Senin, 29 Juli 2013

[ After Edited FF] My Boyfriend is a Vampire Chapter 13

Cast : Song Ji Gwa, Lee Hyukjae, Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Lee Je Gun, Kim Kibum, Jung Hana, other cast.
Genre : Fantasy ( tentukan sendiri )
Author : Devi Amalia Rodivan a.k.a ~DeHyuk_
Posted by @Hyukiwife_08

NB : Typo selalu bertebaran dimana-mana..

HAPPY READING^^
.
.
.
.
.

~SKIP~

 Sudah satu minggu Ji Gwa tinggal bersama keluarga Vampir. Dan mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Hyung, Ayo tanding game dengan ku." Ajak Kyuhyun.

"Tidak mau." Tolak Donghae, Ia sedang bermalas-malasan di karpet.

"Kapan akan di langsunkan pernikahan nya?" Tanya Je Gun tanpa menoleh. Ji yang sedang meminum air langsung tersedak saat di tanya seperti itu.

"Uhuk uhuk .. apa??"

"Setelah kami lulus Universitas." Jawab Hyuk yang datang dari dapur membawa sepiring Kimchi untuk Ji Gwa.

"Bagus, tidak terlalu lama." Komentar Kibum.

"Lalu, kalian sendiri kenapa tidak mengundang ku hah?!" Tanya Ji.

"Mengundang apa??" Hana balik bertanya.

"Mengundang ku di acara pernikahan mu Jung Hana!!" Ujar Ji geram.

"Kami tidak mengadakan pernikahan." Hana menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Mwo??"

"Begini Ji Gwa-ssi, Vampir tak butuh pernikahan, Hana memilih hidup nya menjadi Vampir jadi kami tak perlu menikah.." Jelas Kibum.

"Jika kau memilih hidup menjadi Vampir juga, kau tak perlu menikah dengan Hyukjae hyung." Sambung Kyuhyun sembari menggoda Ji Gwa.

"Jangan mengintimidasi kau !!" Bentak Donghae.

"Siapa yang mengintimidasi hyung?"

"Bocah tengik, diam dan jangan berisik !!" Je Gun membentak Kyu dan Donghae. Yang langsung berhenti mengoceh dan kembali ke aktifitas masing-masing.

"Kau sedang apa Lee?" Tanya Hyukjae.

"Mencari keberadaan Kim Jong Woon." Jawab Je yang masih memfokuskan mata nya ke arah laptop.

"Maksud mu si kembar Kim?" Kibum menegaskan ucapan Je Gun.

"Ya."

"Dia di Korea??" Sambar Kyuhyun.

"Bocah tengik, kita sudah di ancam untuk diam!!" Dengus Donghae.

"Dia di GangNam." Gumam Je.

"Permainan baru.." Hyuk tersenyum evil.

"Kau yang ambil alih Hyuk, biar Ji urusanku." Ujar Kibum.

"Sebenar nya apa yang kalian bicarakan??" Ji jelas bingung dengan pembicaraan mereka, apalagi Kibum menyebut nama nya.

"Kim Jong Woon adalah musuh bebuyutan kami, Ia kesal karena Saudara kembar nya kami habisi pada saat kami menolong Hana 3 tahun yang lalu." Jelas Donghae.

"Hana?? Saudara kembar??" Ji semakin bingung.

"Cerita nya panjang, nanti saja ku ceritakan pada mu." Sela Hana.

"Makan lah dulu." Sambung Hyukjae.

"Ayo tanding game dengan ku. Jika kau kalah makan kau harus pergi dari sini!!" Je mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Yaa Cho Je Gun!! Mana bisa begitu?!!" Ujar Kyuhyun tak terima.
 Ji hanya diam memandang kelakuan Je dan Kyuhyun. 'Dasar pasangan aneh.' Gumam nya.

"Setelah ini pergilah istirahat." Ucap Hyukjae.

"Ne." Jawab Ji.



**** 4 Tahun Kemudian****



 Hari wisuda Ji dan Kibum cs pun tiba. Sungmin dan Shin Yeon datang ke acara itu, begitu pun juga Je Gun.

"Chukkae chagiya.." Ujar Sungmin tersenyum lebar sembari memeluk adik nya.

"kapan oppa akan memberikan ku keponakan??" Tanya Ji.

"Tuhan belum memberikan nya chagi.." Jawab Shin Yeon.

"Ku rasa oppa dan eonni harus berbulan madu lagi." Ji mengedipkan sebelah mata nya.

"Aishh !! Kau sendiri kapan akan di langsungkan pernikahan nya?" Tanya Sungmin.

"Emm, sekitar 6 bulan lagi oppa. Minggu depan Hyukjae akan ke Swiss." Jawab Ji,
 Hyukjae memang sekarang adalah bisnisman sukses, Ia mempunyai perusahaan ternama di korea "JiHyuk" Bussiness.
 Sebenar nya Hyukjae tak perlu repot-repot membangun perusahaan, karena kehidupan mereka semua telah terjamin dengan berlimpah nya harta mereka. Namun karena memandang Sungmin yang notabe nya adalah Komisaris Direktur perusahaan Tambang Batu Bra. Jadi lah Hyukjae membangun perusahaan dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan luar negeri.

"Ouh begitu, oppa juga rencana nya akan melihat resort di Jeju. Tak apa kan jika kau oppa tinggal selama seminggu?"

"Gwenchana oppa." Ji mengacungkan ibu jari kanan nya.

"Ngomong-ngomong dimana teman-teman mu Ji-ah?" Tanya Shin Yeon.

"Molla eonni." Jawab Ji.

 Tak lama kemudian, terlihat Donghae berlari ke arah Ji dan masih memakai Toga.

"Ji-ah!!" Donghae menyambar dan memeluk Ji dengan gembira.

"Astaga Donghae!!" Ji terkejut senang.

"Apa kau lulus?? Kami semua lulus!!" Ujar Donghae semangat. Kibum dan yang lain nya pun terlihat berjalan santai menyusul Donghae.

"Aku lulus." Jawab Ji sambil tersenyum.

"Jadi apa rencana kalian selanjut nya?" Tanya Sungmin.

"Kami sudah punya rencana masing-masing. Kibum dan Hana akan berlibur ke Eropa Sementara Donghae akan mengambil alih perusahaan selama aku di Swiss." Jelas Hyukjae. Sungmin mengangguk tanda mengerti
 Mereka semua terlihat berbincang akrab, sehingga mereka tak sadar jika seseorangterlihat mengawasi mereka semua.



**** 5 Bulan Kemudian *****


 Hyukjae telah kembali dari Swiss dan negara lain nya, dan saat ini mereka sedang berkumpul.

"Kyu, mana Lee?" Tanya Hyukjae.

"2 jam yang lalu dia bilang ingin bertemu dengan Ji Gwa hyung, tapi sampai sekarang belum kembali." Jawab Kyuhyun sekenanya.
 Hyukjae mengambil ponsel nya dan menekan nomor seseorang.

"..."

"Apa Lee bersama mu?"

"..."

"Baiklah nanti ku hubungi lagi." TUT

"Kau menelpon Song Ji Gwa?" Tanya Donghae.

"Lee tak bersama nya." Ujar Hyukjae.

"Kau bercanda?" Tanya Hana terkejut.




PRANGGG !!!



 Kibum, Hyukjae, Kyuhyun, Donghae dan Hana sontak menoleh ke arah jendela yang tiba-tiba saja pecah dan menimbulkan bunyi nyaring. Seperti ada yang melempar sesuatu, Tunggu tunggu !! Memang ada yang melempar sesuatu.

"Donghae, tolong ambil itu." Ujar Hyukjae yang melihat sebongkah batu di lapisi kertas yang sedikit kumal.

"Apa itu hyung?" Tanya Kyuhyun.

"Sebuah surat." Donghae mengangkat kertas itu dan menoleh ke arah jendela.

"Tidak ada siapa pun." Ucap Donghae setelah menghampiri mereka dan menyerahkan surat itu pada Kibum.
 Kibum membaca surat itu dan sedikit mengernyitkan dahi nya.



"Temui aku di tempat dimana kau membunuh Saudara kembar ku, atau anak lemah ini taruhan nya!!"
h

 Hanya seperti itu isi surat kaleng yang mereka terima.

"Apa maksud nya ini?" Tanya Donghae.

"Mungkin ada yang mencoba mempermainkan kita." Cetus Kyuhyun.

"Tidak." Jawab Hyuk cepat.

"Apa maksud mu Hyuk?" Tanya Kibum.

"Surat Ini dari Kim Jong Woon!!" Desis Hyukjae.


"Ya. Aku ingat, bukan kah beberapa tahun yang lalu Je pernah bilang bahwa Ia mencari keberadaan Kim Jong Woon?" Ujar Hana.

"Kau benar Hana!! Je dalam bahaya!! Kajja!!" Sela Kyuhyun.
 Dalam hitungan detik kelima Vampir itu melesat dan memacu mobil masing-masing dengan kecepatan penuh.


 Akhir nya mereka sampai di sebuah hutan, tempat yang di tujukan oleh penulis surat kaleng.

"Kau yakin disini tempat nya Kibum-ssi?" Tanya Hyukjae.

"Ya."


"LEE JE GUN!!" Donghae berteriak membelah hutan yang sepi.

"Dia mempermainkan kita." Ujar Hana.


"Kalian mencari nya?" Mereka semua berbalik dan menoleh ke atas. Terlihat seorang namja duduk bersandar di batang pohon. Nampak samar-samar sebuah boneka berlumuran darah pekat di ikat dan di gantung dengan tangan ke atas dan di sematkan di batang pohon.

"JE GUN!!" Hana berteriak histeris, kelima Vampir itu pun sontak mengeluarkan aura Vampir mereka. Memandang dengan aura membunuh.


"Satu langkah kalian maju, matilah anak ini." Namja bernama Kim Jong Woon menyeringai sinis.

"Apa mau mu?" Tanya Kibum.

"Membalaskan dendam Saudara ku." Jawab Kim Jong Woon sinis.

"Buat dia menjauh dari Je Gun." Kibum sedikit berbisik pada Donghae. Donghae mengangguk.

"Hana, kembali lah. Lindungi Ji Gwa. Biar ini jadi urusan kami." Ujar Kibum lagi.

"Baiklah." Sahut Hana, Ia mengambil kunci mobil dari tangan Kibum dan berbalik pergi.

"Aku yang membunuh Saudara mu." Donghae perlahan bergerak maju dan menatap Jong Woon.

"Bunuh dia." Jong Woon menyuruh anak buah nya yang tiba-tiba muncul dari balik pohon.


"Damn!!" Umpat Donghae. Kibum dan Kyuhyun membantu Donghae yang kewalahan menghadapi 7 Vampir baru yang di rekrut Jong Woon.

 Sementara Hyukjae sendiri memukul Jong Woon yang sedang lengah.


BUGHHH !!!


"Kau berani memukul ku?!!" Jong Woon mengeram.

"Karena kau sendiri berani menyentuh adik ku." Hyukjae menyahut santai namun dengan aura membunuh.

"Kau akan bernasib sama dengan adik mu!! Hahaha!!"

"Kau yang akan ku kirim bersama Saudara mu!!" Balas Hyukjae.
-
-
-
-
-


TOK TOK TOK


"Ya?" Ji membuka kan pintu saat tau ada tamu.

"Hana? Ada apa? Mana yang lain?" Ji bertanya bertubi-tubi.
 Hana berusaha setenang mungkin.

"Mereka sedang ada urusan, aku bosan maka nya aku kesini." Jawab Hana.

"Oh, baiklah. Kajja masuk."
*
*
*
*
*

"Hyung, kau tak apa?" Kyuhyun bertanya pada Donghae dan Kibum yang kebetulan bertemu punggung saat berhadapan dengan kawanan Vampir.

"Ya, kau sendiri?" Donghae bertanya kembali pada Kyuhyun.

"Aku baik-baik saja. Tersisa 3 Vampir. Dan Hyukjae hyung sedang melawan Kim Jong Woon. Bagaimana dengan Je Gun disana? Dia bisa mati."

"Kita habisi dulu Vampir sialan ini." Ujar Kibum.
 Mereka kembali menyerang dan menghabisi para Vampir itu.
 Akhir nya setelah sekian lama bergelut, Vampir-Vampir rekrutan Jong Woon pun musnah.

"Kau selamatkan Je Gun. Biar aku dan Donghae yang membantu Hyukjae." Ujar Kibum, Kyuhyun mengangguk.

"Dia sudah mati !! Kau takkan bisa menyelamatkan nya!! Haha!!" Kim Jong Woon berteriak menyeringai.

'JANGAN BANYAK BICARA KAU!!" Bentak Donghae. Ia berlari ke arah Kim Jong Woon yang lengah dan langsung mematahkan leher namja itu.


KRAAKKKK !!




To be Continue ..

[ After Edited FF ] ~My Boyfriend is A Vampire~ Cerita 2 Chapter 5

A Super Junior Fanfiction
~My Boyfriend Is A Vampire~
Author: Thania Lee
Cast : Haehyuk|Kyumin|Kangteuk| and all Super Junior official pair.
Warn : its Genderswitch, Typo, Gaje, Bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Posted by @Hyukiwife_08

NB : FF ini min ambil dari fanfiction.net. seluruh isi cerita, author maupun cast tidak berubah sama sekali. jadi NO BASH . I JUST POSTED
.
.
Previous Chapter
Eunhyuk melambaikan tangannya ketika mobil Kangin mulai berjalan dan meninggalkan nya. Baru saja dia akan menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil Hyundai Equus hitam melaju cepat kearahnya.
Eunhyuk mematung ditempat. Dia tidak bisa menggerakan kakinya sama sekali.
"HYUKIE!"
BRAK!
~CHAPTER 5~
Eunhyuk menutup matanya rapat-rapat, dia pasrah saja jika nantinya dia akan tertabrak mobil tersebut. Tapi beberapa saat kemudian, dia tidak merasakan sesuatu menabraknya, melainkan sebuah lengan kekar yang memeluknya erat.
"Gwaenchana?" Nada suara yang terdengar khawatir tersebut membuat Eunhyuk membuka kedua matanya dan langsung bertatapan dengan mata teduh itu.
"Gwaenchana Hae." Jawabnya.
Eunhyuk mengintip kebalik bahu Donghae. dia bisa melihat bagian depan Jaguar XJ220 silver itu sedikit pengok(?). Baru saja dia berniat melihat siapa orang yang berada dibalik kemudi tersebut, sebuah lengan menenggelamkan kepalanya ke dadanya.
Donghae—si penolong Eunhyuk memeluk yeoja itu dengan erat. Menenggelamkan kepala Eunhyuk di dada bidangnya.
Brum…
Mobil Jaguar XJ220 silver tersebut mundur dan langsung tancap gas dengan kencang dari tempat tersebut.
Keadaan disekitar tempat tersebut memang sepi, karena memang bel berdentang masih 1 jam lagi. Hingga tidak ada yang melihat kejadian tersebut.
"Hae,"
Donghae mengecup pucuk kepala Eunhyuk dengan lembut. "jangan takut, ada aku disini Hyukie." Ucapnya.
"tapi tadi, siapa yang ingin menabrakku Hae?" Ujarnya lirih. Sepertinya dia masih ketakutan dengan peristiwa tadi.
"sudah jangan difikirkan. Yang terpenting kau sudah aman bersamaku." Ucap Donghae sambil mengelus punggung Eunhyuk dengan lembut.
Eunhyuk mengangguk pelan dalam pelukan Donghae. Dia tidak menyadari bahwa tatapan Donghae yang begitu tajam dengan warna bolamata yang berubah menjadi semerah darah.
o0o0o0o—
Kibum menghentikan langkah cepatnya saat matanya menangkap sosok namja gagah pengisi hatinya itu berjalan kearahnya. Ya, namja itu adalah Siwon.
Siwon yang sudah melihat Kibum dari kejauhan melambaikan tangannya dan tersenyum seraya memperlihatkan kedua lesung pipinya. "hai Kibummie, sepertinya kau terburu-buru sekali? Ada masalah?" Tanya Siwon.
Kibum menggelengkan kepalanya. "tidak, hanya sedang terburu-buru saja."
"kau berbohong padaku?" Terka Siwon. Matanya terus menatap Kibum yang berusaha mengalihkan pandangan darinya. Dia tau kapan yeoja dihadapannya itu berbohong atau tidak.
"tidak," Kibum masih tetap tidak memandang Siwon. "ah aku duluan Wonnie, aku ada tugas yang harus dikumpulkan." Kibum berjalan meninggalkan Siwon yang masih memandanginya dengan dahi berkerut.
"ada apa dengannya?" Gumamnya. Siwon memilih cuek dengan sikap Kibum yang memang seperti itu sejak dulu.
.
.
Donghae dan Eunhyuk kini sedang ada ditaman yang tidak jauh dari kampus. Setelah insiden itu, Donghae tidak membiarkan Eunhyuk masuk kedalam kampus karena yeoja itu masih ketakutan hingga kini.
"sudahlah, jangan terlalu difikirkan." Ucap Donghae entah sudah kesekian kalinya.
Eunhyuk yang masih bersandar didada Donghae mencengkram kaus putih yang dipakai namjachingunya itu. "aku takut Hae-ah." Ucapnya pelan.
Donghae mengelus rambut Eunhyuk dengan lembut lalu menciumnya. "tidak perlu takut, aku akan selalu ada bersamamu."
"orang tadi berniat menabrakku Hae."
Donghae memeluk Eunhyuk dengan erat. "dengar chagi, aku Lee Donghae tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu. Aku berjanji akan selalu melindungimu." Ucap Donghae sungguh-sungguh.
Eunhyuk mengangguk dalam dekapan Donghae. Dia selalu percaya kata-kata Donghae. Walaupun rasa takut itu masih menghantuinya.
.
.
"kau ceroboh Kim Kibum," Ucapan tersebut membuat langkah Kibum terhenti. Dia menoleh kearah lorong gelap yang berujung pada gudang kampus. Disana, dia bisa melihat dua orang(namja dan yeoja) sedang bersender pada dinding yang mulai memudar.
"lama tak bertemu, Kibummie." Sapa si namja tinggi berambut merah menyala. Namja itu berjalan keluar dari lorong dan diikuti oleh yeoja berpipi chubby dibelakangnya.
"kenapa kalian ada disini?"
"tidakah kau berbasa-basi dulu pada kami Kibum-ah? Menanyakan kabar kami sebelumnya?"
Kibum tersenyum miring. "aku tidak suka berbasa-basi seperti kalian. Ada apa kalian disini?" Tanyanya lagi.
Zhoumi. Namja tinggi dengan rambut merah itu merangkul yeoja berpipi chubby yang ada disampingnya itu. "hanya mengikuti perintah yang Mulia Pangeran untuk menyingkirkan serangga-serangga yang menghalangi jalannya."
"kalian berniat menyingkirkan Lee Donghae? sigh, yang benar saja. Apa kalian lupa apa yang terakhir mereka perbuat pada kekasih kecilmu saat Siwon mencoba merebut Sungmin dari Kyuhyun?"
Ucapan Kibum membuat Zhoumi mengepalkan tangannya. Dia ingat kejadian itu. Dimana dia hampir saja kehilangan wanita yang berada disampingnya kini karena berhadapan dengan Lee's family.
"tenang saja onnie, kami tidak akan gegabah seperti dulu. Kami akan melakukannya dengan cara halus yang terencana dengan baik disini." Ucap Henry sambil menunjuk kepalanya. "bukan sepertimu yang ceroboh itu."
"kau!"
"sedikit kau menyentuh Henry, rencana gagalmu barusan akan sampai ditelinga Pangeran Siwon, Kim Kibum." Gertakan Zhoumi membuat Kibum diam.
Zhoumi tersenyum puas. Dia tau titik kelemahan Kibum. Yakni terlihat buruk dihadapan Siwon. "aku merasa kasian kepadamu Kim Kibum. Sudah beratus-ratus tahun kau berada disampingnya tapi kau sama sekali tidak pernah diliriknya?"
"diam kau!"
"haha, baiklah-baiklah. Ayo Henry -ah kita pergi dari sini." Zhoumi berjalan sambil tetap merangkul Henry dan menghilang dikegelapan gudang.
Tangan Kibum terkepal erat. "lihat saja nanti." Desisnya.
.
.
Sungmin mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas saat dia baru menginjakan kakinya. Alisnya naik sebelah saat tidak menemukan sosok Donghae maupun Eunhyuk didalam kelas. Padahal setaunya tadi Donghae berangkat lebih dulu dibanding dirinya dan yang lainnya. Tapi kenapa dia belum sampai juga?
"mencari seseorang Sungmin-ah?"
Sungmin menoleh dan melihat sosok Siwon tersenyum kearahnya. "bukan urusanmu." Jawabnya singkat. Setelah itu dia langsung melangkahkan kakinya masuk keruang kelas dan duduk dikursi belakang.
"kau semakin cantik saja Sungmin, tetapi aku lebih tertarik pada Eunhyuk sekarang." Gumam Siwon.
10 menit berlalu dan dosenpun sudah hadir. Akan tetapi pasangan sejoli itu tidak muncul-muncul juga. Sungmin memejamkan matanya agar berhubungan dengan adiknya itu.
Siwon menoleh kearah Sungmin. bibirnya menyunggingkan seringai tipis. Pasti telepati. Gumamnya dalam hati. Dia sebenarnya ingin tahu apa yang dibicarakan Sungmin dengan 'entah siapa yang dihubunginya itu'.
Siwon memejamkan matanya guna mendengar seluruh percakapan Sungmin dengan seseorang disana. Akan tetapi matanya kembali terbuka, dia tidak bisa mendengarnya ataupun masuk kedalamnya. Hubungan darah. Dia pasti sedang bertelepati dengan Donghae ataupun orangtuanya.
Di negerinya, para Pangeran dengan kemampuan khusus dapat membaca percakapan berupa telepati ataupun fikiran orang lain. Akan tetapi tidak berlaku jika membaca percakapan telepati orang yang saudara sekandung.
Setelah 5 menit, Sungmin membuka matanya. Dia sudah tahu apa dan sebab kedua orang itu tidak masuk kelas. "siapa yang berniat mencelakainya?" Gumam Sungmin pada dirinya sendiri.
Setelah berkutat dengan mata kuliah Bisnis dan Managementnya, Sungmin langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelas dan menuju taman belakang kampus setelah terlebih dahulu memberitahu saudara-saudara lainnya.
Dari kejauhan Sungmin bisa melihat dua sejoli itu duduk bersandar dibawah pohon maple yang lumayan rimbun. "Hae,"
Donghae menaruh telunjuknya didepan bibir guna menyuruh Sungmin untuk diam sebentar. Pasalnya Eunhyuk sedang tidur dalam dekapannya, dia tidak ingin gadis itu terbangun dan kembali ketakutan seperti tadi.
Sungmin mengangguk mengerti dan duduk dihadapan mereka berdua. "apa Hyuk terluka? Siapa yang berniat mencelakainya Hae?" Tanya Sungmin tidak sabaran.
"Kim Kibum,"
"apa?"
"ya, dia yang berniat menabrak Eunhyuk. Aku yang menyelamatkannya yang hampir tertabrak olehnya tadi." Ucap Donghae seraya mengelus surai kecoklatan Eunhyuk.
"kau harus hati-hati Hae -ah! Kau tau siapa Kibum kan? Terlebih lagi Eunhyuk hanya seorang manusia. Dia berbeda dari kita." Pandangan sendu Sungmin jatuh ke wajah Eunhyuk yang tampak damai dalam tidurnya.
"dia soulmateku, sudah seharusnya aku melindunginya. Dari apapun itu."
Dari kejauhan nampak Yewook dan Kyuhyun berjalan menghampiri mereka. "kalian tidak ikut kelas?" Tanya Yesung.
"nanti biarku ceritakan. Hae, sekarang kau bawa saja Eunhyuk pulang. Sepertinya kondisinya tidak cukup baik hari ini." Saran Sungmin.
Donghae mengangguk mengerti.
"sepertinya kita tidak bisa berlama-lama disini, kelas berikutnya akan dimulai 5 menit lagi. Tidak apa kan kami meninggalkan kalian disini?" Tanya Ryeowook pada Donghae.
"ya, kalian kembali saja. Aku akan mengantar Eunhyuk setelah ini."
Kyumin dan Yewook menganggu. Sungmin berdiri dari duduknya dan menyambut lengan Kyuhyun yang terulur kearahnya. "kami pergi dulu hyung," Ucap Kyuhyun.
.
.
Lamborghini Gallardo putih milik Donghae berhenti tepat didepan rumah Eunhyuk. Dia melirik sebentar kearah rumah kekasihnya itu. Sepertinya sepi, hanya ada mobil milik yeoja-nya yang terparkir digarasi.
Sebenarnya dia tidak tega membangunkan kekasih cantiknya itu. Akan tetapi akan lebih beresiko jika dia turun menggendong yeoja itu dan membawanya masuk.
"Hyuk-ah." Dia membelai pipi Eunhyuk dengan lembut, hingga yeoja itu sedikit menggeliat dan akhirnya mata indahnya terbuka.
"Hae?"
Donghae tersenyum tipis. Menyadari kekasihnya itu masih dilanda kebingungan. "aku tidak tega membangunkanmu sejak kau tertidur ditaman belakang kampus, jadi aku menggendongmu dan membawamu pulang." Jelasnya.
Eunhyuk mengangguk mengerti lalu tersenyum kearah Donghae. "gomawo."
Donghae mendekat kearah Eunhyuk dan mengelus pipi kekasihnya itu. "sudah merasa baikan?"
"hm,"
"maaf aku hanya mengantarmu sampai sini, kau tau kan jika orangtuamu melihatku—
Ucapan Donghae terhenti ketika Eunhyuk menaruh telunjuknya didepan bibir Donghae. "seharusnya aku yang meminta maaf, entah karena apa kedua orangtuaku bersikap demikian padamu."
"wajar mereka bersikap begitu, berarti kedua orangtuamu sangat menyayangimu chagi," Ucap Donghae. "sudah, lebih baik kau masuk dan beristirahat yang cukup." Tambahnya.
Eunhyuk mengangguk dan mencium bibir Donghae dengan kilat. "gomawo Hae-ah, saranghae."
"nado saranghae Hyukie, more than you know."
Keduanya sama-sama tersenyum. Donghae yang pertama kali mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk yang mengerti langsung memejamkan matanya. Donghae melumat bibir kekasihnya itu beberapa saat lalu melepaskannya. Jarak mereka berdua tidak terlalu jauh, bahkan Donghae masih bisa merasakan hembusan nafas Eunhyuk yang memburu.
Sekali lagi Donghae mengecup dahi Eunhyuk. "masuklah,"
Eunhyuk mengangguk dan membuka pintu. Dia berjalan mundur sembari melambaikan tangannya kearah mobil Donghae.
Donghae menyalakan mobilnya ketika Eunhyuk sudah masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan kawasan perumahan tersebut.
o0o—
Eunhyuk baru turun dari kamarnya ketika jam sudah menunjukan jam makan malam. Di ruang makan yang berhubungan dengan dapur itu sudah ada Kangin yang sedang membaca majalah bisnis dan Leeteuk yang sedang menata makanan diatas meja.
"Hyukie, umma barusaja akan memanggilmu. Ayo cepat kesini." Eunhyuk mengangguk dan bergabung dengan Kangin dan Leeteuk.
"bagaimana dengan kuliahmu?" Kangin memulai percakapan ditengah kegiatan makannya.
"baik."
"pulang kuliah tadi, kau tidak dijemput oleh namja itu kan?" Pertanyaan Kangin barusan membuat Eunhyuk menghentikan tangannya.
"memangnya kenapa jika aku pulang bersama Donghae? wajar bukan? Dia kekasihku."
Brak…
Eunhyuk dan Leeteuk terkejut saat Kangin dengan tiba-tiba mengebrak meja. Eunhyuk memberanikan diri memandang appanya itu. Guratan kemarahan terlihat sangat jelas dimatanya.
"sudah berkali-kali ku peringatkan kau Kim Hyukjae untuk tidak berhubungan lagi dengan namja itu."
"apa masalah appa dengan Donghae sampai appa membencinya seperti sekarang ini?"
"Hyukjae!" Leeteuk berseru memperingati putrinya itu.
"apa alasan kalian membenci Donghae? dia baik dan aku mencintainya."
Plak…
Eunhyuk memegang pipi kanannya yang terasa panas karena tamparan Kangin. Bulir-bulir airmata sudah mengumpul di pelupuk matanya. Dia segera bangkit dan berjalan keluar setelah mengambil kunci mobil yang digantung di dekat ruang keluarga. Tidak diperdulikannya teriakan Leeteuk maupun Kangin yang memanggil namanya.
Dan meninggalkan kedua pasang bayangan yang menyeringai melihat Honda Jazz biru itu menghilang. "it's show time ge."
Dia menggas mobilnya dengan kecepatan yang bisa dibilang tidak pelan keluar dari perumahan tersebut. Eunhyuk mengarahkan kemudinya ke daerah pegunungan—rumah Donghae. Sesekali tengannya mengusap kasar airmata yang turun dipipinya.
Setelah hampir 20 menit menyetir. Mobil Eunhyuk berhenti tepat didepan sebuah mansion besar dengan jejeran mobil mewah didepannya.
.
.
Donghae dan penghuni mansion Keluarga Lee itu sedang berkumpul diruang keluarga. Donghae mengendus kesal melihat pemandangan dihadapannya. Mereka sibuk dengan pasangan masing-masing.
Kedua orangtuanya sedang berbincang mesra seakan hanya mereka diruangan itu. Sedangkan pasangan Yewook, mereka sibuk berautis ria sembari mengelus-ngelus cangkang sebuah kura-kura. Dan pasangan terakhir, ck. Donghae kembali berdecak sebal melihat pasangan mesum satu itu. Mereka sedang beradu lidah dengan Sungmin yang duduk dipangkuan Kyuhyun. kalian mengertikan?
Ryeowook berhenti dari kegiatannya dan memandang Donghae. "sepertinya yang kau harapkan datang oppa."
"huh?"
Tingtong…
Ryeowook tersenyum. "cepat buka sana,"
Donghae seakan mengerti setelah mencium bau khas kekasihnya itu. Senyuman indah terpatri diwajahnya sepanjang dia berjalan menuju pintu depan.
"si manusia itu datang?" Tanya Heechul.
"namanya Eunhyuk, umma!" Ucap Sungmin setelah selesai dengan acara lumat-melumat dengan kekasihnya.
Cklek…
Eunhyuk membalikan tubuhnya saat mendengar deritan pintu terbuka. "Hae-ah." Ucapnya lirih.
Donghae menangkup keduatangannya dipipi Eunhyuk. "ada apa? kenapa menangis chagi?"
"aku bertengkar dengan appa." Donghae langsung memeluk Eunhyuk. Dia bisa merasakan gadis dalam pelukannya itu kembali menangis. Dia berusaha menenangkannya dengan mengelus punggung Eunhyuk dengan perlahan.
"tenanglah, ayo masuk."
Donghae merangkul Eunhyuk masuk kedalam ruang keluarga. Sungmin dan yang lainnya tersenyum kearah Eunhyuk.
"malam Hyuk-ah, ada apa malam-malam kemari? Apa ikan satu itu membuat masalah?" Donghae melempar deathglare kearah Heechul setelah mendengar ucapan ummanya itu.
"umma, appa biarkan Eunhyuk beristirahat dikamarku ne? dia sedang tidak enak badan." Tanpa memperdulikan jawaban kedua orangtuanya, Donghae kembali membimbing Eunhyuk naik kelantai dua dimana kamarnya berada.
"sekarang bisa jelaskan kenapa kau bertengkar dengan appamu?" Tanya Donghae setelah mereka didalam kamar dan duduk berhadapan diatas bed-nya.
"aku menanyakan pada appa mengapa dia begitu tidak menyukaimu. Dan appa marah lalu menamparku." Lirihnya sambil menunduk.
Donghae mengangkat lengan kanannya lalu mengelus pipi kanan Eunhyuk yang memang terlihat memerah. "maaf, ini semua karenaku." Gumamnya.
"tidak Hae-ah, appa yang berlebihan." Bela Eunhyuk, dia tidak ingin Donghae merasa bersalah.
Donghae mengangguk memaklumi. Dia melirik jam digital yang berada dimeja nakasnya. Hampir jam 9 malam.
"tidurlah, sudah banyak kejadian yang kau alami hari ini." Donghae mempersiapkan bantal dan bedcovernya. Lalu membaringkan Eunhyuk diatas ranjang miliknya.
"kau akan menemaniku kan Hae?"
Donghae mengangguk dan membaringkan dirinya disebelah Eunhyuk. Dia membetulkan letak selimut putih yang menutupi tubuh kekasihnya. "tidurlah." Ucapnya sambil mengelus pelan rambut Eunhyuk.
Eunhyuk memeluk pinggang Donghae dan membenamkan wajahnya kedada Donghae. Tak lama, Eunhyuk sudah terlelap kealam mimpi.
Kriet…
Sungmin, Kyuhyun, diikuti yang lainnya masuk kedalam kamar Donghae. "dia sudah tidur?" Tanya Hankyung.
Donghae mengangguk. "dia bertengkar dengan appanya."
Deg…
Mata indah Sungmin melebar. Kyuhyun yang berada disampingnya menyadari gelagat kekasihnya itu. "ada apa?"
Bola mata Sungmin melirik gelisah kearah Eunhyuk lalu kearah Kyuhyun kembali. "aku harus memastikan sesuatu." Setelah berujar demikian, Sungmin berlari keluar diikuti Kyuhyun beserta Yewook dibelakangnya.
"apa yang terjadi?"
"kau tenang saja, hanya masalah kecil." Setelah itu Hanchul keluar dari kamar Donghae.
o0o—
Sesuai pengelihatannya. Kedua manusia paruh baya itu telah tergeletak tanpa nyawa dengan darah yang hampir habis. Sungmin berjalan menghampiri kedua orang tersebut dan berjongkok ditengah-tengah antara si wanita dan pria.
Dua lubang dileher. Vampire. pembunuh kedua orang itu adalah Vampire. Tapi siapa?
"Sungmin-ah?"
Sungmin mendongak kearah Kyuhyun dan Yewook yang barusaja masuk. Ketiganya begitu terkejut melihat siapa yang tergeletak tanpa nyawa tepat disamping kanan dan kiri Sungmin.
"bagaimana memberitahukannya pada Eunhyuk?" Gumam Sungmin.
Ya. Dua orang paruh baya yang tergeletak tanpa nyawa dengan darah yang hampir habis itu adalah Kangin dan Leeteuk. Orangtua Eunhyuk.
o0o—
Eunhyuk terbangun dipagi hari setelah sinar matahari mengenai wajahnya. Dia mendudukan dirinya diatas bed. Kemana Donghae? Tanyanya dalam hati.
Drtt…
Ia mengalihkan pandangannya kearah ponsel miliknya yang bergetar disamping meja nakas. Alisnya menyatu saat melihat contact person Siwon tertera dilayar.
"yeoboseyo?"
Mata indahnya membulat terkejut. Tak lama bulir airmata jatuh menuruni pipi tirusnya. Kabar yang barusaja diterimanya sungguh tidak masuk akal.
Seakan tersadar, Eunhyuk segera turun dari bed dan berlari keluar. Tidak dihiraukannya panggilan Donghae dan yang lainnya. Dia mengendarai Honda Jazznya dengan kecepatan tinggi untuk kembali kerumahnya.
Kakinya terasa lemas saat dia keluar dari dalam mobil. Didepan rumahnya ada beberapa mobil polisi dan ambulance. Dengan langkah pelan dia masuk kedalam rumahnya. Bau anyir darah menyambutnya.
"umma, appa." Lirihnya. Hampir saja dia terjatuh tetapi sebuah lengan kekar memeganginya.
"tabahlah." Bukan. Itu bukan suara Donghae. Eunhyuk sangat hafal suara Donghae. Dia berbalik untuk melihat siapa yang ada dibelakangnya. "Siwon?"
Siwon tersenyum prihatin. "aku menemukan mereka pagi ini sudah dalam keadaan seperti itu." Dia menuntun langkah Eunhyuk mendekat kearah orangtuanya yang sedang dimasukan kedalam kantung.
"anda keluarga dari korban?" Tanya Dokter dengan tinggi menjulang itu.
Eunhyuk menganggukan kepalanya. "aku anaknya."
Dokter tersebut menghela nafas panjang. "saya tidak yakin, kematiannya begitu ganjil bagi saya. Tidak ada luka memar ataupun sayatan. Hanya saja darah korban habis dan lebih mengherankan lagi, hanya ada luka dileher saja." Jelasnya.
Otak Eunhyuk memproses setiap penjelasan Dokter tersebut. "Vampire?" Lirihnya.
"saya tidak begitu yakin." Setelah berujar demikian. Dokter itu berlalu dari hadapan Eunhyuk dan Siwon.
"semalam aku sempat melihat Sungmin dan yang lainnya keluar dari dalam rumahmu." Eunhyuk menatap Siwon dengan pandangan terkejut. Sungmin dan lainnya? Jadi mereka?
"Eunhyuk-ah." Donghae berlari masuk dan berniat menghampiri Eunhyuk sebelum—
"berhenti kalian pembunuh!"
"Hyuk? Apa maksudmu? A… aku—
"berhenti! keluar kalian! Kalian semua pembunuh orangtuaku! Pergi!" Sungmin dan Heechul menarik Donghae mundur sebelum Eunhyuk berbicara banyak pada orang-orang yang ada disana bahwa mereka adalah klan Vampire.
Siwon memeluk Eunhyuk yang menangis histeris. Dia mengelus perlahan kepala Eunhyuk dan menciumnya sekilas. Tak lupa seringai dia perlihatkan pada Lee's family.
.
.
.
To Be Continue

Minggu, 28 Juli 2013

[ After Edited FF ] ~My Boyfriend is A Vampire~ Cerita 2 Chapter 4

A Super Junior Fanfiction
~My Boyfriend Is A Vampire~
Author: Thania Lee 
Pair : Haehyuk and Other Couple
Warning : Genderswitch, Typo, Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
.
Posted by @Hyukiwife_08
NB : FF INI min ambil dari fanfiction.net. seluruh cast, author, jalur cerita tidak di ganti sama sekali. jadi NO BASH .  I JUST POSTED
.
Previous Chapter.
Siwon membukakan pintu mobil Bugatti Veyron Hitamnya untuk Eunhyuk. Setelah itu dia berjalan kearah kemudi dan menyalakan mobilnya menuju ELF University dengan kecepatan sedang.
Dari seberang semak-semak yang tumbuh didepan rumah tersebut. Seseorang memperhatikan mobil Siwon yang bergerak menjauh. "dia hanya milikku, tidak boleh ada yang memilikinya selain aku." Ucapnya penuh akan amarah, bahkan bolamatanya yang tadinya berwarna kecoklatan kini berubah menjadi warna merah darah.
.
.
Donghae berjalan dengan langkah cepat dilorong kampus menuju kelasnya. Tidak diperdulikannya orang-orang yang mengumpatnya karena ditabrak olehnya.
Brak…
Semua orang yang berada dikelas seni itu menoleh ke sumber suara. Tidak terkecuali Eunhyuk dan Siwon yang sedang berbincang didalam sana. Mata Donghae berkilat penuh kemarahan saat melihat tangan Siwon yang dengan indahnya bertengger dibahu Eunhyuk.
Donghae menyentak lengan Siwon saat dirinya sudah berada didekat mereka dan menarik lengan kurus Eunhyuk untuk berdiri lalu membawanya keluar dari kelas.
Namja vampire itu menarik lengan Eunhyuk dikoridor kampus, tanpa mengindahkan teriakan Sungmin dan saudaranya yang lain memanggil namanya.
"Hae, sakit." Rintih Eunhyuk.
Jelas lah, tenaga sekecil apapun yang dikeluarkan Donghae pasti beda banget sama tenaga manusia.
Donghae tidak mengindahkan ucapan Eunhyuk, dia terus menarik lengan Eunhyuk berjalan kearah belakang kampus. Taman yang terhubung langsung ke hutan pinus belakang kampus.
Setelah dirasa jauh dari khalayak ramai (?), Donghae melepaskan cengkraman tangannya pada pergelangan tangan Eunhyuk dan membuat yeoja itu mengelus tangan kanannya yang memerah. "apa pembelaanmu?" Eunhyuk mendongak setelah mendengar ucapan tersebut.
Dia bisa melihat mata tajam Donghae yang menatapnya, tapi dia juga tatapan kecewa didalamnya. "Hae, maaf aku—
"katakan kalau kau bosan denganku, sebelum aku terlalu jatuh dalam pesonamu." Ucapnya memotong perkataan Eunhyuk.
Eunhyuk melebarkan matanya setelah mendengar ucapan Donghae barusan. "tidak, aku tidak bosan denganmu Hae, hanya saja tadi… aku merasa…" Ucapnya tidak jelas sambil menundukan wajahnya.
Donghae berjalan mendekat dan mengelus pipi Eunhyuk dengan lembut. "kau merasa apa?" Tanyanya.
Eunhyuk mendongak kembali dan langsung menatap mata milik Donghae. "aku menunggumu tadi, lalu Siwon sudah berada didepan rumahku dan setelah itu, aku tidak tau apa yang terjadi dan aku baru tersadar saat kami sudah sampai di kampus." Jelasnya.
Donghae memandangi mata Eunhyuk. Berusaha mencari kebohongan di mata bening tersebut. Namun, yang ditemukan hanyalah pandangan kejujuran yang didapatnya.
"aku percaya padamu," Ucap Donghae akhirnya membuat Eunhyuk tersenyum lega. Dia segera memeluk Donghae dengan erat. "gomawo, kau mau percaya padaku." Ucap Eunhyuk.
Donghae tersenyum dan mengusap punggung belakang Eunhyuk dengan lembut. "aku selalu percaya padamu. Jangan ulangi lagi, ne?" Donghae bisa merasakan Eunhyuk menganggukan kepalanya.
Donghae yang pertama kali melepaskan pelukan lalu memandang Eunhyuk yang sedang tersenyum kearahnya. "ayo kita kembali," Eunhyuk kembali menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Donghae yang menariknya kembali masuk kedalam area kampus.
Eunhyuk ikutan menghentikan langkahnya saat Donghae berhenti melangkah. Dia mengikuti arah pandangan Donghae yang mengarah pada suatu objek. Lebih tepatnya kepada seorang yeoja yang sedang berjalan kearah mereka.
"Hae? Ada apa?" Tanya Eunhyuk sambil mengguncangkan lengan Donghae yang menggenggam tangannya.
Eunhyuk menoleh kedepan, kearah yeoja (yang sedang diperhatikan Donghae) berjalan dan berhenti tepat didepan mereka. Eunhyuk bisa merasakan genggaman tangan Donghae padanya menguat.
"lama tak bertemu, Lee Donghae!" Ucap yeoja itu sambil tersenyum.
Cantik. Eunhyuk mengakui bahwa yeoja yang ada dihadapannya itu memang cantik. Namun, senyumnya itu. Entahlah, Eunhyuk merasakan banyak makna dibaliknya.
"apa yang kau lakukan disini, Kim Kibum?" Donghae bertanya sambil mendesis.
Kibum tertawa pelan mendengar desisan dan juga sikap protektif Donghae yang mengeratkan genggaman tangannya pada Eunhyuk. "hanya untuk menyingkirkan orang-orang yang menganggu pangeranku," Ucapnya tajam.
"cih, urusi saja pangeranmu yang selalu mengganggu hubungan orang lain. Aku kasian padamu, kau yang selalu ada disampingnya tapi dia tidak melirikmu sama sekali."
Kibum mengepalkan tangannya dan memandang Donghae dengan tatapan tajam mendengar ucapan yang keluar dari mulut namja itu.
"kau!" Desisnya.
"Kibummie? Kau kah itu?" Sebuah suara yang sangat Kibum kenali membuatnya mengalihkan pandangan kesumber suara. Begitu juga dengan Eunhyuk dan Donghae.
Siwon. Ya, yang menganggil Kibum itu Siwon. Namja itu berjalan kearah mereka bertiga dan berhenti disamping Kibum, namun sebelumnya tersenyum kearah Eunhyuk.
Siwon memandang Kibum. "apa yang kau lakukan disini, Bummie?" Tanyanya lagi.
"tidak, aku hanya merasa bosan disana. Makanya aku menyusulmu kemari, sepertinya disini menyenangkan." Jawabnya.
Donghae menarik Eunhyuk untuk menjauh dari Sibum yang masih berbincang. Dia kembali melangkahkan kakinya ke bagian belakang sekolah yang berhubungan dengan hutan pinus.
"Hae, kita mau kemana? Bukannya kau mengajakku kembali ke kelas?" Donghae menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Eunhyuk.
"tidak. Aku sudah tidak bersemangat untuk belajar lagi setelah melihat mereka berdua." Ucapnya.
Eunhyuk menyerengitkan dahinya mendengar ucapan Donghae. "memangnya ada apa dengan mereka? Kau mengenal yeoja yang bersama Siwon tadi?" Tanyanya.
Donghae tidak menjawab pertanyaan Eunhyuk, dia melingkarkan lengannya di pinggang Eunhyuk. "kalungkan lenganmu." Perintahnya.
Dengan bingung dan dahi berkerut, Eunhyuk pun mengalungkan lengannya keleher Donghae. Sedetik kemudian dia terpekik kaget saat tiba-tiba Donghae menggendongnya dengan bridal style.
Tepukan keras dipundaknya didapat Donghae dari Eunhyuk. "jangan mengangetkanku seperti itu." Ucapnya.
Donghae hanya terkekeh mendapatkan respon seperti itu dari Eunhyuk. "pegangan yang kuat. Aku akan membawamu kesuatu tempat."
"memangnya mau ke—AAAAA!" Ucapan Eunhyuk terpotong saat Donghae berlari dengan cepat melewati pohon pinus tinggi dengan lihai.
Saking cepatnya Donghae berlari, Eunhyuk hanya bisa melihat bayangan dari balik leher Donghae.
Tak lama kemudian, Donghae berhenti tepat diatas bukit. Dia segera menurunkan Eunhyuk dari gendongannya.
Baru saja Eunhyuk ingin mengomel pada Donghae, tapi semua omelannya kembali tertelan tenggorokannya saat melihat pemandangan indah dihadapannya.
Dihadapannya, padang rumput dan hamparan bunga tersusun dengan apik. Juga bagian taman belakang kampus dan sedikit bangunan Elf University terlihat dari sana.
"woaaah! Ini sangat indah Hae," Decaknya kagum.
Donghae tersenyum tipis mendengar ucapan Eunhyuk. Dia memilih mendudukan tubuhnya diatas rumput kemudian merebahkan dirinya disana. "Hyukie," Panggilnya.
"hm?"
"berjanjilah padaku untuk menjaga jarak dengan Siwon."
Eunhyuk menengok kearah Donghae dan mendudukan dirinya disamping namjachingu-nya itu. "memangnya ada apa? dia cukup baik, apa kau pernah bertemu dengan dia sebelumnya?" Tanya Eunhyuk.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan langsung menatap mata bening milik Eunhyuk. "tidak ada apa-apa, aku hanya ingin yang terbaik untukmu." Ucapnya.
"dan yeoja yang bersama Siwon tadi?"
Donghae memutar kedua bola matanya. "sudah jangan bahas mereka lagi. Disini hanya ada kita berdua Hyukie, dan aku ingin bermesraan denganmu." Ucap Donghae sambil menarik Eunhyuk agar ikut berbaring disampingnya.
"kau ini kenapa sih, Hae?"
Donghae memiringkan tubuhnya dan menaruh lengan kanannya dipinggang Eunhyuk(karena tangan kirinya menjadi bantal untuk Eunhyuk) lalu mengecup pipinya sekilas. "tidak ada, aku hanya ingin melindungimu." Ucapnya.
"melindungiku? Memangnya aku kenapa?"
Donghae menatap kembali mata Eunhyuk yang memandangnya ingin tau. "karena aku mencintaimu Hyukie," Ucapnya lembut.
Eunhyuk menahan nafasnya saat mendengar suara lembut milik Donghae yang masuk kedalam indra pendengarannya. Walaupun bukan pertama kalinya dia mendengar Donghae mengucapkan kata cinta padanya, tetap saja reaksinya sama seperti sekarang ini.
"aku juga, aku mencintaimu." Balasnya.
Donghae tersenyum lembut dan mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk. Seakan mengerti apa yang akan dilakukan namjachingu-nya itu, Eunhyuk pun menutup matanya.
Sedetik kemudian dua bibir itupun bertemu. Eunhyuk bisa merasakan sensasi dingin dan lembut dari bibir Donghae.
Mereka saling mengecup dan melumat bibir lawannya. Entah karena terlalu larut dalam ciuman maut(?) Donghae, Eunhyuk tidak menyadari bahwa namja itu sudah berada diatasnya.
Donghae melepaskan tautan bibir mereka saat dirasa nafas Eunhyuk mulai tersedat. Dia menumpu pada kedua sikunya disisi kepala Eunhyuk.
"Hae."
"hm?"
"menjauh sedikit," Pintanya sambil mendorong dada bidang Donghae. Bermaksud untuk menyuruhnya menjauh, namun Donghae tidak bergerak sedikitpun malahan kembali mempertipis jarak diantara keduanya.
CHU
Kembali bibir Donghae mendarat dibibir kissable milik Eunhyuk yang hanya pasrah dan menerima. Melumat, menghisap dan mengigit kecil bibir bawahnya.
Eunhyuk menepuk pundak Donghae, menyuruh agar namja itu menjauh dan dia sudah hampir kehabisan nafas.
Dengan enggan, Donghae melepaskan tautan bibir mereka. Bukannya menjauh, dia malah kembali mendekatkan wajahnya keceruk leher Eunhyuk yang tersaji dihadapannya. Menghirup aroma strawberry yang menguar dari sana.
"Hae~" Desahnya tertahan.
"aku suka wangimu Hyukie," Ucapnya dan sesekali mengecup leher jenjang itu.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan menjauhkan badannya dari Eunhyuk, lalu memposisikan dirinya duduk disebelahnya. Dia tersenyum melihat wajah Eunhyuk yang memerah.
Eunhyuk bangun dari acara berbaringnya(?) kemudian langsung meninju lengan Donghae. "ish, kau selalu saja seperti itu." Decaknya.
"tapi kau suka kan?" Wajah Eunhyuk semakin memerah mendengar godaan yang dilontarkan oleh Donghae.
Donghae terkekeh pelan melihat wajah Eunhyuk. "kau manis sekali Hyukie," Gumamnya.

Donghae bersandar pada sebuah pohon besar yang ada diatas bukit tadi. Dia menaruh kepalanya diatas kepala Eunhyuk sudah tertidur dengan merebahkan kepalanya ke bahu Donghae, tak lupa kedua lengannya yang mengapit lengan kanan Donghae.
Sejak memutuskan tidak mengikuti kelas hari ini. Mereka—lebih tepatnya Donghae yang memaksa—agar mereka tetap disini hingga kelas selesai.
Donghae membuka kedua matanya yang sedari tadi terpejam. Matanya berkilat tajam saat melihat sosok Siwon berjalan kearahnya dan berhenti tepat berada dihadapannya. "ada urusan apa kau kesini?" Tanyanya tajam.
Siwon menyeringai tipis mendengar ucapan Donghae. "aku tidak ada urusan denganmu, tapi dengannya." Ucap Siwon sambil menunjuk Eunhyuk.
Donghae mengepalkan kedua lengannya dan menatap Siwon dengan matanya yang sudah berubah warna menjadi semerah darah. Siwon tertawa pelan melihat sikap Donghae barusan. "hei hei, calm down boy." Ujarnya.
"menjauh darinya."
"apa hakmu menyuruhku menjauhinya? Heh?" Tantang Siwon.
"dia yeojachingu-ku. Choi Siwon!" Desisnya.
"hei, seharusnya kau memanggilku Pangeran Siwon! Dimana hormatmu pada calon raja di negeri Vladcula." Ucap Siwon.
Donghae mendecih mendengar ucapan Siwon. "disini dunia manusia, bukan dinegeri vampire perlu kau tau." Ujarnya. Dia menoleh kearah Eunhyuk yang sepertinya terganggu dengan percakapannya dengan Siwon.
Eunhyuk mengerjapkan matanya beberapa kali dan menganggkat kepalanya dari bahu Donghae. "Hae? Kau sedang berbicara dengan siapa?" Tanyanya sambil melihat kedepan. Namun, dia tidak menemukan siapapun disana.
Donghae mengelus rambut Eunhyuk sambil tersenyum. "tidak, aku tidak berbicara pada siapapun. Ini sudah sore, ayo pulang." Eunhyuk mengangguk dan berdiri setelah ditarik oleh Donghae.
Kali ini mereka kembali ke kampus dengan berjalan santai. Tidak menggunakan kekuatan Donghae. Biar kelihatan romantic. Kata Donghae.
.

Mobil Lamborghini Gallardo berwarna putih milik Donghae berhenti tepat didepan rumah Eunhyuk. Dia mengedarkan pandangannya kearah rumah Eunhyuk yang sepertinya sepi penghuni.
"orangtuamu kemana Hyukie?" Tanyanya.
Eunhyuk ikut melongokkan kepalanya kearah rumahnya. Kemudian dia menaikan kedua bahunya tanda tidak tahu. "mungkin pergi." Jawab Eunhyuk.
Donghae mengangguk dan turun dari mobil dan berjalan kearah penumpang(tepat Eunhyuk duduk) lalu membukakan pintu tersebut dan mempersilahkan Eunhyuk turun layaknya tuan putri.
"so sweet." Cibir Eunhyuk walaupun tidak menampik dia juga merasa tersanjung atas tindakan Donghae itu.
Donghae menggenggam kedua telapak tangan Eunhyuk dengan erat lalu mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk untuk mengecup dahinya. Sedangkan Eunhyuk memejamkan matanya.
"aku mencintaimu," Ucap Donghae.
Eunhyuk membuka matanya dan tersenyum manis. "aku juga mencintaimu." Balasnya.
Donghae baru akan mencium Eunhyuk lagi, tapi suara klakson mobil dari ujung jalan menghalangkan niatnya. Dia bisa melihat sebuah mobil Jazz hitam berhenti tepat dibelakang mobilnya.
Kangin dan Teukie keluar dari dalam mobil tersebut. "Hyukie! masuk kedalam!" Perintah Kangin.
"tapi Appa
"masuk Kim Eunhyuk!" Perintahnya kali ini lebih keras.
Donghae tersenyum pengertian kearah Eunhyuk, bermaksud untuk menyuruhnya masuk kedalam.
Dengan berat hati, dia mengangguk dan berjalan masuk kedalam, diikuti Teukie dari belakangnya. Meninggalkan Kangin dan Donghae yang masih berdiri didekat mobil mereka masing-masing.
"jauhi Eunhyuk." Donghae menoleh kearah Kangin setelah namja yang berstatus ayah kekasihnya itu berujar demikian.
"maksud Adjusshi?"
"kubilang jauhi Eunhyuk. Jangan sekali lagi kau muncul dihadapanku. Eunhyuk sudah milik Siwon. Kau dengar?" Kangin berjalan masuk kedalam rumahnya tanpa melihat Donghae yang mengepalkan kedua lengannya, begitu juga mata coklat lembutnya berubah menjadi merah.

"kau mau kemana Hae?" Tanya Hankyung yang sedang duduk diruang tamu keluarganya saat melihat anak bungsunya bersiap keluar rumah.
Donghae berhenti berjalan dan menoleh. "aku mau kerumah Hyukie, Appa." Jawabnya.
Hankyung menganggukan kepalanya. "yasudah, hati-hati."
Disinilah Donghae sekarang. Dia masih memandang rumah Eunhyuk dari kejauhan. Dia bisa melihat sebuah siluet seseorang yang berdiri di bawah balkon kamar Eunhyuk.
"sedang apa kau disini, Kim Kibum?" Seseorang yang ternyata Kibum itu membalikan badannya setelah mendengar ucapan Donghae.
Kibum tetap dengan wajah dinginnya memandang kearah Donghae lalu menjawab. "bukan urusanmu." Jawabnya.
"apapun yang berhubungan dengan Hyukie sudah pasti juga berurusan denganku." Ucap Donghae.
Kibum tersenyum sinis mendengar ucapan Donghae barusan. "kau akan terkejut setelah melihatnya." Ucapnya sambil berlalu.
Donghae menyerengitkan dahinya saat mendengarkan ucapan Kibum barusan. Dia segera memanjam pohon yang berada tepat disamping kamar Eunhyuk. Gerakannya membuka jendela kamar Eunhyuk terhenti saat dia melihat lebih tepatnya seseorang yang sudah memeluk Eunhyuk terlebih dahulu.
"selamat datang Lee Donghae! sepertinya kau terlambat untuk hari ini." Ucap orang tersebut.
"brengsek kau Choi Siwon! apa maumu hah?" Donghae semakin mengepalkan lengannya saat dengan santainya Siwon(namja yang sudah memeluk Eunhyuk) membelai da mengelus rambut Eunhyuk.
"aku hanya ingin Eunhyuk menjadi permaisuriku."
"dia manusia kau tau!"
Siwon mengangguk pelan dengan masih mengelus rambut Eunhyuk perlahan. "cukup mengalirkan darahku ke tubuhnya dia akan berubah menjadi ras kita dan aku akan menjadikannya permaisuriku." Ucapnya.
"kau!" Desisnya.
Eunhyuk bergumam pelan dan semakin mengeratkan pelukannya kepada pinggang Siwon(yang baginya adalah Donghae).
"kau lihat? Dia memilihku." Ucap Siwon.
Donghae memilih diam daripada berdebat dengan pangeran vampire itu. Dia tetap berada disana sampai pagi menjelang.

Hari ini Eunhyuk berangkat sekolah diantar oleh Kangin. Mungkin karena kejadian kemarin sore Kangin begitu protektif pada Eunhyuk.
Honda Jazz hitam Kangin berhenti diseberang gerbang kampus Eunhyuk.
Eunhyuk membuka sitbeltnya lalu membuka pintu, tapi gerakannya terhenti saat Kangin berujar. "jangan sekali-kali dekat dengan namja itu lagi, Hyukie."
"memangnya kenapa Appa? Donghae orang yang baik." Ucap Eunhyuk.
Kangin memandang Eunhyuk dengan tajam. "turuti ucapanku." Eunhyuk menghela nafas dan menganggukan kepalanya dengan terpaksa.
"aku berangkat appa." Pamitnya sambil keluar dari dalam mobil tersebut.
Eunhyuk melambaikan tangannya ketika mobil Kangin mulai berjalan dan meninggalkan nya. Baru saja dia akan menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil Hyundai Equus hitam melaju cepat kearahnya.
Eunhyuk mematung ditempat. Dia tidak bisa menggerakan kakinya sama sekali.
"HYUKIE!"
BRAK!
.To Be Continue.

[ After Edited FF ] ~My Boyfriend is A Vampire~ Cerita 2 Chapter 4

A Super Junior Fanfiction
~My Boyfriend Is A Vampire~
Author: Thania Lee 
Pair : Haehyuk and Other Couple
Warning : Genderswitch, Typo, Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
.
Posted by @Hyukiwife_08
NB : FF INI min ambil dari fanfiction.net. seluruh cast, author, jalur cerita tidak di ganti sama sekali. jadi NO BASH .  I JUST POSTED
.
Previous Chapter.
Siwon membukakan pintu mobil Bugatti Veyron Hitamnya untuk Eunhyuk. Setelah itu dia berjalan kearah kemudi dan menyalakan mobilnya menuju ELF University dengan kecepatan sedang.
Dari seberang semak-semak yang tumbuh didepan rumah tersebut. Seseorang memperhatikan mobil Siwon yang bergerak menjauh. "dia hanya milikku, tidak boleh ada yang memilikinya selain aku." Ucapnya penuh akan amarah, bahkan bolamatanya yang tadinya berwarna kecoklatan kini berubah menjadi warna merah darah.
.
.
Donghae berjalan dengan langkah cepat dilorong kampus menuju kelasnya. Tidak diperdulikannya orang-orang yang mengumpatnya karena ditabrak olehnya.
Brak…
Semua orang yang berada dikelas seni itu menoleh ke sumber suara. Tidak terkecuali Eunhyuk dan Siwon yang sedang berbincang didalam sana. Mata Donghae berkilat penuh kemarahan saat melihat tangan Siwon yang dengan indahnya bertengger dibahu Eunhyuk.
Donghae menyentak lengan Siwon saat dirinya sudah berada didekat mereka dan menarik lengan kurus Eunhyuk untuk berdiri lalu membawanya keluar dari kelas.
Namja vampire itu menarik lengan Eunhyuk dikoridor kampus, tanpa mengindahkan teriakan Sungmin dan saudaranya yang lain memanggil namanya.
"Hae, sakit." Rintih Eunhyuk.
Jelas lah, tenaga sekecil apapun yang dikeluarkan Donghae pasti beda banget sama tenaga manusia.
Donghae tidak mengindahkan ucapan Eunhyuk, dia terus menarik lengan Eunhyuk berjalan kearah belakang kampus. Taman yang terhubung langsung ke hutan pinus belakang kampus.
Setelah dirasa jauh dari khalayak ramai (?), Donghae melepaskan cengkraman tangannya pada pergelangan tangan Eunhyuk dan membuat yeoja itu mengelus tangan kanannya yang memerah. "apa pembelaanmu?" Eunhyuk mendongak setelah mendengar ucapan tersebut.
Dia bisa melihat mata tajam Donghae yang menatapnya, tapi dia juga tatapan kecewa didalamnya. "Hae, maaf aku—
"katakan kalau kau bosan denganku, sebelum aku terlalu jatuh dalam pesonamu." Ucapnya memotong perkataan Eunhyuk.
Eunhyuk melebarkan matanya setelah mendengar ucapan Donghae barusan. "tidak, aku tidak bosan denganmu Hae, hanya saja tadi… aku merasa…" Ucapnya tidak jelas sambil menundukan wajahnya.
Donghae berjalan mendekat dan mengelus pipi Eunhyuk dengan lembut. "kau merasa apa?" Tanyanya.
Eunhyuk mendongak kembali dan langsung menatap mata milik Donghae. "aku menunggumu tadi, lalu Siwon sudah berada didepan rumahku dan setelah itu, aku tidak tau apa yang terjadi dan aku baru tersadar saat kami sudah sampai di kampus." Jelasnya.
Donghae memandangi mata Eunhyuk. Berusaha mencari kebohongan di mata bening tersebut. Namun, yang ditemukan hanyalah pandangan kejujuran yang didapatnya.
"aku percaya padamu," Ucap Donghae akhirnya membuat Eunhyuk tersenyum lega. Dia segera memeluk Donghae dengan erat. "gomawo, kau mau percaya padaku." Ucap Eunhyuk.
Donghae tersenyum dan mengusap punggung belakang Eunhyuk dengan lembut. "aku selalu percaya padamu. Jangan ulangi lagi, ne?" Donghae bisa merasakan Eunhyuk menganggukan kepalanya.
Donghae yang pertama kali melepaskan pelukan lalu memandang Eunhyuk yang sedang tersenyum kearahnya. "ayo kita kembali," Eunhyuk kembali menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Donghae yang menariknya kembali masuk kedalam area kampus.
Eunhyuk ikutan menghentikan langkahnya saat Donghae berhenti melangkah. Dia mengikuti arah pandangan Donghae yang mengarah pada suatu objek. Lebih tepatnya kepada seorang yeoja yang sedang berjalan kearah mereka.
"Hae? Ada apa?" Tanya Eunhyuk sambil mengguncangkan lengan Donghae yang menggenggam tangannya.
Eunhyuk menoleh kedepan, kearah yeoja (yang sedang diperhatikan Donghae) berjalan dan berhenti tepat didepan mereka. Eunhyuk bisa merasakan genggaman tangan Donghae padanya menguat.
"lama tak bertemu, Lee Donghae!" Ucap yeoja itu sambil tersenyum.
Cantik. Eunhyuk mengakui bahwa yeoja yang ada dihadapannya itu memang cantik. Namun, senyumnya itu. Entahlah, Eunhyuk merasakan banyak makna dibaliknya.
"apa yang kau lakukan disini, Kim Kibum?" Donghae bertanya sambil mendesis.
Kibum tertawa pelan mendengar desisan dan juga sikap protektif Donghae yang mengeratkan genggaman tangannya pada Eunhyuk. "hanya untuk menyingkirkan orang-orang yang menganggu pangeranku," Ucapnya tajam.
"cih, urusi saja pangeranmu yang selalu mengganggu hubungan orang lain. Aku kasian padamu, kau yang selalu ada disampingnya tapi dia tidak melirikmu sama sekali."
Kibum mengepalkan tangannya dan memandang Donghae dengan tatapan tajam mendengar ucapan yang keluar dari mulut namja itu.
"kau!" Desisnya.
"Kibummie? Kau kah itu?" Sebuah suara yang sangat Kibum kenali membuatnya mengalihkan pandangan kesumber suara. Begitu juga dengan Eunhyuk dan Donghae.
Siwon. Ya, yang menganggil Kibum itu Siwon. Namja itu berjalan kearah mereka bertiga dan berhenti disamping Kibum, namun sebelumnya tersenyum kearah Eunhyuk.
Siwon memandang Kibum. "apa yang kau lakukan disini, Bummie?" Tanyanya lagi.
"tidak, aku hanya merasa bosan disana. Makanya aku menyusulmu kemari, sepertinya disini menyenangkan." Jawabnya.
Donghae menarik Eunhyuk untuk menjauh dari Sibum yang masih berbincang. Dia kembali melangkahkan kakinya ke bagian belakang sekolah yang berhubungan dengan hutan pinus.
"Hae, kita mau kemana? Bukannya kau mengajakku kembali ke kelas?" Donghae menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Eunhyuk.
"tidak. Aku sudah tidak bersemangat untuk belajar lagi setelah melihat mereka berdua." Ucapnya.
Eunhyuk menyerengitkan dahinya mendengar ucapan Donghae. "memangnya ada apa dengan mereka? Kau mengenal yeoja yang bersama Siwon tadi?" Tanyanya.
Donghae tidak menjawab pertanyaan Eunhyuk, dia melingkarkan lengannya di pinggang Eunhyuk. "kalungkan lenganmu." Perintahnya.
Dengan bingung dan dahi berkerut, Eunhyuk pun mengalungkan lengannya keleher Donghae. Sedetik kemudian dia terpekik kaget saat tiba-tiba Donghae menggendongnya dengan bridal style.
Tepukan keras dipundaknya didapat Donghae dari Eunhyuk. "jangan mengangetkanku seperti itu." Ucapnya.
Donghae hanya terkekeh mendapatkan respon seperti itu dari Eunhyuk. "pegangan yang kuat. Aku akan membawamu kesuatu tempat."
"memangnya mau ke—AAAAA!" Ucapan Eunhyuk terpotong saat Donghae berlari dengan cepat melewati pohon pinus tinggi dengan lihai.
Saking cepatnya Donghae berlari, Eunhyuk hanya bisa melihat bayangan dari balik leher Donghae.
Tak lama kemudian, Donghae berhenti tepat diatas bukit. Dia segera menurunkan Eunhyuk dari gendongannya.
Baru saja Eunhyuk ingin mengomel pada Donghae, tapi semua omelannya kembali tertelan tenggorokannya saat melihat pemandangan indah dihadapannya.
Dihadapannya, padang rumput dan hamparan bunga tersusun dengan apik. Juga bagian taman belakang kampus dan sedikit bangunan Elf University terlihat dari sana.
"woaaah! Ini sangat indah Hae," Decaknya kagum.
Donghae tersenyum tipis mendengar ucapan Eunhyuk. Dia memilih mendudukan tubuhnya diatas rumput kemudian merebahkan dirinya disana. "Hyukie," Panggilnya.
"hm?"
"berjanjilah padaku untuk menjaga jarak dengan Siwon."
Eunhyuk menengok kearah Donghae dan mendudukan dirinya disamping namjachingu-nya itu. "memangnya ada apa? dia cukup baik, apa kau pernah bertemu dengan dia sebelumnya?" Tanya Eunhyuk.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan langsung menatap mata bening milik Eunhyuk. "tidak ada apa-apa, aku hanya ingin yang terbaik untukmu." Ucapnya.
"dan yeoja yang bersama Siwon tadi?"
Donghae memutar kedua bola matanya. "sudah jangan bahas mereka lagi. Disini hanya ada kita berdua Hyukie, dan aku ingin bermesraan denganmu." Ucap Donghae sambil menarik Eunhyuk agar ikut berbaring disampingnya.
"kau ini kenapa sih, Hae?"
Donghae memiringkan tubuhnya dan menaruh lengan kanannya dipinggang Eunhyuk(karena tangan kirinya menjadi bantal untuk Eunhyuk) lalu mengecup pipinya sekilas. "tidak ada, aku hanya ingin melindungimu." Ucapnya.
"melindungiku? Memangnya aku kenapa?"
Donghae menatap kembali mata Eunhyuk yang memandangnya ingin tau. "karena aku mencintaimu Hyukie," Ucapnya lembut.
Eunhyuk menahan nafasnya saat mendengar suara lembut milik Donghae yang masuk kedalam indra pendengarannya. Walaupun bukan pertama kalinya dia mendengar Donghae mengucapkan kata cinta padanya, tetap saja reaksinya sama seperti sekarang ini.
"aku juga, aku mencintaimu." Balasnya.
Donghae tersenyum lembut dan mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk. Seakan mengerti apa yang akan dilakukan namjachingu-nya itu, Eunhyuk pun menutup matanya.
Sedetik kemudian dua bibir itupun bertemu. Eunhyuk bisa merasakan sensasi dingin dan lembut dari bibir Donghae.
Mereka saling mengecup dan melumat bibir lawannya. Entah karena terlalu larut dalam ciuman maut(?) Donghae, Eunhyuk tidak menyadari bahwa namja itu sudah berada diatasnya.
Donghae melepaskan tautan bibir mereka saat dirasa nafas Eunhyuk mulai tersedat. Dia menumpu pada kedua sikunya disisi kepala Eunhyuk.
"Hae."
"hm?"
"menjauh sedikit," Pintanya sambil mendorong dada bidang Donghae. Bermaksud untuk menyuruhnya menjauh, namun Donghae tidak bergerak sedikitpun malahan kembali mempertipis jarak diantara keduanya.
CHU
Kembali bibir Donghae mendarat dibibir kissable milik Eunhyuk yang hanya pasrah dan menerima. Melumat, menghisap dan mengigit kecil bibir bawahnya.
Eunhyuk menepuk pundak Donghae, menyuruh agar namja itu menjauh dan dia sudah hampir kehabisan nafas.
Dengan enggan, Donghae melepaskan tautan bibir mereka. Bukannya menjauh, dia malah kembali mendekatkan wajahnya keceruk leher Eunhyuk yang tersaji dihadapannya. Menghirup aroma strawberry yang menguar dari sana.
"Hae~" Desahnya tertahan.
"aku suka wangimu Hyukie," Ucapnya dan sesekali mengecup leher jenjang itu.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan menjauhkan badannya dari Eunhyuk, lalu memposisikan dirinya duduk disebelahnya. Dia tersenyum melihat wajah Eunhyuk yang memerah.
Eunhyuk bangun dari acara berbaringnya(?) kemudian langsung meninju lengan Donghae. "ish, kau selalu saja seperti itu." Decaknya.
"tapi kau suka kan?" Wajah Eunhyuk semakin memerah mendengar godaan yang dilontarkan oleh Donghae.
Donghae terkekeh pelan melihat wajah Eunhyuk. "kau manis sekali Hyukie," Gumamnya.

Donghae bersandar pada sebuah pohon besar yang ada diatas bukit tadi. Dia menaruh kepalanya diatas kepala Eunhyuk sudah tertidur dengan merebahkan kepalanya ke bahu Donghae, tak lupa kedua lengannya yang mengapit lengan kanan Donghae.
Sejak memutuskan tidak mengikuti kelas hari ini. Mereka—lebih tepatnya Donghae yang memaksa—agar mereka tetap disini hingga kelas selesai.
Donghae membuka kedua matanya yang sedari tadi terpejam. Matanya berkilat tajam saat melihat sosok Siwon berjalan kearahnya dan berhenti tepat berada dihadapannya. "ada urusan apa kau kesini?" Tanyanya tajam.
Siwon menyeringai tipis mendengar ucapan Donghae. "aku tidak ada urusan denganmu, tapi dengannya." Ucap Siwon sambil menunjuk Eunhyuk.
Donghae mengepalkan kedua lengannya dan menatap Siwon dengan matanya yang sudah berubah warna menjadi semerah darah. Siwon tertawa pelan melihat sikap Donghae barusan. "hei hei, calm down boy." Ujarnya.
"menjauh darinya."
"apa hakmu menyuruhku menjauhinya? Heh?" Tantang Siwon.
"dia yeojachingu-ku. Choi Siwon!" Desisnya.
"hei, seharusnya kau memanggilku Pangeran Siwon! Dimana hormatmu pada calon raja di negeri Vladcula." Ucap Siwon.
Donghae mendecih mendengar ucapan Siwon. "disini dunia manusia, bukan dinegeri vampire perlu kau tau." Ujarnya. Dia menoleh kearah Eunhyuk yang sepertinya terganggu dengan percakapannya dengan Siwon.
Eunhyuk mengerjapkan matanya beberapa kali dan menganggkat kepalanya dari bahu Donghae. "Hae? Kau sedang berbicara dengan siapa?" Tanyanya sambil melihat kedepan. Namun, dia tidak menemukan siapapun disana.
Donghae mengelus rambut Eunhyuk sambil tersenyum. "tidak, aku tidak berbicara pada siapapun. Ini sudah sore, ayo pulang." Eunhyuk mengangguk dan berdiri setelah ditarik oleh Donghae.
Kali ini mereka kembali ke kampus dengan berjalan santai. Tidak menggunakan kekuatan Donghae. Biar kelihatan romantic. Kata Donghae.
.

Mobil Lamborghini Gallardo berwarna putih milik Donghae berhenti tepat didepan rumah Eunhyuk. Dia mengedarkan pandangannya kearah rumah Eunhyuk yang sepertinya sepi penghuni.
"orangtuamu kemana Hyukie?" Tanyanya.
Eunhyuk ikut melongokkan kepalanya kearah rumahnya. Kemudian dia menaikan kedua bahunya tanda tidak tahu. "mungkin pergi." Jawab Eunhyuk.
Donghae mengangguk dan turun dari mobil dan berjalan kearah penumpang(tepat Eunhyuk duduk) lalu membukakan pintu tersebut dan mempersilahkan Eunhyuk turun layaknya tuan putri.
"so sweet." Cibir Eunhyuk walaupun tidak menampik dia juga merasa tersanjung atas tindakan Donghae itu.
Donghae menggenggam kedua telapak tangan Eunhyuk dengan erat lalu mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk untuk mengecup dahinya. Sedangkan Eunhyuk memejamkan matanya.
"aku mencintaimu," Ucap Donghae.
Eunhyuk membuka matanya dan tersenyum manis. "aku juga mencintaimu." Balasnya.
Donghae baru akan mencium Eunhyuk lagi, tapi suara klakson mobil dari ujung jalan menghalangkan niatnya. Dia bisa melihat sebuah mobil Jazz hitam berhenti tepat dibelakang mobilnya.
Kangin dan Teukie keluar dari dalam mobil tersebut. "Hyukie! masuk kedalam!" Perintah Kangin.
"tapi Appa
"masuk Kim Eunhyuk!" Perintahnya kali ini lebih keras.
Donghae tersenyum pengertian kearah Eunhyuk, bermaksud untuk menyuruhnya masuk kedalam.
Dengan berat hati, dia mengangguk dan berjalan masuk kedalam, diikuti Teukie dari belakangnya. Meninggalkan Kangin dan Donghae yang masih berdiri didekat mobil mereka masing-masing.
"jauhi Eunhyuk." Donghae menoleh kearah Kangin setelah namja yang berstatus ayah kekasihnya itu berujar demikian.
"maksud Adjusshi?"
"kubilang jauhi Eunhyuk. Jangan sekali lagi kau muncul dihadapanku. Eunhyuk sudah milik Siwon. Kau dengar?" Kangin berjalan masuk kedalam rumahnya tanpa melihat Donghae yang mengepalkan kedua lengannya, begitu juga mata coklat lembutnya berubah menjadi merah.

"kau mau kemana Hae?" Tanya Hankyung yang sedang duduk diruang tamu keluarganya saat melihat anak bungsunya bersiap keluar rumah.
Donghae berhenti berjalan dan menoleh. "aku mau kerumah Hyukie, Appa." Jawabnya.
Hankyung menganggukan kepalanya. "yasudah, hati-hati."
Disinilah Donghae sekarang. Dia masih memandang rumah Eunhyuk dari kejauhan. Dia bisa melihat sebuah siluet seseorang yang berdiri di bawah balkon kamar Eunhyuk.
"sedang apa kau disini, Kim Kibum?" Seseorang yang ternyata Kibum itu membalikan badannya setelah mendengar ucapan Donghae.
Kibum tetap dengan wajah dinginnya memandang kearah Donghae lalu menjawab. "bukan urusanmu." Jawabnya.
"apapun yang berhubungan dengan Hyukie sudah pasti juga berurusan denganku." Ucap Donghae.
Kibum tersenyum sinis mendengar ucapan Donghae barusan. "kau akan terkejut setelah melihatnya." Ucapnya sambil berlalu.
Donghae menyerengitkan dahinya saat mendengarkan ucapan Kibum barusan. Dia segera memanjam pohon yang berada tepat disamping kamar Eunhyuk. Gerakannya membuka jendela kamar Eunhyuk terhenti saat dia melihat lebih tepatnya seseorang yang sudah memeluk Eunhyuk terlebih dahulu.
"selamat datang Lee Donghae! sepertinya kau terlambat untuk hari ini." Ucap orang tersebut.
"brengsek kau Choi Siwon! apa maumu hah?" Donghae semakin mengepalkan lengannya saat dengan santainya Siwon(namja yang sudah memeluk Eunhyuk) membelai da mengelus rambut Eunhyuk.
"aku hanya ingin Eunhyuk menjadi permaisuriku."
"dia manusia kau tau!"
Siwon mengangguk pelan dengan masih mengelus rambut Eunhyuk perlahan. "cukup mengalirkan darahku ke tubuhnya dia akan berubah menjadi ras kita dan aku akan menjadikannya permaisuriku." Ucapnya.
"kau!" Desisnya.
Eunhyuk bergumam pelan dan semakin mengeratkan pelukannya kepada pinggang Siwon(yang baginya adalah Donghae).
"kau lihat? Dia memilihku." Ucap Siwon.
Donghae memilih diam daripada berdebat dengan pangeran vampire itu. Dia tetap berada disana sampai pagi menjelang.

Hari ini Eunhyuk berangkat sekolah diantar oleh Kangin. Mungkin karena kejadian kemarin sore Kangin begitu protektif pada Eunhyuk.
Honda Jazz hitam Kangin berhenti diseberang gerbang kampus Eunhyuk.
Eunhyuk membuka sitbeltnya lalu membuka pintu, tapi gerakannya terhenti saat Kangin berujar. "jangan sekali-kali dekat dengan namja itu lagi, Hyukie."
"memangnya kenapa Appa? Donghae orang yang baik." Ucap Eunhyuk.
Kangin memandang Eunhyuk dengan tajam. "turuti ucapanku." Eunhyuk menghela nafas dan menganggukan kepalanya dengan terpaksa.
"aku berangkat appa." Pamitnya sambil keluar dari dalam mobil tersebut.
Eunhyuk melambaikan tangannya ketika mobil Kangin mulai berjalan dan meninggalkan nya. Baru saja dia akan menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil Hyundai Equus hitam melaju cepat kearahnya.
Eunhyuk mematung ditempat. Dia tidak bisa menggerakan kakinya sama sekali.
"HYUKIE!"
BRAK!
.To Be Continue.

[ After Edited FF ] ~My Boyfriend is A Vampire~ Cerita 2 Chapter 4

A Super Junior Fanfiction
~My Boyfriend Is A Vampire~
Author: Thania Lee 
Pair : Haehyuk and Other Couple
Warning : Genderswitch, Typo, Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
.
Posted by @Hyukiwife_08
NB : FF INI min ambil dari fanfiction.net. seluruh cast, author, jalur cerita tidak di ganti sama sekali. jadi NO BASH .  I JUST POSTED
.
Previous Chapter.
Siwon membukakan pintu mobil Bugatti Veyron Hitamnya untuk Eunhyuk. Setelah itu dia berjalan kearah kemudi dan menyalakan mobilnya menuju ELF University dengan kecepatan sedang.
Dari seberang semak-semak yang tumbuh didepan rumah tersebut. Seseorang memperhatikan mobil Siwon yang bergerak menjauh. "dia hanya milikku, tidak boleh ada yang memilikinya selain aku." Ucapnya penuh akan amarah, bahkan bolamatanya yang tadinya berwarna kecoklatan kini berubah menjadi warna merah darah.
.
.
Donghae berjalan dengan langkah cepat dilorong kampus menuju kelasnya. Tidak diperdulikannya orang-orang yang mengumpatnya karena ditabrak olehnya.
Brak…
Semua orang yang berada dikelas seni itu menoleh ke sumber suara. Tidak terkecuali Eunhyuk dan Siwon yang sedang berbincang didalam sana. Mata Donghae berkilat penuh kemarahan saat melihat tangan Siwon yang dengan indahnya bertengger dibahu Eunhyuk.
Donghae menyentak lengan Siwon saat dirinya sudah berada didekat mereka dan menarik lengan kurus Eunhyuk untuk berdiri lalu membawanya keluar dari kelas.
Namja vampire itu menarik lengan Eunhyuk dikoridor kampus, tanpa mengindahkan teriakan Sungmin dan saudaranya yang lain memanggil namanya.
"Hae, sakit." Rintih Eunhyuk.
Jelas lah, tenaga sekecil apapun yang dikeluarkan Donghae pasti beda banget sama tenaga manusia.
Donghae tidak mengindahkan ucapan Eunhyuk, dia terus menarik lengan Eunhyuk berjalan kearah belakang kampus. Taman yang terhubung langsung ke hutan pinus belakang kampus.
Setelah dirasa jauh dari khalayak ramai (?), Donghae melepaskan cengkraman tangannya pada pergelangan tangan Eunhyuk dan membuat yeoja itu mengelus tangan kanannya yang memerah. "apa pembelaanmu?" Eunhyuk mendongak setelah mendengar ucapan tersebut.
Dia bisa melihat mata tajam Donghae yang menatapnya, tapi dia juga tatapan kecewa didalamnya. "Hae, maaf aku—
"katakan kalau kau bosan denganku, sebelum aku terlalu jatuh dalam pesonamu." Ucapnya memotong perkataan Eunhyuk.
Eunhyuk melebarkan matanya setelah mendengar ucapan Donghae barusan. "tidak, aku tidak bosan denganmu Hae, hanya saja tadi… aku merasa…" Ucapnya tidak jelas sambil menundukan wajahnya.
Donghae berjalan mendekat dan mengelus pipi Eunhyuk dengan lembut. "kau merasa apa?" Tanyanya.
Eunhyuk mendongak kembali dan langsung menatap mata milik Donghae. "aku menunggumu tadi, lalu Siwon sudah berada didepan rumahku dan setelah itu, aku tidak tau apa yang terjadi dan aku baru tersadar saat kami sudah sampai di kampus." Jelasnya.
Donghae memandangi mata Eunhyuk. Berusaha mencari kebohongan di mata bening tersebut. Namun, yang ditemukan hanyalah pandangan kejujuran yang didapatnya.
"aku percaya padamu," Ucap Donghae akhirnya membuat Eunhyuk tersenyum lega. Dia segera memeluk Donghae dengan erat. "gomawo, kau mau percaya padaku." Ucap Eunhyuk.
Donghae tersenyum dan mengusap punggung belakang Eunhyuk dengan lembut. "aku selalu percaya padamu. Jangan ulangi lagi, ne?" Donghae bisa merasakan Eunhyuk menganggukan kepalanya.
Donghae yang pertama kali melepaskan pelukan lalu memandang Eunhyuk yang sedang tersenyum kearahnya. "ayo kita kembali," Eunhyuk kembali menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Donghae yang menariknya kembali masuk kedalam area kampus.
Eunhyuk ikutan menghentikan langkahnya saat Donghae berhenti melangkah. Dia mengikuti arah pandangan Donghae yang mengarah pada suatu objek. Lebih tepatnya kepada seorang yeoja yang sedang berjalan kearah mereka.
"Hae? Ada apa?" Tanya Eunhyuk sambil mengguncangkan lengan Donghae yang menggenggam tangannya.
Eunhyuk menoleh kedepan, kearah yeoja (yang sedang diperhatikan Donghae) berjalan dan berhenti tepat didepan mereka. Eunhyuk bisa merasakan genggaman tangan Donghae padanya menguat.
"lama tak bertemu, Lee Donghae!" Ucap yeoja itu sambil tersenyum.
Cantik. Eunhyuk mengakui bahwa yeoja yang ada dihadapannya itu memang cantik. Namun, senyumnya itu. Entahlah, Eunhyuk merasakan banyak makna dibaliknya.
"apa yang kau lakukan disini, Kim Kibum?" Donghae bertanya sambil mendesis.
Kibum tertawa pelan mendengar desisan dan juga sikap protektif Donghae yang mengeratkan genggaman tangannya pada Eunhyuk. "hanya untuk menyingkirkan orang-orang yang menganggu pangeranku," Ucapnya tajam.
"cih, urusi saja pangeranmu yang selalu mengganggu hubungan orang lain. Aku kasian padamu, kau yang selalu ada disampingnya tapi dia tidak melirikmu sama sekali."
Kibum mengepalkan tangannya dan memandang Donghae dengan tatapan tajam mendengar ucapan yang keluar dari mulut namja itu.
"kau!" Desisnya.
"Kibummie? Kau kah itu?" Sebuah suara yang sangat Kibum kenali membuatnya mengalihkan pandangan kesumber suara. Begitu juga dengan Eunhyuk dan Donghae.
Siwon. Ya, yang menganggil Kibum itu Siwon. Namja itu berjalan kearah mereka bertiga dan berhenti disamping Kibum, namun sebelumnya tersenyum kearah Eunhyuk.
Siwon memandang Kibum. "apa yang kau lakukan disini, Bummie?" Tanyanya lagi.
"tidak, aku hanya merasa bosan disana. Makanya aku menyusulmu kemari, sepertinya disini menyenangkan." Jawabnya.
Donghae menarik Eunhyuk untuk menjauh dari Sibum yang masih berbincang. Dia kembali melangkahkan kakinya ke bagian belakang sekolah yang berhubungan dengan hutan pinus.
"Hae, kita mau kemana? Bukannya kau mengajakku kembali ke kelas?" Donghae menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Eunhyuk.
"tidak. Aku sudah tidak bersemangat untuk belajar lagi setelah melihat mereka berdua." Ucapnya.
Eunhyuk menyerengitkan dahinya mendengar ucapan Donghae. "memangnya ada apa dengan mereka? Kau mengenal yeoja yang bersama Siwon tadi?" Tanyanya.
Donghae tidak menjawab pertanyaan Eunhyuk, dia melingkarkan lengannya di pinggang Eunhyuk. "kalungkan lenganmu." Perintahnya.
Dengan bingung dan dahi berkerut, Eunhyuk pun mengalungkan lengannya keleher Donghae. Sedetik kemudian dia terpekik kaget saat tiba-tiba Donghae menggendongnya dengan bridal style.
Tepukan keras dipundaknya didapat Donghae dari Eunhyuk. "jangan mengangetkanku seperti itu." Ucapnya.
Donghae hanya terkekeh mendapatkan respon seperti itu dari Eunhyuk. "pegangan yang kuat. Aku akan membawamu kesuatu tempat."
"memangnya mau ke—AAAAA!" Ucapan Eunhyuk terpotong saat Donghae berlari dengan cepat melewati pohon pinus tinggi dengan lihai.
Saking cepatnya Donghae berlari, Eunhyuk hanya bisa melihat bayangan dari balik leher Donghae.
Tak lama kemudian, Donghae berhenti tepat diatas bukit. Dia segera menurunkan Eunhyuk dari gendongannya.
Baru saja Eunhyuk ingin mengomel pada Donghae, tapi semua omelannya kembali tertelan tenggorokannya saat melihat pemandangan indah dihadapannya.
Dihadapannya, padang rumput dan hamparan bunga tersusun dengan apik. Juga bagian taman belakang kampus dan sedikit bangunan Elf University terlihat dari sana.
"woaaah! Ini sangat indah Hae," Decaknya kagum.
Donghae tersenyum tipis mendengar ucapan Eunhyuk. Dia memilih mendudukan tubuhnya diatas rumput kemudian merebahkan dirinya disana. "Hyukie," Panggilnya.
"hm?"
"berjanjilah padaku untuk menjaga jarak dengan Siwon."
Eunhyuk menengok kearah Donghae dan mendudukan dirinya disamping namjachingu-nya itu. "memangnya ada apa? dia cukup baik, apa kau pernah bertemu dengan dia sebelumnya?" Tanya Eunhyuk.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan langsung menatap mata bening milik Eunhyuk. "tidak ada apa-apa, aku hanya ingin yang terbaik untukmu." Ucapnya.
"dan yeoja yang bersama Siwon tadi?"
Donghae memutar kedua bola matanya. "sudah jangan bahas mereka lagi. Disini hanya ada kita berdua Hyukie, dan aku ingin bermesraan denganmu." Ucap Donghae sambil menarik Eunhyuk agar ikut berbaring disampingnya.
"kau ini kenapa sih, Hae?"
Donghae memiringkan tubuhnya dan menaruh lengan kanannya dipinggang Eunhyuk(karena tangan kirinya menjadi bantal untuk Eunhyuk) lalu mengecup pipinya sekilas. "tidak ada, aku hanya ingin melindungimu." Ucapnya.
"melindungiku? Memangnya aku kenapa?"
Donghae menatap kembali mata Eunhyuk yang memandangnya ingin tau. "karena aku mencintaimu Hyukie," Ucapnya lembut.
Eunhyuk menahan nafasnya saat mendengar suara lembut milik Donghae yang masuk kedalam indra pendengarannya. Walaupun bukan pertama kalinya dia mendengar Donghae mengucapkan kata cinta padanya, tetap saja reaksinya sama seperti sekarang ini.
"aku juga, aku mencintaimu." Balasnya.
Donghae tersenyum lembut dan mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk. Seakan mengerti apa yang akan dilakukan namjachingu-nya itu, Eunhyuk pun menutup matanya.
Sedetik kemudian dua bibir itupun bertemu. Eunhyuk bisa merasakan sensasi dingin dan lembut dari bibir Donghae.
Mereka saling mengecup dan melumat bibir lawannya. Entah karena terlalu larut dalam ciuman maut(?) Donghae, Eunhyuk tidak menyadari bahwa namja itu sudah berada diatasnya.
Donghae melepaskan tautan bibir mereka saat dirasa nafas Eunhyuk mulai tersedat. Dia menumpu pada kedua sikunya disisi kepala Eunhyuk.
"Hae."
"hm?"
"menjauh sedikit," Pintanya sambil mendorong dada bidang Donghae. Bermaksud untuk menyuruhnya menjauh, namun Donghae tidak bergerak sedikitpun malahan kembali mempertipis jarak diantara keduanya.
CHU
Kembali bibir Donghae mendarat dibibir kissable milik Eunhyuk yang hanya pasrah dan menerima. Melumat, menghisap dan mengigit kecil bibir bawahnya.
Eunhyuk menepuk pundak Donghae, menyuruh agar namja itu menjauh dan dia sudah hampir kehabisan nafas.
Dengan enggan, Donghae melepaskan tautan bibir mereka. Bukannya menjauh, dia malah kembali mendekatkan wajahnya keceruk leher Eunhyuk yang tersaji dihadapannya. Menghirup aroma strawberry yang menguar dari sana.
"Hae~" Desahnya tertahan.
"aku suka wangimu Hyukie," Ucapnya dan sesekali mengecup leher jenjang itu.
Donghae membuka matanya yang sedari tadi terpejam dan menjauhkan badannya dari Eunhyuk, lalu memposisikan dirinya duduk disebelahnya. Dia tersenyum melihat wajah Eunhyuk yang memerah.
Eunhyuk bangun dari acara berbaringnya(?) kemudian langsung meninju lengan Donghae. "ish, kau selalu saja seperti itu." Decaknya.
"tapi kau suka kan?" Wajah Eunhyuk semakin memerah mendengar godaan yang dilontarkan oleh Donghae.
Donghae terkekeh pelan melihat wajah Eunhyuk. "kau manis sekali Hyukie," Gumamnya.

Donghae bersandar pada sebuah pohon besar yang ada diatas bukit tadi. Dia menaruh kepalanya diatas kepala Eunhyuk sudah tertidur dengan merebahkan kepalanya ke bahu Donghae, tak lupa kedua lengannya yang mengapit lengan kanan Donghae.
Sejak memutuskan tidak mengikuti kelas hari ini. Mereka—lebih tepatnya Donghae yang memaksa—agar mereka tetap disini hingga kelas selesai.
Donghae membuka kedua matanya yang sedari tadi terpejam. Matanya berkilat tajam saat melihat sosok Siwon berjalan kearahnya dan berhenti tepat berada dihadapannya. "ada urusan apa kau kesini?" Tanyanya tajam.
Siwon menyeringai tipis mendengar ucapan Donghae. "aku tidak ada urusan denganmu, tapi dengannya." Ucap Siwon sambil menunjuk Eunhyuk.
Donghae mengepalkan kedua lengannya dan menatap Siwon dengan matanya yang sudah berubah warna menjadi semerah darah. Siwon tertawa pelan melihat sikap Donghae barusan. "hei hei, calm down boy." Ujarnya.
"menjauh darinya."
"apa hakmu menyuruhku menjauhinya? Heh?" Tantang Siwon.
"dia yeojachingu-ku. Choi Siwon!" Desisnya.
"hei, seharusnya kau memanggilku Pangeran Siwon! Dimana hormatmu pada calon raja di negeri Vladcula." Ucap Siwon.
Donghae mendecih mendengar ucapan Siwon. "disini dunia manusia, bukan dinegeri vampire perlu kau tau." Ujarnya. Dia menoleh kearah Eunhyuk yang sepertinya terganggu dengan percakapannya dengan Siwon.
Eunhyuk mengerjapkan matanya beberapa kali dan menganggkat kepalanya dari bahu Donghae. "Hae? Kau sedang berbicara dengan siapa?" Tanyanya sambil melihat kedepan. Namun, dia tidak menemukan siapapun disana.
Donghae mengelus rambut Eunhyuk sambil tersenyum. "tidak, aku tidak berbicara pada siapapun. Ini sudah sore, ayo pulang." Eunhyuk mengangguk dan berdiri setelah ditarik oleh Donghae.
Kali ini mereka kembali ke kampus dengan berjalan santai. Tidak menggunakan kekuatan Donghae. Biar kelihatan romantic. Kata Donghae.
.

Mobil Lamborghini Gallardo berwarna putih milik Donghae berhenti tepat didepan rumah Eunhyuk. Dia mengedarkan pandangannya kearah rumah Eunhyuk yang sepertinya sepi penghuni.
"orangtuamu kemana Hyukie?" Tanyanya.
Eunhyuk ikut melongokkan kepalanya kearah rumahnya. Kemudian dia menaikan kedua bahunya tanda tidak tahu. "mungkin pergi." Jawab Eunhyuk.
Donghae mengangguk dan turun dari mobil dan berjalan kearah penumpang(tepat Eunhyuk duduk) lalu membukakan pintu tersebut dan mempersilahkan Eunhyuk turun layaknya tuan putri.
"so sweet." Cibir Eunhyuk walaupun tidak menampik dia juga merasa tersanjung atas tindakan Donghae itu.
Donghae menggenggam kedua telapak tangan Eunhyuk dengan erat lalu mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk untuk mengecup dahinya. Sedangkan Eunhyuk memejamkan matanya.
"aku mencintaimu," Ucap Donghae.
Eunhyuk membuka matanya dan tersenyum manis. "aku juga mencintaimu." Balasnya.
Donghae baru akan mencium Eunhyuk lagi, tapi suara klakson mobil dari ujung jalan menghalangkan niatnya. Dia bisa melihat sebuah mobil Jazz hitam berhenti tepat dibelakang mobilnya.
Kangin dan Teukie keluar dari dalam mobil tersebut. "Hyukie! masuk kedalam!" Perintah Kangin.
"tapi Appa
"masuk Kim Eunhyuk!" Perintahnya kali ini lebih keras.
Donghae tersenyum pengertian kearah Eunhyuk, bermaksud untuk menyuruhnya masuk kedalam.
Dengan berat hati, dia mengangguk dan berjalan masuk kedalam, diikuti Teukie dari belakangnya. Meninggalkan Kangin dan Donghae yang masih berdiri didekat mobil mereka masing-masing.
"jauhi Eunhyuk." Donghae menoleh kearah Kangin setelah namja yang berstatus ayah kekasihnya itu berujar demikian.
"maksud Adjusshi?"
"kubilang jauhi Eunhyuk. Jangan sekali lagi kau muncul dihadapanku. Eunhyuk sudah milik Siwon. Kau dengar?" Kangin berjalan masuk kedalam rumahnya tanpa melihat Donghae yang mengepalkan kedua lengannya, begitu juga mata coklat lembutnya berubah menjadi merah.

"kau mau kemana Hae?" Tanya Hankyung yang sedang duduk diruang tamu keluarganya saat melihat anak bungsunya bersiap keluar rumah.
Donghae berhenti berjalan dan menoleh. "aku mau kerumah Hyukie, Appa." Jawabnya.
Hankyung menganggukan kepalanya. "yasudah, hati-hati."
Disinilah Donghae sekarang. Dia masih memandang rumah Eunhyuk dari kejauhan. Dia bisa melihat sebuah siluet seseorang yang berdiri di bawah balkon kamar Eunhyuk.
"sedang apa kau disini, Kim Kibum?" Seseorang yang ternyata Kibum itu membalikan badannya setelah mendengar ucapan Donghae.
Kibum tetap dengan wajah dinginnya memandang kearah Donghae lalu menjawab. "bukan urusanmu." Jawabnya.
"apapun yang berhubungan dengan Hyukie sudah pasti juga berurusan denganku." Ucap Donghae.
Kibum tersenyum sinis mendengar ucapan Donghae barusan. "kau akan terkejut setelah melihatnya." Ucapnya sambil berlalu.
Donghae menyerengitkan dahinya saat mendengarkan ucapan Kibum barusan. Dia segera memanjam pohon yang berada tepat disamping kamar Eunhyuk. Gerakannya membuka jendela kamar Eunhyuk terhenti saat dia melihat lebih tepatnya seseorang yang sudah memeluk Eunhyuk terlebih dahulu.
"selamat datang Lee Donghae! sepertinya kau terlambat untuk hari ini." Ucap orang tersebut.
"brengsek kau Choi Siwon! apa maumu hah?" Donghae semakin mengepalkan lengannya saat dengan santainya Siwon(namja yang sudah memeluk Eunhyuk) membelai da mengelus rambut Eunhyuk.
"aku hanya ingin Eunhyuk menjadi permaisuriku."
"dia manusia kau tau!"
Siwon mengangguk pelan dengan masih mengelus rambut Eunhyuk perlahan. "cukup mengalirkan darahku ke tubuhnya dia akan berubah menjadi ras kita dan aku akan menjadikannya permaisuriku." Ucapnya.
"kau!" Desisnya.
Eunhyuk bergumam pelan dan semakin mengeratkan pelukannya kepada pinggang Siwon(yang baginya adalah Donghae).
"kau lihat? Dia memilihku." Ucap Siwon.
Donghae memilih diam daripada berdebat dengan pangeran vampire itu. Dia tetap berada disana sampai pagi menjelang.

Hari ini Eunhyuk berangkat sekolah diantar oleh Kangin. Mungkin karena kejadian kemarin sore Kangin begitu protektif pada Eunhyuk.
Honda Jazz hitam Kangin berhenti diseberang gerbang kampus Eunhyuk.
Eunhyuk membuka sitbeltnya lalu membuka pintu, tapi gerakannya terhenti saat Kangin berujar. "jangan sekali-kali dekat dengan namja itu lagi, Hyukie."
"memangnya kenapa Appa? Donghae orang yang baik." Ucap Eunhyuk.
Kangin memandang Eunhyuk dengan tajam. "turuti ucapanku." Eunhyuk menghela nafas dan menganggukan kepalanya dengan terpaksa.
"aku berangkat appa." Pamitnya sambil keluar dari dalam mobil tersebut.
Eunhyuk melambaikan tangannya ketika mobil Kangin mulai berjalan dan meninggalkan nya. Baru saja dia akan menyebrang, tiba-tiba sebuah mobil Hyundai Equus hitam melaju cepat kearahnya.
Eunhyuk mematung ditempat. Dia tidak bisa menggerakan kakinya sama sekali.
"HYUKIE!"
BRAK!
.To Be Continue.

[ After Edited FF ] ~My Boyfriend is A Vampire~ Cerita 2 Chapter 3

A Super Junior Fanfiction
~My Boyfriend Is A Vampire~
Author: Thania Lee
Pair : Haehyuk and Other Couple
Warning : Genderswitch, Typo, Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
.
Posted by @Hyukiwife_08

NB : FF ini min ambil dari fanfiction.net . seluruh cast, author atau jalan cerita tidak di ganti sama sekali. jadi NO BASH . I just Posted
.
.
Eunhyuk sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Dia sedang mematung dirinya dicermin, memperhatikan penampilannya kali ini. Perfect. Gumamnya dalam hati.
Dia mengenakan dress berlengan panjang berwarna biru sebatas paha. Tidak ketat, namun cukup memperlihatkan bentuk tubuh dan kaki jenjangnya.
Setelah merasa cukup dengan penampilannya, dia mengambil tas kulitnya dan keluar dari kamarnya lalu turun kelantai satu.
Setelah memastikan pintu rumahnya terkunci dengan aman, dia berjalan kearah halaman kecil rumahnya untuk menunggu Donghae datang menjemputnya.
Dia memandang rumah yang ada disamping rumahnya. Didepan rumah tersebut terdapat sebuah mobil box besar serta beberapa orang yang menurunkan barang dari mobil tersebut dan memasukannya kedalam rumah.
Eunhyuk bisa menyimpulkan bahwa tetangganya itu baru saja pindahan.
Seorang namja yang masih terlihat muda keluar dari dalam dan tersenyum kearah Eunhyuk. Eunhyukpun membalas senyuman itu.
"kau tinggal disebelah?" Tanya namja itu sambil berjalan menghampiri Eunhyuk.
Eunhyuk menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "iya, aku juga baru pindah kesini." Ucapnya.
Namja tampan itu mengulurkan tangannya kearah Eunhyuk. "Choi Siwon, namamu?" Ucap namja yang bernama Siwon itu.
Eunhyuk membalas uluran tangan Siwon. "aku Lee Hyukjae, tapi kau bisa memanggilku Eunhyuk." Jawabnya.
Siwon tersenyum dan memperlihatkan dimple smile-nya yang khas. Senyuman yang membuat Eunhyuk sedikit terpesona dengan senyuman yang dilontarkan namja dihadapannya itu.
Dari ujung jalan. Sebuah mobil Lamborghini Gallardo putih muncul. Didalam mobil tersebut, Donghae memandang tidak suka kearah Eunhyuk yang sedang berbincang dengan seorang namja.
Donghae menghentikan mobil tersebut didepan rumah Eunhyuk. Yang membuat Sihyuk menghentikan pembicaraan mereka dan menoleh kearah Donghae yang baru turun dari bagian kemudi.
"Hae." Gumam Eunhyuk.
Donghae yang tadinya memasang wajah tajam kearah Siwon kembali memasang senyum kearah Eunhyuk.
Cup.
Dia mengecup bibir Eunhyuk tepat dihadapan Siwon. Eunhyuk sempat terkejut dengan tindakan Donghae barusan. Jelas saja, dia menciumnya dihadapan orang lain.
Setelah Donghae melepaskan ciumannya pada bibir Eunhyuk, dia segera menarik lengan Eunhyuk untuk menjauh dari Siwon menuju ke mobilnya.
Mata tajam Siwon terus memperhatikan mobil Lamborghini tersebut hingga menghilang dari pandangannya. "she's mine," Ucap Siwon sambil menyeringai.
.
.
Eunhyuk menekuk wajahnya dan membuang pandangannya kearah jendela. Dia tidak marah pada Donghae, dia hanya kesal (apa bedanya sih XD) karena tadi Donghae seenaknya menciumnya dihadapan tetangga barunya itu.
Donghae melirik Eunhyuk yang masih menekuk wajahnya. Dia tersenyum melihat wajah cemberut Eunhyuk yang manis menurutnya.
"ada apa Hyukie? kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?" Tanyanya.
Eunhyuk melirik sebentar kearah Donghae, tapi dia langsung membuang pandangannya kembali kearah luar.
Donghae menepikan mobilnya dipinggir jalan dan memperhatikan Eunhyuk. Eunhyuk menoleh dan melayangkan tatapan mengapa-kau-berhenti?.
"kau marah?" Tanya Donghae.
Eunhyuk menyerengitkan dahinya saat mendengar pertanyaan Donghae. Dia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"lalu, kenapa kau mendiamkanku seperti tadi?" Tanyanya lagi.
"kenapa kau menciumku didepan Siwon? Itu memalukan Hae," Jawabnya sambil kembali membuang pandangannya kearah lain.
"kau malu berciuman denganku?" Eunhyuk langsung menoleh saat mendengar pertanyaan Donghae yang sedikit nada terluka didalamnya.
Dia langsung mendekat kearah Donghae dan memeluknya dari samping. "bukannya begitu Hae," Ucap Eunhyuk.
Donghae melirik sedikit kearah Eunhyuk. "lalu?" Tanyanya super pendek. Sebenarnya dia menahan iman(?)nya untuk tidak mencium Eunhyuk karena yeoja itu memasang wajah imutnya.
"aku malu saat kau menciumku dihadapan orang-orang. Aku juga tak mau dibilang yeoja gampangan yang mau dicium dimanapun." Ucapnya.
Donghae menahan senyum dibibirnya saat Eunhyuk berujar demikian.
"Hae, kau marah padaku?" Tanya Eunhyuk sambil memandang Donghae dengan jurus puppy-eyes(atau monkey eyes-nya) andalannya itu.
Sedangkan Donghae kembali memasang wajah datar saat Eunhyuk memandangnya. "aku kecewa padamu." Ucapnya.
"apa yang harus aku lakukan agar kau tidak kecewa dan marah lagi padaku?" Pertanyaan Eunhyuk membuat Donghae menyeringai. Oh ternyata Eunhyuk membangunkan sisi pervert namja vampire nan tampan ini. "cium aku," Titahnya.
Eunhyuk menjauhkan badannya dari Donghae dan menatap namja vampire itu dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
"tidak mau? Yasudah—
"iya, aku mau!" Pekik Eunhyuk.
Donghae tersenyum setelah mendengar pekikan Eunhyuk. Dia segera mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk dan memejamkan matanya.
Eunhyuk meneguk ludahnya dengan gugup, perlahan namun pasti, dia mendekatkan wajahnya kearah Donghae sambil menutup matanya perlahan-lahan.
Donghae membuka kedua matanya saat Eunhyuk menutup mata. Dia tersenyum saat melihat wajah Eunhyuk yang merona tersebut. Dengan segera dia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan memposisikan ponsel tersebut berada disampingnya. Hingga saat mereka berciuman nanti, dia mengambil gambar itu dengan posisi yang baik.
Cup…
Tepat saat bibir Eunhyuk mendarat diatas bibir Donghae. namja itu langsung menekan tombol untuk mengambil gambar.
Donghae langsung memasukan ponselnya kedalam saku celananya kembali—takut ketahuan oleh Eunhyuk. Setelah itu, dia mengarahkan tangan kanannya untuk menekan tengkuk Eunhyuk agar yeojya itu tidak melepaskan ciuman tersebut.
Eunhyuk hanya pasrah saat namja vampire itu mulai mendominasi ciuman tersebut. Badannya sedikit terdorong kebelakang saat Donghae menekan tubuhnya kebelakang, hingga dia bersandar pada jendela mobil tersebut.
Dia semakin mencengkram erat kemeja Donghae saat namja itu semakin mengeksploitasi bibirnya.
Donghae mulai melepaskan ciuman tersebut saat dirasa nafas Eunhyuk mulai memendek. Bukannya menjauhkan badannya, dia kembali mendekatkan wajahnya pada leher Eunhyuk dan mengecupnya sekilas.
Tindakan Donghae barusan membuat Eunhyuk mendesah. "Hae… ah."
Tangan Donghae bergerak aktif menyusuri tubuh Eunhyuk. Sadar akan apa yang terjadi selanjutnya, Eunhyuk mendorong bahu Donghae menjauh.
"apa yang kau lakukan?" Tanya Eunhyuk setelah Donghae menjauh dari tubuhnya. Nafasnya terengah-engah karena kegiatan tadi.
"menciummu tentu saja." Jawabnya.
Eunhyuk berdecak sebal mendengar jawaban tersebut. Lalu matanya tak sengaja menoleh kearah belakang Donghae. Dia bisa melihat siluet seorang namja yang sedang memperhatikan mereka.
"ada apa Hyukie?" Tanya Donghae.
Eunhyuk menoleh kembali kearah Donghae lalu menggelengkan kepalanya. "tidak, aku seperti melihat seseorang disana." Tunjuknya.
Donghae segera menoleh kebelakang. Namun, disana tidak ada siapapun kecuali mobil mereka.
"mungkin aku salah lihat." Ucap Eunhyuk. Dia melirik kearah arloji yang bertengger manis dilengan kirinya. "astaga! Hae, 10 menit lagi kelas dimulai! Cepat jalankan mobilmu." Pekiknya.
Donghae menganggukan kepalanya dan menggas Lamborghini Gallardo Putih tersebut dengan kecepatan diatas rata-rata. Eunhyuk terpekik dibuatnya.
.
.
Kyumin dan Yewook sedang duduk santai di café yang berada dikampus tersebut. Sejak tadi, mereka menunggu Donghae dan Eunhyuk, tapi hingga bel 5 menit lagi berbunyi kedua orang itu tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
"dimana ikan itu?" Tanya Kyuhyun pada semuanya.
Yesung yang duduk dihadapan Kyuhyun menjawab. "bukannya dia sudah berangkat untuk menjemput Eunhyuk pagi-pagi sekali. Tapi kenapa mereka belum juga sampai." Ucapnya.
Kyuhyun menganggukan kepalanya. Dia sedikit kaget saat Sungmin yang duduk disampingnya menggenggam tangannya dengan erat. "Minnie, ada apa?" Tanyanya.
"Siwon." Satu nama yang diucapkan Sungmin membuat ketiga orang yang ada disana melotot.
"apa yang dia lakukan disini? Hah?" Desisnya.
Tak lama kemudian, seorang namja tinggi bertubuh atletis menghentikan langkahnya didepan meja kelompok tersebut. "hai Sungmin, lama tidak bertemu." Ucapnya sambil tersenyum lebar, yang memperlihatkan dimple smile miliknya.
Kyuhyun yang duduk disamping Sungmin langsung merangkul yeojyachingu-nya itu dengan protektif.
Siwon menyeringai melihat sikap Kyuhyun. "tenanglah Cho, aku tidak akan menganggu yeojyachingu-mu lagi. Dan sekarang, aku akan merebut Eunhyuk dari adikmu itu Lee Sungmin." Ucapnya sambil menunjuk Sungmin.
"jangan macam-macam Choi Siwon!" Desis Sungmin.
Siwon hanya tersenyum menanggapi desisan Sungmin. "aku tidak macam-macam Minnie, aku hanya ingin Eunhyuk lalu membawa yeojya itu kesinggasanaku di negeri vampire dan menjadikannya permaisuriku."
"jangan gila, dia itu manusia Siwon." Tambah Yesung.
Siwon menoleh kearah Yesung. "cukup mengaliri darahku kedalam tubuhnya lalu dia akan jadi soulmate -ku selamanya." Ucapnya.
"sudah, berhenti berargumen dengannya Yesung, perbincangan ini tidak akan pernah ada habisnya jika berbicara dengannya." Ucap Sungmin sambil berdiri.
Kyuhyun dan Yewook segera bangkit dari duduknya dan berjalan mengejar Sungmin yang terlebih dahulu berjalan didepan mereka.
.
.
Eunhyuk berhenti terlebih dahulu didepan kelasnya. Dia menghirup nafas banyak-banyak karena diajak berlari oleh Donghae dari parkiran kampus karena takut mereka terlambat.
Donghae menarik lengan Eunhyuk untuk segera masuk kedalam kelas. Tapi, langkahnya Donghae terhenti saat melihat siluet namja yang sangat dihindarinya. "Siwon." Desisnya.
Eunhyuk mendongak dan matanya langsung berpapasan langsung pada mata Siwon yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum.
"apa yang kalian berdua lakukan disana? Cepat segera duduk ditempat kalian." Ucapan Mr. Lim yang berasal dari arah pintu membuat Haehyuk segera berjalan kearah kursi mereka masing-masing.
Donghae yang berjalan terlebih dahulu duduk dikursi Eunhyuk, alasannya? Karena jika dia membiarkan Eunhyuk duduk dikursinya, Siwon yang tepat duduk dibelakangnya dengan mudah berinterksi dengan kekasihnya itu.
"Hae, itukan kursiku." Ucapnya.
"kau duduk ditempatku saja oke?" Eunhyuk menganggukan kepalanya dan segera duduk dibangku Donghae tepat dibelakang Sungmin.
Siwon menyeringai dari tempatnya. Dia memajukan tubuhnya untuk mendekat kearah punggung Donghae. "khawatir jika kekasihmu itu terpesona denganku, eoh? Lee Donghae?" Tanya Siwon.
Donghae mengepalkan kedua tangannya. "menjauh darinya." Desis Donghae.
Siwon kembali menyeringai saat mendengar desisan Donghae. Dia menjauhkan badannya dari Donghae dan focus kembali kepada pelajaran yang sedang diberikan oleh Mr. Lim.
.
.
Donghae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kediamannya. Sedangkan Eunhyuk yang duduk disampingnya memandangi pemandangan luar dari dalam mobil dengan mata berbinar. Dia begitu menikmati keindahan panorama alam yang dilihatnya.
"kau suka?" Tanya Donghae.
Eunhyuk menganggukan kepalanya tanpa melepaskan pandangan dari pemandangan diluar sana. "ya, ini sangat indah." Jawabnya.
Mobil tersebut memasuki perkarangan sebuah rumah yang besar bercat putih tersebut. Eunhyuk menoleh kedepan saat mereka sudah sampai ditempat tujuan.
Didepannya, mobil Porsche Carrera GT berwarna biru metalik dan Ferrari seri430 Scuderia merah serta sebuah McLaren F1 hitam terparkir disana.
Donghae membukakan pintu mobil untuk Eunhyuk dan langsung menggandeng Eunhyuk untuk berjalan kedepan rumahnya.
"Hae, aku takut." Ucap Eunhyuk pelan sambil mempererat genggaman tangannya pada Donghae.
Donghae tersenyum melihat tingkah Eunhyuk. "apa yang kamu takutkan? Didalam akan baik-baik saja Hyukie," Ucapnya menenangkan.
Eunhyuk menganggukan kepalanya saat mendengar ucapan Donghae. Sementara itu, Donghae membuka pintu megah tersebut dan masuk kedalam. Dia berjalan kearah ruang keluarga yang dimana semua keluarganya sedang berkumpul disana.
"aku pulang." Ucap Donghae.
Hanchul yang sedag berbincang menoleh, Chulie bangkit dari duduknya sambil tersenyum dan berjalan kearah Haehyuk. "selamat datang, apa kau Eunhyuk?" Tanyanya langsung pada Eunhyuk.
Eunhyuk tersenyum dan menganggukan kepalanya. "annyeong Adjumma, aku Eunhyuk." Ucapnya sopan sambil menundukan setengah badannnya.
"aigo, kau cantik sekali Eunhyuk-ah! Pantas saja anak ini selalu memujimu didepan kami semua." Tambah Chulie.
Donghae langsung menarik Eunhyuk untuk segera menjauh dari sana, mungkin karena takut jika kedua orangtuanya ataupun saudara-saudaranya membicarakan perilaku Donghae yang kadang suka lebay kalo ngomongin Eunhyuk didepan mereka.
Eunhyuk hanya patuh mengikuti langkah Donghae. Mereka berhenti didepan sebuah pintu berwarna putih.
Cklek…
Setelah pintu tersebut terbuka, Eunhyuk bisa melihat kamar yang begitu luas juga kaca besar yang menghadap langsung keluar tepatnya kesebuah pantai yang terlihat dari sana.
"woah." Ucapnya terkagum-kagum.
Donghae tersenyum melihat tingkah Eunhyuk, dia berjalan mendekat kearah Eunhyuk dan memeluk yeoja itu dari belakang, "apa kau menyukainya?" Tanya Donghae sambil menaruh dagunya di bahu kanan Eunhyuk.
Eunhyuk menganggukan kepalanya. "iya, pemandangan disini sangat indah." Ucapnya.
"bagaimana kalau kau tinggal disini denganku saja?" Tanya Donghae asal. Eunhyuk memukul lengan Donghae yang memeluk pinggangnya.
"aku mau kesana." Ucap Eunhyuk.
Donghae menganggukan kepalanya. Dia berjalan kearah kaca besar yang menghubungkan kamarnya dengan balkon luar kamarnya tersebut dan membukanya. "ayo," Ajaknya.
Kedua alis Eunhyuk saling bertautan mendengar ucapan kekasihnya itu. "ayo kemana Hae?" Tanyanya dengan pandangan polosnya.
Donghae memutar kedua bola matanya. Dia menarik lengan Eunhyuk dan menggendong yeoja itu dengan bridal style. Eunhyuk terpekik kaget dibuatnya. "Hae, apa yang kau lakukan?" Tanyanya.
"tentu saja ke pantai, sayang." Setelah berujar demikian, Donghae loncat dari balkon tersebut ke halaman rumahnya. Eunhyuk terpekik dibuatnya. Jelas, dia begitu kaget dengan kelakuan Donghae tersebut.
Kyumin, Yewook dan Hanchul yang mendengar pekikan Eunhyuk dari dalam ruang keluarga hanya menggelengkan kepalanya.
"peluk leherku dengan erat oke? Kita akan berangkat dengan kereta ekspres ke pantai sana." Ucapnya setengah bercanda. "ready?" Tambahnya.
Eunhyuk menganggukan kepalanya dan mempererat pelukannya terhadap leher Donghae. Takut kejadian yang tidak terduga seperti tadi terjadi lagi.
Donghae segera berlari sambil membawa Eunhyuk didalam dekapannya. Dia berlari dengan cepat, bahkan Eunhyuk hanya bisa melihat bayangan-bayangan dari balik dekapan Donghae.
Donghae menurunkan Eunhyuk dari gendongannya saat mereka sudah sampai di bibir pantai. Eunhyuk yang tadinya ingin memarahi Donghae langsung membatalkan niatnya. Dia berdecak kagum melihat pemandangan hamparan pasir putih dan laut biru yang ada dihadapannya tersebut.
"ini adalah pantai pribadi keluarga kami," Eunhyuk menoleh kearah Donghae. "maksudmu? Tidak pernah ada orang biasa yang kesini?"
Donghae menganggukan kepalanya. "kami membuat sebuah pembatas diantara pulau ini agar manusia tidak bisa masuk kedalam sini," Terangnya.
Eunhyuk memiringkan kepalanya. "aku tidak mengerti, Hae." Ucapnya.
Donghae memeluk Eunhyuk dari belakang dan menghadap kearah pantai. "sudah jangan difikirkan, yang penting kita nikmati saja pemandangan disini oke?" Eunhyuk menganggukan kepalanya dalam dekapan Donghae.
.
.
Mobil Donghae berhenti tepat didepan rumah Eunhyuk. Disana, mereka bisa melihat sebuah mobil Honda Jazz hitam terparkir rapih didepan rumah Eunhyuk.
"Appa dan Umma sepertinya sudah kembali. Kau mau masuk kedalam?" Ucap Eunhyuk.
Donghae menoreh dan menganggukan kepalanya. Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan sambil bergandengan tangan menuju rumah minimalis tersebut.
"aku pulang," Ucap Eunhyuk sambil masuk keruangan keluarga.
Disana dia bisa melihat Kangin, Teukie dan seorang namja yang baru tadi pagi dikenalnya. Choi Siwon. Tetangga barunya.
"Hyukie, kamu sudah pulang sayang." Ucap Teukie sambil tersenyum.
Eunhyuk menganggukan kepalanya.
Kangin menyerengitkan dahinya saat melihat seorang namja asing dalam pengelihatannya. "nugu?" Tanyanya langsung.
Donghae tersenyum dan membungkukan badannya. "Annyeonghaseo, Lee Donghae imnida, aku namjachingu-nya Eunhyuk." Ucapnya sopan.
Kangteuk sepertinya sedikit kaget saat Donghae mengenalkan dirinya sebagai namjachingu Eunhyuk. Karena, setau mereka Eunhyuk jarang sekali bergaul dengan namja.
"oiya, Hyukie, kau sudah kenal bukan dengan Siwon?" Eunhyuk menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Teukie.
"dia izin sama umma, katanya dia ingin belajar bersama denganmu. Karena dia murid baru dikelasmu bukan?"
"iya, umma." Jawabnya.
"apa kau keberatan Eunhyuk?" Ucap Siwon merasa tidak enak.
Eunhyuk menggelengkan kepalanya. "tidak, tidak keberatan sama sekali."Jawabnya. Siwon tersenyum penuh kemenangan kearah Donghae.
"sebaiknya kamu pulang saja anak muda. Ini sudah malam." Ucap Kangin pada Donghae.
Donghae menatap Kangin dengan pandangan yang sulit diartikan. Dengan berat hati, dia menundukan kepalanya dan berpamitan.
"aku mengantar Donghae dulu." Ucap Eunhyuk sambil mengikuti langkah Donghae yang sudah berjalan terlebih dahulu dihadapannya.
"Hae, maafkan ucapan Appa, ne?" Ucap Eunhyuk sedikit bersalah. Bagaimanapun, dia juga tau kalau tadi appanya mengusir Donghae dengan cara halus.
Donghae tersenyum tipis. "Gwaenchana, aku bisa mengerti. Yasudah, kamu masuk sana. besok aku jemput oke?" Eunhyuk menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
CUP.
Donghae mencium bibir kissable itu cepat. Setelah itu dia masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya. Meninggalkan Eunhyuk yang sedang berblushing ria disana.
Setelah mobil Donghae menghilang dari pandangannya, Eunhyuk kembali masuk kedalam rumahnya dan menemukan Siwon yang sedang duduk sendirian diruang keluarga.
"adjumma dan ahjussi berpamitan mereka akan istirahat karena baru tiba. Kau tidak keberatan kan?" Tanya Siwon.
Eunhyuk tersenyum. "tidak. Oh iya, sebelum kita belajar sebaiknya aku membawakan beberapa cemilan dan minuman untuk kita. Kau tunggu disini ya." Setelah berujar demikian, Eunhyuk melenggang pergi kedapur.
Siwon memandangi punggung belakang Eunhyuk. "kau pendamping yang cocok untukku, Hyukie." Gumamnya.
.
.
Brak…
Kyumin yang sedang bersantai sambil menonton televisi terlonjak kaget saat mendengar dobrakan pintu yang cukup keras tersebut. Sungmin menatap sang 'pelaku' pendobrakan pintu tersebut dengan tatapan tajam, namun sepertinya sang pelaku tidak menghiraukannya.
"ada apa Hae hyung?" Tanya Kyuhyun.
Donghae duduk dihadapan Kyumin lalu menghela nafas. "kalian tau? Choi Siwon itu menganggu hubunganku dengan Eunhyuk." Ucapnya.
"apa yang dilakukannya?" Tanya Sungmin.
Donghae menghela nafas kembali. "sepertinya dia menghasut fikiran orangtua Hyukie untuk tidak menyukaiku, dan malah berbalik menyukainya." Jawabnya.
"Hae." Panggil Sungmin. Donghae bergumam sebagai jawabannya.
"kau tau bukan, apa yang akan terjadi jika seorang yeoja berdekatan dengan Siwon?" Ucap Sungmin.
Donghae terdiam mendengar ucapan Sungmin. Fikirannya memflashback kejadian beberapa tahun lalu. Dimana saat Choi Siwon yang merupakan seorang penerus kerajaan vampire di negeri mereka mulai jatuh cinta pada Sungmin. Kakak perempuannya.
Saat itu, Siwon terus berusaha mendekati Sungmin walaupun dia tau bahwa Sungmin sudah punya kekasih. Kyuhyun.
Pada saat Siwon terus mendekatinya, Sungmin pernah beberapa kali hampir celaka. Bukan, bukan Siwon yang melakukan itu terhadap Sungmin, tapi seseorang yang terobsesi akan pangeran itu tapi tidak bisa meraihnya.
"Hyukie dalam bahaya." Gumamnya.
0o0o0o0o0o0o0o0
Eunhyuk baru saja menyiapkan peralatan yang akan dibawanya untuk kuliah pagi ini. Dia memasukan file tugas yang akan diserahkan pada pengajar hari ini.
"Hyukie," Panggilan disertai ketukan pintu membuat Eunhyuk menghentikan pekerjaannya. Dia berjalan kearah pintu kamarnya lalu membukanya.
Teukie tersenyum setelah Eunhyuk membuka pintu kamarnya. "kamu sudah bersiap? Itu, Siwon sudah menunggumu dibawah. Cepat, jangan sampai dia menunggu lama." Setelah berujar demikian, Teukie berlalu meninggalkan Eunhyuk.
Eunhyuk menyerengitkan dahinya saat Teukie berjalan menjauh darinya. "Siwon? Memangnya aku janji dengannya akan berangkat bersama?" Gumamnya.
Dia kembali masuk kedalam kamarnya dan mengambil tas. Setelah itu, dia berjalan keluar rumahnya setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya.
Cklek…
"hai," Eunhyuk sedikit terlonjak kaget saat Siwon tiba-tiba saja sudah ada dibelakangnya saat dia menutup pintu rumah.
"Siwon, kau mengangetkanku." Desah Eunhyuk sambil mengelus dadanya.
Siwon hanya tersenyum lalu menarik lengan Eunhyuk. "ayo," Ajaknya.
"tunggu," Eunhyuk menahan lengannya yang digandeng genggam Siwon.
"ada apa?" Tanya Siwon.
Eunhyuk melepaskan tangannya yang berada dalam genggaman Siwon. "kau mau mengajakku kemana?"
"tentu saja ke kampus. Anggap saja ucapan terima kasihku karena semalam kau sudah membantuku mengerjakan tugas." Jawab Siwon sambil tersenyum. "ayo." Tambahnya sambil menarik kembali lengan Eunhyuk.
"Siwon, tapi—
Ucapan Eunhyuk terhenti saat melihat kedua mata indah Siwon. Entah mengapa, mata itu seolah menyihirnya.
"ayo," Kali ini Eunhyuk menurut dan membiarkan Siwon menariknya menuju Bugatti Veyron hitam miliknya yang terparkir didepan rumah Eunhyuk.
Siwon membukakan pintu untuk Eunhyuk, setelah itu dia berjalan kearah kemudi dan menyalakan mobilnya menuju ELF University dengan kecepatan sedang.
Dari seberang semak-semak yang tumbuh didepan rumah tersebut. Seseorang memperhatikan mobil Siwon yang bergerak menjauh. "dia hanya milikku, tidak boleh ada yang memilikinya selain aku." Ucapnya penuh akan amarah, bahkan bolamatanya yang tadinya berwarna kecoklatan kini berubah menjadi warna merah darah.
.To Be Continue.
Powered By Blogger