Jumat, 28 Desember 2012

FanFiction My Yeobo is A VAMPIRE // Season 2 // Chapter 5

Lets Read this FF ^^
Happy Reading...... semoga suka ya ^.^
Jangan lupa RCL ya :) [ Read Coment Like ]

Waring : Banyak typo bertebaran !!




Title : My Yeobbo is A VAMPIRE

Author: Lee Haeka / Diska Park
Posted by Lee Hyemi

Cast Vampire :
Lee Dong Hae  : Vampire name 'Alexander Leethe Count Chocula'
Lee Hyuk Jae : Vampire Name 'Leerant Luke Count Chocula'
Cho Kyu Hyun : Vampire Name 'Lachain Shan Count Chocula'

Cast Couple Vampire :
Park Ni Chan
Jung Ha Rin
Kim Yun Ah

Other Cast :
Kang Rae Mi
Choi Siwon
Henry Lau
Kim Hee Chul ( Appa's Vampire/ King of Vampire  )
Park Jung Soo ( Nichan's Appa )
Park Rin Byul ( Nichan's Umma )
Lee Sung Min ( Nichan's Oppa)
Zhoumi
Other SJ members

Genre : Fantasy, Horror, Romance, Comedy,Action,Angst

****
Author POV

Keesokan harinya,


Harin membuka matanya, lalu dia bangun dari tempat tidurnya. Dia memegang kepalanya lalu dia berkata “Apakah itu mimpi??”. Eunhyuk membuka pintu kamar Harin, dia memakai kemeja hitam dan celana hitam, dia berkata pada Harin “Harin ..Orang tuamu akan di makamkan, kau mau lihat untuk yang terakhir kalinya?”. Harin langsung berteriak “Jadi .. Itu bukan mimpi??”. Eunhyuk manganggukkan kepalanya pelan. Harin langsung turun dari tempat tidurnya dan berlari keluar untuk melihat orang tuanya untuk yang terakhir kalinya. Terlihat teman-teman dan kerabat-kerabat Harin telah datang kerumahnya. Harin duduk diantara peti mati orang tuanya, dia berkata sambil mengeluarkan airmatanya “Appa!! Eomma!! Jangan tinggalkan aku!!”. Pendeta berkata “Kita harus segera menguburnya!”. Peti mati itu pun di angkat oleh orang-orang dan di masukan kedalam mobil lalu mereka segera berangkat ke pemakaman. Harin mengusap airmatanya lalu dia berdiri dan langsung berlari ke kamarnya. Eunhyuk mengikutinya dari belakang.

Harin berjalan kesudut kamarnya lalu dia duduk sambil memeluk kedua kakinya. Eunhyuk hanya memperhatikannya di depan pintu kamarnya. “Kenapa ini semua terjadi padaku?? Kenapa??” Teriak Harin. Harin mengeluarkan airmatanya lalu dia langsung menundukkan kepalanya. Eunhyuk langsung menghampirinya dengan langkah kaki yang pelan, lalu dia duduk di samping Harin. Eunhyuk berkata padanya “Kenapa kau tidak ikut kepemakaman??”. Harin mengangkat kepalanya lalu dia berkata “ Aku … Aku tidak kuat melihat orangtuaku di kubur!! Aku sekarang sendirian… Tidak punya siapa-siapa lagi! Kenapa ini semua terjadi padaku?? Apa salahku?? Ini tidak adil!”. Harin masih mengeluarkan airmatanya. Eunhyuk membelai kepala Harin lalu dia berkata “Kau masih punya aku! Aku pasti akan selalu ada di sampingmu!”. Eunhyuk langsung memeluk Harin. Harin pun menangis di pelukan Eunhyuk. Harin berkata pada Eunhyuk “Apa aku harus mati juga?”. Eunhyuk kaget, dia langsung berteriak “Apa?? Jangan bodoh!! Kau masih punya aku, di sini, di sampingmu!!”. Harin langsung membalas pelukan Eunhyuk , lalu dia berkata “Jangan tinggalkan aku Hyukie!!”. Eunhyuk pun menjawabnya “Aku tidak akan meninggalkanmu”. Harin berkata lagi “Jangan tinggalkan aku, Aku hanya memilikimu sekarang…”. Eunhyuk menganggukkan kepalanya lalu dia berkata “Aku janji, aku tidak akan meninggalkanmu”. Harin semakin memeluk Eunhyuk dengan eratnya.

*****


Pemakaman, 12.00 KST

            Semuanya datang untuk melihat proses pemakaman orang tua Harin. Mereka semua merasa ikut berduka atas meninggalnya suami-istri tersebut. Ketika Donghae melihat ke kanan, dia melihat Henry yang sedang melihat proses pemakaman itu juga. Donghae memperhatikan Henry dengan tatapan tajam, Donghae penasaran pada Henry, “Kenapa dia ada di sana? Bukankah dia tidak kenal dengan Harin?” Pikir Donghae. Henry menyadari kalau Donghae sedang memperhatikannya, Henry langsung menoleh kearah Donghae dengan matanya yang berwarna merah itu. Henry menggelengkan kepalanya lalu dia tersenyum evil, dia pun pergi dari tempat itu. Firasat Donghae mengatakan kalau Henrylah penyebab kematian orang tua Harin, dia langsung mengikutinya dari belakang. Henry berjalan sambil menoleh kebelakang, dan tak di sengaja dia menabrak Yunah yang baru saja datang membawa sebuket bunga. Yunah langsung kaget karena tabrakan itu. Henry menoleh ke Yunah lalu dia menghentikan langkah kakinya, dia berkata “Maaf”. Yunah menggelengkan kepalanya lalu dia menjawabnya “Tidak apa-apa”. Mereka pun melanjutkan perjalanannya lagi. ‘Sssstttt’ Kulit mereka berdua saling bersentuhan. Yunah langsung menghentikan langkah kakinya, dia terdiam sejenak. “Dingin….” Ucap Yunah pelan. Yunah langsung menoleh kebelakang dan ternyata Henry sudah tidak ada. “Apa mungkin dia vampire?” Ucap Yunah pelan. Yunah langsung melihat langit yang bergitu gelap diselimuti awan hitam. Tak lama Donghae datang, lalu dia langsung menghampiri Yunah,

 “Yunah, Apa kau melihat seseorang? Dia adalah laki-laki” Ucap Donghae. Yunah langsung menganggukkan kepalanya.

“Tadi kami sempat bertabrakan tapi ketika aku menoleh kebelakang dia sudah tidak ada, aku juga sempat bersentuhan dengannya, tangannya dingin.. Apa dia vampire?” Jawab Yunah.

“Ya! Dia memang vampire! Firasatku mengatakan bahwa dia penyebab kematian orang tua Harin” Jawab Donghae datar.

“Mwo?? Tapi jika dia vampire, kenapa dia bisa keluar sekarang? Apa mungkin karena tidak ada matahari sekarang?” Tanya Yunah yang penasaran.

“Dia juga menggunakan krystal ajaib itu, dia Henry!” Jawab Donghae.

“Hah?? Jadi dia Henry?? Anak Zhoumi-ssi??” Teriak Yunah kaget. Donghae langsung menganggukkan kepalanya. “Aishh!! Kenapa tadi aku tidak menangkapnya???” Lanjutnya dengan sangat kesal sambil membuang bunga yang ada di tangannya. Donghae heran dengan kelakuan Yunah.

“Memangnya kamu bisa menangkapnya?” Tanya Donghae.

“Eoh? Tidak!” Jawab Yunah dengan wajah polosnya.

“Aishh .. Kau ini!!” Ucap Donghae yang langsung memegang dahinya.


Proses pemakanan telah selesai. Heechul, Nichan, Kyuhyun, Raemi dan Siwon pun meninggalkan makam itu. Leher Siwon masih terbaluti oleh perban putih. Mereka melihat Donghae dan Yunah yang sedang berdiri di tengah jalan. Mereka pun langsung menghampiri mereka berdua.

“Apa yang kalian lakukan di sini??” Tanya Kyuhyun cemburu. Kyuhyun melirik Donghae dan Yunah dengan tatapan tajamnya.

“Tadi aku melihat Henry diproses pemakaman, lalu aku mengejarnya sampai kemari” Ucap Donghae.

“Aku sempat bertabrakan dengan Henry” Ucap Yunah.

“Yunah, kau tau darimana kalau itu Henry??” Tanya Siwon penasaran.

“Donghae oppa yang mengatakannya padaku. Henry vampire kan?? Aku sudah hafal dengan cirri-ciri vampire. Saat aku bertabrakan dengannya, tangan kami saling bersentuhan, kulitnya sangat dingin, matanya juga mereh dan ketika aku menoleh kebelakang dia sudah tidak ada. Ketika dia sudah pergi, Donghae oppa baru datang”. Ucap Yunah. Donghae menganggukkan kepalanya .

“Itu benar.. Aku melihatnya tapi dia tidak melihatku mungkin karena aku bersembunyi di balik tubuh Heechul Appa dan memakai kacamata ini. Dia juga pasti tidak tau kalau aku sekarang  bersama kalian dan aku bisa keluar di siang hari” Ucap Raemi datar.

“Tapi kenapa dia ada disini? Dia kan tidak kenal dengan Harin eonnie. Apa mungkin dia penyebab kematian orang tua Harin eonnie??” Ucap Nichan.

“Ah!! Perkataanmu sama dengan apa yang ku pikirkan, Nichan!!” Teriak Donghae yang mengangkat jari telunjuknya.

“Jadi, Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita harus membunuh vampire itu?? Kasian Harin Eonnie” Ucap Kyuhyun.

“Tidak! Kita belum punya bukti” Ucap Heechul datar.

“Jika itu benar dan jika kita tidak membunuhnya sekarang, pasti semuanya akan menjadi berantakan!! Aku yakin itu.” Teriak Kyuhyun menahan amarahnya. Semua langsung terdiam setelah mendengarkan perkatakan Kyuhyun, hanya Heechul yang tersenyum.

“Kita lihat! Apa yang akan dia perbuat selanjutnya!”  Ucap Heechul. Heechul menepuk pundak Kyuhyun.

“Liat saja nanti!” Teriak Kyuhyun. Mereka pun langsung pergi dari pemakaman itu.

*****

Kastil di China, 00.00 waktu China

            Tepat pukul jam dua belas malam waktu China, Henry terlihat sedang berjalan di dalam kastilnya sambil membawa sebuah gelas yang berbentuk seperti piala. Isi dari gelas itu adalah darah. Henry meminum darah itu dengan senyuman jahatnya. Lalu dia duduk di samping Zhoumi. Zhoumi berkata pada Henry “Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang krystal itu?? Apa benar bersama Heechul??”. Henry hanya menganggukkan kepalanya sambil meminum darah yang ada di gelas itu.  Zhoumi berkata lagi “Apa kau punya rencana untuk mengambilnya??”. Henry hanya menggelengkan kepalanya. Zhoumi langsung berteriak “Dasar bodoh!!! Kenapa kau tidak merencakan sesuatu??”.  Henry tersenyum lalu dia berkata “Aku punya rencana lain! Lagipula, bagaimana aku bisa mengambilnya?? Sepertinya sebagian krystal itu telah berada didalam tubuh mereka”. Zhoumi langsung berteriak “Rencana apa itu?”. Henry berkata lagi “Rencana untuk membuat mereka sengsara satu per satu dengan cara menyiksa pacar-pacar mereka dan keluarganya. Seperti apa yang kulakukan pada kedua orangtua Harin”. Zhoumi langsung bertanya “Siapa itu Harin??”. Henry pun menjawabnya “Harin adalah pacar Luke. Kemarin aku mengikuti Luke dan Harin yang pulang bersama, lalu aku mengikuti Luke sampai kerumahnya dan kudengar dia akan melamar Harin, maka dari itu aku membuat orang tua Harin kecelakaan, jadi dia tidak bisa melamarnya. Dan selanjutnya, aku akan memaksa keluar krystal itu dari tubuh Xander, lalu setelah itu Shan.”. Zhoumi berkata lagi “Dari sebuah buku yang kubaca, jika kau mau mengeluarkan krystal ajaib itu dari tubuh seorang vampire, kau harus menendang dan menekan titik krystal itu, semakin dia rapuh maka krystal itu akan semakin keluar dari tubuh vampire itu”. Henry tersenyum picik karena dia merencanakan hal buruk pada Donghae setelah mendengar perkataan Zhoumi, dia pun meminum darahnya lagi.

*****

7 hari kemudian…

            Malam itu tepat pukul setengah sepuluh  malam, Donghae terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke hutan, dia ingin menjenguk makam Eommanya di sana. “Mau kemana??” Tanya Kyuhyun yang melihat Donghae telah berpakaian dengan rapi. “Aku akan kembali ke hutan, Aku ingin menjenguk makam eomma, aku sangat merindukannya, Aku akan menginap di kastil selama sehari” Jawab Donghae yang mengambil tas nya di atas meja. “Sendirian??” Tanya Kyuhyun. Donghae langsung menganggukkan kepalanya. “Aku ingin sendirian saja!” Jawab Donghae menepuk pundak Kyuhyun. Donghae langsung keluar dari rumahnya itu. Didepan rumah, Donghae memejamkan matanya sejenak, lalu dia membuka matanya lagi, bola matanya kini berubah menjadi merah lagi. Dia pun langsung berlari dengan sangat cepat, dan terbang diantara gedung-gedung bertingkat itu.

Beberapa jam kemudian, sampailah dia di sebuah hutan. Donghae menatap hutan itu lalu dia tersenyum sambil berkata “Sudah lama tidak pulang! Aku sangat merindukan hutan ini!!”. Donghae pun memasuki hutan tersebut. Donghae mendengar suara-suara yang telah lama tak dengarnya, dia tersenyum lalu dia berputar untuk melihat sekelilingnya. Donghae baru ingat dengan kelinci-kelincinya, dia langsung berteriak “Kelinciku!! Bagaimana keadaan kelinci-kelinciku??? Siapa yang memberi makan mereka?? Aku sangat bodoh! Kenapa aku tidak membawa mereka ke Seoul?”. Donghae langsung berlari dengan sangat cepat menuju kastilnya.

Sesampainya di kastil, dia langsung berlari kebelakang kastil untuk melihat peternakan kelincinya yang telah dia tinggalkan selama tiga tahun ini. Donghae membuka pintu dari sebuah ruangan, ruangan itu adalah tempat penyimpanan kelinci-kelinci peliharaannya. Donghae terdiam karena ruangan itu terlihat begitu kosong. Donghae mengambil sebuah lonceng kecil yang ada di sana. ‘Kring~Kring~Kring’ bunyi suara lonceng itu. Biasnya Donghae memanggil Kelincinya menggunakan lonceng itu, tapi sekarang ketika dia memainkan lonceng itu, kelinci-kelinci nya tidak ada yang keluar seekor pun. Donghae langsung duduk di depan pintu lalu dia menundukkan kepalanya. ‘Kring~kring~kring’ Donghae membunyikan lonceng itu lagi. Donghae mengangkat kepalanya, dan ternyata kelinci-kelinci itu telah berada di depan Donghae. Donghae tertawa bahagia, lalu dia berteriak “Kyaa!! Ternyata kalian masih hidup!! Kalian memang kelinci hebat!! Aku akan menginap disini sehari jadi aku bisa merawat kalian!! Sekarang aku tinggal dulu ya! Aku ingin menjenguk makam eommaku!”. Donghae pun berdiri lalu dia keluar dari ruangan itu. Ketika dia sedang berjalan di lorong kastil, dia tersenyum karena mengingat kejadian itu, kejadian dimana dia,Kyuhyun dan Eunhyuk berusaha menangkap kelinci untuk di jadikan kelinci bakar dan memberikan makanan itu untuk Nichan. Donghae langsung berlari keluar dari kastilnya itu dan pergi ke pemakaman. Ketika di perjalanan dia sempat memetik beberapa bunga mawar dari taman bunganya.

Sesampainya di pemakaman, Donghae langsung memasuki sebuah kastil kecil tempat dimana peti mati eommanya berada. Donghae menaruh bunga-bunga itu di atas peti mati sang eomma. “Eomma! Maafkan aku! Aku tidak pernah menjengukmu selama tiga tahun ini. Kami sangat merindukkanmu eomma. Eomma, appa terlihat sangat kesepian, andai kau berada bersama kami sekarang, kami pasti akan merasa baik walaupun kami mendapat kesulitan didalam sebuah masalah. Sudah! Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi”. Donghae pun mencium peti mata Eommanya, lalu dia berkata “Eomma, Aku menyayangimu!”. Donghae pun keluar dari kastil kecil itu. ‘Srek~Srek~Srek’ Suara langkah kaki Donghae di antara daun-daunan yang berjatuhan. Donghae nerasa kalau ada yang sedang mengikutinya, dia langsung menghentikan langkah kakinya lalu dia menoleh kebelakang, akantetapi tidak ada siapapun di belakangnya. Ketika Donghae menoleh kedepan, ternyata sudah ada lima werewolf di depannya. Donghae langsung mengambil sebuah pistol berpeluru perak  yang ada didalam tasnya, lalu bersiap untuk menembak werewolf itu. Salah satu werewolf itu langsung berkata “Hentikan!! Turunkan senjata itu!!”. Donghae menurunkan senjatanya itu, lalu dia berkata “Mau apa kalian??”. Werewolf itu berkata lagi “Kami hanya ingin memberitahu, kalau kau sekarang dalam bahaya”. Donghae kaget, lalu dia berkata “Mwo? Benarkah? Kalian tahu dari mana??”. Werewolf itu berkata lagi “Kau tak usah mengetahuinya, berhati-hatilah! Jaga dirimu!”. Werewolf-werewolf itu langsung pergi meninggalkan Donghae. Donghae pun pergi dari pemakaman itu, lalu dia berjalan menelusuri sebuah jalan yang pernah dia lewati bersama kedua saudaranya dan Nichan. Tak lama kemudian, sampailah dia di taman bunga mawar miliknya. Dia langsung membaringkan tubuhnya di antara  bunga-bunga mawar itu. Donghae membayangkan kejadian itu lagi, kejadian dimana Eunhyuk dan Kyuhyun kehilangan kendali dan menyerang dia dan Nichan.


*FLASH BACK*

Mereka pun membawa Nichan ke Taman bunga mawar yang ada di dekat kastil mereka. Donghae berkata “Kita sudah aman, Dia tidak berani ke sini”. Nichan pun turun dari punggung Donghae lalu dia berkata “Mianhe .. aku telah merepotkanmu oppa”. Donghae pun berkata lagi “Ah ..Gwaenchanayo”. Mereka berempat pun duduk di tengan taman bunga mawar itu. “Oppa, Aku boleh bertanya??” Tanya Nichan, mereka bertiga hanya menganggukkan kepala mereka sambil melihat langit yang penuh dengan bintang-bintang. “Kenapa warna bunga-bunga mawar di taman ini seperti warna bola mata kalian??”. Kyuhyun gugup, lalu dia berkata “Hmm.. Karena kami suka dengan warna itu”. Donghae memetik setangkai bunga mawar, lalu dia berkata “Aku suka bunga ini .. bunga mawar merah! Bunga mawar ini untukmu, Aku tau kalau kau itu suka bunga mawar merah”. Ketika Nichan ingin mengambil bunga mawar itu, Eunhyuk langsung berkata “Hati-hati dengan bunga mawar, mereka memang terlihat indah tapi mereka juga bisa menyakitkanmu”. Nichan mengambil bunga mawar sambil memperhatikan Eunhyuk, akibatnya tangannya itu tertusur oleh duri dari bunga mawar dan akhirnya berdarah. Ketiga vampire kaget melihat darah di tangan Nichan. “Darah …..” Ucap Kyuhyun dan Eunhyuk. Donghae langsung menarik Nichan untuk berdiri lalu dia memetik bunga mawar merah yang lain, kemudian dia mendekatkan kelopak bunga mawar itu di depan hidungnya agar bau darah yang tercium tercampur dengan aroma dari bunga mawar itu. Kyuhyun dan Eunhyuk mulai kehilangan kendalinya. Donghae panik, lalu dia berteriak “Gawat!!!”. Kyuhyun dan Eunhyuk menundukkan kepalanya lalu mereka langsung berdiri kemudian mereka melirik Nichan dengan tajam. Taring mereka menjadi semakin panjang. Hasrat vampire mereka memuncak. Nichan ketakutan, Lalu dia berlindung lagi di belakang Donghae. Nichan berkata pada Donghae “Apa yang terjadi??”. Donghae berkata “Miyoung kau mau tau kenapa di dekat kastil ini terdapat bunga mawar yang sama dengan bola mata kami??”. Nichan mengangguk, lalu Donghae melanjutkan perkataan nya itu “Bunga mawar itu untuk mengontrol kami, agar kami tidak menjadi vampire liar. Bunga mawar merah untuk mengontrolku, bunga mawar kuning untuk mengontrol Eunhyuk hyung sedangkan bunga mawar oranye untuk mengontrol Kyuhyun. Jika salah satu dari kami kehilangan kendali karena mencium bau darah maka dia harus menghirup wangi bunga mawar itu agar dia kembali seperti semula. Mereka telah terpengaruh oleh darah”. Nichan pun berkata “Mwo?? Tapi sekarang kita sedang berada di daerah bunga mawar merah”. Donghae dan Nichan memundurkan langkah kaki mereka. Kyuhyun dan Eunhyuk langsung menyerang Donghae dan Nichan. “AAAAAAAAAAAAAAA” Teriak Nichan yang membelah sunyi malam.

*FLASH BACK OFF*


Donghae terbangun dari lamunannya setelah mengingat kejadian itu. Dia langsung berdiri dan berjalan mengikuti jalan yang dia lewati bersama Nichan ketika mereka di kejar oleh vampire Kyuhyun dan Eunhyuk. Tak lama sampailah dia disebuah jalan buntu yang di buat oleh sebuah tebing yang sangat tinggi. Donghae memejamkan matanya sejenak. Ketika dia membuka matanya lagi, bola matanya telah berubah menjadi merah. Donghae langsung memanjat tebing itu. Setelah memanjat tebing, Donghae berjalan menelusuri hutan yang ada di tebing itu. Sampai pada akhirnya dia berdiri disebuah tempat dimana dia pernah bertarung melawan werewolf. Dia menoleh kesekitar tempat itu. “Xander!!” Suara seseorang yang tiba-tiba muncul. Donghae kaget melihat Henry yang tiba-tiba sudah berada di sana. Henry pun menghampirinya, lalu mereka saling bertatapan.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Donghae dengan tatapannya yang tajam.

“Aku hanya ingin mebambil sesuatu yang aku inginkan!” Jawab Henry.

“Apa itu?” Tanya Donghae.

“Sesuatu yang ada di dalam dirimu!” Jawab Henry.

“Tidak akan kubiarkan!” Teriak Donghae.

“Haha .. Apa kau tau? Aku yang telah menyebabkan orang tua Harin meninggal. Aku berpura-pura untuk menggigit mereka, agar mereka ketakutan. Dan terjadilah kecelakaan itu” Jawab Henry sambil tersenyum jahat. Donghae langsung menarik kerah baju Henry.

“Kurang ajar!! Kau telah membunuh orangtua calon kakak iparku!!” Teriak Donghae. Donghae langsung melempar Henry ke pohon. Anak buah Henry langsung keluar dari persembunyiannya. Henry memberi aba-aba untuk tetap berdiri disana.

“Haha.. Jadi kau mau melawanku??” Tanya Henry yang langsung berdiri. “Kalau begitu ayo kita bertarung!” Lanjutnya.

Henry langsung berlari menghampiri Donghae. Terjadilah pertarungan antara Donghae dan Henry. Donghae memukul henry secara bertubi-tubi, melempar lalu menendang Henry. Begitupula dengan Henry, Henry terus memukul,melempar dan menendang Donghae. Tidak ada seorangpun yang mau mengalah. Serang demi serangan telah mereka lancarkan masing-masing. Sampai pada akhirnya Henry menendang dada Donghae, Donghae langsung terlempar ke pohon. Donghae memegangi dadanya, dia terlihat begitu kesakitan. Henry pun menghampiri Donghae, lalu dia menginjak dada Donghae, Donghae terlihat semakin kesakitan. Donghae langsung berteriak “AAAAA!!”. Henry berkata pada Donghae “Zhoumi bilang, jika ingin mengeluarkannya harus menekan titik terbenamnya krystal itu, semakin kau rapuh maka krystal itu akan semakin keluar dari tubuhmu”. Henry menginjak dada Donghae lagi, Donghae terlihat semakin kesakitan. Henry langsung merobek baju Donghae, dan benar ternyata krystal itu semakin keluar dari tubuh Donghae. Henry tersenyum jahat, dia semakin menekan dada Donghae lagi. Donghae semakin kesakitan, dia langsung berteriak “AAAAAAAAAA!!! ANDWAE!!!!”. Henry semakin menekannya dengan kakinya. Donghae berteriak lagi “NO!!! HENRY NO!!”. Tiba-tiba sekumpulan werewolf datang. Henry terlihat ketakutan dengan werewolf itu, dia langsung mencabut paksa krystal yang masih menempel di dada Donghae. “AAAAAA!!!!” Teriak Donghae bersamaan dengan sebuah cahaya putih yang sangat terang. Henry tersenyum jahat karena krystal itu telah berada di tangannya. Dia dan anak buahnya langsung pergi meninggalkan Donghae dan para werewolf itu. Salah satu Werewolf itu berkata “Sudah kubilang untuk berhati-hati!”. Donghae berkata pelan “Maaf…”. Donghae benar-benar tidak berdaya, dia langsung terjatuh dan tak sadarkan diri. Para werewolf itu pun langsung membawanya pergi dari tempat itu.

****

Para werewolf itu membaringkan tubuh Donghae di taman bunga mawar. Lalu kemudian para werewolf itu pergi meninggalkan Donghae sendirian. Tak lama Donghae tersadar, lalu dia duduk dan melihat kesekitarnya, dia berkata pelan “Apa aku tertidur dan bermimpi bermimpi?”. Donghae merasa kalau dadanya begitu sakit, dia pun memegang dadanya, lalu dia berkata “AAA!! Ini bukan mimpi!”. Donghae langsung berdiri dan menjalan kedalam kastilnya. Donghae berjalan menelusuri lorong kastil sambil memegang dadanya. Donghae pun memasuki kamarnya. Terlihat dikamarnya terlihat sebuah peti mati miliknya. Donghae menekan sebuah tombol yang berbentuk kelelawar, dan peti mati itu pun berubah menjadi sebuah tempat tidur. Donghae langsung membaringkan tubuhnya di sana. “Ma..Maaf Appa!” Ucap Donghae pelan.

Pagi hari pun tiba, Donghae hanya menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Tiba-tiba Donghae duduk, dia haus, dia merasa kalau lehernya seakan-akan di cekik oleh seseorang. Donghae terus memegang lehernya. “A…Aku.. Bu..Butuh Da..Da..Darah!” Ucap Donghae terbata-bata. Donghae langsung keluar dari kamarnya dan berlari didalam kastilnya. Dia pergi menuju dapur, dia mencari-cari kantung-kantung darah di lemari yang ada didapur, dia mengira kalau masih ada kantung-kantung darah di dapur. “Tidak ada! Bagaimana ini? Matahari telah terbit! Aku tidak bisa berburu darah kehutan!”. Donghae tersenyum, dia langsung berlari ruangan peternakan kelincinya. Sesampainya di ruangan itu, Donghae langsung menangkap kelinci-kelinci itu, lalu dia menggigit dan menghisap darah kelinci-kelinci itu. Ketika Donghae ingin menggigit Kelinci yang terakhir, Donghae tersadar karena dia menghisap darah kelinci-kelinci kesangannya. Donghae tidak jadi menghisap darah kelinci yang ada di tangannya, dia langsung menaruh kelinci itu di lantai. Donghae melihat tangannya yang penuh dengan darah lalu dia berkata “Aku telah menjadi vampire lagi ... Bahkan lebih jahat!”. Donghae langsung berlari meninggalkan ruangan itu. Donghae langsung masuk kekamarnya lagi, dia hanya duduk didepan jendela yang tertutup dan terdiam dengan tatapan kosongnya. Tiba-tiba Kelinci yang masih hidup itu datang menghampiri Donghae, kelinci itu langsung duduk di pangkuan Donghae. Donghae mengusap-usap kelinci itu, lalu dia “Maafkan aku … Aku berjanji tidak akan menyakitimu”.

*****

Rumah Keluarga Jungsoo, 20.00 KST

Terlihat Nichan sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan laptopnya. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. “Channie!! Buka pintunya!!” Teriak Rinbyul sang eomma. Nichan pun membukakan pintu itu. Nichan terlihat bahagia ketika dia melihat orang yang ada di rumahnya sekarang, dia adalah Donghae. Nichan langsung memeluk Donghae.

“Kemana saja kau seharian ini?? Aku merindukanmu oppa!” Ucap Nichan.

“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu” Ucap Donghae dengan tatapan dinginnya.

“Apa itu??” Tanya Nichan yang langsung melepaskan pelukannya.

“Sepertinya kita sudah tidak bisa bersama lagi Channie …” Ucap Donghae datar.

“Kenapa?? Kenapa kau berbicara seperti itu?? Aku ingin selalu bersamamamu” Ucap Nichan, dan tanpa disadari dia mengeluarkan airmatanya.

“Aku sudah tidak mencintaimu!” Ucap Donghae datar.

“Mwo? Bohong! Kau pasti bohong!! Kenapa dengan mudah kau mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu??” Teriak Nichan dengan airmatanya.

“Pegang ini! Tolong jaga dia baik-baik” Ucap Donghae yang memberikan seekor kelinci kepada Nichan.

“Aku tidak ingin kelinci ini! Aku ingin oppa!” Teriak Nichan.

Donghae memaksa Nichan untuk menerima kelinci itu. Donghae membalikkan tubuhnya. “Aku Tidak bisa melihatnya menangis!” Ucap Donghae pelan. Nichan langsung memeluknya dari belakang. Donghae melepaskan pelukan Nichan, lalu dia langsung pergi dari rumah Nichan. Nichan langsung duduk di depan pintu sambil menangis lalu di menaruh kelinci itu di lantai. Kelinci itu lang mendekati Nichan dan duduk di sampingnya.

TBC ~
gimana menurut chingu FF admin ??minta komentarnya dong :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger