Jumat, 08 Agustus 2014

Fanfiction Super JUnior LOVE OR DIE PART 9

Cast : Han Jira, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, All Super Junior Member's.

Genre : Fantasy, sad, romance, action

Author : Devi Amalia Rodivan (blog : dhevanfiction.blogspot.com , twitter : @deviboy_ )
Posted by @Ningrum0422




HAPPY READING ^^
-
-
-
-
-


"Bukan karena kau mencintainya?" tanya Kyuhyun kalem, namun menatap tajam Henry yang terkejut dengan ucapannya.


"Kau mengira aku mempunyai rasa yang sama seperti Kibum Hyung?" balas Henry tak percaya,


"Aku tak tau siapa yang harus aku percaya sekarang, mianhae,"


  Henry terdiam menatap Kyuhyun yang sekarang memejamkan matanya, Ia sadar bahwa Kyuhyun sangat mencintai Jira. Henry terlihat berpikir keras.


"Hyung..." panggil Henry, Kyuhyun hanya berdehem tanpa membuka kedua mata nya.


"Kau bilang, kau tau dimana polisi bernama Lee Sungmin itu tinggal?"


"Inkiyago," jawab Kyuhyun singkat,


"Bagaimana kalau kita coba cek kesana?"


"Untuk apa?"


"Yaa,, untuk memastikan bahwa Jira ada disana atau tidak?" jawab Henry asal, Kyuhyun membuka matanya dan menghela nafas berat.


"Ayolah hyung... kita coba saja," kata Henry lagi.


"Aku tak mau membuang-buang waktu untuk hal yang mengecewakan." jawab Kyuhyun datar, Henry menghela nafasnya berat.


"Ayolah hyung.. aku bosan...."


  Kyuhyun melempar pandangan sinis ke arah teman sekamarnya itu, lalu membuang pandangannya keluar jendela, tampak bayangan Jira yang selama ini menghantuinya. Kyuhyun menghela nafas dalam, seperti menyiapkan kekuatan untuk menelan kekecewaan yang dikatakannya, lalu mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya.


"Kajja," ajak Kyuhyun dan menyambar kunci mobil, dahi Henry berkerut tak mengerti, Kyuhyun menatap Henry yang tak kunjung bangkit dari zona nyamannya,


"Kita cari Jira," kata Kyuhyun lagi, seolah mengerti arti dari wajah 'pabo' Henry,


"Kau serius hyung??" tanya Henry menatap Kyuhyun dengan mata membulat, Kyuhyun mengangguk.


"100 persen," sahutnya pendek, lalu melempar kunci mobil kearah Henry, "Kau yang menyetir."


.
.
.


"Ada apa hyung? Apa yang ingin kau bicarakan??" Zhoumi duduk dan mengambil gelas yang disodorkan leeteuk, Leeteuk hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Zhoumi.


"Apa yang kau bicarakan ini mengenai mafia bermarga Lau itu?" tanya Zhoumi lagi, Leeteuk mengangguk kecil.


"Selama ini aku mengamati foto adik mu yang kau berikan dengan foto mafia itu, banyak sekali persamaan diantara kedua foto itu," jelas Leeteuk,


"Mwo??"


"Yaa, tak banyak yang berubah.. jika kita bisa men-tes DNA, kit....."


"Hyung, sebenar nya apa maksud mu membantu ku?" tanya Zhoumi tiba-tiba dan menatap tajam Leeteuk, Leeteuk sendiri terkejut dengan ucapan Zhoumi,


"Mianhae hyung, tapi bukankah dengan kau mencari tau hubungan ku dengan mafia itu, secara tidak langsung kau menghacurkan ku, iyakan?" lanjut Zhoumi lagi saat melihat keterkejutan diwajah Leeteuk.


"A-aku...."



*****



"Kau tidak bekerja, Sungmin-ssi?" tanya Jira heran yang melihat Sungmin bersantai diruang tamu, Sungmin sendiri hanya menoleh sedikit lalu kembali pada aktivitasnya.


"Ani," jawabnya singkat,


"Waeyo??" tanya Jira lagi,


"Aku sedang mendapat jatah berlibur, kau ini cerewet sekali." keluhnya.


"Aku kan hanya bertanya saja.." dengus Jira,


"Aku juga hanya menjawab saja," balas Sungmin acuh dan membuat Jira semakin geram.


"Kau...!!!" Jira bermaksud memukul Sungmin, namun Ia terpeleset dan kepalanya membentur lantai terlebih dahulu,


"Gain!!" teriak Sungmin kaget dan segera menghampiri Jira yang sudah tersungkur dengan kepala terluka,


"Astaga..." pekik namja tampan itu, tanpa pikir panjang Sungmin segera menggendong Jira dan segera membawa nya ke rumah sakit,



  Sementara itu, Kyuhyun dan Henry sedang mengelilingi daerah kota Inkiyago, hampir 3 jam mereka mengitari daerah tersebut, namun hasilnya tetap nihil.


"Melihat sesuatu hyung?" tanya Henry. Lagi. membuat Kyuhyun memutar bola matanya malas dan memandang keluar jendela.


  Henry menghentikan mobilnya dipinggir jalan didepan sebuah rumah besar didalam kompleks.


"Aku lelah hyung..." keluh Henry, Kyuhyun menoleh dengan wajah datar dan menatap Henry skeptis.


"Kau yang mengajakku untuk mencari Jira, kenapa sekarang malah kau yang mengeluh?" tanyanya dingin,


"tapi aku benar-benar lelah hyung.. kita lanjutkan lain waktu saja.." rajuk Henry lagi sambil merebahkan dirinya dikursi pengemudi,


  Kyuhyun menatap ke sekeliling daerah itu, tanpa disengaja tatapan matanya jatuh pada seorang namja yang terlihat panik dan sedang menggendong seorang yeoja. Seketika mata Kyuhyun membulat saat meilhat siapa namja itu dan yeoja yang dibawanya,


"henry, kau membawa senjata?" tanya Kyuhyun gugup tanpa melepas pandangan nya dari namja itu.


"Aku selalu membawanya, waeyo hyung?"


"Cepat bangun dan ikuti mobil itu." ujar Kyuhyun kalut, Henry sendiri bingung dan mengikuti arah pandangan Kyuhyun.


"Polisi itu!!" pekik Henry tertahan.


"Kajja palliwa!!" kata Kyuhyun cepat, Henry mengangguk dan segera mengikuti mobil yang dibawa Sungmin.


  15 menit kemudian mobil yang dikendarai Sungmin berhenti disebuah klinik, Kyuhyun dan Henry sendiri sudah berhenti agak jauh darisana namun masih bisa memantau keadaan di sekitar klinik itu.
   Kyuhyun segera mengutak-atik ponselnya dan mencari nomer ponsel Hangeng,


"Yeobseo hyung? Aku menemukan Jira."


"Mwo??" pekik Hangeng yang membuat Yesung dan Hyukjae terkejut dan menoleh pada nya,


"........."


"Y-ya, aku segera kesana, tunggu aku." KLIK


"Ada apa hyung??" tanya Hyukjae,


"Cepat ambil senjata kalian, panggil Kangin dan Kibum. Kyuhyun dan Henry menemukan Jira." jawab Hangeng cepat.


"Jinjja??"


"Sudahlah, ayo cepat."


"KANGIN HYUNG!! KIBUM-SSI!!"

.
.
.


"Uisa, otthoke??" tanya Sungmin saat melihat Uisa keluar dari ruangan Jira,


"Gwenchana, Ia hanya mengalami luka ringan, sebentar lagi pun Ia akan siuman.." jelas Dokter Kim.


"Begitu yaa,, ghamsanida Uisa Kim."


Drrtttt Drtttt


"Ya, yeobseo?" sapa Sungmin saat seseorang menelpon nya,


"Sungmin-ah, kau dimana?" tanya Heechul dari sebrang sana.


"Disebuah klinik, ada apa hyung?"


"Sepertinya tadi aku melihat mobil sport berwarna hitam berada didaerah sekitar rumahmu, jika aku tidak salah melihat, plat nomer itu milik mafia itu."


"Benarkah Hyung?" tanya Sungmin seraya pergi keluar klinik agar Jira tidak terganggu dan tidak mendengar pembicaraan nya, namun langkah nya terhenti saat melihat mobil yang dimaksud Heechul terparkir tak jauh dari klinik itu.


'Hm, jadi mereka sudah tau jika dia bersamaku..' batin Sungmin.


"Yeobseo Sungmin-ah??"


"Ah, ne hyung? Mobil itu sekarang berada disebrang klinik tempat dimana aku berada sekarang." kata Sungmin sambil terus memperhatikan dari balik jendela.


"Apa?? Beritahu aku dimana kau sekarang, aku akan kesana segera." ujar Heechul tegas. Setelah Sungmin memberitahu dimana Ia berada, Heechul segera menutup telpon dan berlari keruangan Leeteuk, namun Ia tak ada.


"Leeteuk hyung tidak ada, masa tugas nya sudah selesai dan sekarang dia sedang dicafe didepan itu bersama Zhoumi hyung." kata Donghae saat melihat Heechul memasuki ruangan Leeteuk.


"Gomawo Donghae-ya, Ah ne, tolong beritahu yang lain bahwa kita akan bertugas menangkap mafia yang sekarang sedang berada di Inkiyago."


"Mwo?? Baik hyung." ujar Donghae dan segera berbalik pergi, Heechul segera mengambil ponselnya dan menelpon Leeteuk.



~~~~



  Leeteuk dan Zhoumi memang sedang berada di sebuah cafe didekat kantor mereka, dan sekarang mereka sedang membahas tentang Henry.


"Mianhae hyung, tapi bukankah dengan kau mencari tau hubungan ku dengan mafia itu, secara tidak langsung kau menghacurkan ku, iyakan?" lanjut Zhoumi lagi saat melihat keterkejutan diwajah Leeteuk.


"A-aku...."


Drrtttt Drrrttt


  Leeteuk baru saja ingin menjelaskan kepada Zhoumi tentang 'alasan' nya, namun tiba-tiba ponsel Leeteuk yang berada diatas meja bergetar.


"Chakkaman Zhou..." kata Leeteuk sembari mengangkat telpon dari heechul, "Ya, yeobseo?"


"....."


"Mwo?? Jinjja?? Baiklah aku segera kesana." tutup Leeteuk.


"Ada apa hyung?" tanya Zhoumi heran,


"Mafia itu berada di Inkiyago, kita harus segera kesana." sahut Leeteuk tegang, mata Zhoumi membulat, "Kau membawa mobil sendiri kan? Kita bertemu disana ne, secepatnya." lanjut nya sembari berbalik dan menuju tempat parkir, Zhoumi mengangguk dan termenung.


"Jika kau memang benar-benar adikku, kau dalam masalah besar sekarang Henry.." gumam Zhoumi seraya menyambar kunci mobilnya dan berjalan menuju parkiran.





To Be Countinue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger