Jumat, 26 Juli 2013

[After Edited ]My Boyfriend is a Vampire Chapter 3

Tittle : My Boyfriend is a Vampire

Cast : Song Ji Gwa, Lee Hyukjae, Song Sungmin, Jung Hana, Cho Kyuhyun, Kim Kibum, Lee Donghae, other cast

Author : Devi Rudi a.k.a Lee_274

Genre : fantasy ( tentukan sendiri )

Posted by @Hyukiwife_08

NB : mohon maaf kalo masih banyak typo bertebaran, nama nya jga pemula :D hhe
kritik dan saran sangat di butuhkan.

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"K kau..?? A apa yang kau lakukan d di sini??" Teriak Ji ketakutan.
  Sosok itu hanya diam menatap Ji. Ji mencoba mencari saklar lampu.. TAP!! Seiring dengan bunyi saklar, lampu pun menyala.
Ji menoleh ke arah tempat sosok itu berdiri, tapi tak ada siapa pun di ruangan itu selain diri nya.
"Apa tadi aku bermimpi? Kepala ku sakit sekali.."

BBRRAAKKKK!!!!

"Ji, kau tak.." Sungmin membuka pintu dengan kasar, melihat apakah Ji baik-baik saja.
"Astaga Ji !!" Sungmin melihat Ji pingsan di dekat rak buku, Ia menggendong Ji ke tempat tidur dan memanggil ahjussi Kim.
"AHJUSSI KIM.. CEPAT TELFON DOKTER KELUARGA KITA !!" Teriak Sungmin.
.
.
.
"Ia hanya kelelahan, dan juga syok. Saya harap untuk beberapa hari ini ia istirahat yang cukup."
"Ne uisanim, ghamsanida.." Sungmin mengantarkan dokter Choi sampai ke depan pintu.
  Sungmin kembali ke kamar Ji, dan duduk di pinggir tempat tidurnya.
"Sebenarnya ada apa ini.. kau kenapa Ji.." Sungmin membelai lembut rambut Ji yg belum tersadar, atau mungkin ia tertidur kembali.
"Eomma.... Appa...." Ji bergumam memanggil orang tua nya.
"Ji-ah.." Sungmin mencoba membangunkan Ji.
"Eomma... hiks hiks.. sakit eomma..." Rintih Ji.
"Chagi.. oppa mohon bangunlah.." Ujar Sungmin, Ia sedih melihat adiknya merintih memanggil eomma nya. Karena memang pada saat orang tua mereka meninggal, Ji baru berumur 10 tahun.

"Hiks hiks,, eomma.. sakit.." Tangis Ji.
"Chagi.." Kali ini, panggilan Sungmin berhasil membuat sosok malaikat kecilnya perlahan membuka matanya.
"Oppa disini chagi.." Sungmin tersenyum sambil mengusap air mata Ji.
"Oppa..." Ji memeluk Sungmin, Sungmin hanya mengusap rambut Ji. 'Badannya hangat' Batin Sungmin.

"Apa ada yang sakit sayang..?" Tanya Sungmin pelan.
"Oppa.. aku rindu eomma dan appa.." Tangis Ji pecah dalam pelukan Sungmin.
"Jika kau sudah lebih baik, kita akan menjenguk mereka.." Sungmin mencoba menenangkan Ji.
"Hiks.. oppa janji??"
"Janji.." Sungmin menyunggingkan senyum manis nya.
"Sekarang istirahatlah, oppa akan menemanimu disini.." Sungmin menarik selimut dan menarik Ji ke dalam pelukannya.

  Perlahan, Ji kembali tenang dalam tidurnya. Sebuah pelukan, hanya itu yang ia butuhkan saat ini.. dan Sungmin memberikan itu pada nya.
  Sungmin mencium puncak kepala Ji dan memeluknya.
'Eomma.. appa.. kenapa kalian meninggalkan ku?? Aku tak bisa menjaganya sendirian, aku butuh kalian.." Sungmin menjerit dalam hati.
Tess... Satu butiran bening itu lolos dari matanya.
  Sungmin dengan cepat menghapus air matanya, Ia tak ingin Ji tau kalau ia lebih rapuh.
"Oppa menyayangimu chagi.." Sungmin mengecup kening Ji dan menidurkannya di bantal.
  Ia sendiri memiringkan badannya, memandangi Ji yang sudah tertidur lelap akibat kelelahan.

***************

--------07.30 KST-------

Sinar matahari mencoba masuk melalui celah-celah jendela kamar. Ji yang terbangun akibat sinar matahari yang menimpa wajahnya.
 Ji melihat ke sekeliling kamarnya, tak ada Sungmin.

"Oppa.." Ji mencoba memanggil Sungmin, namun suaranya terlalu lemah sehingga hanya dia sendiri yang mendengarnya.
 Ji bangkit dari tempat tidur, dengan sedikit terhuyung ia berjalan keluar kamarnya.

Di ruang makan, Ji melihat Sungmin memakai kaus lengan panjang dan celana training sedang membantu Ahjumma Kim menata sarapan.
"Oppa tak ke kantor?" Tanya Ji heran.
 Sungmin menoleh kearah suara dan sedetik kemudian ia tersenyum melihat siapa yang bertanya kepadanya.
"Wuahh.. malaikat oppa sudah bangun? Kajja sarapan.. Ahjumma Kim sudah memasakkan bubur untuk mu." Ajak Sungmin.
"Oppa belum menjawab pertanyaanku.."

"Untuk 2 hari ini semua pekerjaan sudah oppa serahkan pada sekretaris Han, karena oppa ingin bersama yeoja menyebalkan di depan oppa ini." Jelas Sungmin sambil memberikan satu suapan ke bibir mungil Ji.
 Ji hanya tersenyum mendapat perlakuan manja dari Sungmin.

"Oppa sudah melihat jadwal kuliahmu, hanya 1 mata pelajaran untuk besok kan? Oppa sudah menelfon pihak dosen untuk mengizinkanmu."
"Uhuk uhuk.. mwo??"
"Wae?" Sungmin bertanya sambil menyodorkan segelas air.

"Tapi besok mata pelajaran songsaenim Kang, Oppa.."
"Lalu?"
"Yak!! Itu pelajaran kesukaan ku.."
"Aishh, kau tidak mau berlibur bersama oppa mu yang tampan ini eoh?"
"Tingkat level kepedean mu itu seberapa tinggi ha? Eh.. tadi oppa bilang berlibur??" Ji mengerutkan keningnya.
"Ne, lusa kan akhir pekan.. oppa sudah membeli tiket dan menyewa villa di jeju untuk 3 hari kedepan, otthe?" Senyum khas mengembang di wajah Sungmin.
"Jinjja??"
"Ne.."
"Pasti asyikk.." Sungmin hanya tersenyum melihat tingkah aegy Ji.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"Hyuk.." Panggil Donghae hati-hati.
Tak ada jawaban, Hyuk masih menatap lurus kedepan di balkon lantai 2.

"Hyuk.. mau berburu?"
"Tidak." Jawab Hyuk singkat

"Jalan-jalan?"
"Tidak."

"Ajari aku menyetir mobil?"
"Tidak."

"Arrgghhh,, apa tidak ada kata lain ha?" Tanya Donghae frustasi.
 Hyuk menoleh, "Seperti apa?" Tanyanya.
"Emm, kajja kita keluar."
"Tidak." Hyuk kembali menatap ke depan.

"Huffttt.. kau menyebalkan sekali."
"Jika aku menyebalkan, kenapa kau masih disini?"

"Yak!! Lee Hyukjae....."
"Wae? Kau mengganggu ku Hae." Ucap Hyuk meninggalkan Donghae.

"Aku tau kau menyukainya kan?" Terka Donghae, yang membuat langkah Hyuk terhenti dan menoleh ke arahnya.
"Jun ShinNa.." Lanjutnya evil.
"Berhenti menyebut namanya Tuan Lee Donghae." Ujar Hyuk dingin.
"Emm, maksudku Song Ji Gwa.."
"Lalu apa maumu? Kau menyukainya?"
"Tidak, aku tidak menyukainya.. aku hanya mencintai Hyura seorang.." Ucap Donghae bangga.

"Mencintai orang yang sudah mati eoh." Cibir Hyuk.
"Yakk!! Hyukjae.. berhentilah mengabaikan ku.." Wajah Donghae berubah 180 derajat dan memelas ke arah Hyuk.
"Hanya kau yang ku punya, tapi kau selalu mengabaikan ku.. hiks hiks.." Donghae memulai aktingnya.
"Apa sebagai manusia terkutuk kau masih bisa mengeluarkan air mata ha?" Hyuk memutar bola matanya malas.
"Apa sebagai Vampir aku tidak boleh menangis?"
"Tidak"
"Ishh, sudahlah.. terserah kau saja Hyuk." Donghae mengakhiri aktingnya dan pergi ke ruang bawah.

****************

at Inha University

"Annyeong anak-anak.." Sapa Songsaenim Kang.
"Annyeong Songsaenim.."

"Mianhae hari ini aku tidak bisa mengajar, karna hari ini ada rapat dengan dewan direksi. Jadi hari ini aku hanya memberikan tugas kepada kalian. Presentasikan 1 buah tanaman langka dan setelah itu kita akan tanam di taman depan Universitas. Ingat, ini tugas kelompok terdir dari 5-6 per 1 kelompok. Arraseo?" Jelas Songsaenim Kang.
"Ne Songsaenim.."
"Baik kalau begitu aku permisi dulu. Annyeong.."
"Anyyeong.."

 Hana jelas bingung dengan keadaan ini. Bagaimana tidak? Ji tidak datang, dan tidak ada telfon atau pesan singkat darinya.

 Kibum cs pun tak kalah panik dengan tugas yang di berikan Songsaenim Kang. Jelas perintah yang di ucapkan, 1 kelompok 5-6 orang. Yang itu berarti mereka harus menambah satu atau dua orang lagi dalam kelompok mereka.
"Hyung, otthoke??" Bisik Kyu panik.
"Diamlah." Balas Kibum.
"Kenapa tidak ajak yeoja itu saja?" Dengan dagunya Hyuk menunjuk Hana yang berjalan keluar.
"Kenapa harus dia?" Donghae bertanya.
"Karna hanya dia yang kita kenal." Jawab Kibum.
"Akan ku coba." Timpal Kibum.
.
.
.
.
"Yeobseo?"
"Yak!! Song Ji Gwa.. kau dimana eoh? Aku menghubungimu dari tadi !!" Dengus Hana.
"Hehehemianhae Hana-ah.. aku lupa memberi taumu.. aku di Jeju bersama Sungmin oppa."
"Mwo?? Jeju?? Kapan kau berangkat?" Seru Hana kaget.
"Tadi pagi.."
"Yak,, kau tak mengajakku eoh.. hiks hiks.." Hana pura-pura menangis.
"Hey.. jangan menangis.. aku hanya 3 hari disini. Oiya, bagaimana pelajaran Songsaenim Kang hari ini?" Tanya Ji.
"Itu sebabnya aku menghubungimu.. Songsaenim Kang memberikan tugas kelompok.. dan aku bingung."
"Apa yang membuatmu bingung Hana-ah?"
"Karna satu kelompok terdiri dari 5-6 orang." Terang Hana.
"Hmm.. wae tidak kau ajak anak-anak baru itu saja? Aku yakin mereka tak punya teman." Usul Ji.
"Benar juga.. tapi, kau yakin satu kelompok dengan mereka?" Hana terlihat ragu.
"Memang kenapa? kau urus saja Hana-ah aku terima beres kekeke,, sudah dulu ne Sungmin oppa memanggil ku. Kabari aku secepatnya ne? Ppai.." TUTT
"Hey Ji-ah.. yeobseo? Yeobseo? Aishh dia menyebalkan sekali.." Rutuk Hana kesal.

"Ehemm.."
 Hana menoleh ke asal suara, terlihat 4 namja manis berdiri di depannya dengan kharisma mereka masing-masing.
"Ne, ada apa?" Tanya Hana.
"Emm, aku.. eh, maksudnya kami ingin bertanya padamu Hana-ah.. tentang tugas Songsaenim Kang.." Terang Kyuhyun.
"Kau ingin aku bergabung dengan kelompok mu?" Tebak Hana.
"Ne." Jawab Hyuk singkat.
"Aku dan Ji-ah memang sudah memikirkannya. Tapi permasalahannya adalah, Ji-ah sedang di Jeju dan dia baru pulang minggu sore." Kesal Hana.
"Masih ada waktu 2 minggu untuk mengerjakannya, kenapa harus panik?" Ujar Hyuk santai.
"Itu benar." Timpal Donghae.
"Diamlah kau." Bentak Kibum.
"Aishh, kau hyung.. Hyuk bantu aku.." Donghae menoleh ke arah Hyuk.
"Aku tidak mau." Hyuk malah berbalik dan pergi ke arah parkiran, Hana hanya terkekeh melihat tingkah Donghae.
"Jadi bagaimana Hana-ah?" Tanya Kibum tanpa memperdulikan Donghae.
"Yaa baiklah.. aku akan memberitahukan ini pada Ji. Oh iya, bolehkah aku meminta nomor ponsel salah satu dari kalian?" Tanya Hana.
"Kau saja hyung.." Goda Kyuhyun.
 Kibum menoleh sinis ke arah Kyu, tapi kemudian Ia mengeluarkan ponselnya.
"Ini, kau catat sendiri." Kibum memberikan ponselnya pada Hana. Dan lagi-lagi tangan Hana bersentuhan dengan Vampir itu, tetapi Hana terlihat rileks dan santai. Mungkin dia tidak menyadarinya, atau malah pura-pura tidak tau. Kibum hanya menatap Hana dengan tatapan aneh.

"Ini sudah, gomawo." Hana menyodorkan ponsel Kibum dengan seulas senyum manis.
"Ne." Jawab Kibum.
"Yasudah, kami duluan ne Nona Jung." Pamit Donghae. Sedangkan Kyuhyun masih menggoda Kibum.

"Nama nya akan berubah menjadi Nona Kim." Goda Kyuhyun lagi.

PLETAKK

"Aduhh.. appo hyung.." Ringis Kyu karna Kibum memukul kepalanya.
"Tutup mulutmu." Ujar Kibum meninggalkan mereka dan menyusul Hyuk.
"Hahaha," Hana tertawa melihat Kyuhyun kesakitan sambil memegangi kepalanya.
"Yak!! Hana-ah jangan tertawa." Omel Kyu.
"Haha, mianhae Kyu.. kalau begitu aku pulang dulu ne. Annyeong.." Ujar Hana yang masih tertawa.
"Ne annyeong.." Donghae yang menjawab.

"Hyung bantu aku.." Perintah Kyuhyun.
"Aku tidak mau." Donghae menirukan ucapan Hyuk dan meninggalkan Kyuhyun sendirian.

"Yakk hyungg..."


To Be Continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger