bawah. Aprh yang mengerikan tak ingin dunianya hancur. Ada yang berusaha naik ke atas tapi dengan cepat Donghae memukulnya. Bertubi-tubi pukulan Donghae diluncurkan.
“Yak, Donghae kau siap ?” Teriak Hyukjae. “ Pegang tanganku, kita akan kembali bersama-sama”.

“ SEKARANG”
Mendadak semua penglihatan Hyukjae dan Donghae memutih, Silau yang amat sangat. Mereka menutup matanya dan terbangun di pinggiran sungai yang tak jauh dari Kota Jakarta. Polisi telah melaporkan 2 manusia yang ditemukan di sungai. Satu masih bernafas dan satunya lagi tidak
Ibu Hyukjae tampak senang karena anaknya kembali, tetapi ia juga kaget karena luka yang ada di lengan, pipi, kaki anaknya itu tidak seperti luka biasa.

“ Hyukjae, kau tau selama ini ibu mencarimu. Ibu berusaha untuk masuk ke rumah itu lagi. Tetapi kami tidak menemukan jalan. Semuanya seperti jurang yang amat curam. “

“Tak apa ibu, aku kan sudah selamat. Semua yang ku lalui disana sangat mengerikan. Bahkan aku menemukan sahabat yang rela melindungiku dari serangan Arph” ulas Hyukjae
Aprh ? apa itu ?” tanya sang ibu
Arph itu makhluk aneh yang suka memakan orang. Mereka sangat mengerikan. Ah sudahlah bu, aku kan  sudaah kembali. Hyukjae yang dulu dan yang sekarang berbeda kan ?” Sahut Hyukjae
Seperti pada drama, Hyukjae dan Ibunya berpelukan. Disambut pilu, rasa bahagia yang amat sangat.
Lalu Hyukjae menatap rintikan hujan yang lambat laun deras dari jendela kamarnya.
Donghae, aku tidak akan melupakanmu. Akan ku taruh dirimu dalam hatiku selamanya. Kau sahabatku yang terbaik. Saat kita bekerja sama menemukan kristal Ciara itu, saat kita melawan raja yang mengerikan itu, saat kita berada dalam sebuah bangunan yang besar, sunyi, gelap bersama-sama. Kenangan yang begitu pahit tapi menyenangkan akan selalu menempel di otakku. Semoga kau tenang di alammu yang baru”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger