Rabu, 22 Januari 2014

FanFiction Love Or Part 3

Super Junior Fanfiction
Posted by @Hyukiwife_08


Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Ji Ra,
The Terorism Cast:
HAN JI RA
- CHO KYUHYUN
- LEE HYUKJAE
- HAN GENG
- KIM YESUNG
- KIM KANGIN
- KIM KIBUM

The Police cast
- LEETEUK
- LEE SUNGMIN
- LEE DONGHAE
- ZHOUMI LAU
- SHINDONG
- HENRY LAU
- RYEOWOOK
- SIWON
DLL


Genre : Fantasy

Author : Devi Amalia Rodivan a.k.a DeHyuk_


HAPPY READING ^^
"Hyung, bukan kah kau libur hari ini?" Tanya Siwon heran.

"Mana Leeteuk hyung?" Tanya ZhouMi.

"Diruangan nya." Jawab Siwon, ZhouMi hanya tersenyum dan pergi ke ruangan Leeteuk.


TOK TOK TOK


"Masuk."

"Aku datang Hyung." Sapa ZhouMi.

"Maaf aku menyuruh mu datang di hari libur mu. Tapi ada yang ingin ku tanyakan pada mu." Ujar Leeteuk.

"Apa itu hyung??"

"Em, begini Zhou,, aku dengar, kau punya adik?" Selidik Leeteuk.

"Ya, lalu?"

"Lalu dimana adik mu sekarang?"


"Dia hilang sebelas tahun yang lalu, dan aku tak tau dimana dia sekarang. Entah dia masih hidup, atau sudah tiada.." Terang Zhoumi pelan. Leeteuk hanya menatap Zhoumi dalam diam.


"Kau berpikiran sama dengan ku kan Zhou?" Terka Leeteuk.

"A-apa hyung??"

"Ya, daftar nama pemberian komandan tertera nama marga mu."

"Ouh, jadi kau ingin membicarakan itu pada ku? Tadi nya aku pun berfikir seperti itu hyung, tapi seperti nya tidak mungkin." Jelas Zhoumi.

"Kenapa tidak mungkin?" Tanya Leeteuk.

"Dia mungkin memakai nama samaran, yang kebetulan memakai marga ku."


"Em, baiklah. Akan ku coba selidiki ini,"

"Baiklah hyung, aku pergi dulu." Pamit Zhoumi. Ia membungkuk singkat dan Leeteuk mengangguk.

-
-
-
-


 Jira duduk memejamkan mata nya di atap rumah dengan earphone yang menyumbat telinga nya. Bahkan dia tak menyadari Kibum datang dan duduk di samping nya. Ia baru sadar dan terkejut saat Kibum melepas salah satu earphone nya.


"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jira reflek.

"Melihat mu."

"Melihat ku?"

"Ya."


"Hm, ada yang ingin kau bicarakan sehingga kau mengikuti ku sampai kesini?" Tanya Jira datar.

"Tidak ada." Jawab Kibum.

"Kalau begitu pergilah."

"Tidak mau."

Jira mendelik ke arah Kibum, yang hanya di balas dengan tatapan santai dari namja tampan itu.


"Nuna.."

"Hm?"

"Bagaimana rasanya jika cinta mu tak di balas?"


"Apa?"


"Bagaimana jika kau mencintai seseorang, namun kau tak bisa memilikinya? Kau hanya bisa memandang nya dari jauh bersama orang lain." Ujar Kibum menerawang.

"Kau ini bicara apa?" Jira menoleh dan menatap Kibum dengan bingung. Kibum menoleh dan balas menatap sepasang mata cemerlang Jira dengan dalam.


"Nuna, apa kau mencintai Kyuhyun?" Tanya Kibum. Jira melihat keseriusan di wajah Kibum.


"Apa maksud pembicaraan mu?"


"Aku mencintai mu nuna."


"Apa?!"
 Jira berusaha bangkit namun Kibum menahannya dan mengunci dengan kedua tangan yang berada di sisi kepala Jira.

"Jawab dulu pertanyaan ku."

"Apa perlu aku menjawab pertanyaan mu itu?" Tanya Jira jengah.

"Ya." Jawab Kibum singkat. Ia mensejajarkan kepala nya dengan kepala Jira.


"Selama ini aku hanya menganggap mu sebagai dongsaeng ku, sama seperti Henry."

"Kau yakin?"

"Ya, aku yakin." Jawab Jira. Kibum diam memandang Jira. "Sekarang lepaskan aku Kibum-ah."


"Kabulkan satu permintaan ku nuna." Ujar Kibum.


"Apa?"

"Aku ingin mencium mu."




~DEG~




 Jira terpaku menatap Kibum dengan bimbang. Kibum kian mendekat dan mulai memejamkan mata nya, bibir nya mulai bersentuhan dengan bibir Jira. selama semenit penuh mereka berciuman. Saat sudah waktu nya melepaskan ciuman mereka, Kyuhyun datang dengan raut wajah tak bisa di artikan.


"Kyu.."

"Kyu..."
 Jira dan Kibum menatap Kyuhyun yang sedang marah.


"Aku bisa menjelaskan nya Kyu .."




BUGGHHH !!




 Kibum terjungkal jatuh saat Kyuhyun memukul nya, darah segar mengalir dari bibir Kibum.


"APA-APAAN INI ?!!! APA-APAAN KAU HYUNG !!" Teriak Kyuhyun.

"Kyu, aku hanya..."




BUGGHHHH !!



"AKU TAK TERIMA INI SEMUA HYUNG!!" Tukas Kyuhyun mengeluarkan pistol nya dan mengarahkan nya ke kepala Kibum.


"KYU !!" Jerit Jira, mencoba menahan tangan Kyuhyun menarik pelatuk nya. "Tahan amarah mu, kau tak perlu mengeluarkan senjata mu." Lanjut Jira. Ia menatap bimbang wajah Kyuhyun yang memerah karna marah dan wajah Kibum yang terluka. Entah siapa yang harus Ia utamakan sekarang.
 Kyuhyun perlahan menurunkan senjata nya dan menekan emosi nya dalam-dalam, lalu kemudian menatap mata cemerlang Jira.


"Aku tunggu kau di kamar." Putus nya dingin dan berlalu pergi dengan gontai.
 Jira menatap kepergian Kyuhyun, namun sedetik kemudian Ia ingat dengan Kibum.


"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jira sambil membantu Kibum berdiri dan memapahnya.

"Gwenchana."Jawab Kibum pelan.

"Kenapa kau lakukan itu? Dasar bodoh."

"Aku bilang kabulkan permintaan ku."

"Aku kan belum mengizinkan nya!!" Balas Jira sengit. "Aku akan dapat masalah besar karna kau." Lanjut nya dingin sambil memapah Kibum yang terdiam.


"Kibum-ah, kau kenapa?" Tanya Hangeng heran, Jira menyerahkan Kibum pada Hangeng.

"Pegang dia, aku ingin beristirahat." Ujar Jira dingin.

 Di dalam kamar, keadaan tidak bertambah baik. Karna Kyuhyun telah menunggu di dalam kamar Jira dengan pandangan dingin.


"Jelaskan pada ku. Sekarang." Ucap Kyuhyun datar. Jira tak suka dengan keadaan ini. Maka, Jira menjelaskan semua yang terjadi pada Kyuhyun yang masih belum ingin memandangnya.


"Lupakan ini semua, aku tak pernah mengizinkan nya menyentuh ku." Tutup Jira setelah menjelaskan semua nya.
 Kyuhyun terdiam beberapa saat, kemudian berbalik menatap Jira.

"Tapi dia telah menyentuh mu. Dan aku tak melihat reaksi penolakan dari diri mu, Nona Han." Ujar nya dingin.

"Kau tak percaya pada ku?!" Jira membulatkan mata nya menatap Kyuhyun. "Baiklah, katakan pada ku apa yang  harus aku lakukan agar kau percaya pada ku?"
 Kyuhyun hanya menatap Jira dengan datar, lalu berjalan ke arah pintu berniat pergi. Namun Jira memeluk Kyuhyun dari arah belakang.


"Kyu..."

"Untuk saat ini aku hanya butuh penjelasan mu." Kyuhyun menyela dengan nada suara yang tenang dan berusahan menekan emosi nya sedalam mungkin. Lalu dengan lembut melepaskan pelukan Jira dan menghilang di balik pintu. meninggalkan Jira yang jatuh terduduk setelah kepergian Kyuhyun.
-
-
-
-

"Hyung, aku pulang dulu ne?"

"Ne."

"Oiya hyung, komandan ingin bertemu dengan mu besok pagi.." Sungmin yang sedang membuka jaket kulitnya hanya mengangguk singkat.


"Kau kenapa Sungmin-ah?" Tanya Leeteuk heran sambil membuka jaketnya.

"Ah, tidak apa-apa hyung."

"Benar tidak apa-apa?"

"Sudahlah hyung, jangan cerewet." Tukas Sungmin jengah.


"Baik baik, ah ya Sungmin-ah, beberapa hari yang lalu aku berbicara dengan ZhouMi tentang Daftar nama mafia itu. Dan aku berniat menyelidiki nya. Otthoke?"

"Hm, ya. Kau selidiki saja."

"Kau ini kenapa? Aku berbicara pada mu Lee Sungmin." Suara Leeteuk sedikit meninggi melihat sikap Sungmin yang acuh kepada nya.,.

"Aku sedang tak ingin bicara pada siapa pun hyung." Jawab nya datar.

"Hm ya, baiklah. Sesuka mu saja, aku lapar." Balas Leeteuk dengan sikap datar.


"Hyung, kau kenapa?" Donghae datang membawa beberapa makanan kecil dan kaleng soda. dan melihat wajah Sungmin yang termenung.

"Ani."

"Cerita saja pada ku jika kau mempunyai masalah hyung.."

"Kau tak bisa dipercaya." Sahut Sungmin cuek.

"Mwo??" Donghae tersedak, namun Sungmin hanya melirik sebentar lalu kembali melamun sambil bertopang dagu.


"Donghae-ya, kau bertugas?" Tanya Leeteuk yang datang membawa makanan.

"Kemarin tugas ku digantikan oleh Heechul hyung, karna aku harus menghadiri acara keluarga." Terang Donghae.

"Oh begitu, Sungmin-ah ini makanan mu, Donghae maaf aku tidak tau kalau kau bertugas."

"Tak apa hyung, aku sudah membawa makanan." Donghae tersenyum dan menunjukkan makanan yang di bawanya.



"Em, hyung,, apa benar adik ZhouMi hyung itu termasuk dalam kelompok mafia??"

"Itu masih belum pasti. Aku masih menyelidiki nya." Jawab Leeteuk.

"Kalau benar, Zhoumi hyung bisa dalam masalah. Dia bisa terancam dikeluarkan dari Akademi Kepolisian ini."


"Donghae-ya, Leeteuk hyung sudah bilang itu masih belum pasti. Mungkin saja hanya kebetulan marga mereka sama. Kau ini cerewet sekali." Sungmin mendelik ke arah Donghae dengan isyarat menyuruh nya diam.

"Tapi aku kan berbicara dengan Leeteuk hyung, kenapa kau harus marah?" Tanya Donghae polos.


"Sungmin-ah, kau ini seperti seorang yeoja yang sedang datang bulan saja." Ujar Leeteuk yang kemudian tertawa terbahak-bahak bersama Donghae, smentara Sungmin mendeggus kesal.





To Be Continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger