Jumat, 08 Agustus 2014

Fanfiction Super JUnior LOVE OR DIE PART 9

Cast : Han Jira, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, All Super Junior Member's.

Genre : Fantasy, sad, romance, action

Author : Devi Amalia Rodivan (blog : dhevanfiction.blogspot.com , twitter : @deviboy_ )
Posted by @Ningrum0422




HAPPY READING ^^
-
-
-
-
-


"Bukan karena kau mencintainya?" tanya Kyuhyun kalem, namun menatap tajam Henry yang terkejut dengan ucapannya.


"Kau mengira aku mempunyai rasa yang sama seperti Kibum Hyung?" balas Henry tak percaya,


"Aku tak tau siapa yang harus aku percaya sekarang, mianhae,"


  Henry terdiam menatap Kyuhyun yang sekarang memejamkan matanya, Ia sadar bahwa Kyuhyun sangat mencintai Jira. Henry terlihat berpikir keras.


"Hyung..." panggil Henry, Kyuhyun hanya berdehem tanpa membuka kedua mata nya.


"Kau bilang, kau tau dimana polisi bernama Lee Sungmin itu tinggal?"


"Inkiyago," jawab Kyuhyun singkat,


"Bagaimana kalau kita coba cek kesana?"


"Untuk apa?"


"Yaa,, untuk memastikan bahwa Jira ada disana atau tidak?" jawab Henry asal, Kyuhyun membuka matanya dan menghela nafas berat.


"Ayolah hyung... kita coba saja," kata Henry lagi.


"Aku tak mau membuang-buang waktu untuk hal yang mengecewakan." jawab Kyuhyun datar, Henry menghela nafasnya berat.


"Ayolah hyung.. aku bosan...."


  Kyuhyun melempar pandangan sinis ke arah teman sekamarnya itu, lalu membuang pandangannya keluar jendela, tampak bayangan Jira yang selama ini menghantuinya. Kyuhyun menghela nafas dalam, seperti menyiapkan kekuatan untuk menelan kekecewaan yang dikatakannya, lalu mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya.


"Kajja," ajak Kyuhyun dan menyambar kunci mobil, dahi Henry berkerut tak mengerti, Kyuhyun menatap Henry yang tak kunjung bangkit dari zona nyamannya,


"Kita cari Jira," kata Kyuhyun lagi, seolah mengerti arti dari wajah 'pabo' Henry,


"Kau serius hyung??" tanya Henry menatap Kyuhyun dengan mata membulat, Kyuhyun mengangguk.


"100 persen," sahutnya pendek, lalu melempar kunci mobil kearah Henry, "Kau yang menyetir."


.
.
.


"Ada apa hyung? Apa yang ingin kau bicarakan??" Zhoumi duduk dan mengambil gelas yang disodorkan leeteuk, Leeteuk hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Zhoumi.


"Apa yang kau bicarakan ini mengenai mafia bermarga Lau itu?" tanya Zhoumi lagi, Leeteuk mengangguk kecil.


"Selama ini aku mengamati foto adik mu yang kau berikan dengan foto mafia itu, banyak sekali persamaan diantara kedua foto itu," jelas Leeteuk,


"Mwo??"


"Yaa, tak banyak yang berubah.. jika kita bisa men-tes DNA, kit....."


"Hyung, sebenar nya apa maksud mu membantu ku?" tanya Zhoumi tiba-tiba dan menatap tajam Leeteuk, Leeteuk sendiri terkejut dengan ucapan Zhoumi,


"Mianhae hyung, tapi bukankah dengan kau mencari tau hubungan ku dengan mafia itu, secara tidak langsung kau menghacurkan ku, iyakan?" lanjut Zhoumi lagi saat melihat keterkejutan diwajah Leeteuk.


"A-aku...."



*****



"Kau tidak bekerja, Sungmin-ssi?" tanya Jira heran yang melihat Sungmin bersantai diruang tamu, Sungmin sendiri hanya menoleh sedikit lalu kembali pada aktivitasnya.


"Ani," jawabnya singkat,


"Waeyo??" tanya Jira lagi,


"Aku sedang mendapat jatah berlibur, kau ini cerewet sekali." keluhnya.


"Aku kan hanya bertanya saja.." dengus Jira,


"Aku juga hanya menjawab saja," balas Sungmin acuh dan membuat Jira semakin geram.


"Kau...!!!" Jira bermaksud memukul Sungmin, namun Ia terpeleset dan kepalanya membentur lantai terlebih dahulu,


"Gain!!" teriak Sungmin kaget dan segera menghampiri Jira yang sudah tersungkur dengan kepala terluka,


"Astaga..." pekik namja tampan itu, tanpa pikir panjang Sungmin segera menggendong Jira dan segera membawa nya ke rumah sakit,



  Sementara itu, Kyuhyun dan Henry sedang mengelilingi daerah kota Inkiyago, hampir 3 jam mereka mengitari daerah tersebut, namun hasilnya tetap nihil.


"Melihat sesuatu hyung?" tanya Henry. Lagi. membuat Kyuhyun memutar bola matanya malas dan memandang keluar jendela.


  Henry menghentikan mobilnya dipinggir jalan didepan sebuah rumah besar didalam kompleks.


"Aku lelah hyung..." keluh Henry, Kyuhyun menoleh dengan wajah datar dan menatap Henry skeptis.


"Kau yang mengajakku untuk mencari Jira, kenapa sekarang malah kau yang mengeluh?" tanyanya dingin,


"tapi aku benar-benar lelah hyung.. kita lanjutkan lain waktu saja.." rajuk Henry lagi sambil merebahkan dirinya dikursi pengemudi,


  Kyuhyun menatap ke sekeliling daerah itu, tanpa disengaja tatapan matanya jatuh pada seorang namja yang terlihat panik dan sedang menggendong seorang yeoja. Seketika mata Kyuhyun membulat saat meilhat siapa namja itu dan yeoja yang dibawanya,


"henry, kau membawa senjata?" tanya Kyuhyun gugup tanpa melepas pandangan nya dari namja itu.


"Aku selalu membawanya, waeyo hyung?"


"Cepat bangun dan ikuti mobil itu." ujar Kyuhyun kalut, Henry sendiri bingung dan mengikuti arah pandangan Kyuhyun.


"Polisi itu!!" pekik Henry tertahan.


"Kajja palliwa!!" kata Kyuhyun cepat, Henry mengangguk dan segera mengikuti mobil yang dibawa Sungmin.


  15 menit kemudian mobil yang dikendarai Sungmin berhenti disebuah klinik, Kyuhyun dan Henry sendiri sudah berhenti agak jauh darisana namun masih bisa memantau keadaan di sekitar klinik itu.
   Kyuhyun segera mengutak-atik ponselnya dan mencari nomer ponsel Hangeng,


"Yeobseo hyung? Aku menemukan Jira."


"Mwo??" pekik Hangeng yang membuat Yesung dan Hyukjae terkejut dan menoleh pada nya,


"........."


"Y-ya, aku segera kesana, tunggu aku." KLIK


"Ada apa hyung??" tanya Hyukjae,


"Cepat ambil senjata kalian, panggil Kangin dan Kibum. Kyuhyun dan Henry menemukan Jira." jawab Hangeng cepat.


"Jinjja??"


"Sudahlah, ayo cepat."


"KANGIN HYUNG!! KIBUM-SSI!!"

.
.
.


"Uisa, otthoke??" tanya Sungmin saat melihat Uisa keluar dari ruangan Jira,


"Gwenchana, Ia hanya mengalami luka ringan, sebentar lagi pun Ia akan siuman.." jelas Dokter Kim.


"Begitu yaa,, ghamsanida Uisa Kim."


Drrtttt Drtttt


"Ya, yeobseo?" sapa Sungmin saat seseorang menelpon nya,


"Sungmin-ah, kau dimana?" tanya Heechul dari sebrang sana.


"Disebuah klinik, ada apa hyung?"


"Sepertinya tadi aku melihat mobil sport berwarna hitam berada didaerah sekitar rumahmu, jika aku tidak salah melihat, plat nomer itu milik mafia itu."


"Benarkah Hyung?" tanya Sungmin seraya pergi keluar klinik agar Jira tidak terganggu dan tidak mendengar pembicaraan nya, namun langkah nya terhenti saat melihat mobil yang dimaksud Heechul terparkir tak jauh dari klinik itu.


'Hm, jadi mereka sudah tau jika dia bersamaku..' batin Sungmin.


"Yeobseo Sungmin-ah??"


"Ah, ne hyung? Mobil itu sekarang berada disebrang klinik tempat dimana aku berada sekarang." kata Sungmin sambil terus memperhatikan dari balik jendela.


"Apa?? Beritahu aku dimana kau sekarang, aku akan kesana segera." ujar Heechul tegas. Setelah Sungmin memberitahu dimana Ia berada, Heechul segera menutup telpon dan berlari keruangan Leeteuk, namun Ia tak ada.


"Leeteuk hyung tidak ada, masa tugas nya sudah selesai dan sekarang dia sedang dicafe didepan itu bersama Zhoumi hyung." kata Donghae saat melihat Heechul memasuki ruangan Leeteuk.


"Gomawo Donghae-ya, Ah ne, tolong beritahu yang lain bahwa kita akan bertugas menangkap mafia yang sekarang sedang berada di Inkiyago."


"Mwo?? Baik hyung." ujar Donghae dan segera berbalik pergi, Heechul segera mengambil ponselnya dan menelpon Leeteuk.



~~~~



  Leeteuk dan Zhoumi memang sedang berada di sebuah cafe didekat kantor mereka, dan sekarang mereka sedang membahas tentang Henry.


"Mianhae hyung, tapi bukankah dengan kau mencari tau hubungan ku dengan mafia itu, secara tidak langsung kau menghacurkan ku, iyakan?" lanjut Zhoumi lagi saat melihat keterkejutan diwajah Leeteuk.


"A-aku...."


Drrtttt Drrrttt


  Leeteuk baru saja ingin menjelaskan kepada Zhoumi tentang 'alasan' nya, namun tiba-tiba ponsel Leeteuk yang berada diatas meja bergetar.


"Chakkaman Zhou..." kata Leeteuk sembari mengangkat telpon dari heechul, "Ya, yeobseo?"


"....."


"Mwo?? Jinjja?? Baiklah aku segera kesana." tutup Leeteuk.


"Ada apa hyung?" tanya Zhoumi heran,


"Mafia itu berada di Inkiyago, kita harus segera kesana." sahut Leeteuk tegang, mata Zhoumi membulat, "Kau membawa mobil sendiri kan? Kita bertemu disana ne, secepatnya." lanjut nya sembari berbalik dan menuju tempat parkir, Zhoumi mengangguk dan termenung.


"Jika kau memang benar-benar adikku, kau dalam masalah besar sekarang Henry.." gumam Zhoumi seraya menyambar kunci mobilnya dan berjalan menuju parkiran.





To Be Countinue....

Fanfiction Super Junior LOVE OR DIE Part 5

Tittle : Love Or Die
Cast : Han Ji Ra, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, All Super Junior member's
Genre : Fantasy, Action, Romantic

Author : Devi Amalia Rodivan a.k.a ~DeHyuk_
Twitter : @deviboy_ / Fb : Dhevi Amalia Rodivan / blog : dhevanfiction.blogspot.com



HAPPY READING ^^
-
-
-
-
-

"Eeeuunggghhhh..." Tiba-tiba Jira sedikit menggeliat dan membuat Kyuhyun gelagapan dibuat nya.
 Kyuhyun bangkit dan berusaha keluar dari kamar Jira, namun,,

"Kyu.."


---LOVE OR DIE---


"Kyu.."
 Kyuhyun terpaku ditempat nya berdiri, Ia tertangkap basah dan Jira sedang menahan tangan nya.

"Aku mencintai mu, Kyu.." Ujar Jira pelan, Kyuhyun masih terdiam menatap pintu. Jira bangkit dari tempat tidurnya dan menatap Kyuhyun.

"Aku tak akan memaksa apapun pada mu." Ucap nya tersenyum, Jira lalu berjalan ke arah pintu hendak keluar, namun Kyuhyun memeluk nya dari belakang.


"Aku tak pernah rela jika hati mu dimiliki orang lain.." Katanya lirih, memeluk erat yeoja didepannya dan memutar tubuh jira agar mata mereka saling beradu.

"Berjanjilah untuk menjaga hati mu, Han Ji Ra.." Ucap Kyuhyun dengan raut wajah serius, Jira menatap wajah Kyuhyun dalam-dalam.

"Aku berjanji.." Jawab nya, Kyuhyun tersenyum dan mulai mendekati Jira, bibir nya menyentuh bibir mungil Jira dan melumat nya dengan lembut, Jira membalas nya dengan meremas rambut kepala Kyuhyun. Perang dingin diantara mereka lenyap begitu saja seiring dengan berakhir nya ciuman mereka.

"Saranghaeyo.."


"Nado saranghaeyo.."
.
.
.


 Hangeng, Yesung, dan Hyukjae sedang berada di dalam ruang keluarga ketika Jira dan Kyuhyun masuk dengan mengulas senyum.
 3 namja tampan itu sedikit termenung melihat Kyuhyun dan Jira yang telah kembali 'akur'. namun mereka kembali pada kesibukan semula.

"Jira, persediaan bahan makanan kita sudah menipis. sebaiknya kau pergi berbelanja." Ucap Hangeng dari balik koran sebagai pengganti 'sapaan pagi' nya.

"Baiklah, aku akan pergi berbelanja." Jawab Jira patuh.
 Sebenar nya, secara tidak langsung Jira adalah adik baptis (adik angkat) dari Hangeng. karena hangeng lah yang menemukan nya dan memberi nya nama Han Ji Ra.

"Mau ku temani?" Tawar Kyuhyun, namun Jira menggeleng dan tersenyum.

"Aku pikir aku akan berbelanja sendiri, gwenchana ?"

"Baiklah jika itu mau mu, ingat untuk selalu mengaktifkan chip mu, nona Han."

"Baik, aku pergi."


"Sejak kapan kalian berdamai ?" Tanya Hyukjae, Kyuhyun hanya tersenyum simpul.

"Kau tak perlu tau Hyung," Ujar nya.




~SKIP~




 Jira telah selesai berbelanja dan sedang mengeluarkan mobil silver nya dari pusat perbelanjaan.
 Saat sedang berada di jalan besar, mobil yang di kendarai Jira tiba-tiba mengalami kecelakaan dan terguling. Sungmin yang memang kebetulan sedang bertugas disekitar tempat itu, langsung menghampiri mobil Jira.
Sungmin berusaha mengeluarkan Jira dari dalam mobil nya, namun Sungmin sangat terkejut saat mengetahui bahwa yang ditolong nya adalah sang mafia yang selama ini Ia cari.

"astaga,," Pekik Sungmin tertahan, Jira telah bersimbah darah dibagian kepala, namun ia masih bernafas. Tanpa pikir panjang, Sungmin langsung menggendong Jira kedalam mobil patroli nya dan membawa Jira ke rumah nya, bukan ke kantor polisi.

 Sesampai nya dirumah, Sungmin dengan sigap membersihkan luka-luka Jira dan menyuruh Ahjumma mengganti pakaian Jira dengan pakaian  nya yang berada di lemari.

"Ahjumma, aku harus kembali ke kantor, bisa kau panggilkan uisa untuk memeriksa keadaan nya?"

"Baik Tuan,,"


"Gomawo, aku akan pulang sore ini."
 Sungmin segera memacu mobil nya dan kembali ke kantor, sesampai nya di kantor, Sungmin malah tak tenang dan terus memikirkan keadaan sang mafia yang sedang berada dirumah nya.


"Sungmin-ah, kau kenapa? Kelihatan nya gelisah sekali.." tanya Heechul heran, Sungmin terkejut dan terlonjak kaget.

"Ah hyung !! Kau membuat ku terkejut saja." ujar Sungmin sambil menetralkan detak jantungnya yang berdegup keras, "Gwenchana hyung, aku hanya merasa pusing saja." lanjutnya.

"Jika kau merasa tidak baik, pulang lah. Lagi pula waktu dinas mu sebentar lagi berakhir, biar aku yang menggantikan nya." tawar Heechul.

"Ah, benarkah hyung?? Jeongmal gomawo .." Sungmin memeluk Heechul dan bergegas menyambar jaket kulitnya. Ia segera menuju parkiran dan memacu motor besarnya menuju rumah.


"Ahjumma, bagaimana keadaan nya ?" Sungmin bertanya pada Ahjumma yang kebetulan sedang berada dikamar yang ditempati Jira.

"Uisa bilang, tak ada luka yang parah. hanya luka sobek dan syok Tuan.." Jawab Ahjumma dengan lugu.
 Sungmin terdiam memandang Jira yang masih belum siuman, pikiran nya kosong.

"Tuan.."

"Ada apa?"

"Maaf Tuan, tapi saya menemukan benda ini saat sedang mengganti baju nya." ujar Ahjumma dan menyodorkan sebuah benda kecil berwarna hitam, Sungmin mengenali benda itu sebagai chip.

"Gomawo.."

"Kalau begitu saya permisi keluar dulu Tuan.." Sungmin mengangguk saat Ahjumma meminta izin pergi, Ia memandang Jira dan mulai mendekati tempat tidur nya , memandang seluruh lekuk dan wajah nya. kemudian pandangan mata nya beralih ke arah chip itu, Ia membolak balik dan memperhatikan benda kecil berwarna hitam yang sedang di pegang nya, dan menyadari bahwa benda itu masih aktif dan berfungsi . Ia dengan segera meng-non aktifkan benda itu dan kembali memandang Jira.




~~~~~~



"Apa Jira belum juga kembali?" Yesung masuk ke dalam ruang pertemuan dengan membawa coklat panas, Henry menggeleng.

"Dia tidak membawa ponsel nya," jawab Kyuhyun.

"Chip-nya?" pertanyaan Yesung membuat Kyuhyun menepuk jidat nya pelan, 

"Aku lupa hyung." Kyuhyun segera bangkit dan segera mengambil alat GPS penghubung chip mereka.
 Dengan agak serampangan Kyuhyun segera melacak keberadaan Jira, memasukkan kode akun chip Jira. Namun setelah 15 menit melakukan nya lagi dan lagi, hasil nya tetap sama.

"Aku tidak menemukan nya dimana pun," ujar Kyuhyun putus asa, "Chip-nya sudah di non-aktifkan."

"Apa mungkin dia tertangkap...." gumam Yesung lambat-lambat,

"Mustahil hyung, jika Jira tertangkap, berita nya akan langsung disiarkan di televisi." tukas Hyukjae.

"Mungkin Jira sedang menyendiri.." celetuk Hangeng,

"Sudahlah hyung, kita tunggu sampai koran edisi besok terbit," cetus Henry, yang lain terdiam.

"Ceroboh benar jika sampai bocah itu tertangkap untuk yang kedua kali nya," cemooh Kangin pelan dan bangkit menuju kamar nya.

"Dimana Kibum?" tanya Hangeng, membuat Hyukjae mengernyit,

"Aku tak tau jika Kyuhyun sudah mau berada di satu ruangan bersama Kibum," ejek nya, Kyuhyun hanya mendengus.

"Aku harus menemukan Jira!!" tekad Kyuhyun,

"Dengan cara apa kau akan menemukan nya?" terdengar sebuah suara mengejek yang membuat Kyuhyun menoleh, Kibum terlihat bersandar di dinding, agak jauh dari mereka, sembari melipat kedua tangan nya di depan dada.
 Kyuhyun mendengus kesal, Hyukjae, Hangeng, Yesung dan Henry hanya memandang Kibum dengan wajah datar.

"Tak ada yang meminta mu membuka suara." balas Kyuhyun sinis, Kibum hanya terkekeh pelan.

"Begitukah?" seringai nya, "Kau tak melihat berita internet? Jira mengalami kecelakaan."

 Bagai disambar petir, Kyuhyun menatap tajam Kibum dengan tatapan tak percaya.

"Apa kau bilang?" tanya Hangeng tak percaya,

"Jira mengalami kecelakaan," ulang Kibum, "Mobil nya ditemukan di perempatan jalan sedang terbakar."

"Lalu Jira??"

"Mayat nya tak ditemukan. Jira menghilang.." Hangeng terdiam mendengar penuturan Kibum, Henry dan Kyuhyun terlihat syok, sedangkan Yesung dan Hyukjae terlihat berfikir.

"Bagaimana bisa Jira menghilang?.." tanya Hyuk,

"Entahlah, itu yang menjadi misteri.."

"Mungkin Jira noona di tolong oleh seseorang...." celetuk Henry setelah bisa menguasai diri nya.

"Mungkin saja...." gumam Kyuhyun,

"Jika memang benar seperti itu, kita hanya bisa berharap Jira baik-baik saja, dimana pun dia berada..." sahut Hangeng, Ia bangkit dan berjalan menuju kamar nya dengan langkah gontai, Henry dan Hyukjae pun terlihat mengikuti jejak Hangeng.

"aku tak ingin berlama-lama disini," gumam Kibum dan berlalu ke kamar nya.

 Kyuhyun masih terlihat syok mendengar kabar Jira, Ia masih memandang kosong dengan menggumamkan kata-kata tak jelas.

"Kyungie...." Yesung menepuk bahu Kyuhyun yang terlihat rapuh, Yesung ikut merasakan keresahan hati Kyuhyun.

"Hyung...." Kyuhyun terlihat bergetar, Yesung sedikit terkejut melihat butiran bening di pipi Kyuhyun, karena ini adalah kali pertama Kyuhyun menangis di depan hyung nya.

"Aku mengerti Kyu....," ujar Yesung menenagkan, "Kami semua pun khawatir dengan keadaan Jira, tetapi kau tak boleh berbuat gegabah, karena kita tak boleh terlihat oleh siapa pun. Aku akan pikirkan cara untuk mencari Jira." lanjut nya menyemangati Kyuhyun, Kyuhyun hanya mengangguk lemas.

"Aku butuh waktu untuk sendiri hyung..." sahut Kyuhyun, Yesung mengangguk mengerti dan segera pergi meninggalkan Kyuhyun yang termenung.

"Chagi, kembalilah padaku...." ujar Kyuhyun pelan yang sedang membayangkan wajah manis Jira yang tersenyum, Yesung yang memang belum sepenuh nya pergi, melihat Kyuhyun yang sekarang seperti mayat hidup. Ia takk tega melihat Kyuhyun seperti itu, namun Ia hanya bisa menghela nafas dan meninggalkan Kyuhyun sendirian.





To Be Continue ......

Fanfiction Super Junior LOVE OR DIE PART 7

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Jira, All Super Junior Member's.


Genre : Fantasy, sad, action, romance.


Author : Devi Amalia Rodivan ( twitter : @deviboy_ blog : dhevanfiction.blogspot.com )
Posted by @Ningrum0422



HAPPY READING ^^
-
-
-
-


"Apa??" tanya Kyuhyun saat sadar para mafia itu memperhatikan nya.


"Kau benar !!" teriak Kangin, membuat Kyuhyun mengernyit.


"Apa??"  tanya nya tak mengerti.


"Kenapa tak terfikirkan oleh ku ya?.." lanjut Kangin tanpa memerdulikan pertanyaan Kyuhyun,


"Kurasa kita bisa mencuri jadwal patroli mereka, atau mencoba mengorek nya di rekaman chip itu."


"Ya, baiklah. Akan kucoba mencari di dalam alat ini. Kibum-ssi, ku pinjam ya." sahut Hyukjae dan berbalik menuju kamar nya.


"Kalian semua beristirahat lah." titah Hangeng. Dan satu persatu mereka semua kembali menuju kamar mereka.




~~~~~




  Sungmin menggeliat di dalam selimut nya dan bergidik, udara pagi di kota Seoul sangat dingin, karena sudah mulai memasuki musim dingin.


"Astaga, dingin sekali.." gerutu nya,
  Sebenarnya, Sungmin telah membuka mata nya  sedari tadi karena mencium bau masakan yang di masak oleh Ahjumma Kim,  namun Ia masih malas beranjak dari tempat tidur nya.



TOK TOK TOK



  Sungmin mengernyit, 'tidak biasa nya ahjumma mengetuk pintu kamar ku,' pikir nya.
  Ia segera menyeret kaki nya menuju pintu dan segera membukakan nya, namun Sungmin kembali mengernyit, karna bukan Ahjumma yang berada di depan pintu, melainkan Jira.


"Aku ingin memberi tau mu bahwa sarapan telah siap," sapa Jira sambil tersenyum manis,


"Ya, aku akan turun sebentar lagi," sahut Sungmin, Jira mengangguk dan berbalik menuju tangga.



*



"Dimana yeoja itu?" tanya Sungmin pada Ahjumma saat turun dan duduk di meja makan,


"Sedang berganti pakaian di kamar nya, Tuan."


"Suruh dia sarapan bersama lu." kata Sungmin, Ahjumma Kim mengangguk dan berbalik menuju kamar Jira, 5 menit kemudian, Jira masuk ke dalam ruang makan dan membuat Sungmin terpengarah. 


  Jira hanya memakai hotpans dan T-shirt Sungmin yang terlalu besar di tubuh mungil nya, membuat Sungmin memandang takjub dan menelan ludah.


  Dahi Jira berkerut saat melihat tatapan mata Sungmin, Ia mengibas-ngibaskan tangan nya di depan wajah Sungmin hinggan namja itu terkejut dan gelagapan.


"Ah?? D-duduklah, dan makan ber-bersama ku.." Sungmin tergagap, Ia menunduk dan menyibukkan diri nya dengan roti dan selai.


  Jira duduk berhadapan dengan Sungmin yang masih menunduk, lama mereka terdiam dengan sarapan mereka masing-masing.


"Em, apa kau tak bekerja hari ini? Biasa nya kau tak pernah mengajak ku makan bersama.." Jira mencoba mencairkan suasana, sekaligus sedikit menyindir Sungmin dengan senyum nya.


  Sungmin tersedak mendengar perkataan Jira, Jira sedikit terkejut dan segera menyodorkan segelas air pada Sungmin.


"Kau tidak apa-apa??" tanya Jira yang melihat Sungmin menenggak habis air yang di berikan nya,


"Ne."


  Mereka berdua kembali terdiam, sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing.


"Em,, selagi aku bekerja seharian, apa yang kau lakukan di rumah?" tanya Sungmin, mencoba ramah.


"Aku belajar memasak dengan bibi Kim, selebih nya aku hanya berada di kamar saja." jawab Jira, Sungmin mengangguk-ngangguk,


"Aku akan ke pusat perbelanjaan hari ini, dan akan ku belikan beberapa potong baju untuk mu." kata Sungmin sembari melirik Jira,


"Tidak usah," ujar Jira, merasa tak enak, "Aku senang memakai pakaian mu, lagi pula aku tak tau siapa aku sebenar nya, dan kau mungkin saja tidak mengenal ku .."



DEG !!



  Roti selai Sungmin berhenti di udara saat Jira menyelesaikan kalimat nya, Sungmin terpengarah mendengar jawaban Jira, Ia seperti tertohok dan disudutkan, Jira seperti nya tak menyadari itu semua dan masih memberi selai pada roti nya.


  Sungmin kembali sibuk dengan roti selai nya dan lebih memilih tidak menggubris perkataan Jira. Keduanya kembali terdiam sampai sarapan selesai.


"Aku ada urusan penting, jika kau ingin sesuatu bilang saja pada bibi Kim," kata Sungmin, Jira mengangguk dan membereskan meja makan. Namun gelas di pinggir meja makan terjatuh dan pecah karena tersenggol lengan Jira.



PRANGG !!



"Astaga..." pekik Jira, Sungmin terlonjak kaget dengan suara itu. Jira dengan segera mengumpulkan pecahan-pecahan kaca tersebut, namun tanpa sengaja salah satu pecahan kaca tersebut mengenai ibu jari tangan Jira dan langsung mengeluarkan cairan merah kental.


"Omo !!" Sungmin segera menghampiri Jira yang sedang meringis memegang ibu jari nya.
  Ia menggenggam tangan Jira dan menghisap darah yang berasal dari ibu jari nya, Jira terkesiap dengan perlakuan Sungmin dan memandang nya dengan tak percaya, Sungmin sendiri masih mencoba menghentikan aliran darah yang keluar dengan menghisap nya.


"Tunggu disini." kata nya tegas dan menghilang, semenit kemudian Sungmin kembali dengan membawa kotak obat, dan segera mengobati luka Jira,


"Lain kali berhati-hati lah," komentar nya pendek sambil mengobati luka Jira dengan obat merah dan membalut nya dengan plester. Jira hanya mengangguk pelan sambil sesekali meringis sampai Sungmin selesai mengobati nya.


"Gomawo..."


"Sudah, biar bibi Kim yang membereskan nya, pergilah beristirahat." kata Sungmin sambil merapikan kotak obat tersebut dan berbalik pergi.


  Jira memandang punggung Sungmin yang menjauh, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, dan memandang ibu jari nya yang telah di obati oleh namja yang belum Ia kenal sepenuh nya..



****



  2 minggu telah berlalu semenjak kecelakaan yang menimpa Jira, belum ada perkembangan yang pasti dimana Jira berada, namun para mafia itu masih terus melacak keberadaan Jira dengan segala cara.


  Kangin, Kibum dan Yesung sedang berada diruang keluarga saat Hangeng datang dan menghempaskan tubuh nya di sofa.


"Mana yang lain?" tanya nya sambil membuka kancing kemeja nya karena merasa udara terlalu panas,


"Hyukjae mungkin berada di kamar nya." sahut Yesung,


"Lalu, Kyuhyun dan Henry?"


"Em, seperti nya tadi Kyuhyun mengajak Henry pergi entah kemana," jawab Kangin sambil mengangkat bahu.


"Kyuhyun seperti nya merencanakan sesuatu, Han ..." ujar Yesung, Hangeng menoleh.


"Merencanakan sesuatu?"


"Ya, akhir-akhir ini Ia sering pergi dan pulang larut, dan sesekali mengajak Henry. Aku khawatir sesuatu..."


"Apa yang kau khawatirkan hyung? Dua anak bodoh itu takkan berbuat ceroboh." komentar Kibum,


"Ada sesuatu yang belum kalian tau.."


"Apa itu hyung??" tanya Kangin, Hangeng dan Kibum ikut menoleh ke arah Yesung dengan heran.


"Polisi yang bernama Zhoumi Lau itu adalah kakak kandung Henry."



DEG !!!



"Apa?!!"


"Ya,"


"Darimana kau mengetahui informasi seperti itu??" tanya Hangeng syok,


"Aku sudah mengetahui ini sejak lama, dan ku fikir, Henry sebaik nya jangan......"


"Jadi polisi yang menembak ku tempo hari adalah kakak ku??" Hangeng, Kibum, Kangin dan Yesung terlonjak kaget mendengar suara keras dari arah belakang. Mereka berempat menoleh dan mendapati Henry berdiri di samping Kyuhyun dengan ekspresi yang sulit di artikan.


"Henry...??"




To Be Continue ....
Powered By Blogger